1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional

Clinical Science Session Pain

BAB 2 NYERI. serta termasuk suatu komponen sensori, komponen diskriminatori, respon-respon yang

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Bab 1 Pendahuluan. A. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. masyarakat, baik sehat maupun sakit (UU No. 38 tahun 2014 tentang. klien dalam merawat dirinya (UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, pasal

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB I PENDAHULUAN. kita dan lain pihak merupakan suatu siksaan. Definisi menurut The International

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri

STASE KDM LAPORAN PENDAHULUAN (LP) NYERI

BAB I PENDAHULUAN. modalitas sensorik tetapi adalah suatu pengalaman 1. The

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

BAB I PENDAHULUAN. prostaglandin, bradykinin, dan adrenaline. Mediator-mediator inilah yang akan

1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya.

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

Anesty Claresta

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

BAB 3 KERANGKA KONSEP. Rangsangan mengganggu. Perubahan aktivitas sosial dan lingkungan. Respon perilaku dan emosi terhadap nyeri

NYERI KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT SARAF RSU TNI-AL MINTOHARDJO PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NYERI A. PENGERTIAN B. FISIOLOGI NYERI

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri

FISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK

ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Sistem Koordinasi Neuron dan Impuls

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya

Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua jenis yaitu nyeri fisiologis dan nyeri patologis, pada nyeri sensor normal

BAB 1 PENDAHULUAN. Inflamasi adalah respons protektif jaringan terhadap jejas yang tujuannya

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. 7 Sedangkan The International

Sensasi dan Persepsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM SARAF. Sel Saraf

Etiologi Nyeri pada Penyakit Pulpa dan Periapikal serta Mekanismenya 1. Nyeri 1.1 Definisi Nyeri 1.2 Klasifikasi Nyeri

SILABUS MATA KULIAH 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Deskripsi mata ajar 4. Kegiatan Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1mm/KgBB + tramadol. Dalam hal ini, masing-masing data akan

PENILAIAN NYERI DAN SEDASI PADA BAYI DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

LAPORAN PRAKTIKUM. Indera Rasa Kulit

SISTEM SARAF MANUSIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Ekstrak lerak diharapkan dapat dikembangkan menjadi bahan pereda nyeri

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

Pendahuluan. Nyeri orofasial, bergantung dari penyebab utamanya, secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis nyeri, yaitu: 1

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

REFLEK SPINAL PADA KATAK

BAB VI. Fungsi Indera Penciuman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh adanya kerusakan jaringan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. yang sering digunakan untuk beraktivitas. Keluhan nyeri merupakan sensasi yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN. Niken Andalasari

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

Pendahuluan. Bab Pengertian

BERBAGAI RANGSANGAN PADA SEDIAAN OTOT SARAF ABSTRAK

Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1

MAKALAH KEPERAWATAN PALIATIF MANAJEMEN NYERI

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

NYERI. Nyeri akut umumnya cepat dalam onset, bervariasi dalam intensitas dari ringan sampai parah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut The International Associaton for the Study of Pain (IASP), nyeri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aminometilamid dan prototipe anestesi lokal golongan amino-amid. Lidocain

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membuatya semakin parah. Ambang batas nyeri yang dapat ditoleransi seseorang

PERISTIWA KIMIAWI (SISTEM HORMON)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu ketika mengalami cidera. Hal ini juga merupakan pengalaman pribadi

a. b. c. Gambar 1.2 Kompresi neurovaskular pada N. Trigeminus Sumber:

2. proses pada perjalanan nyeri yang paling berperan dalam terjadinya nyeri pada pasien ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Intro. - alifis.wordpress.com

Transkripsi:

