OPTIMALISASI MUTU PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI ANTRIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

ANALISIS ANTRIAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Teknologi Informasi Perpustakaan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan. Dimana informasi yang cepat, tepat dan akurat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu sarana yang wajib dimiliki oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. I..I Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. swalayan (seperti Carefour, Hypermart, Hero) dibanding di pasar tradisional. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan bioskop di Indonesia sudah mencapai hampir 100 tahun lebih.

MENENTUKAN SKALA PRIORITAS SISTEM INFORMASI: Studi Kasus pada Website UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Operations Management

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi beberapa susunan sistematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kembali dan dimanfaatkan oleh penggunanya. mengikuti setiap perkembangan informasi yang mutakhir serta relevan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN OBSERVASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

MENGENAL LEBIH JAUH SIPISIS VERSI WINDOWS

LAMPIRAN 1 : HASIL WAWANCARA

Tujuan penggunaan teori antrian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

PENDIDIKAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STAIN PEKALONGAN (Junaeti, S.Sos)

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: MODEL ANTRIAN (M/M/2) (FCFS/N/ ) MULTI-CHANNEL SINGLE-PHASE UNTUK OPTIMALISASI CUSTOMER SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita melihat adanya suatu antrian yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana penunjang segala kegiatan dan aktivitas. Pada perpustakaan SMKN 3

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

Morality Intellectuality Entrepreneurship

MANFAAT LITERASI INFORMASI UNTUK PROGRAM PENGENALAN PERPUSTAKAAN

KALKULASI DAN ANALISA MODEL ANTRIAN M/M/1/I/I PADA BAGIAN CUSTOMER TELLER SERVICE BANK SYARIAH MANDIRI BOGOR

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

OPTIMALISASI MUTU PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI ANTRIAN Perpustakaan, salah satu fasilitas yang bisa dibilang sangat vital dalam dunia pendidikan. Perpustakaan menjadi salah satu sarana bagi mahasiswa untuk mencari dan menambah informasi yang berkaitan dengan kuliah maupun umum. Dalam teori perpustakaan, perpustakaan bukan saja tempat untuk belajar namun juga tempat untuk rekreasi, untuk refresing. Untuk itu perpustakaan harus dapat membuat pengunjung menjadi betah dan merasa nyaman berada didalam perpustakaan. Dalam kehidupan nyata sehari-hari kita akan selalu dihadapkan pada persoalan tentang antrian, baik skala kecil maupun skala besar yang membutuhkan penyelesaian serta solusi yang optimal. Salah satu contoh antrian pada kehidupan nyata akan dapat ditemui pada beberapa tempat fasilitas pelayanan umum, dimana masyarakat atau barang akan mengalami proses antrian dari kedatangan, memasuki antrian, menunggu, hingga proses pelayanan berlangsung. Persoalan tentang antrian tersebut juga terjadi pada perpustakaan, seperti di bagian sirkulasi,penelusuran data dan sebagainya. Dalam hal inilah teori antrian berperan untuk menyelasaikan masalah antrian yang sering terjadi pada perpustakaan agar panjang antrian dapat diminimalkan sehingga pengguna tidak cepat merasa bosan berada didalam antrian. ANTRIAN Mengantri adalah suatu peristiwa dimana masyarakat atau barang akan mengalami proses antrian dari kedatangan, memasuki antrian, menunggu, hingga proses pelayanan berlangsung. Batasan panjang antrian bisa terbatas (limited) bisa juga tidak terbatas (unlimited), tergantung pada jumlah unit yang ada dalam sistem.

