BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan sebagai keadaan yang emosi yang mempunyai ciri perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi di masyarakat masih menjadi sebuah masalah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

GAMBARAN KECEMASAN PASIEN EKSTRAKSI GIGI SEBELUM DAN SESUDAH MENGHIRUP AROMATERAPI LAVENDER

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah penggunaan tenaga dan penggunaan bagian tubuh seperti tangan

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

PROSES TERJADINYA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 dan

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah komitmen negara terhadap rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, kecemasan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai efek negatif dan gejala-gejala ketegangan jasmaniah seseorang yang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. menjadi lansia, yang masing-masing mempunyai kekhususan (Noorkasiani,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN SOMATISASI. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BABI. kehidupan yang memiliki tugas perkembangan yang berbeda-beda. Tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan ekstraksi adalah prosedur yang menerapkan prinsip bedah, fisika, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

BAB I PENDAHULUAN. penanganan (Asrinah, 2010 dalam Nuraisyah, 2012, hlm. 1).

EMOSI, STRES DAN KESEHATAN. Unita Werdi Rahajeng, M.Psi., psi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dibagi kedalam beberapa jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kanker masih tergolong tinggi. Berdasarkan data The American Cancer Society ( Amerika menderita kanker ( Mattioli, 2008 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan di RSGM UMY dengan tujuan untuk melihat adanya

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan atau keadaan khawatir dengan keluhan sesuatu yang buruk akan segera terjadi. 1 Kecemasan dental didefinisikan sebagai rasa takut abnormal yang dirasakan saat berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan dan kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1 dari 6 orang dewasa mengalami kecemasan dental. 3 Pada pasien anak sebanyak 5,7% hingga 19,5% mengalami kecemasan dental. 4 Kecemasan dental diasosiasikan dengan rasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi selama perawatan gigi. 4 Pasien yang cemas akan membayangkan berbagai ketakutan terbesar mereka saat datang ke dokter gigi, seperti jarum suntik, suara bur, tang cabut gigi yang besar, perdarahan, rasa sakit dan linu, dan sebagainya. Menurut Eli, hubungan dokter gigi dan pasien yang didominasi oleh kecemasan dental seringkali menyebabkan perawatan menjadi sulit dilakukan. 3 Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai pengobatan berupa pendekatan farmakologis dan non farmakologis yang meliputi olahraga teratur, humor, nutrisi dan diet yang baik, istirahat yang cukup, dan teknik relaksasi telah dikembangkan guna mengurangi kecemasan pasien. 5 Salah satu teknik relaksasi yang dapat mengatasi kecemasan adalah dengan menggunakan pengobatan aromaterapi. 1

2 Aromaterapi adalah seni dan pengetahuan penggunaan minyak esensial murni yang diekstrak dari bunga dan tumbuhan lainnya. 6 Salah satu jenis aromaterapi yang sering digunakan saat ini adalah minyak essensial dari bunga Lavender. Lavender dikatakan mampu mengurangi rasa tertekan, stres, rasa sakit saat menstruasi, emosi yang tidak seimbang, histeria, rasa frustasi, dan kepanikan. Aromaterapi juga terbukti memiliki pengaruhi dalam menurunkan kecemasan ibu hamil trimester III dan kecemasan pasien sebelum operasi dengan anestesi spinal. 7,8 Pada tahun 1990, Hurlock mengatakan bahwa masa dewasa muda dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat terdapat perubahanperubahan fisik dan psikologis yang disertai dengan berkurangnya kemampuan reproduktif. 9 Menurut Santrock pada tahun 1999, orang dewasa muda termasuk dalam masa transisi dan seiring dengan penyesuaian terhadap masa transisi, usia dewasa muda menjadi tegang dalam hal emosi dan hal ini dinampakkan dalam berbagai ketakutan dan kekhawatiran. 10 Sampai saat ini, belum ada penelitian yang membahas tentang efek aromaterapi lavender terhadap kecemasan dental pada pasien dewasa muda. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek aromaterapi lavender terhadap kecemasan pasien dewasa muda yang akan dilakukan pencabutan gigi.

