AUTO-ID PADA PERBANKAN dan INDUSTRI KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Mobile Meter Reading adalah paket aplikasi. Aplikasi. (Mobile Meter Reading)

ERP Proposal Pembangunan Sistem Warehouse Management System (WMS)

Solusi AutoID. di Area Manufakturing TOPIK

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ERP Proposal Pembangunan Sistem Warehouse Management System (WMS)

Content. Principal Info 16 Corporate Info 17 Tips & Info 19. Editorial 03 News & Event 04 Product Highlight 14

Solusi Auto ID. In-Store Minimarket & Supermarket. Pada TOPIK

Bagian 1 - Persiapan Penggunaan 2. Bagian 2 - Menu Stok ( Order & Set Qty Suggestion ) 5. Bagian 3 Penerimaan Barang 10

EMS Pro. SabilaKomputama.Com Page 1

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 3 Piranti Masukan

Alat Input, Proses & Output

Berdasarkan data yang terkumpul dari

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

Muamalat Cash Management System - Basic User Manual

Sistem Input Output Komputer

Berikut ini contoh jenis-jenis peripheral dengan berbagai tugasnya:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Dalam merancang dan membangun aplikasi virtual store menggunakan

Daftar Isi. Daftar Isi... I Langkah Langkah Langkah Langkah Unduh Aplikasi Pawoon...2

KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI

KATA PENGANTAR Tipe transaksi dasar adalah:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

Terima Kasih telah melakukan Pendaftaran di Kshipper.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Definisi Sistem Akuntansi, Prosedur dan Penjualan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. barang terlebih dahulu, kemudian dicatat. Hasil dari catatan tersebut akan direkap

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Objek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Absensi Karyawan.

BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN SOFTWARE LAUNDRYMANAGER.ID

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan nasabah untuk melihat sebuah bank sebagai financial supermarket

OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS

Syarat dan Ketentuan. Syarat dan ketentuan mandiri call. Untuk Nasabah Perorangan dan Badan (pemilik rekening TBM)

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sebagai salah satu kegiatan utama perusahaan, dilakukan untuk

PEMBUATAN APLIKASI KONTROL STOCK OUT MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET DAN SQL SERVER DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Astra Motor Auto 2000 Setiabudi Division Bandung adalah

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

SOFTWARE RITEL GROSIR DAN SERVICE (RG1CS)

Gambar 4.38 Tampilan Layar Staff. menampilkan daftar perusahaan staff yang sudah tercatat atau

ELEKTRONIK DATA PROCESSING TEKNOLOGI KOMPUTER

Aplikasi Sistem Informasi (2)

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PT. GIWANG KANAKA. Komputer mempunyai peranan yang besar dalam awal sampai akhir proses pengolahan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan pelayanan terbaik ke customer, Dalam hal ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. 1. Processor Intel(R) Core(TM)2 Duo 4. VGA Card Ati Radeon X600 Pro 256 MB

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

USER MANUAL BOOK. TM Nail House Management System. Admin & Nailist Interface. Salman Inovasi

ALAT INPUT. Terminal dapat digolongkan sebagai berikut :

Equnix Business Solutions, PT Pusat Niaga Roxy Mas, Blok C2/42, Jl Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Saat mencari data user dapat mecarinya berdasarkan nomor kontraknya maupun. keywordnya maka user harus menekan tombol GO untuk memulai pencarian.

Produk Profile Sistem Informasi Retail Komputer Kasir SISTEM INFORMASI RETAIL (F-POS RETAIL) KOMPUTER KASIR. Komputer Kasir Marketing Page 1 of 15

User Manual. Sistem e-ska untuk Eksportir

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PAYMENT POINT ONLINE BANK BRI PANDUAN TEKNIS INSTALASI DAN PENGGUNAAN APLIKASI PPOB BRI MOBILE

SISTEM BERKAS KONSEP DASAR SISTEM BERKAS

Daftar Isi. User Manual. Aplikasi e-inkaber untuk Customer VERSI 2.2

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut adalah tampilan hasil dari Sistem Informasi Car Insurance Pada

Gambar 4.15 Layar Preview

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

Yang dimaksud dengan Car Service dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memadai. Contoh sederhananya adalah terdapat pemesanan online melalui

Integrasi Aplikasi Web dengan Perangkat PDT Scan Barcode dalam Monitoring Asset Hardware PT Nusantara Otomotif

Menu Utama (Menu File)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala

INSTALASI Untuk melakukan instalasi software penjualan, silakan dobel klik installer dari software penjualan. Ikuti wizard yang ada.

