III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitiannya di Badan Penanaman Modal dan

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. VAHU, STVA, dan VACA untuk periode pengamatan tahun 2013 sampai. Tabel 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009: 13). Penelitian ini tergolong kuantitatif karena analisis datanya bersifat kuantitatif atau statistik. 3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 13), pengertian variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu dependen, variabel independen dan variabel intervening. 1. Variabel independen (X) Menurut Sugiyono (2009: 15), variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah sebagai berikut:

55 a. Kualitas Informasi (X 1 ) Kualitas informasi adalah karakteritik yang seharusnya dimiliki oleh suatu informasi yang disajikan dalam sistem informasi sehingga dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna (DeLone dan McLean, 2003) b. Kualitas Sistem (X 2 ) Kualitas sistem merupakan ciri atau karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi karakteristik produk (DeLone dan McLean, 2003) c. Kualitas Pelayanan(X 3 ) Kualitas layanan merupakan suatu persepsi tentang kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi suatu gagasan yang harus dirumuskan (formulasi) agar penerapannya (implementasi) dapat diuji kembali (evaluasi), untuk menjadi suatu proses yang dinamis, berlangsung, terus menerus dalam memenuhi kepuasan pelanggan (Parasuraman,2006). 2. Variabel dependen (Y) Menurut Sugiyono (2009: 16), variabel independen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan pengguna, yaitu penilaian pengguna terhadap isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu sistem informasi. (DeLone dan McLean, 2003)

56 3. Variabel Intervening (Z) Menurut Sugiyono (2009: 19), variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah manfaat Sistem Informasi Pasar Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung bagi masyarakat. Manfaat sistem informasi yaitu manfaat-manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sebagai pengguna sistem informasi (DeLone dan McLean, 2003). 3.3 Definisi Operasional Menurut Singarimbun dan Effendi (2002:123), definisi operasional adalah petunjuk bagaimana suatu variabel diukur. Melihat definisi operasional suatu penelitian, maka seorang Peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti. Berdasarkan pengertian di atas maka definisi operasional mengenai efektivitas Sistem Informasi Pasar Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, mengacu pada Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (2003), yaitu sebagai berikut:

57 Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Dimensi Indikator 1 Kualitas Informasi (X 1 ) karakteritik yang seharusnya dimiliki oleh suatu informasi yang disajikan dalam sistem informasi sehingga dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna Sistem Informasi Pasar Kerja 1. Dimensi waktu 2. Dimensi Konten a. Currency alias Up to date (kekinian) b. Timeliness (dapat diakses kapan saja) c. Frequency (frekuensi informasi) a. Accuracy (keakuratan informasi) b. Relevance (kesesuaian informasi) c. Conciseness (ketepatan informasi) 3. Dimensi Bentuk informasi a. Bentuk informasi yang jelas b. Menggukan media yang tepat 2 Kualitas Sistem (X 2 ) ciri atau karakteristik kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri, dan kualitas informasi yang diinginkan informasi karakteristik produk berupa Sistem Informasi Pasar Kerja 1. Ease of use (Kemudahan Penggunaan) 2. Response Time (Kecepatan Akses) 3. Reliability (Keandalan Sistem) a. Mudah dipahami b. Mudah digunakan a. Dapat diakses dengan cepat b. Dapat diaplikasikan dengan baik Tidak mudah mengalami gangguan 4. Flexibility (fleksibilitas) Fleksibel dalam mencari informasi 5. Security (keamanan) Keamanan penggunaan sistem informasi 3 Kualitas Pelayanan (X 3 ) Persepsi tentang kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi suatu gagasan yang harus dirumuskan (formulasi) agar penerapannya (implementasi) dapat diuji kembali (evaluasi), untuk menjadi suatu proses yang dinamis, berlangsung, terus menerus dalam memenuhi kepuasan pengguna Sistem Informasi Pasar Kerja 1. Responsivness (daya tanggap) 2. Assurance (jaminan) 3. Tangibles (kemampuan fisik) 4. Emphaty (perhatian) 5. Reliability (kehandalan) Memberikan pelayanan secara tanggap Memberikan pelayanan secara cepat Adanya jaminan dan kepastian lowongan pekerjaan Sistem informasi sebagai fasilitas yang tepat Sistem informasi sebagai fasilitas yang akurat Adanya perhatian atas kebutuhan pengguna Adanya upaya memenuhi kebutuhan pengguna Adanya kehandalan dalam pelayanan

