EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS SENAM KEGEL PADA IBU TERHADAP TINGKAT NYERI SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses berhentinya masa

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami menopause kisaran usia 50 tahunan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE PADA IBU USIA TAHUN DI DESA DUYUNGAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN IBU PREMENOPAUSE DI RT.004 RW.005 KELURAHAN SEPANJANG JAYA KOTA BEKASI TAHUN 2011

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Istri dalam Menghadapi Menopause

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

PENGALAMAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MENOPAUSE DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mahakam Midwifery Journal, Vol 2, No. 1, Mei 2017 : ARTIKEL PENELITIAN

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kembali kehidupan, masa pensiun dan penyesuaian diri dengan peran-peran sosial

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI SINDROM KLIMAKTERIUM DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PADA MASA MENOPAUSE DI SERANGAN RW 02 NOTOPRAJAN NGAMPILAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meminimalisasi Kecemasan (Anxiety) Dengan Menumbuhkan Self Awareness Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkesinambungan dari lahir sampai mati. Setiap perkembangan mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memperoleh keturunan merupakan salah satu dari tujuan pernikahan.

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

KECEMASAN PADA WANITA MENJELANG MONOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

PENGARUH LATIHAN HATHA YOGA TERHADAP TINGKAT STRES PADA WANITA DI DUSUN KARANG TENGAH SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. Tenggah. Berikut batas wilayah Desa Kaligentong :

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN Dwi Susilawati 1 Anggorowati 1 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah suzie_psik@yahoo.com ABSTRAK Latar Belakang : Menopause adalah berhentinya kesuburan dari sistem reproduksi yang menyebabkan hilangnya aktivitas ovarium beberapa waktu sebelum akhir dari kehidupan. Seorang perempuan akan mengalami menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Perempuan yang berada pada masa menjelang menopause akan mengalami kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian paket caring untuk menurunkan kecemasan ibu menjelang menopause di Kelurahan Sengon. Paket caring adalah sebuah paket yang berisi konsep dasar menopause untuk meningkatkan kualitas hidup pada saat menjelang menopause. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan metode triangulation yang menggunakan rancangan Pretest-Posttest with control Group yang berguna untuk mengukur tingkat kecemasan ibu menjelang menopause pada sebelum (pre-test) dan sesudah (post test) diberi intervensi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menjelang menopause sejumlah sampel 48 orang, 26 orang untuk kelompok intervensi dan 22 orang untuk kelompok kontrol.pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel, kemudian diambil dengan tehnik simple random sampling untuk mendapatkan data kualitatif yaitu sebanyak 10 orang. Analisis efektivitas paket caring terhadap kecemasan ibu menjelang menopause menggunakan chi-square. Hasil Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (0,0001). Pada kelompok yang diberi intervensi paket caring memiliki tingkat kecemasan dengan kategori kecemasan berat. Kesimpulan bahwa paket caring pada ibu menjelang menopause efektif dalam menurunkan kecemasan menjelang menopause. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara mendalam yang menunjukkan adanya kualitas hidup perempuan premenopause meningkat dengan adanya supoort sistem yang ditunjukkan dengan koping positif. Kata Kunci : Menopause, Kecemasan, ibu menjelang menopause PENDAHULUAN Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Menopause adalah suatu tingkatan dimana seorang perempuan sudah tidak memiliki siklus menstruasi secara normal (Lestary, 2010). Sedangkan menurut 125