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi komputer telah berkembang dengan pesat dan telah

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ASSET MANAGEMENT MILIK YAYASAN PENDIDIKAN TELKOM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Batch Processing A. BATCH, ONLINE, REAL TIME PROCESSING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. keras (hardwere) dan perangkat lunak (Software) yang dapat menunjang

FAQ AKSES ADIRA FINANCE (Khusus Wilayah Jabodetabekser dan Jabar)

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. asuransi non-jiwa. Berawal pada 1997 PT LI merupakan perusahaan joint venture

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. pembuatan aplikasi Sistem Informasi Adminstrasi Travel Berbasis Web Pada PT.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. enak dan harga yang bersahabat, pelayanan kepada customer menjadi point

PANDUAN MENJALANKAN POS PROFESIONAL

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kertas. Pencatatan stok dilakukan dengan cara mengecek jumlah stok barang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

Bab 3 Relational Database

Buku Panduan Penggunaan. Program Aplikasi Ritel. Ver. 1.0

Panduan Registrasi Online

Gambar 4.78 Rancangan Layar History Faktur Penjualan Konsinyasi

Transkripsi:

Topik AUTO-ID PADA PERBANKAN dan INDUSTRI KEUANGAN I. Transformasi melalui Teknologi AutoID AutoID yang merupakan kependekan dari Automatic Identification merupakan teknologi yang melakukan proses pengenalan dan pengumpulan data secara real time. Barcode, RFID dan OCR adalah teknologi yang termasuk didalam kategori AutoID. Barcode sendiri merupakan representasi dari data dalam bentuk yang bisa dibaca oleh mesin (machine readable). Barcode merepresentasikan data dalam bentuk garis-garis tebal dan tipis yang disusun secara horizontal dengan jarak tertentu yang dikenal sebagai symbology barcode 1 Dimensi. Barcode 2 Dimensi ini memiliki kemampuan untuk menampung data yang lebih besar dibandingkan dengan Barcode 1 Dimensi. Data yang ada dalam bentuk barcode dapat dengan cepat di-input kedalam system computer dalam hitungan detik dengan bantuan barcode scanner tanpa adanya kesalahan dan ini merupakan kekuatan untuk secara revolusioner merubah bagaimana industri perbankan dan ke u a n ga n m e m b e r i ka n l aya n a n p a d a nasabahnya. Efisiensi operasi yang meningkat merupakan benefit yang utama dari penerapan teknologi ini. Berikut ini beberapa ilustrasi dari penerapan Auto ID pada bank dan institusi keuangan II. Contoh Penerapan II.1 Transaction Entry Gambar 1. Barcode 1 Dimensi Barcode juga dapat ditemui dalam bentuk lain seperti persegi, dot, hexagonal dan pola geometris lainnya yang dikenal sebagai symbology barcode 2 Dimensi. Industri perbankan dan keuangan biasanya melibatkan banyak dokumen dalam setiap transaksinya. Dokumen ini umumnya harus diisi secara manual oleh nasabah dan kemudian diinput kedalam system juga secara manual. Gambar 2. Barcode 2 Dimensi PDF417 dan Data Matrix 06

Hal ini tentu saja sangat membantu dalam mengurangi panjangnya antrian yang biasanya terjadi sehingga kita bisa menyebut penerapan model ini sebagai Queue Busting Gambar 3. Contoh Form Transaksi Gambar 4. Barcode 2Dimensi PDF417 Tentu saja hal ini banyak menyita waktu yang bila ini terjadi di counter pelayanan akan menyebabkan terjadinya antrian yang panjang yang berujung pada menurunnya kepuasan nasabah. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan barcode 2 Dimensi dan scanner barcode 2 Dimensi pada berbagai transaksi yang melibatkan proses input manual yang dimulai dengan merubah form transaksi ke dalam bentuk elektronik dan mengkodekan data transaksi ini dalam bentuk barcode 2 Dimensi. Dengan penggunaan barcode 2 Dimensi ini, proses input data di counter yang biasanya memakan waktu beberapa menit untuk setiap documentnya dapat direduksi menjadi hitungan detik saja, dan last but not least tanpa kesalahan! Hal ini diperjelas dengan ilustrasi berikut : Gambar dibawah ini menampilkan barcode 2 dimensi dengan format PDF417 yang menyimpan data dari keseluruhan paragraph di atas. Cukup dengan satu kali scanning keseluruhan data tersebut akan ter-rekam. Bandingkan hal ini dengan waktu yang dibutuhkan untuk pemasukan data secara manual. II.2 Document Management Salah satu penerapan teknologi AutoID dalam industri perbankan dan keuangan adalah untuk identifikasi dokumen penting. Dokumen ini yang biasanya berupa surat berharga seperti perjanjian utang-piutang, stnk, bpkb dan sebagainya diberi identifikasi (ID Dokumen) berupa barcode. Selanjutnya lokasi dari penyimpanan dokumen-dokumen ini pun di identifikasi dalam bentuk barcode. Sama seperti penggunaan barcode pada Warehouse Management System maupun Library System, setiap penggunaan dokumen (keluar dan masuk) dicatat dengan melakukan scanning terhadap ID dokumen, demikian juga dengan peletakannya di tempat penyimpanan. Sebagai contoh kasus adalah Penerapan Dokumen Management dengan AutoID pada salah satu pelanggan kami yaitu Astra Credit Company yang dibahas secara detail pada halaman 12. II.3 OCR (Optical Character Recognition) pada Perbankan 07