58 4 kepuasan pengguna (Y) 5 Manfaat bagi masyarakat (Z) Penilaian pengguna terhadap isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari sistem dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu Sistem Informasi Pasar Kerja Penilaian pengguna terhadap manfaat Sistem Informasi Pasar Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung 1. Kepuasan pada isi (Content) 2. Kepuasan pada ketepatan (Accuracy) 3. Kepuasan pada Format 4. Kepuasan pada kemudahan (Ease of use 5. Kepuasan pada ketepatan waktu (Timeliness) 1. Manfaat dalam memberikan informasi Pengguna merasa puas pada isi sistem informasi Pengguna merasa puas pada informasi dalam sistem informasi Pengguna merasa puas pada ketepatan informasi dalam sistem informasi Pengguna merasa puas pada format dalam sistem informasi Pengguna merasa puas pada kemudahan dalam menggunakan sistem informasi Pengguna merasa puas pada ketepatan waktu dalam sistem informasi Sistem informasi memberikan manfaat dalam menyampaikan informasi kepada pengguna Sistem informasi memberikan manfaat dalam menyampaikan syarat pekerjaan kepada pengguna 2. Manfaat dalam penyediaan lowongan pekerjaan Sistem informasi memberikan manfaat dalam menyampaikan lowongan pekerjaan kepada pengguna 3. Manfaat dalam mengurangi pengangguran Sistem informasi memberikan manfaat dalam mengurangi pengangguran 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Menurut Hadi (2001: 6), populasi adalah semua nilai yang mungkin hasil dari menghitung atau mengukur yang kuantitatif ataupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan populasi yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Menurut Arikunto (2007: 18), populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka populasi

59 dalam penelitian ini adalah seluruh pencari kerja yang menggunakan Sistem Informasi Pasar Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Bandar Lampung. 3.4.2 Sampel Menurut Singarimbun dan Effendy (2002: 82), sampel adalah sebagai dari populasi yang memiliki sifat-sifat utama dari populasi dan dijadikan sebagai perwakilan atau represtasi dalam penelitian. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009: 122). Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel pernah menggunakan sistem informasi Pasar Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Bandar Lampung. Anjuran yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran sampel minimum adalah berdasarkan kompleksititas model dan karakteritik pengukuran dasar model: 1. Ukuran sampel minimal 100 jika model berisi 5 konstruk variabel atau kurang. Masing-masing dengan indikator atau variabel teramati >3 2. Ukuran sampel minimal 150 jika model berisi 7 konstruk variabel atau kurang dan tidak terdapat konstruk yang underidentified 3. Ukuran sampel minimal 300 jika model berisi 7 konstruk variabel atau kurang dan terdapat <3 konstruk yang underidentified 4. Ukuran sampel minimal 5000 jika model mengandung konstruk variabel dalam jumlah banyak (Sugiyono, 2009: 130).

60 Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini menggunakan ukuran sampel minimal 100 karena dalam penelitian ini terdapat 5 konstruk variabel, yaitu Kualitas Sistem (X 1 ), Kualitas Informasi (X 2 ), Kualitas Pelayanan(X 3 ), Minat (Z) dan kepuasan (Y), dengan indikator teramati seluruhnya berjumlah 32. 3.5 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dilapangan, baik melalui pengamatan langsung maupun pertanyaan yang diajukan langsung kepada responden. Dalam hal ini, data yang diperoleh merupakan jawaban responden pada kuesioner yang dibagikan kepada pencari kerja. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperlukan untuk informasi yang diperoleh dari data primer. Data sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. 3.6 Skala Data dan Penentuan Skor Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Singarimbun dan Effendi (2002: 111), skala likert terdiri dari lima alternatif jawaban, di mana setiap alternatif dapat diberi skor berdasarkan kategori jawaban pada kuesioner penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam penentuan skor memberikan kode pada jawaban responden dalam kuesioner, yaitu sebagai berikut:

61 1) Jawaban (a) Sangat Setuju diberi skor 5 2) Jawaban (b) Setuju diberi skor 4 3) Jawaban (c) Netral diberi skor 3 4) Jawaban (d) Tidak Setuju diberi skor 2 5) Jawaban (e) Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 3.7 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, maka dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Kuesioner Menurut Sugiyono (2009: 135), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis responden untuk dijawabnya. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang perlu dari sumber-sumber tertulis, berupa laporan dalam membantu penyempurnaan data yang diperoleh sebelumnya 3.8 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data pada hakikatnya berupa kegiatan yang bertujuan untuk mensistematiskan data penelitian. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan dokumentasi dalam penelitian ini akan diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

