REPLIKASI isikhnas DAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (INFOLAB) TERINTEGRASI isikhnas DI WILAYAH KERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG JUMLAH TERNAK POTONG SAPI BALI ANTAR PULAU TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR VETERINER DENPASAR

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/1/2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA REGIONAL

Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2009

PPDB Online. Manfaat bagi Dinas Pendidikan & Sekolah. Manfaat bagi Masyarakat Umum

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER

SIAP PPDB Online 2015

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

LAPORAN PEMBINAAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PUSKESWAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 110/Kpts/PD.610/3/2006 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEREDARAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

F-Secure Mobile Security for S60

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nomor : S- 21 /BC/ Januari 2008 Sifat : Segera Lampiran : Satu berkas Hal : Modul Pelaporan Online

KEBIJAKAN NASIONAL DAN STRATEGI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT RABIES

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 159/Kpts/OT.220/3/2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. MPU. (Jakarta, 2008), hal 5 dan Bambang Hartono. Peran Departemen Kesehatan dalam Pengembangan SIK Kerjasama dengan

E-voting SITANDI Solusi Pilkades Cepat dan Akurat

Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2013

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN VETERINER

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang sangat besar dalam perkembangan teknologi informasi dan

LAPORAN PERTEMUAN JEJARING LABORATORIOUM DAN PUSKESWAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 629/Kpts/OT.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BESAR VETERINER MENTERI PERTANIAN,

KAJIAN PENGARUH KEBIJAKAN IMPOR SAPI TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI DI NTB

Registration for UNISA for Lecturer and Staff

KERANGKA ACUAN KERJA SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TINGKAT PUSKESMAS (SP2TP)

Press Release. 1. Terkait persiapan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan:

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMELIHARAAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB. I Pendahuluan A. Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

Sistem informasi rumah sakit. Dasar Hukum. Dasar Pelaksanaan

TUGAS DATA WAREHOUSE

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2002 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI LABORATOR1UM KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 31 Mei 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah informasi yang akurat. Sistem informasi pengolahan data

Pedoman Pelaporan Melalui SMS untuk Petugas Puskesmas

1. PENDAHULUAN 2. MAKSUD DAN TUJUAN

CONTOH : STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN BAGI SEKOLAH SD/SDLB/SMP/SMPLB

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 88 TAHUN 2011 TENTANG ALUR DATA DAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu

BANTUAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN TRANSPORTASI SPESIMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun : 2010

GUBERNUR JAWA TENGAH

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 30 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI RIAU

PEDOMAN IDENTIFIKASI DAN PENGAWASAN TERNAK RUMINANSIA BESAR BAB I PENDAHULUAN

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Sekilas Tentang Sistem Aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KEMITRAAN DAN PERLINDUNGAN USAHA PETERNAKAN DI PROVINSI BALI

Kerangka Acuan. Acute Flacid Paralysis ( AFP )

Sistem Informasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah membantu suatu instansi/perusahaan dalam melakukan monitoring. berkembang demikian halnya dengan Dinas Koperasi.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : 88 TAHUN 2011 TENTANG ALUR DATA DAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Paska reformasi, Indonesia mengalami banyak perubahan pada seluruh

Surveilans Respons dalam Program KIA Penyusun: dr. Sitti Noor Zaenab, M.Kes

PENDAHULUAN. Latar Belakang. mamalia dan memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi. Sangat sedikit penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi komputer di era saat ini sangat membantu brainware untuk

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE

INFORMASI PROGRAM DAN KEGIATAN APBD PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bagian Keenam Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Pasal 16 (1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANUAL Rekomendasi Online Sapi Siap Potong, Sapi Bakalan dan Sapi Indukan

MANUAL REKOMENDASI ONLINE KARKAS, DAGING, JEROAN DAN/ATAU OLAHANNYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2011 TENTANG

Laporan Pekerjaan Perawatan / Maintenance Server SIHA

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROFIL DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI BALI TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SUMBER DATA SISTEM. dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

Transkripsi:

REPLIKASI isikhnas DAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (INFOLAB) TERINTEGRASI isikhnas DI WILAYAH KERJA BALAI BESAR VETERINER DENPASAR (isikhnas replication and laboratory information system isikhnas integrated in disease investigation center) Oleh : NI MADE SRI HANDAYANI Balai Besar Veteriner Denpasar Abstrak isikhnas (Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) merupakan sistem informasi kesehatan hewan di Indonesia yang telah diterapkan sejak Tahun 2013 dan sudah berkembang ke seluruh provinsi di Indonesia. Replikasi isikhnas di Provinsi Bali telah dilakukan pada Bulan November 2015 sedangkan replikasi isikhnas di Provinsi NTB dan NTT telah dilakukan pada tahun 2013. Infolab terintegrasi isikhnas di Balai Besar Veteriner Denpasar telah direplikasi dan mulai running TAhun 2016. Dengan Infolab terintegrasi isikhnas akan akan memudahkan akses data bagi pemangku kepentingan. Kata Kunci : Replikasi,iSIKHNAS, Terintegrasi Abstract isikhnas (Integrated National Animal Health Information System) is an animal health information system in Indonesia has been applied since 2013 and has grown to all provinces in Indonesia. Replication isikhnas in West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara has been done on 2013 and Bali on 2013. Infolab isikhnas integrated in the DIC (Disease Investigation Center) Denpasar has been replicated and started running in 2016. With the integrated Infolab isikhnas will facilitate data access for stakeholders. Keywords: Replication, isikhnas, Integrated Latar Belakang PENDAHULUAN Kebutuhan informasi kesehatan hewan saat ini yang terbaru dan lengkap sangat dibutuhkan dalam rangka tindakan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan juga dalam rangka percepatan pengambilan keputusan dan tindakan oleh para pemangku kebijakan. Informasi kesehatan hewan yang maju saat ini tertuang dalam isikhnas (integrated System Informasi Kesehatan Hewan Nasional). isikhnas di Indonesia telah diterapkan sejak Tahun 2013 dan sejak Tahun 2014 diterapkan di beberapa provinsi di Indonesia. Sistem ini menggunakan teknologi seharihari secara sederhana namun cerdas. isikhnas memadukan beberapa sistem penanganan informasi yang sudah ada, sehingga menjadikannya lebih efisien dan tersedia bagi lebih banyak pengguna. Perpaduan beragam sistem ini akan menjadikan datanya jauh lebih kuat dan semakin mendukung

pekerjaan para pengambil keputusan di berbagai tingkatan. Petani dan peternak merupakan ujung tombak dari isikhnas, karena peran mereka sangat penting bagi keberhasilan dan kekuatan isikhnas. Indonesia sudah memiliki beberapa sistem yang digunakan untuk mengelola data bagi berbagai tujuan tunggal, termasuk Infolab untuk data laboratorium dan isikhnas versi awal untuk laporan penyakit di lapangan. Berbagai sistem tersebut kurang tangguh karena tidak saling terhubung. isikhnas menyatukan sistem-sistem itu agar datanya dapat dikelola secara lebih efisien dan dibagikan kepada semua pemangku kepentingan. Data akan disediakan bagi pengguna yang berhak melalui beragam sarana seperti situs web isikhnas atau melalui laporan, bagan, spreadsheet, dan peta yang dibuat oleh sistem dan dikirim melalui email atau SMS kepada staf yang memerlukannya. Tahun 2015 isikhnas semakin dikembangkan baik dalam metode maupun cakupan wilayahnya yang diperluas di seluruh Wilayah Indonesia dan dapat merekrut lebih banyak lagi petugas lapangan dan pelapor desa (pelsa) sebagai ujung tombak di lapangan. MATERI DAN METODE Materi Materi yang dipergunakan dalam replikasi isikhnas di wilayah kerja Balai Besar Veteriner Denpasar adalah peralatan komputer, software infolab dan sambungan internet ke seluruh laboratorium yang ada di Balai Besar Veteriner Denpasar. Metode Metode yang dipergunakan dalam replikasi sistem infolab isikhnas ini adalah pemaparan teknis tentang software infolab dan fiturfitur yang terdapat di dalamnya, sedangkan replikasi isikhnas ke wilayah kerja Balai Besar Veteriner Denpasar dengan metode sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada petugas lapangan yang ada di kecamatan. HASIL DAN PEMBAHASAN isikhnas adalah sistem informasi kesehatan hewan yang mutakhir, sistem ini menggunakan teknologi sehari-hari dalam cara yang sederhana namun cerdas untuk mengumpulkan data dari lapangan dan dengan segera menyediakannya bagi para pemangku kepentingan dalam bentuk yang bermakna dan dapat segera dimanfaatkan. isikhnas merupakan piranti lunak sistem informasi yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan bantuan teknis dari Program Kerjasama Australia Indonesia (AIPEID/DAFF), untuk menghimpun dan mengelola datadata kesehatan hewan dan lainnya yang terkait dalam satu sistem yang mudah diakses serta dapat dilihat oleh siapa saja pengguna yang sudah didaftarkan melalui web isikhnas secara on line. Sistem lama yang menggunakan laporan kertas berjalan lambat dan tidak efisien, dan banyak informasi yang dikumpulkan di lapangan