P e n g g u n a a n O C R p a d a p e r b a n k a n memungkinkan transaksi dan pemrosesan berjalan dengan lebih cepat. Versi awal dari OCR sangat membantu dalam pemrosesan cek karena kemampuannya untuk membaca nomer cek yang tercetak pada dasar cek dengan format tertentu yang dapat dikenali oleh software OCR. Kemajuan teknologi pada OCR juga sudah memungkinkan untuk mengenali tulisan tangan, sehingga dimungkinkan untuk penggunaan pada pembacaan nomer cek, nomer rekening, jumlah transaksi bahkan tanda tangan nasabah. Gambar 5. Beberapa contoh OCR Font II.4 Penunjang Kegiatan Micro Finance Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi yang pesat akhir-akhir ini telah melahirkan kemungkinan untuk melalukan akses dan / atau pemrosesan informasi secara mobile, langsung pada lokasi kegiatan operasi microfinance. H a l i n i d i m u n g k i n k a n d e n g a n t e l a h dikembangkan-nya peralatan portable (mobile devices) dan fungsi pencetakan yang sangat menunjang effektifitas users dalam melakukan kegiatan operasinya di lokasi kegiatan tersebut. Mobile devices ini secara umum dituntut untuk mampu memenuhi aspek Ergonomy, Reliability, Functionality dan Connectivity dengan baik. Kunci utama dalam device tersebut adalah harus mampu melakukan fungsi banking di lapangan. Sebagai contoh: Pencetakan bukti transaksi Verifikasi, tanda tangan, ID Card reader Akurasi data dapat dipercaya Dalam penerapannya, staff lembaga microfinance membawa mobile devices (portable-terminal, + printer) pada saat kunjungan (nasabah-visit), sehingga akses dan pemasukan data maupun pencetakan dokumen dilakukan langsung pada / oleh mobile devices tersebut. Hal ini didukung lebih jauh dengan kemampuan melakukan sinkronisasi data dengan host application yang, tergantung dari strategi yang dipilih, yang dapat bersifat : Full On-line Hanya saat sinkronisasi diaktifkan Saat kembali di office (Via Wireless LAN atau batch upload) Secara ringkas gambaran operasi microfinance dapat diuraikan sebagai berikut : a. Staff microfinance membawa mobile terminal yang telah berisi data data yang relevan, seperti : Data master untuk transaksi nasabah yang akan dikunjungi per hari. Data Nasabah yang akan dikunjungi, termasuk history maupun outstanding transaction yang masih ada dan lain-lain. Data lainnya yang relevan, seperti route penagihan dan lain-lain. b. Di tempat Nasabah staff microfinance akan langsung melakukan pemasukan data dari transaksi nasabah yang terjadi, dimana : 08

Staff umumnya cukup memasukkan data ID Nasabah dengan Barcode Scanner atau magnetic reader yang ada pada mobile device. Aplikasi Microfinance akan secara otomatis dapat : Memberikan info Nasabah seperti status credit, termasuk sisa credit dan credit yang harus dibayar pada transaksi tersebut dan lain-lain. Melakukan perhitungan, jumlah tagihan dan lain-lain. Pembayaran tagihan Telepon, Listrik, Air Pembelian Voucher HP Pembayaran cicilan lain seperti Motor, alat electronic dan lain-lain. Melakukan pencetakan document, seperti tanda terima, bukti order dan lain-lain. Meng-update data transaksi kedalam data base di mobile device. c. Sinkronisasi data dengan host application dapat dilakukan langsung saat staff microfinance masih dalam perjalanan, baik secara full-online maupun dengan aktivasi. Gambar.6 Mobile Terminal yang sudah dilengkapi dengan Swipe Card Reader dan Printer d. Saat kembali ke office, staff microfinance cukup meng-connect mobile devicenya dan secara otomatis mengupdate data base host dan rekap data transaksi untuk dicetak. Dari uraian yang sangat singkat ini sudah dapat dirasakan besarnya peningkatan effektifitas dan effisiensi operasi microfinance dengan mengguna kan Mobile Device: Waktu processing yang jauh lebih singkat Tingkat akurasi data yang tinggi Data yang lebih up to date pada host Peningkatan kepuasan pelanggan Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam rangka menjangkau masyarakat miskin di daerah yang belum memiliki akses ke institusi keuangan dan perbankan. Gambar 7. Portable Printer 09