62 1. Editing Editing adalah kegiatan dalam memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam angka menjamin validitasnya serta dapat untuk segera dipersiapkan pada proses selanjutnya. 2. Tabulasi Tabulasi adalah tahap memasukkan data kuesioner ke dalam tabel-tabel agar dapat dibaca dan diinterpretasikan. 3. Tahapan interpretasi Data yang telah dideskripsikan baik melalui hasil perhitungan statistik maupun tabel selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. 3.9 Metode Analisis Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance) yang untuk tujuan saat ini dianggap lebih baik dari pada teknik SEM yang lain. Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten yang tidak bisa diukur secara langsung, selain itu dalam penelitian ini terdapat dua variabel laten yang dibentuk dengan indikator formative maupun refleksif dan hasil penelitian ini akan dapat digunakan untuk melihat hubungan antar variabel laten berdasarkan indikator pembentuk variabel laten. PLS juga memungkinkan analisis sekaligus atas variabel laten dengan beberapa indikator. Sementara dalam penelitian Chen et al. (dalam Ghozali, 2006) menyatkan jika

63 menggunakan alat regresi berganda sehingga pengujian harus dilaksanakan berulang untuk setiap indikator pembentuk variabel dependennya. Menurut Ghozali (2006), PLS juga merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kualitas/teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode yang powerfull (Wold, 1985 dalam Ghozali, 2006) karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Model Penelitian ini adalah sebagai berikut: Kualitas Sistem (System Quality) H 1 H 4 Kualitas Informasi (Information Quality) H 2 Kepuasan H 6 Manfaat Kualitas Pelayanan (Service Quality) H 3 H 5 Gambar 3.1 Model Penelitian

64 Menurut (Ghozali, 2006), langkah-langkah analisis data menggunakan PLS adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran model (outer model) Outer model merupakan pengujian terhadap pengukuran dari masing-masing variabel laten atau pengukuran indikator dari masing-masing variabel. Oleh karena diasumsikan bahwa antar indikator tidak saling berkorelasi, maka ukuran internal konsistensi reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif (Ghozali, 2006). Hal ini berbeda dengan indikator refleksif yang menggunakan tiga kriteria untuk menilai outer model, yaitu convergent validity, composite reliability dan discriminant validity. Sedangkan outer model dengan indikator formatif dievaluasi berdasarkan pada substantive content-nya yaitu dengan membandingkan besarnya relatif weight dan melihat signifikansi dari ukuran weight tersebut. Dalam model reflektif, jika terdapat indikator dengan nilai convergent validity, composite reliability dan discriminant validity yang tidak memenuhi kriteria maka harus didrop dari model karena dianggap tidak valid. Namun dalam model formatif, dengan menghilangkan (dropping) satu indikator dalam model akan menimbulkan persoalan yang serius. Menurut para ahli psikometri, indikator formatif memerlukan semua indikator yang membentuk konstruk. Jadi menghilangkan satu indikator akan menghilangkan bagian yang unik dari konstruk laten dan merubah makna dari konstruk (Ghozali, 2006). Sehingga prosedur dropping tidak dapat diterapkan dalam model formatif. Dalam model formatif, hasil outer model berfungsi untuk mengetahui keandalan indikator, yaitu

65 indikator yang kuat ataupun yang lemah berkontribusi dalam membangun atau mendukung konsep pengukuran konstruk. 2. Model struktural (inner model) Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model peneltian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural (Ghozali, 2006). Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif. 3. Evaluasi model struktural (r 2 dan goodness of fit) Goodness of Fit Model diukur menggunakan R2 variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi. Q2 predictive relevance untuk model struktural mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya: Q2 = 1 ( 1 - R12 ) ( 1 R22 ) (1 Rp2). Besaran memiliki nilai dengan rentang 0 <>2 pada analisis jalur (path analysis). 4. Pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilihat dari besarnya nilai t-statistik. Signifikansi parameter yang diestimasi memberikan informasi yang sangat berguna mengenai hubungan antar variabel-variabel penelitian. Kriteria untuk menolak dan menerima hubungan yang diajukan dapat dilihat dari perbandingan antar nilai t-hitung dan t- tabel. Jika nilai t-hitung > t-tabel, yaitu 1,96 maka Ha diterima.