sudah kedaluwarsa begitu informasi tersebut sampai ke tujuan. Begitu informasi diterima kembali, datanya telah diubah ke dalam bentuk yang manfaatnya tidak lagi optimal. Sistem kerja isikhnas akan mengubah semua itu dan data akan dimasukkan secara akurat, laporan dikirim secara otomatis sehingga dapat diakses oleh semua orang yang membutuhkan data. Sistem ini telah diuji coba dan diimplementasikan di beberapa kabupaten/kota pada beberapa provinsi dan berjalan dengan sangat baik sehingga sistem ini akan segera diperluas ke seluruh provinsi di Indonesia. Tahap pertama Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah memperluas penggunaannya di 48 kabupaten di 13 provinsi (4 kabupaten per provinsi) mulai pada Bulan Oktober 2014, sedangkan replikasi isikhnas di Provinsi Bali yang merupakan wilayah kerja Balai Besar Veteriner Denpasar telah dilakukan pada Bulan November 2015. Hingga saat ini semua kabupaten yang ada di Provinsi Bali telah mengaplikasikan isikhnas dan telah memiliki petugas lapangan di masingmasing kecamatan yang ada di wilayahnya. Provinsi Bali merupakan provinsi terakhir di wilayah kerja BBVet Denpasar yang melakukan replikasi isikhnas, sebelumnya wilayah kerja BBVet Denpasar lainnya yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur telah terlebih dahulu melakukan replikasi isikhnas yaitu tahun 2013. Terjadi peningkatan pelaporan kasus penyakit dilapangan ke isikhnas yang cukup signifikan setelah Provinsi Bali merekrut dan melakukan training terhadap petugas lapangan masing-masing kecamatan dari 9 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Bali. Terutama pelaporan kasus rabies yang saat ini sedang marak terjadi di Bali. Peran mereka sangat penting bagi keberhasilan dan kekuatan isikhnas. Setelah terbentuknya petugas lapangan, kedepannya diharapkan petugas lapangan tersebut dapat merekrut pelapor desa (Pelsa) yang bisa direkrut dari peternak maupun kader-kader yang ada di desa tersebut. Pelsa memberikan tautan penting antara masyarakat peternak dan pelayanan kesehatan hewan setempat. Pelsa adalah orang yang berbasis di wilayah setempat, individu yang memiliki motivasi yang dipilih oleh komunitas mereka untuk bekerja dengan peternak, melaporkan setiap masalah, bertindak sebagai penghubung dan membantu petugas kesehatan hewan di lapangan dalam pengobatan dan tindak lanjutnya. Mereka diharapkan tidak melakukan pengobatan tanpa saran dari petugas dinas dan disarankan tidak membuat diagnosis apapun. Masing-masing provinsi memiliki satu orang koordinator provinsi yang memiliki tugas memantau, mengawasi dan mengkoordinir isikhnas di wilayahnya. Selain itu seorang koordinator juga bertugas melatih, mendaftarkan ke isikhnas petugas-petugas lapangan yang ada di wilayahnya. Dari semua wilayah kerja Balai Besar Veteriner Denpasar

Kabupaten Lombok Timur terpilih sebagai percontohan / pilot project isikhnas. Hal ini merupakan suatu penghargaan dari pepemrintah pusat atas keberhasilan Kabupaten Lombok Timur dalam mengembangkan isikhnas. Diharapkan daerahdaerah lainnya bisa mengikuti prestasi dari Kabupaten Lombok Timur tersebut. Sistem isikhnas menampung banyak laporan diantaranya adalah laporan penyakit, obat, vaksinasi, surveilans, SKKH, identifikasi ternak, rumah potong, produksi IB, identifikasi/respon dan laboratorium. Pelaporan data di laboratorium mempergunakan sistem pelaporan data infolab (Informasi Laboratorium) demikian juga halnya di Balai Besar Veteriner Denpasar dan Unit Pelayanan Teknis Direktorat Kesehatan Hewan lainnya di seluruh Indonesia. Sesuai dengan kebutuhan saat ini, infolab tersebut telah diintegrasikan dengan isikhnas. Sistem tersebut bekerja secara real time dimana laporan dan data-data yang diinput sistem infolab pada hari itu juga, dan langsung dilaporkan ke isikhnas melalui email secara otomatis yang dilaporkan dua kali setiap harinya. Sesuai dengan majunya ilmu pengetahuan saat ini serta sesuai dengan tuntutan jaman, maka infolab yang telah ada saat Tabel 1. ini harus dikembangkan. Hal tersebut merupakan salah satu alasan diintegrasikannya infolab dengan isikhnas yang merupakan system informasi kesehatan hewan yang terbaru saat ini. Pada sistem infolab terintegrasi isikhnas ini telah dihubungkan dengan laboratorium-laboratorium pengujian yang ada di Balai Besar Veteriner Denpasar seperti laboratorium patologi, virologi, parasitologi, bakteriologi, bioteknologi dan kesmavet sedangkan epidemiologi merupakan pusat untuk mengumpulkan semua informasi data pengujian yang telah dilakukan di laboratorium sebelum mendistribusikan hasil pengujian tersebut kepada pelanggan yang menggunakan jasa laboratorium, sehingga personil di masingmasing laboratorium diberikan pelatihan untuk mengaplikasikan sistem informasi tersebut. Informasi penerimaan sampel dan format jawaban untuk hasil pengujian dari masing-masing laboratorium diinstal di semua komputer laboratorium yang sudah terhubung. Sistem kerja dari infolab terintegrasi isikhnas memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan infolab yang sebelumnya. Perbedaan sistem infolab terdahulu dengan infolab terintegrasi ditampilkan pada