III. CASE STUDY Collateral Management System (CMS) Astra Credit Company (ACC) Astra Credit Companies atau biasa disingkat dengan ACC adalah salah satu perusahaan pembiayaan mobil terbesar di Indonesia. ACC menyediakan pelayanan pembiayaan untuk pembelian mobil baru product Astra seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, BMW dan Nissan Diesel ataupun mobil bekas. Pada pengembangan informasi teknologi dan salah satu yang dikembangkan adalah penggunaan barcode pada BPKB. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk membantu optimalisasi pada implementasikan sistem ini. Dimana dibanding dengan sistem sebelumnya pada BPKB tidak menggunakan/ditempel barcode label sehingga pencatatan/entri data nomor kontrak pelanggan (customer) dilakukan secara manual yaitu di-input melalui keyboard komputer. Jaringan ACC tersebar dihampir seluruh kota besar di Indonesia, saat ini ACC telah mendukung pembiayaan lebih dari 16.000 dealer mobil di Indonesia. ACC merupakan gabungan dari 5 anak perusahaan yaitu : 1. Astra Sedaya Finance 2. Swadharma Bhakti Sedaya Finance 3. Staco Estika Sedaya Finance 4. Astra Auto Finance 5. Pratama Sedaya Finance Sebagai salah satu anak perusahaan terbesar dari ACC, adalah PT Astra Sedaya Finance (ASF) yang memiliki lebih dari 50 cabang di seluruh Indonesia, saat ini sedang melakukan beberapa pengembangan bidang teknologi informasi secara lebih intensif dari sebelumnya (IT Intensification) untuk menunjang seluruh proses usaha. Salah satu pengembangan informasi teknologi yang sedang diimplementasikan oleh ACC adalah Collateral Management System (CMS) untuk pengembangan BPKB management system dengan auto identification ID dan membantu proses stock opname. Collateral Management System (CMS) ini merupakan suatu sistem yang terintegrasi secara terpusat (online) dan berbasis web. 12 BPKB sebelum implementasi CSM Sedangkan dengan penerapan sistem CMS ini seluruh BPKB menggunakan/ditempel barcode label, sehingga pencatatan/entri data nomor kontrak pelanggan (customer) cukup dilakukan scanning barcode yang tertempel di BPKB tersebut. BPKB setelah implementasi CSM Didalam implementasi sistem CSM ini terdapat beberapa kegiatan proses yang dilakukan antara lain:

Start Database AOL End Label Format Label Soft ASCII BPKB= IN Import ke file exece sort by no Bartender Print aggr 1. Clean up BPKB (Cetak dan Labeling) dari data yang telah di-input sebelumnya dilakukan proses cleanup data BPKB yang terdapat di masing-masing cabang ACC. Proses flow cleanup data BPKB dapat dilihat pada gambar diatas ini : Proses Cetak dan Scanning BPKB : 4. Stock Opname yaitu pencocokan antara data dari database dengan fisik BPKB yang ada di tempat penyimpanan. 2. Cetak BPKB First IN (kontrak baru), proses ini dilakukan ketika ada kontrak baru, setelah data di-entry oleh user, maka dilakukan cetak barcode kemudian di labeling BPKB dengan label barcode tersebut. 3. Proses Mutasi BPKB IN/OUT, proses ini biasanya dilakukan ketika ada BPKB keluar masuk. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan pada penggunaan sistem barcode pada BPKB ini adalah: Mempermudah dan mempercepat proses pendeteksian BPKB karena dilakukan hanya dengan men-scan barcode yang tertempel pada BPKB. Menghilangkan/meminimal terjadinya penduplikasian (terdapat label dengan garis pengaman warna merah) dari data/dokumen BPKB. Mempermudah dan mempercepat pada proses stock opname BPKB, sehingga proses stock opname bisa dilakukan lebih sering lagi untuk menunjang proses control terhadap BPKB. 13