3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah untuk penelitian ini adalah apakah aromaterapi lavender dapat menurunkan kecemasan pasien dewasa muda yang akan dilakukan pencabutan gigi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas aromaterapi lavender dalam menurunkan kecemasan dental pada pasien dewasa muda yang akan dilakukan pencabutan gigi. 1.4 Manfaat Karya Tulis 1.4.1 Manfaat Akademis Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai pengaruh aromaterapi lavender dalam menurunkan kecemasan dental pada pasien dewasa muda. 1.4.2 Manfaat Praktis Karya tulis ini diharapkan dapat memberi masukan bagi tenaga kesehatan dalam memfasilitasi ruang tunggu rumah sakit atau klinik, serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat aromaterapi Lavender. 1.5 Kerangka Pemikiran Menurut Hurlock, kecemasan digambarkan sebagai suatu kekhawatiran umum mengenai suatu peristiwa yang tidak jelas, tidak pasti terhadap peristiwa yang

4 akan datang. 9 Kecemasan muncul ketika seseorang menghadapi atau berpikir mengenai suatu peristiwa yang akan datang, dimana hal tersebut masih merupakan bayangan yang belum pasti. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan adalah potensi stressor, maturitas, pendidikan dan status ekonomi, tipe kepribadian, lingkungan dan situasi lingkungan, usia, dan jenis kelamin. 11 Manifestasi dan akibat yang ditimbulkan oleh kecemasan ada bermacammacam. Seorang individu yang mengalami kecemasan dapat mengalami gangguan diare, kehilangan nafsu makan, lemas, pening, gemetar, sering buang air kecil, merasakan perasaan seperti tidak berdaya, gugup, sukar berkonsentrasi, mudah lelah, dan sensitif. Kecemasan juga dapat mempengaruhi suasana hati (mudah marah, tegang), pikiran (khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong, merasa tidak berdaya, melebih-lebihkan ancaman), dan motivasi (menghindari situasi, ketergantungan tinggi, ingin melarikan diri). Semua pengaruh ini dapat terlihat dalam gejala biologis seperti meningkatnya denyut nadi, tekanan darah, serta gerakan otomatis seperti berdebar-debar, berkeringat, gemetar, pusing, mual, dan mulut kering. 12 Perawatan gigi tentunya tidak lepas dari kecemasan yang dialami oleh pasien. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa seseorang yang mengalami kecemasan dental yang berlebih dapat mempengaruhi kelangsungan perawatan gigi yang dilakukan. Terapi non-farmakologis seperti aromaterapi dapat diaplikasikan melalui berbagai cara, antara lain adalah dengan aplikasi langsung ke kulit (pijatan), dihirup (penguapan atau semprotan untuk ruangan), atau dengan menambahkan

5 minyak aromaterapi ke dalam air yang digunakan untuk mandi berendam. Berdasarkan penelitian, akses yang paling efektif dalam penggunaan aromaterapi adalah akses melewati hidung karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak yang mengendalikan emosi, perasaan, kreativitas, dan psikologi. 13 Pada tahun 2007 di Jepang, peneliti mendemonstrasikan bahwa menghirup minyak lavender dan rosemary selama 5 menit dapat menurunkan hormon stres dan kortisol yang melindungi tubuh dari stres. 14 Studi lain yang serupa juga menunjukkan kadar kortisol mengalami penurunan setelah menghirup lavender selama 10 menit. 15 Lavender memiliki kandungan utama berupa linalool dan linalyl asetat, dimana linalool merupakan kandungan aktif utama dalam minyak lavender yang berperan dalam memberikan efek anti cemas. Linalool bekerja dengan menurunkan kortisol yang berperan dalam mempertahankan diri pada saat tubuh mengalami stres, baik stres fisik maupun emosional. 16 Ketika aroma minyak lavender yang dihirup, molekul-molekul dalam minyak tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke hidung dan menempel pada silia. 17 Hal ini mengakibatkan terjadinya transmisi impuls melewati bulbus olfaktorius dan traktus olfactorius ke dalam sistem limbik. Proses ini akan memicu amygdala yang berperan dalam respon memori emosional, serta memicu sistem limbik untuk melepaskan brain-affecting chemicals yang dikenal sebagai neurotransmitter, seperti serotonin, endorfin, enfekalin, dan dopamin. 18 Serotonin merupakan senyawa neurotransmitter yang berperan pada sistem saraf pusat dan bertugas memberikan efek berupa perubahan mood sehingga memberikan efek relaksasi, perasaan nyaman, dan menurunkan stres. 19

6 1.6 Hipotesis Aromaterapi lavender menurunkan kecemasan dental pada pasien dewasa muda yang akan dilakukan pencabutan gigi. 1.7 Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental / eksperimental semu yang dilakukan dengan memberi perlakuan terhadap manusia menggunakan rancangan Desain Pre-Test dan Post-Test. Data primer dalam penelitian ini adalah penurunan kecemasan subjek. Data sekunder dalam penelitian ini adalah penurunan tekanan darah dan denyut nadi (data diambil dari rekam medis subjek). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 31 subjek. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling konsekutif yaitu semua sampel yang ada bila memenuhi kriteria penelitian, dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Ruang Konferensi 3 Lantai 5 Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha, Jl. Prof. drg. Soeria Soemantri No. 65, Bandung 40164, Jawa Barat. Waktu penelitian adalah dari bulan Oktober 2015 hingga Februari 2016.