Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

dokumen-dokumen yang mirip
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Para Hadirin yang berbahagia.

SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi Salam sejahtera bagi kita semua,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Kepada yang terhormat, Wakil Ketua DPRD dan Bupati Biak Numfor dan Undangan yang kami hormati

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BUPATI SEMARANG TANGGAL 25 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

Kata Sambutan Kepala Badan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

Kepada Yang Terhormat. Wakil Ketua II DPRD dan Wakil Bupati Jayawijaya. Dan Undangan yang kami hormati

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI BALI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

Kepada yang terhormat, Ketua DPRD dan Sekretaris Daaerah Kabupaten Kepulauan Yapen dan Undangan yang kami hormati

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN OPINI BPK ATAS LKPD DAERAH ACEH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

Kepala Auditorat V.A

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 4. Investasi permanen disajikan sebesar

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR : 03 TAHUN 2013

TENTANG BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PENDAHULUAN. Laporan Keuangan Kabupaten Sidoarjo. Page 1. D a t a K e u a n g a n K a b u p a t e n S i d o a r j o T a h u n s.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 14 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

anggaran. BPK akan melakukan tugas pemeriksaan setelah anggaran tersebut selesai dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya.

BUPATI BENGKULU TENGAH

PENGANTAR NOTA KEUANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2017

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006

BUPATI KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB I PENDAHULUAN. upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas. pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian pertanggungjawaban

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG Tahun 2009 Nomor 3 Seri A Nomor 3 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2011

Penghapusan Hutang PDAM Kabupaten Polewali Mandar Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Transkripsi:

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN DALAM RANGKA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KEPADA DPRD KABUPATEN DOMPU DAN BUPATI DOMPU TANGGAL 27 JUNI 2011 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Dengan mempersembahkan puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan segala rahmat-nya, pada hari ini dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 23 E Perubahan ketiga UUD 1945, Pasal 17 ayat (2) dan (3) UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, serta Kesepakatan Bersama antara Perwakilan BPK RI dan DPRD tentang Tata Cara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI kepada DPRD, BPK RI menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu Tahun Anggaran 2010 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dompu dan kepada Bupati Dompu. Laporan Hasil Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksud terdiri dari 3 bagian yang tidak terpisahkan, yaitu : 1. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu Tahun Anggaran 2010. Laporan Hasil pemeriksaan ini memuat opini atas Laporan Keuangan; 2. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu Tahun Anggaran 2010; 3. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan Dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu Tahun Anggaran 2010. Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksud bertujuan untuk menilai apakah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu TA 2010 sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2010 telah disajikan secara wajar sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu TA 2010, yang laporannya telah disampaikan kepada BPK RI oleh Pemerintah Kabupaten Dompu pada tanggal 28 April 2011, termasuk juga implementasi rencana aksi yang telah disusun Pemerintah Kabupaten Dompu, BPK RI menyimpulkan bahwa masih ditemukan adanya kelemahan pengendalian intern yang mengakibatkan tidak dapat diterapkannya prosedur pemeriksaan sehingga mempengaruhi kewajaran penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu TA 2010. Oleh karenanya BPK RI memberikan pendapat/opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer opinion) sebagaimana termuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu TA 2010 dengan Nomor 233.A/XIX.MTR/6/2011 tanggal 23 Juni 2011 sebagai berikut: 1. Sebagaimana diungkap dalam catatan A.1.a.1. atas laporan keuangan, Pemerintah Kabupaten Dompu menyajikan saldo kas dan setara kas pada neraca per 31 Desember 2010 sebesar Rp34,21 miliar yang terdiri dari saldo akhir di BUD sebesar Rp25,42 miliar, saldo kas pada Bendahara Pengeluaran SKPD sebesar Rp0,62 miliar, dan deposito sebesar Rp8,17 miliar. Saldo kas dan setara kas tersebut belum termasuk selisih saldo kas dan setara kas pada neraca tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp4,93 miliar yang sampai dengan disusunnya laporan keuangan ini masih dalam 1

