untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lanjutan Lampiran 1.Petunjuk Pelaksanaan Tes. a. Tujuan : Tes ini disusun untuk mengukur kelincahan siswa SSB Tunas

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODE PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian membahas alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau

BAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

: Panjang tungkai. : Power otot tungkai.

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin

TES POWER VERTIKAL JUMP. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah. Tujuannya untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yanag signifikan,

BAB III METODE PENELITIAN. sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Metode yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tungkai dengan kemampuan dribling siswa SSB Tunas Melati KU 14-16 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik tes dan pengukuran. Metode survai merupakan upaya dalam rangka menentukan status populasi berdasar variabel yang diteliti. Tes yang dilakukan adalah Illinois Agility Test, (Getchel :1979) dan vertical jump, (Ismaryati : 2008) Desain yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini akan menggambarkan hubungan antara beberapa variabel, yaitu X 1 Y, X 2 Y dan X 1 X 2 Y. X1 X 1 Y X1X2Y Y X2 X 2 Y Gambar 1 : Hubungan antar Variabel Penelitian Keterangan : X1 : kelincahan X2 : power otot tungkai Y : kemampuan dribbling 23

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel bebas dan variabel terikat. 1) Variabel bebas yaitu kelincahan, dengan satuan waktu / detik 2) Variabel bebas Power otot tungkai dengan satuan (cm). 3) Sedangkan variabel terikat adalah kemampuan dribbling dengan satuan waktu / detik. Kelincahan adalah waktu yang ditempuh oleh siswa dalam satuan detik dengan menggunakan Illinois Agility Test, (Getchel: 1979), yaitu testi melewati setiap rintangan yang telah ditetapkan dan menuju garis finish. Power otot tungkai adalah gerak eksplosif yang dicapai siswa dalam satuan cm dengan menggunakan vertical jump, (Ismaryati: 2008), sedangkan dribbling adalah waktu yang ditempuh siswa dalam satuan detik dengan menggunakan tes menggiring bola yaitu siswa mendribel bola zig zag melewati 8 pancang dengan jarak 1,5 meter dilakukan 2 kali, ( Subagyo Irianto: 1995) C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah Siswa SSB Tunas Melati Kecamatan Imogiri, dengan jumlah Siswa aktif 80 anak 2. Sampel Penelitian adalah bagian dari populasi tersebut, yaitu siswa SSB Tunas Melati KU 14-16, dengan jumlah 24 Siswa. Hal ini seperti dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:134) jika jumlah subjeknya 24

terlalu besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, akan tetapi jika jumlah subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya. Pengumpulan data ini mengunakan metode survai dengan teknik tes. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen yaitu alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode (Suharsimi Arikunto (1993 : 121). Instrumen pengumpulan data sebenarnya dapat berupa alat evaluasi. Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 122 ), secara garis besar alat evaluasi digolongkan menjadi 2 macam yaitu tes dan non tes. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. 2. Teknik pengumpulan data : 1. Tes Kelincahan Illinois Agility Test, (Getchel :1979) Petunjuk pelaksanaan Illinois Agility Test a. Tujuan : Tes ini disusun untuk mengukur kelincahan siswa SSB Tunas Melati b. Alat dan pelaksanaan : 1) Lintasan lari sepanjang 10 m dan lebar 5 m 2) Peluit dan Stopwatch 3) Cone sebagai rintangan 4) Kapur sebagai garis pembatas 5) Blangko dan 6) Alat tulis 25

c. Petugas : pengatur testi di garis pemberangkatan, pemberangkat tesi dan pencatat hasil d. Pelaksanaan: testi berdiri di garis start setelah aba-aba siap ya. Testi lari lurus ke cone no 2, kemudian kembali dan lari zig-zag melewati cone 3, 4, 5, 6 dengan secepat mungkin, setelah sampai di ujung lintasan harus kembali ke arah semula dan berlari ke cone 7 dan langsung ke cone 8 e. Penelitian: hasil waktu yang dicapai dalam satuan detik adalah setelah peserta tes lari melewati garis start. Gambar 2. Illinois Agility Test (Tes Kelincahan) Tabel 1. Norma Pengkategorian Illinois Agility Test Kategori Laki Laki Perempuan Sangat Baik < 15.2 < 17.0 Baik 16.1 15.2 17.9 17.0 Sedang 18.1 16.2 21.7 18.0 Buruk 18.3 18.2 23.0 21.8 Sangat Buruk >18.3 >23.0 Sumber : Getchell B. (1979) (http://www.topendsports.com/testing/tests/illinois.htm) 26

2. Pengukuran Power Otot Tungkai Power otot tungkai adalah kemampuaan mengerahkan kekuatan dan kecepatan bersama-sama. Dalam penelitian ini power otot tungkai di ukur menggunakan vertical jump test dalam satuan centimeter. Tujuan : mengukur power tungkai dalam arah vertikal Sasaran : Siswa SSB tunas melati KU 14-16 Perlengkapan : a. Papan bermeteran yang dipasang di dinding dengan ketinggian dari 150 cm hingga 350 cm. Tingkat ketelitiannya hingga 1 cm b. Bubuk kapur c. Dinding sedikitnya setinggi 365 cm(12 feet) Pelaksanaan : a. Testi berdiri menyamping arah dinding, kedua kaki rapat, telapak kaki menempel penuh di lantai, ujung jari tangan yang dekat dinding dibubuhi bubuk kapur. b. Satu tangan testi yang dekat dinding meraih keatas setinggi mungkin, kaki tetap menempel di lantai, catat tinggi raihannya pada bekas ujung jari tengah. 27

c. Testi meloncat keatas setinggi mungkin dan menyentuh papan. Lakukan tiga kali loncatan. Catat tinggi loncatan pada bekas ujung jari tengah. d. Posisi awal ketika meloncat adalah telapak kaki tetap menempel dilantai, lutut ditekuk, tangan lurus agak dibelakang badan. e. Tidak boleh melakukan awalan ketika akan meloncat keatas. Penilaian : 1. Dilakukan 3 kali 2. Ukur selisih antara tinggi loncatan dan tinggi raihan. 3. Nilai yang diperoleh testi adalah selisih yang terbanyak antara tinggi loncatan dan tinggi raihan dari ketiga loncatan yang dilakukan. Sumber : Ismaryati (2008 : 60-61). Gambar 3. Vertical Jump Tes 3. Menggiring bola (Dribbling) Tujuan : mengukur kecakapan menggiring bola. 28

