logo lembaga Kode Judul X.303 KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH Idawanni, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Jl. Panglima Nyak Makam No. 27 Banda Aceh Kode Pos (23125), Telp. (0651)7551811, Fax. (0651)7552077, Email: bptp_aceh@yahoo.co.id ]
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Penyakit karet telah mengakibatkan kerugian ekonomis dalam jumlah miliaran rupiah karena tidak hanya kehilangan produksi akibat kerusakan tanaman tetapi juga mahalnya biaya yang diperlukan dalam pengendaliannya. Rata-rata kerugian akibat penyakit pada tanaman karet mencapai 25 % yang dapat berupa penurunan produksi, terhambatnya petumbuhan maupun kematian tanaman Teknik budidaya petani karet di Kabupaten Aceh Barat masih tradisional yaitu masih menggunakan input produksi (pupuk) rendah dan belum melakukan teknologi pengendalian hama dan penyakit. Penerapan teknologi budidaya karet yang belum tepat (tradisional) menyebabkan tanaman karet menjadi rentan terhadap berbagai cekaman lingkungan diantaranya serangan penyakit. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1
PERMASALAHAN PERMASALAHAN Produksi karet perkebunan rakyat di Aceh Barat tahun 2008 sebesar 16.664 ton (luas areal 17.894 Ha ) Tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 23 % yaitu menjadi 12.742 ton (Statistik Perkebunan, 2011) Salah satu penyebab terjadinya penurunan produksi karet di Aceh Barat yaitu adanya serangan penyakit yang melanda hampir seluruh perkebunan karet. Hal ini terlihat dengan banyaknya tanaman yang kering dan mati. Namun demikian belum ada data maupun literatur yang tentang jenis maupun tingkat serangan penyakit di perkebunan rakyat Aceh Barat. Melalui kegiatan Ristek 2012 Sebagai tindak lanjut Perpres RI No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI 2011-2015 dan SK Menko Ekonomi, maka BPTP Aceh sebagai perpanjangan tangan dari Badan Litbang Pertanian melakukan kajian identifikasi dan pengendalian penyakit tanaman karet rakyat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2
METODOLOGI METODOLOGI Ruang lingkup kegiatan : Pelaksanaan kegiatan pada bulan Februari-September 2012. Lokasi Kegiatan : di kabupaten Aceh Barat Fokus kegiatan yaitu ketahanan pangan dengan asumsi bahwa dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas perkebunan karet rakyat di kabupaten Aceh Barat. Desain Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode survey dan observasi di lokasi perkebunan karet rakyat. Petani yang dipilih sebagai responden dilakukan dengan sengaja (purposif), jumlah responden sebanyak 30 orang yang memiliki kebun karet untuk diambil sampling observasi sebanyak 150 tanaman Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Sample yang di ambil dianalisis di laboratorium untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang menyerang penyakit karet. Parameter pengamatan yang diamati pada tanaman karet meliputi gejala serangan, penyebab, umur tanaman, persentase tanaman terserang, intensitas serangan, dan data pendukung (suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan, dan sebagainya). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3
SINERGI KOORDINASI Koordinasi dan sosialisasi program pengkajian dilakukan dalam bentuk pertemuan dan diskusi langsung dengan instansi terkait seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh Barat. Koordinasi dilakukan untuk menyesuaikan kegiatan pengkajian dan keterkaitannya dengan program Pemda. Strategi pelaksanaan koordinasi - Pada awal kegiatan, koordinasi dilakukan untuk menyelaraskan dengan program PEMDA yang sudah dilakukan, - Pada saat kegiatan di lapangan dilakukan bersamasama dengan petugas dinas perkebunan dan penyuluh - Pada akhir kegiatan dilakukan sosialisasi untuk memaparkan hasil pengkajian dan menghimpun masukan untuk tindak lanjut ke depan Signifikasi capaian koordinasi : Pemda Aceh Barat menyambut baik program kajian ini mengingat belum ada program yang dilakukan di Aceh barat tentang pengendalian penyakit karet. Program yang ada selama ini hanya berkisar pada peningkatan produksi melalui perluasan areal pertanaman. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4 [
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Diharapkan data hasil kajian dijadikan acuan dalam program penanggulangan penyakit karet di Aceh Barat baik oleh PEMDA kabupaten Aceh Barat maupun PEMDA Provinsi Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Diharapkan adanya kerjasama yang berseinergi antara PEMDA (Dishutbun Aceh Barat dan Dishutbun provinsi ) dengan BPTP sebagai penyedia teknologi dalam upaya penanggulangan penyakit JAP pada karet di Aceh Barat. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Pihak yang akan memanfaatkan hasil kajian yaitu Dishutbun Aceh Barat dan Dishutbun Provinsi. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Hasil kegiatan Kajian Identifikasi dan Pengendalian Penyakit Tanaman Karet rakyat di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh, akan menjadi acuan bagi pelaksanaan program ke depan bagi peningkatan produksi karet di Aceh Barat. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan - perlu adanya program penanggulangan penyakit JAP di seluruh wilayah perkebunan karet rakyat. - Perlu adanya pelatihan tentang penanggulangan penyakit JAP baik untuk petugas maupun petani. Strategi Pengembangan ke depan Program penanggulangan hama penyakit terpadu di seluruh wilayah perkebunan karet rakyat yang dilakukan oleh pemerintah daerah harus melibatkan semua unsur yang terkait secara bersinergi. Tahapan Pengembangan ke depan - Program penanggulangan hama penyakit JAP di seluruh wilayah perkebunan karet rakyat di Aceh Barat melibatkan semua unsur yang terkait secara bersinergi. - Penanggulangan penyakit mengedepankan kelestarian lingkungan - Diperlukan SDM yang handal dan terlatih melalui pelatihan baik bagi petugas maupun petani - Badan Litbang khususnya BPTP berperan serta sebagai penyedia teknologi tepat guna. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6
FOTO KEGIATAN
logo lembaga TERIMA KASIH Idawanni Cut Nina Herlina Firdaus Ismail