Teori Antrian Teori ini pertama kali diciptakan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang seorang ahli matematika dari Denmark pada tahun 1909. waktu itu Dia bekerja diperusahaan telepon di Kopenhagen. Dia mealakukan eksperiman tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Hal ini dilakukan karena ia merasa bahwa dalam waktu-waktu yang sibuk operator sangat kewalahan melayani para penelepon secepatnya, sehingg apara penelepon harus mengantri cukup lama untuk menunggu giliran. Dan Sejak itulah model antrian berkembang pesat terutama setelah perang dunia II Teori ini merupakan satu cabang dari management science yang menyangkut fenomena dalam hal konsumen atau pelanggan menunggu untuk mendapatkan jasa layanan, karakteristik dan struktur model antrian dan sebagainya. Ketika konsumen menunggu untuk mendapatkan jasa, Sistem antrian memegang peranan penting dan disinilah peran sistem antrian untuk menyelesaikannya. Sebagai contohnya, Penggunaan sistem antrian ini sangat membantu dalam melancarkan pelayanan kepada pemakai atau pelanggan. Disiplin Antrian Disiplin antrian berkaitan dengan cara memilih anggota ntrian untuk dilayani. Untuk disiplin antrian ada dua klasifikasi yaitu, prioritas ; menggambarkan bahwa pelayan akan memberikan layanan terlebih dahulu kepada orang yang lebih diprioritaskan atau lebih membutuhkan, dan first come first serve; menggambarkan bahwa orang yang lebih dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu. Terjadinya antrian. Barisan antrian merupakan fenomena yang terjadi bila permintaan terhadap pelayanan melebihi kapasitas. Usaha jasa pelayanan yang dalam waktu tertentu sering dihadapkan pada keadaan dimana tidak ada keseimbangan antara pelayanan yang

diberikan dengan tingkat kedatangan biasa sehingga menimbulkan waktu tunggu yang lama. Dan yang menjadi pokok permasalahan disini adalah bagaimanakah cara meningkatkan sistem pelayanan yang optimal agar dapat mengurangi panjangnya antrian dan bagaimana menghitung total cost dari usulan perbaikan dengan waktu tunggu yang singkat (kecil). Data-data yang diperlukan dalam perhitungan adalah waktu antar kedatangan, waktu pelayanan, biaya fasilitas pelayanan dan biaya kerugian akibat orang/barang menunggu. Adapun pendekatan model antrian yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah MultiChannel-SinglePhase, dengan distribusi kedatangan poisson, distribusi pelayanan eksponensial, probabilitas tidak terbatas dan distribusi pelayanan menggunakan FIFO (First-In First-Out). Antrian Dalam Perpustakaan Antrian dapat terjadi dimana saja, kasus dalam sebuah perpustakaan, seringkali kita melihat antrian yang panjang(long queuning) dimana pemakai perpustakaan(user) antri menunggu pelayanan petugas sirkulasi, kemudian antrian Pemakai internet yang menunggu komputer internet tidak dipakai, Buku-buku baru menunggu untuk diproses, Pemakai yang menunggu pelayanan dibagian fotokopy dan lain-lain. Terjadinya antrian panjang ini dapat berakibat negatif bagi perpustakaan, karena user yang semula ingin mendapatkan kemudahan diberbagai fasilitas malah harus behadapan dengan masalah antrian, hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan User terhadap pelayanan perpustakaan, dan jika hal ini terjadi maka perpustakaan tidak dapat melaksanakan tujuan utamanya yaitu User Oriented, karena tidak dapat memberikan layanan yang terbaik dan sesuai dengan yang diharapkan uoleh masyarakat penggunanya. Berawal dari persoalan tersebut, pihak perpustakaan harus menindak lanjuti kasus-kasus tersebut. Pihak perpustakaan perlu mempertimbangkan cara-cara dan