Alat dan bahan : a. Lapangan sepakbola b. 8 buah pancang ukuran 1,5 meter c. Stopwatch d. Bola kaki e. Meteran panjang f. Kapur g. Blangko dan alat tulis Pelaksanaan : 1. Pada aba-aba siap, testi berdiri dibelakang garis start dengan bola siap untuk di dribbling. 2. Pada aba-aba ya, testi mulai menggiring bola dengan melewati setiap pancang secara berurutan. 3. Kalau ada kesalahan (ada pancang belum dilewati) maka harus diulangi dimana kesalahan terjadi, sehingga testi menggiring bola dengan melewati pancang secara berurutan dan dilakukan pulang-pergi. 4. Diperkenankan menggiring bola dengan salah satu kaki atau dengan kedua kaki bergantian. 5. Stop watch dihidupkan pada saat aba-aba ya dimatikan pada saat testi atau bolanya yang terakhir melewati garis finish. 6. Setiap testi diberi kesempatan dua kali dengan selang waktu maksimal 5 menit. 29

Penilaian : nilai tes adalah waktu terbaik yang dicapai dari dua kali kesempatan menggiring bola. Sumber : Subagyo Irianto dkk (1995) E. Teknik Analisis Data Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data sehingga data-data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis statistik. Teknik analisis statistik dimaksudkan untuk menjelaskan rata-rata (mean) dan simpangan baku, serta untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebelum dilakukan analisis data agar kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya perlu dilakukan uji persyaratan. 1. Persyaratan Analisis Data Sebelum analisis data digunakan, lakukan uji prasyarat untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memenuhi syarat atau tidak guna menentukan langkah selanjutnya. Uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang berdistribusi apakah normal atau tidak. Adapun uji normalitas dan linieritas sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi yang terjadi menyimpang atau tidak dari distribusi normal. Menurut Sudjana 30

(2002: 151) asumsi normalitas dipakai, terlebih dahulu perlu diselidiki apakah asumsi itu dipenuhi atau tidak agar langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. Sebab jika ternyata asumsi yang diambil tidak benar atau menyimpang bukan saja langkah yang diambil dalam penelitian tidak dapat dipertanggungjawabkan tetapi juga salah. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data digunakan teknik chi kuadrat ( Sutrisno Hadi, 2004: 259 ) dengan rumus : = ( ) Dimana : = chi kuadrat = frekuensi yang diperoleh dari ( diobservasi dalam ) sampel = frekuensi yang diharapkan dalam sampel Taraf signifikansi yang digunakan 5 %, sehingga apabila chi kuadrat hitung ( ) lebih kecil daripada chi kuadrat tabel ( ) maka distribusi datanya dianggap normal. b. Uji Liniearitas Uji liniearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang dijadikan prediktor mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat/ kriterium. Dalam uji ini akan menguji hipotesis bentuk regresi linear dengan menghitung harga F (Sugiyono, 2010: 274 ), dengan rumus: 31

= Dalam hal ini untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga F perhitungan ( ) dengan harga F dari tabel ( ) pada taraf signifikan =0,05 dan derajat kebebasan yang dipakai. 2. Uji Hipotesis Analisis yang dilakukan adalah bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas ( ) dengan variabel terikat ( ), baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda dan analisis korelasi. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua menggunakan analisis korelasi product moment ( Sudjana, 2002: 369 ) dengan rumus sebagai berikut: = ( ) ( ) ( ) ( ) Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang ketiga digunakan analisis regresi ganda ( Sudjana, 2002: 385 ) dengan rumus sebagai berikut : Keterangan:., = + 2. 1, = koefisien korelasi antara 32

= koefisien korelasi antara. = koefisien korelasi antara Untuk menguji apakah harga R tersebut signifikan atau tidak dilakukan anlisis variansi garis regresi, ( Sutrisno Hadi, 1995: 26 ) dengan rumus sebagai berikut : = ( 1) (1 ) Dimana : = harga F regresi = cacah kasus = cacah prediktor = koefisien korelasi antar kriterium dengan prediktor-prediktor Harga F tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan harga F tabel dengan derajat kebebasan N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apabila harga F hitung lebih kecil dari pada harga F tabel maka koefisien korelasinya tidak menunjukkan adanya hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebasnya. Tetapi apabila harga F hitung lebih besar atau sama dengan harga F tabel maka ada hubungan yang signifikan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas. Setelah diketahui ada tidaknya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebasnya maka langkah selanjutnya adalah mencari besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Untuk mengetahuinya perlu dicari besar sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing variabel menggunakan cara dan rumus sebagai berikut : 33

1. Untuk mencari besarnya sumbangan relatif ( SR ) a. = 100% b. = 100% 2. Untuk mencari besarnya sumbangan efektif ( SE ) - Prediktor = - Prediktor = ( Sutrisno Hadi, 1995 : 42-46 ) 34