penelusuran. Pemerintah Kabupaten Dompu tidak dapat menjelaskan dan menyediakan bukti pendukung mengenai perbedaan tersebut. Catatan dan data yang tersedia pada Pemerintah Kabupaten Dompu tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2010. 2. Sebagaimana diungkap dalam catatan A.1.b.1 atas laporan keuangan, Pemerintah Kabupaten Dompu menyajikan investasi non permanen berupa dana bergulir per 31 Desember 2010 sebesar Rp5,81 miliar. Saldo tersebut merupakan saldo investasi non permanen pada 12 SKPD yang disajikan berdasarkan data dari DPPKAD. Data dana bergulir pada 3 SKPD sebesar Rp2,96 miliar berdasarkan data dari DPPKAD berbeda dengan data yang disajikan SKPD pengelola dan data pendukung dana bergulir pada SKPD pengelola tidak seluruhnya tersedia. Catatan dan data yang tersedia pada tiga SKPD tersebut tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas saldo dana bergulir pada 3 SKPD per 31 Desember 2010. 3. Sebagaimana diungkap dalam catatan A.1.c atas laporan keuangan, Pemerintah Kabupaten Dompu menyajikan aset tetap per 31 Desember 2010 sebesar Rp661,21 miliar. Data tersebut merupakan data nilai aset tahun 2009 ditambah realisasi belanja modal dan belanja terkait pengadaan aset tetap, serta dikurangkan dengan hibah kepada masyarakat dan penghapusan aset yang disajikan berdasarkan data pada Daftar Inventaris Barang Pemerintah Kabupaten Dompu belum pernah melakukan rekonsiliasi data aset tetap pada Bagian Keuangan, Bagian Aset, dan SKPD Pengelola. Pemerintah Kabupaten Dompu tidak memiliki catatan pendukung lain atas aset tetap sebagai data pembanding. Catatan dan data yang tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas saldo aset tetap Pemerintah Kabupaten Dompu per 31 Desember 2010. 4. Sebagaimana diungkap dalam catatan A.1.e.2 atas laporan keuangan, Pemerintah Kabupaten Dompu menyajikan saldo aset lain-lain berupa aset rusak berat sebesar Rp3,30 miliar. Saldo aset rusak berat tersebut merupakan saldo berdasarkan data tahun 2008. Pemerintah Kabupaten Dompu belum pernah melakukan inventarisasi sampai dengan tahun 2010 sehingga tidak diketahui kondisi aset rusak berat tahun 2010. Catatan dan data yang tersedia tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas aset lain-lain Pemerintah Kabupaten Dompu per 31 Desember 2010. 5. Sebagaimana diungkap dalam catatan B.3.a atas laporan keuangan, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Anggaran 2010 adalah sebesar Rp34,06 miliar. Jumlah tersebut tidak berkesinambungan dengan SiLPA tahun-tahun sebelumnya karena SiLPA pada tahun 2007 sebesar Rp57,88 miliar berbeda dengan penggunaan SiLPA pada LRA tahun 2008 sebesar Rp54,56 miliar sehingga terdapat selisih sebesar Rp3,32 miliar yang berdampak pada nilai SiLPA TA 2010. Pemerintah Kabupaten Dompu masih melakukan penelusuran atas selisih tersebut sampai saat penyusunan laporan keuangan TA 2010. Catatan dan data yang tersedia tidak memungkinkan BPK memperoleh keyakinan yang memadai terhadap sebagian SiLPA TA 2010. Dengan demikian pemberian opini untuk tahun ini masih sama dengan tahun lalu yang beropini Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer opinion). Namun dari hasil pemeriksaan yang dilakukan BPK menunjukkan telah adanya perbaikan dalam proses pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Dompu selama tahun 2010. Perbaikan tersebut juga telah diikuti dengan adanya komitmen Bupati dan Wakil Bupati selaku kepala daerah untuk terus melakukan perbaikan proses pengelolaan keuangan daerah dan melakukan penelusuran atas saldo awal kas tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada Bupati Dompu untuk lebih meningkatkan penertiban dan pembenahan atas kelemahan pengelolaan keuangan daerahnya dengan harapan pada suatu saat 2

pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Dompu dilaksanakan dengan tertib, sehingga mendapatkan opini yang lebih baik, Amin. Berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI, mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Dompu terhadap peraturan perundang-undangan. Hasil Pemeriksaan mengungkapkan kelemahan dalam SPI atas pelaporan keuangan yaitu: 1. Penyajian SiLPA dan saldo akhir kas pada laporan keuangan TA 2007, 2008 dan 2009 yang berpengaruh pada SiLPA dan saldo akhir kas TA 2010 tidak didasarkan data yang andal mengakibatkan jumlah SiLPA TA 2010 pada LRA TA 2010, saldo akhir kas pada LAK TA 2010 serta saldo akhir kas pada neraca per 31 Desember 2010 tidak dapat diyakini kewajarannya; 2. Penganggaran dan realisasi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal, belanja bantuan sosial dan belanja hibah tidak sesuai peruntukannya mengakibatkan belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal, belanja bantuan sosial, dan belanja hibah yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran TA 2010 masing-masing sebesar Rp4,53 miliar, Rp0,11 miliar Rp0,21 miliar, Rp2,32 miliar, dan Rp0,19 miliar tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya; 3. Penyajian piutang retribusi pada neraca tidak didasarkan data yang andal mengakibatkan piutang retribusi pasar grosir dan pertokoan sebesar Rp82,2 juta tidak dapat diyakini kewajarannya; 4. Penyajian persediaan dalam neraca tidak didasarkan data yang andal mengakibatkan saldo persediaan yang disajikan pada dua SKPD di neraca dengan nilai seluruhnya sebesar Rp1,76 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya; 5. Penyajian investasi non permanen dana bergulir pada neraca tidak didukung dengan data yang andal mengakibatkan nilai Investasi Non Permanen Dana Bergulir sebesar Rp2,96 miliar pada tiga SKPD yaitu Bappeda, Dinas Peternakan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan tidak dapat diyakini kewajarannya, dan jumlah pengembalian pokok dan pembayaran bunga yang seharusnya diterima tidak terpantau; 6. Penyajian aset tetap pada neraca tidak didasarkan data yang andal mengakibatkan nilai aset tetap yang disajikan pada neraca Pemerintah Kabupaten Dompu per 31 Desember 2010 sebesar Rp661,21 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya; 7. Penyajian aset lainnya pada neraca tidak didasarkan data yang andal mengakibatkan nilai aset lainnya yang disajikan pada neraca Pemerintah Kabupaten Dompu per 31 Desember 2010 sebesar Rp3,3 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya; 8. Pengelolaan dana Jamkesmas Pusat, dana Jakkad, dana Jamkesmas Provinsi, dan dana Kapitasi Askes dilakukan tanpa melalui mekanisme APBD mengakibatkan pendapatan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp8,45 miliar dan belanja operasi sebesar Rp8,45 miliar tidak diakui pada LRA Pemerintah Kabupaten Dompu TA 2010. Hasil Pemeriksaan BPK RI atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pelaporan keuangan mengungkapkan pokok-pokok temuan sebagai berikut: 1. Retribusi daerah sebesar Rp497,97 juta dipungut berdasarkan peraturan daerah yang telah dibatalkan dan sebesar Rp110,01 juta dipungut tanpa berdasarkan peraturan daerah mengakibatkan pungutan retribusi daerah sebesar Rp608 juta tidak sah; 2. Perjalanan dinas Anggota DPRD dilaksanakan secara bersamaan waktu mengakibatkan kelebihan pembayaran biaya perjalanan dinas sebesar Rp10,6 juta; 3. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum dikenakan denda sebesar Rp75 juta mengakibatkan kekurangan penerimaan daerah berupa denda yang belum dikenakan sebesar Rp75 juta; 4. Pendapatan pajak sebesar Rp50,42 juta tidak disetor ke kas daerah dan digunakan untuk kepentingan pribadi mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp50,42 juta; 5. Sisa kas atas penggunaan dana hibah kepada KPUD untuk Pilkada Tahun 2010 sebesar Rp54,28 juta tidak disetor ke kas daerah mengakibatkan indikasi kerugian daerah atas sisa kas yang belum disetor sebesar Rp54,28 juta; 3

6. Pertanggungjawaban pengeluaran dana oleh bendahara pengeluaran tidak disampaikan tepat waktu mengakibatkan keterlambatan penerimaan sisa kas pada kas daerah sebesar Rp139,14 juta dan pengendapan sisa kas pada bendahara pengeluaran sebesar Rp337,79 juta; 7. Realisasi hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga tidak dipertanggungjawabkan mengakibatkan realisasi dan penggunaan dana hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan sebesar Rp10,28 miliar dan dana belanja tidak terduga sebesar Rp0,12 miliar tidak dapat dievaluasi sesuai dengan tujuannya. Saudara saudara para hadirin yang kami hormati Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan terdapat simpulan dan rekomendasi yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut dari DPRD dan Pemerintah Kabupaten Dompu Pasal 20 dan 21 UU No. 15 Tahun 2004 mewajibkan pejabat yang diperiksa untuk menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan BPK RI dan melakukan pembahasan dengan pihak yang terkait. Pasal 20 UU No. 17 Tahun 2004 mewajibkan pejabat untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan memberikan jawaban dan penjelasan atas rekomendasi BPK paling lama 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima oleh pemerintah. Selain pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK juga melaksanakan pemantauan atas penyelesaian kerugian daerah yang terjadi di Pemerintah Kabupaten Dompu. Berdasarkan hasil pemantauan, posisi kerugian daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebanyak 408 temuan yang seluruhnya senilai Rp6,31 miliar berupa informasi kerugian daerah namun belum diproses penyelesaiannya dengan rincian sebagai berikut : 1. Hasil Pemeriksaan BPK RI 33 temuan, senilai Rp3,52 miliar; 2. Hasil Pemeriksaan BPKP Perwakilan Provinsi Bali 16 temuan, senilai Rp507,36 juta; 3. Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Dompu 359 temuan, senilai Rp2,28 miliar. Selanjutnya kami mengharapkan DPRD Kabupaten Dompu segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK RI tersebut secara optimal dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan dengan merujuk pada Permendagri No. 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan. Sementara itu dalam rangka transparansi dan peningkatan partisipasi publik, setiap laporan hasil pemeriksaan BPK RI yang telah disampaikan kepada lembaga perwakilan/dprd dinyatakan terbuka untuk umum, dengan demikian masyarakat dapat memperoleh dan/atau mengakses hasil pemeriksaan BPK RI. Saudara saudara para hadirin yang kami hormati Akhirnya, perkenankan kami pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DPRD dan Bupati Dompu atas perhatian dan kerja samanya yang baik selama ini dengan harapan semoga kerja sama ini dapat lebih ditingkatkan lagi di masa-masa mendatang. 4

Selamat bekerja yang lebih baik kedepan, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkahi kita dalam mengabdi kepada nusa dan bangsa demi terwujudnya cita-cita bersama. Demikian kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wabillahittaufik Wal Hidayah, Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Mataram, 27 Juni 2011 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI NTB Kepala Perwakilan TTD Drs. Djoni Kirmanto 5