solusi agar dapat meminimalkan jumlah antrian yang terjadi konter/loket perpustakaan. Beberapa kasus antrian di perpustakaan terjadi pada bagian-bagian berikut: Antrian dibagian sirkulasi (peminjaman & pengembalian) Pertambahan anggota sebagai peminjam dan pengguna buku akan menimbulkan berbagai masalah dalam pelaksanaan pelayanan. Antrian merupakan pengembangan dalam menentukan jumlah yang optimal dari fasilitas pelayanan. Antrian yang terjadi dibagian sirkulasi (peminjaman dan pengembalian) dikarenakan kedatangan user (pengguna) melebihi fasilitas pelayanan pustakawan (operator / server) yang ada sehingga antrian yang terjadi cukup panjang dan akan mengakibatkan waktu tunggu yang lama sehingga berakibat pada pada total cost yang tinggi. Untuk itu menghindari hal itu perlu tersedianya loket/counter pemninjaman dan pengembalian yang memadai dengan User, sehingga tidak terjadi antrian. Antrian dibagian pengolahan Antrian bukan harus berarti yang mengantri adalah orang, tapi antrian juga bisa berupa barang. Dan seperti antrian yang terjadi pada bagian pengolahan ini, bukan antrian pengguna perpustakaan, akan tetapi antrian bahan pustaka / buku yang menunggu untuk diolah/diproses. Kegiatan ini dinamakan pengolahan bahan pustaka (processing of library materials). Pengolahan merupakan bagian di mana koleksi baru akan diproses untuk dibuat katalog. Meningkatnya kerumitan pengelolaan dan sarana perpustakaan menuntut profesionalisme pengelolaannya. Namun diperpustakaan sering kali terbatasnya tenaga pustakawan yang bertugas uuntuk bagian pengolahan ini sehingga menyebabkan terjadinya antrian buku-buku baru yang menunggu untuk diolah oleh pustakawan. Antrian dibagian penelusuran informasi (OPAC) Tersedianya OPAC (online Public Access Catalog), diperpustakaan adalah untuk mempercepat proses penelusuran data dan informasi bagi pengguna (user).

Untuk itu perpustakaan menyediakan alat bantu yang disebut katalog perpustakaan. Alat bantu penelusuran informasi tersebut tersedia pada perpustakaan yang telah terotomasi berupa OPAC (online Public Access Catalog) maupun perpustakaan konvensional yang masih menggunakan kartu katalog manual. Pada bagian penelusuran informasi ini sering terjadi antrian pengguna dikarenakan terbatas jumlah computer OPAC yang tersedia dan banyaknya pengunjung perpustakaan, untuk itu perlu penambahan alat penelusur informasi agar pengguna perpustakaan tidak kehilangan banyak waktu hanya untuk mengantri dibagian ini. Antrian adalah bukan hal baru yang selalu kita jumpai dan sering kita rasakan. Mengantri bukanlah hal yang menyenangkan begitu juga dengan yang melayani antrian, hal tersebut diperburuk lagi dengan sistem antrian yang digunakan yang masih bersifat manual. Dengan adanya sistem antrian yang terkomputerisasi, masalah-masalah tadi akan sedikit tertanggulangi. Dasar teori tentang antrian dapat digunakan untuk melakukan optimalisasi segala proses yang berhubungan dengan antrian. Beberapa penyimpangan dalam rangkaian sistem antrian akan dapat dihindari apabila memahami dengan benar teori antrian, sehingga desain pelayanan yang memadai akan dapat diterapkan dengan dasar yang akurat. Sistem antrian memegang peranan penting ketika pengguna menunggu untuk mendapatkan jasa layanan, maka disinilah peran sistem antrian untuk menyelesaikannya. Sebagai contohnya, Penggunaan sistem antrian ini sangat membantu dalam melancarkan pelayanan kepada pemakai (user) seperti dalam antrian pada bagian sirkulasi. Dengan antrian yang panjang dapat berakibat negatif bagi pihak perpustakaan karena pengguna yang semula ingin mendapatkan kenyamanan dalam pelayanan menjadi letih karena harus mengantri dalam waktu yang relatif lama. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut kemungkinan akan berpengaruh besar terhadap perpustakaan, misalnya penguna menjadi enggan untuk berkunjung di perpustakaan tersebut

karena antrian yang ada. Karena Perpustakaan sebagai lembaga yang memiliki tujuan menyediakan informasi bagi masyarakat dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi penggunanya, baik itu dari segi penyediaan informasinya maupun pelayanan kepada masyarakat penggunanya.