Wirakusumah (2004) menopause adalah berhentinya kesuburan dari sistem reproduksi yang menyebabkan hilangnya dari aktivitas ovarium beberapa waktu sebelum akhir dari kehidupan. Sebelum terjadi menopause, terjadi perubahan anatomis pada ovarium yang berupa sclerosis vaskuler, pengurangan jumlah folikel primordial dan penurunan aktivitas sintesa hormon steroid. Penurunan hormon estrogen akan berlangsung dimulai pada awal masa klimakterium dan makin menurun pada menopause (Deborah, 2006). Penurunan ini menyebabkan peningkatan produksi gonadotropin. Perubahan perubahan tersebut akan menyebabkan adanya penurunan fisik dan psikologis seiring dengan bertambahnya usia. Adanya gangguan fisik dan psikologis saat menjelang menopause sering dianggap sebagai suatu stresor tersendiri bagi perempuan. Stresor ini yang akhirnya menimbulkan sebuah kecemasan yang bersifat ringan dan bahkan akhirnya bisa menimbulkan kepanikan. Stres dan kecemasan sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan manusia. Perempuan yang mempunyai mekanisme koping yang baik, maka stres dan kecemasan dapat diatasi dan ditanggulangi. Perempuan yang mempunyai mekanisme koping yang kurang baik, maka stres dan kecemasan merupakan sesuatu hal yang mengancam dalam kehidupannya. Apabila mekanisme koping yang dilakukan tidak tepat maka akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan jasmani dan psikologis (Monks, 2005).. Kurangnya pengetahuan tentang menopause umumya terjadi pada perempuan yang pendidikannya rendah. Informasi yang mereka peroleh tidak semuanya benar dan kurang adekuat. Oleh karena itu diperlukan peran perawat maternitas diarea masyarakat. Seorang perawat dapat berperan sebagai edukator dan konselor sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner di RW 04 Kelurahan Sengon yang berjumlah 65 orang, diketahui bahwa 50 perempuan premenopause mengalami kecemasan. Perempuan premenopause merasa cemas karena takut tidak dapat berfungsi sebagai istri. Perempuan premenopause yang kurang mengerti seputar tentang menopause karena pengetahuannya masih kurang. Pemberian pendidikan kesehatan diharapkan mampu mengatasi kurangnya pengetahuan perempuan premenopause sehingga kecemasan dapat berkurang. Melihat keadaan di RW 04 Kelurahan Sengon tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang efektivitas paket Caring pada Ibu premenopuse Terhadap Kecemasan Menjelang Menopuase di RW 04 Kelurahan Sengon METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan metode triangulation yang menggunakan rancangan Pretest-Posttest with control Group. Populasi pada penelitian ini adalah ibu menjelang menopause di Keluarahan Sengon. Hasil data dari dokumentasi Kelurahan Sengon (RW 2,3,4,5 9,11) didapatkan jumlah jumlah ibu menjelang menopause pada bulan Desember 2010 berjumlah 62 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik total sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan 126

kuesioner untuk mengukur kecemasan. Peneliti bekerja sama dengan kader yang sebelumnya dilakukan persamaaan persepsi dengan memberi pengarahan kepada kader yaitu perawat dengan menjelaskan tujuan dari penelitian. Penelitian mengkategorikan kecemasan menjelang menopause sebelum dilakukan pemberian paket caring dan kecemasan dilakukan pemberian paket caring. Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala ordinal. Pengumpulan data ini dilakukan pada ibu pre menopause di balai RW Kelurahan Sengon. Pelaksanaan dan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kader. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Juni Juli 2010. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.2. Perbedaan tingkat kecemasan pada ibu menjelang menopause pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Kelurahan Sengon ( n =62) Kategori Kecemasan Intervensi Kelompok Kontrol Pre Post Pre Post Ringan 0(0%) 0(0%) 2(9,1%) 2(9,1%) Sedang 12 (46,6%) 16(61,5%) 17(77,3%) 16(72,7%) Berat 14 (53,8%) 10(38,5) 3(13,7%) 4(18,3%) Sangat berat 0 (%) 0(0%) 0(0%) 0(0%) Jumlah 26 (100%) 26(100%) 22(100%) 22(100%) P value 0,0001 0,06 Tabel 4.3. Kategori data Kata kunci Sub Kategori Kategori Tema Cemas Mengalami kecemasan. Perbedaan kecemasan Konteks : sebelum intervensi Takut ada yang sakit di tubuh saya Jangan-jangan ada kelainan Takut ada penyakit Kecemasan menjelang menopause Sudah tidak takut lagi Kecemasan berkurang. Berkurang takutnya Konteks: setelah intervensi Sudah tidak cemas Takut tidak bisa melayani Tidak dapat memenuhi Penyebab kecemasan suami kebutuhan seksual suami Agak kecewa Tidak punya gairah melakukan hubungan suami isteri Ke bidan Ke pak mantri konsultasi Ke tetangga Tenaga kesehatan Masyarakat Support system Kualitas hidup menjelang menopause meningkat 127

Saya berdoa Spiritual Koping positif Diam saja Diam Banyak ola raga Aktivitas Santai Relaks Udah lega Lega Menyadari sudah tua Menerima Suami maklum Cerita sama suami Pembahasan Tingkat kecemasan ibu menjelang menopause pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan intervensi paket caring adalah ada perbedaan yang bermakna (p value 0,0001). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan berupa paket caring pada ibu sangat bermanfaat untuk menurunkan kecemasan ibu menjelang menopause. Kecemasan ibu menjelang menopause menurun disebabkan karena adanya pendidikan kesehatan yang berupa informasi-informasi tentang konsep dasar menopause. Hasil penelitian ini sesuai dengan Smith (1995) dan Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan kondisi ibu menjelang menopause dan diberikan oleh perawat. Hasil ini diperkuat dengan data kualitatif bahwa terdapat perbedaan kecemasan yang dirasakan pada kelompok menopause yang diberi paket caring dimana kecemsan menjadi berkurang setelah diberikan paket caring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menopause sebagian besar mengalami kecemasan sedang. Kecemasan adalah perasaan berkepanjangan individu dari rasa takut dan khawatir tanpa alasan tertentu di belakangnya (Taylor, 2010). Kecemasan sedang pada ibu menopause memungkinkan untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga ibu menopause mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah (Townsend, 1996). Pada tingkatan kecemasan demikian fokus ibu menopause terutama pada perubahan yang dirasakan selama menopause. Penurunan pada kualitas hidup akibat kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif. Perubahan akibat kecemasan sedang juga berdampak pada kondisi psikologis ibu menopause yaitu mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis. Kondisi akibat kecemasan ini ditambah juga oleh perubahan fisiologis pada menopause akibat berkurangnya estrogen. Selain kecemasan sedang, ibu menopause juga ada yang mengalami kecemasan berat. Ibu Menopause menjadi berkurang lahan persepsinya sehingga cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Ibu menopause merasakan gejala yang sudah mengganggu antara lain pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit. Perubahan yang dirasakan selama menopause berdampak pada kesehariannya diitambah semakin bertambahnya umur, muncul perasaan tidak berdaya, bingung, disorientasi. 128