1.1PENGERTIAN NYERI Nyeri merupakan sensasi yang terlokalisasi berupa ketidaknyamanan, kesedihan dan penderitaan yang dihasilkan oleh stimulasi pada akhiran saraf tertentu. Nyeri terjadi sebagai mekanisme perlindungan sehingga menyebabkan penderita menghilangkan sumber nyeri atau menarik diri menjauhi sumber nyeri (Dorland, 2002). Definisi menurut Dorland Medical Dictionary mengidentifikasikan nyeri sebagai sensasi lokal yang terjadi sebagai hasil stimulasi. Nyeri diperantarai melalui struktur neural yang diciptakan dengan tujuan bahwa nyeri mengindikasikan adanya mekanisme perlindungan terhadap kerusakan. Dalam beberapa tahun terakhir, perbedaan konsep nyeri telah berkembang. Definisi menurut Dorland medical dictionary hanya menjelaskan satu jenis nyeri yaitu nyeri yang terjadi sebagai hasil stimulus berbahaya pada struktur kutan oleh agen lingkungan yang mempengaruhi nosiseptor eksteroseptor. Walaupun nyeri merupakan hasil stimulus berbahaya, nyeri juga dapat terjadi karena stimulus yang tidak berbahaya atau terjadi tiba-tiba tanpa stimulus. Sumber stimulasi tidak selalu bersumber di luar tubuh. Revisi konsep konstitusi nyeri dinyatakan dalam usulan definisi oleh subcomittee On taxonomy of the international association for the study pain sebagai sensasi yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang berhubungan dengan kejadian atau potensial kerusakan jaringan yang dinyatakan sebagai jejas. Berdasarkan definisi subcomittee On taxonomy of the international association for the study pain, nyeri dipahami sebagai kehadiran status fisiologi yang subjektif dibandingkan dengan aktivitas yang disebabkan stimulasi yang berbahaya. 1.2 MEKANISME NYERI Mekanisme nyeri dari rangsang nosiseptor aferen primer ke pengalaman subjektif dibagi menjadi empat langkah: transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.

Jalur Input Nyeri (Okeson, 2005) 1. TRANSDUKSI Transduksi merupakan aktivasi nosiseptor aferen primer. Nosiseptor aferen primer dapat diaktifkan oleh stimulus termal, mekanik, kimia yang berbahaya dan suhu dingin yang berbahaya. Nosiseptor aferen primer juga dapat diaktifkan oleh substansi kimia endogen algesic yaitu, mediator inflamasi. Transduksi terjadi ketika stimulus berbahaya bereaksi pada ujung saraf bebas reseptor nyeri yang terletak dalam berbagai macam jaringan, mengarah ke aktivitas elektrik depolarisasi dan menghasilkan impuls saraf potensial aksi. Potensial aksi dimulai dengan perubahan tiba-tiba keadaan istirahat normal potensial membran negatif menjadi potensial membran positif lalu diakhiri dengan perubahan kembali menjadi potensial negatif. Potensial aksi bergerak sepanjang membran sel hingga mencapai akhir akson. Keadaan istirahat pada membran sel disebut polarisasi yang cenderung agak negatif. Polarisasi dipertahankan oleh keseimbangan antara ion natrium pada bagian luar dan ion kalium pada bagian dalam. Ketika membran menjadi depolarisasi, terjadi permiabilitas mendadak terhadap ion natrium mencapai bagian dalam akson, melalui saluran khusus dalam membran sel yang disebut saluran natrium. Pada waktu yang sama saluran khusus sensitif pada kalium

membuka, mengijinkan aliran keluar kalium. Setelah membran menjadi lebih permiabel terhadap ion natrium, saluran natrium mulai menutup dan saluran kalium membuka lebih dari biasanya. Karena difusi cepat ion kalium kembali pada sel mempertahankan kembali keadaan istirahat potensial membran negatif, disebut repolarisasi membran. 2. TRANSMISI Proses kedua disebut transmisi yang mengarah pada aktivitas neural yang membawa input nosiseptif ke dalam sistem saraf pusat untuk proses selanjutnya. Terdapat tiga komponen dasar sistem transmisi yaitu: 1. Saraf sensoris perifer yaitu neuron aferen primer (neuron orde 1), saraf ini membawa input nosiseptif dari organ sensoris menuju serabut spinal. Potensial aksi muncul pada saat ujung saraf bebas mentransmisikan sinyal nyeri menuju sistem saraf pusat melalui serabut saraf aferen primer. Badan sel pada neuron aferen primer yang menghantarkan impuls menuju sistem saraf pusat terdapat dalam ganglion saraf yang merupakan bagian sistem nyeri perifer. Serabut saraf aferen melalui ganglion saraf kemudian memasuki sistem saraf pusat melalui sinaps dengan neuron orde kedua. 2. Neuron orde kedua yang membawa input ke pusat yang lebih tinggi. Neuron aferen orde kedua dalam tanduk dorsal spinalis dan tanduk dorsal medula menyilang menuju sisi kontralateral dan naik menuju talamus melalui jalur spinotalamik pada saraf servikal dan trigeminotalamik pada saraf trigeminal. 3. Interaksi antara neuron, talamus, korteks, dan sistem limbik serta input nosiseptif yang mencapai pusat. Akson dari traktus spinotalamik dan trigeminotalamik bersinaps dengan neuron orde ketiga dalam talamus. Lalu neuron orde ketiga memproyeksikan impuls ke area yang berbeda