Tabel 1. Perbedaan Sistem Infolab Dengan Infolab Terintegrasi isikhnas. No. Infolab Infolab terintegrasi isikhnas 1. Input data sampel tidak dilakukan di bagian penerimaan sampel tetapi soft copy dari data sampel diberikan oleh petugas pengambil contoh (PPC) yang melaksanakan surveilans. 2. Laboratorium mengirimkan jawaban hasil uji secara manual ke bagian epidemiologi. 3. Jawaban manual dari laboratorium akan diketik oleh operator komputer di bagian epidemiologi 4 Data yang telah diinput tidak terkirim ke isikhnas Semua jawaban hasil uji diinput dari laboratorium penguji dan secara online akan tersambung ke bagian epidemiologi. Hasil uji yang sudah diinput di laboratorium selanjutnya akan dikompilasi di bagian epidemiologi. Keterkaitan antara isikhnas dengan infolab terintegrasi sangat erat, karena setiap kasus yang ditemui di lapangan jika dilaporkan ke isikhnas akan memperoleh identitas (id) dari isikhnas dan sampelnya dikirimkan ke Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar maka hasil uji antara kasus yang dilaporkan Input data sampel dilakukan di bagian epidemiologi Laboratorium mengirimkan jawaban hasil uji secara online ke bagian epidemiologi Petugas epidemiologi mengkompilasi hasil pengujian Data terkirim ke isikhnas dengan sampel yang dikirimkan ke laboratorium akan terhubung dengan, disamping itu dapat mengaitkan peta dengan data lalulintas atau laporan wabah, dan mengaitkan data pemotongan dengan data produksi dan populasi, semuanya secara otomatis, hal ini akan sangat membantu pengambil keputusan di berbagai tingkatan, dan bermanfaat bagi semua orang yang bekerja di sektor kesehatan hewan demikian pula halnya dengan data hasil pengujian laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar ini akan dapat diakses dengan mudah oleh semua orang yang terdaftar dalam isikhnas.

Gambar 1. Tampilan Depan Infolab sebelum terintegrasi isikhnas Gambar 2. Tampilan Form Pengisian Data Infolab Sebelum Terintegrasi isikhnas

Gambar.3. Tampilan Depan Infolab Terintegrasi isikhnas Gambar 4. Tampilan Form Pengisian Data Infolab Terintegrasi isikhnas

Secara garis besar isikhnas akan memadukan beberapa sistem pengelolaan informasi, yang lebih efisien dan terjangkau bagi lebih banyak pengguna. Menggunakan isikhnas akan dapat menghubungkan data laboratorium dengan laporan penyakit, peta dengan data lalu lintas hewan atau laporan wabah, data rumah potong dengan data produksi dan populasi, dan semua ini dilakukan secara otomatis. Hal ini sangat membantu para pengambil kebijakan di berbagai tingkat, juga baik bagi semua orang yang bekerja dalam bidang kesehatan hewan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. isikhnas merupakan sistem informasi kesehatan hewan terbaru dan lengkap yang sangat dibutuhkan dalam rangka tindakan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dan juga dalam rangka percepatan pengambilan keputusan dan tindakan oleh para pemangku kebijakan. 2. Sistem infolab terintegrasi isikhnas, bekerja secara real time dimana laporan dan data-data dari laboratorium yang diinput sistem infolab pada hari itu juga akan langsung dilaporkan ke isikhnas sehingga dapat diakses dengan mudah. SARAN 1. Perlu perekrutan tenaga Pelsa (Pelapor Desa) untuk memperluas jaringan isikhnas sampai ke desa-desa. 2. Disarankan kepada semua tenaga medik dan paramedik di Balai Besar Veteriner Denpasar agar didaftarkan sebagai pengguna isikhnas agar dapat mengakses data isikhnas. 3. Infolab terintegrasi isikhnas diharapkan sudah berjalan dengan baik di Balai Besar Veteriner Denpasar Tahun 2016. DAFTAR PUSTAKA Wiki. isikhnas.com., 2015. Wiki Sumber Informasi isikhnas. Wiki.isikhnas.com.,2015.Manual General Introduction/id http.isikhnas.com., 2015. What is Isikhnas Wiki isikhnas.com. 2015. Training Resourses