Kecemasan yang muncul dalam masa postmenopause berdasarkan hasil penelitian Groessl tahun 1987 tidak berhubungan dengan tingkat hormon, usia, aktivitas seksual namun berhubungan dengan gejala menopause, pendidikan dan pekerjaan. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian tentang hubungan antara kecenderungan berfikir positif dengan kecemasan menjelang menopause oleh Duwi Puji Hastutik yang menunjukkan kecemasan pada kategori sedang. Paket Caring yang diberikan pada kelompok intervensi dapat meningkatkan kulitas hidup ibu menopause sebagaimana yang disampaikan responden pada hasil kualitatif. Hal ini sesuai dengan manfaat dilakukannya pendidikan kesehatan antara lain meningkatkan status kesehatan individu, keluarga, komunitas dan meningkat kualitas hidup semua manusia. Penelitian terkait yang mendukung hasil ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Devi Wulan Yuniastuti tahun (2010) tentang efek pendidikan kesehatan menopause untuk menurunkan kecemasan dimana diperoleh hasil bahwa pendidikan kesehatan meningkatkan adaptasi psikologis yang dapat mengurangi kecemasan. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Idris Yani Pamungkas (2008) bahwa pendidikan kesehatan dapat menurunkan kecemasan klien preoperasi hernia. Menopause bagi ibu tidak perlu ditakuti, hasil penelitian ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecemasan yang terjadi pada menopause. Pemahaman yang baik tentang menopause melalui pendidikan kesehatan yang diberikan dalam paket caring dapat diberikan pada perempuan perimenopause sebelum masa menopasue datang. Namun demikian ibu menopause hendaknya juga melakukan aktivitas olahraga. Support system dan koping positif merupakan upaya peningkatan kualitas hidup meopause. Sebagaimana penelitian Rodhiyah pada tahuh 2001 tentang peningkatan kualitas hidup wanita usia klimakterium melalui pemahaman mengenai menopause di kotanadya Semarang. Apabila terjadi gejala pada menopause maka akan pergi ke sarana kesehatan. Pemberian kesehatan merupakan harapan yang diinginkan menopause agar kualitas hidup meningkat. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 62 ibu premenopause di Kelurahan Sengon dapat disimpulkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang paket caring, sebagain besar ibu menopause mengalami kecemasan dengan kategori sedang. Paket caring efektif menurunkan kecemasan ditunjukkan dengan terdapat perbedaan kecemasan pada kelompok ibu menopause yang diberikan intervensi kecemasan SARAN Diharapakan pemberian pendidikan kesehatan dengan paket caring kepada ibu premenopause dapat diberikan melalui kelompok-kelompok yang ada di masyarakat. Diharapkan bagi penelitian lebih lanjut untuk dapat mengeksplorasi lebih mendalam tentang kebutuhan ibu premenopause dalam mengatasi kecemasan. Selain itu perlu study mendalam tentang kebutuhan menopause untuk meningkatkan kualitas hidup. 129

Diharapkan bagi perempuan premenopause, dapat menambah motivasi untuk lebih rajin menggali ilmu sehingga bermanfaat untuk dirinya dan masyarakat luas. DAFTAR PUSTAKA Baziad, Ali. (2003). Menopause dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo Bobak, Lowdermilk, Jansen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC. Cunningham, F. Gary et al. 2006. Obstetric Williams Edisi 21 vol.1. Jakarta: EGC. Darmodjo. (2010). Hubungan tentang faktor kecemasan. http://www.en.org/wiki/anxiety/ac.id/6425/i/j20053.pdf. Diambil tanggal 13 maret 2010. Handerson, C. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC. Lestary, D. (2010). Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta : Garailmu. Lianawati. (2010). Menyambut Menopause Tanpa Rasa Cemas. http://www.viewer.eprints.ums.ac.id/032/2010. Diambil tanggal 10 april. Notoadmodjo. 2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta. Potter, Perry, 2006. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik, Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC.. 2005. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik, Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC. 130