dalam serebral korteks sensoris dan sistem limbik otak. Impuls ini menyebabkan dimensi motivasi dan emosional nyeri. 3. MODULASI Proses ketiga meliputi pengalaman subjektif nyeri yang disebut modulasi. Modulasi mengacu pada aktivitas neural sentral yang melemahkan dan mengkontrol sinyal nyeri yang datang. Aktivitas dalam sistem modulasi nyeri yaitu mengurangi aktivitas jalur transmisi nyeri yang merupakan respons dari stimulus yang berbahaya. Sinyal nosiseptif yang menuju ke atas (asenden) bersinaps di dalam otak tengah mengaktifkan pelepasan norepinephrine dan serotonin, 2 neurotransmitter utama yang terlibat dalam jalur inhibitor yang menuju ke bawah (desenden). Sistem opioid endogen untuk modulasi nyeri juga dapat terjadi. Peptida opioid endogen mengurangi transmisi nosiseptif dengan mencegah pelepasan neurotransmitter eksitator substansi P dari terminal saraf aferen primer. 4. PERSEPSI NYERI Proses terakhir meliputi pengalaman subjektif yang disebut persepsi nyeri. Jika input nosiseptif mencapai korteks persepsi terjadi secara cepat menginisiasi interaksi kompleks antara neuron dan pusat otak. Persepsi merupakan hasil akhir proses nyeri yang terjadi ketika pesan nyeri mencapai pusat yang lebih tinggi, penderitaan dan perilaku yang berhubungan dengan nyeri dimulai. Persepsi nyeri memiliki dua komponen yaitu dimensi sensordiskriminator dan dimensi afektif. Dimensi afektif nyeri memberikan perasaan yang tidak menyenangkan dan emosi yang bersamaan implikasi yang berhubungan dengan nyeri.

MACAM NYERI Berdasarkan Kemunculan Nyeri Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu 1. Nyeri akut, nyeri yang biasanya berhubungan dengan kejadian atau kondisi yang dapat dideteksi dengan mudah. Nyeri akut merupakan suatu gejala biologis yang merespon stimuli nosiseptor (reseptor rasa nyeri) karena terjadinya kerusakan jaringan tubuh akibat penyakit atau trauma.nyeri ini biasanya berlangsung sementara, kemudian akan mereda bila terjadi penurunan intensitas stimulus pada nosiseptor dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.contoh nyeri akut ialah nyeri akibat kecelakaan atau nyeri pasca bedah. 2. Nyeri kronik, nyeri yang dapat berhubungan ataupun tidak dengan fenomena patofisiologik yang dapat diidentifikasi dengan mudah, berlangsung dalam periode yang lama dan merupakan proses dari suatu penyakit. Nyeri kronik berhubungan dengan kelainan patologis yang telah berlangsung terus menerus atau menetap setelah terjadi penyembuhan penyakit atau trauma dan biasanya tidak terlokalisir dengan jelas.nyeri wajah atipikal adalah salah satu nyeri kronik. DAFTAR PUSTAKA Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Alih bahasa, Nike Budhi Subekti; Editor edisi bahasa indonesia, Egi Komara Yudha. Ed. 3. Jakarta : EGC. Dorland, W.A.N. 2000. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Diterjemahkan oleh : H. Hartanto, dkk. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Guyton, A.C and J.E. Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 7. Diterjemahkan oleh I. Setiawan, dkk. Jakarta : EGC.