ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SISWA-SISWI SDN 1 SOKONG KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA SKRIPSI OLEH :

Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

Sartika Tolingguhu NIM :

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PEMULUNG DI TPA KEDAUNG WETAN TANGERANG

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SISWA KELAS V SDIT AN-NIDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT( ISPA ) PADA BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Yulisetyaningrum ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil dari penelitian terhadap Pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar Negeri

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

DAFTAR PUSTAKA. Boediardja, A. S., dkk., Infeksi Kulit Pada Anak dan Bayi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonetion University

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENERAPAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN NGUDI SARAS KARANGANYAR

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Dewi Indarwati, Riskiana, Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti. Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENGETAHUAN PENYAKIT KUSTA MENINGKATKAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS PADAS KABUPATEN NGAWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2006

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN PENYULUHAN MEMANDIKAN BAYI TERHADAP CARA IBU MEMANDIKAN BAYINYA DI PUSKESMAS BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO. Nurma Ika Zuliyanti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSONAL HYGIENE DI SDNEGERI 16 SUNGAI ROTAN KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG MAWAR ABSTRAK

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR SKEMA... x

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN 6 Asep Dwi Prasetyo ABSTRAK Faktor faktor tersebut adalah pengetahuan, citra tubuh, dukungan keluarga/praktek sosial, status ekonomi, kebudayaan, pilihan pribadi (motivasi), dan kondisi fisik. Berdasarkan survei pendahuluan pada tanggal 8 September 2012 didapatkan bahwa jumlah siswa kelas I-6 sebanyak 205 orang, sedangkan data jumlah anak kelas I sebanyak 37 orang dan kelas II sebanyak 38 anak yang ratarata berusia antara 6-7 tahun. Tujuan penelitian : Hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara kota Pekalongan Metode yang digunakan pada penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan sampel penelitian ini adalah siswa SD berjumlah 75 orang.hasil diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa di SDN Panjang Wetan IV sebagian besar baik sebanyak 49 orang (65,3%), dukungan keluarga siswa di SDN Panjang Wetan IV sebagian besar mendukung sebanyak 39 orang (52,2%), personal hygiene siswa di SDN Panjang Wetan IV sebagian besar bersih sebanyak 73 orang (97,3%), terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV dengan nilai p value 0,021, terdapat hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV dengan nilai p value 0,034. Saran bagi penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel baru berupa karakteristik responden, motivasi yang berhubungan dengan personal hygiene., bagi ilmu keperawatan (Profesi), perlu adanya peningkatan dalam ilmu kesehatan yang berhubungan dengan kebersihan diri pada anak untuk meningkatkan status kesehatan anak, serta bagi sekolah untuk meningkatkan dan mempertahankan lagi personal hygiene siswa yang belum sesuai atau tidak baik dan memberi masukan dalam meningkatkan pengetahuan siswa dalam melakukan personal higiene melalui upaya seperti memasukkan materi kesehatan dalam kurikulum dan lomba Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN Asep Dwi Prasetyo*, Heryanto Adi N**, Ernawati 1

PENDAHULUAN Indonesia seperti halnya di negara berkembang lainnya, masalah kesehatan dan pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh dua persoalan utama yaitu, keadaan gizi yang tidak baik dan masalah penyakit infeksi (penyakit menular), dimana kedua hal ini akan saling berkaitan. Untuk itu dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di bidang kesehatan, telah ditetapkan program kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah secara preventive (pencegahan) maupun promotif, terutama kebiasaan higiene. (Ananto, 2006). Banyak faktor yang menyebabkan pesonal higiene tidak dapat dilakukan dengan baik diantara faktor faktor tersebut adalah Pengetahuan, Citra tubuh, Dukungan keluarga/praktek sosial, Status ekonomi, Kebudayaan, Pilihan pribadi (motivasi), dan Kondisi Fisik (Potter & Perry, 2005). Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan. Manfaat Penelitian yaitu sebagai bahan dasar atau literatur bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih kompleks khususnya tentang hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap personal hygiene, mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam area sekolah khususnya tentang keperawatan anak dan komunitas untuk penentuan kebijakan pada upaya prevensi dan promosi kesehatan, mmemberi masukan dalam meningkatkan pengetahuan siswa dalam melakukan personal higiene melalui upaya seperti; memasukkan materi kesehatan dalam kurikulum dan lomba kebersihan, sebagai masukan bagi orang tua untuk meningkatkan derajat kesehatan anak melalui upaya peningkatan pengetahuan sehingga anak akan mampu melakukan personal hygiene secara mandiri. 2 Vol. 8 No. 1 Maret 2015 : 63-72

METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach), Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling Adapun jumlah sampel (Size Sampling) dalam penelitian ini berdasarkan teknik sampling yang ditetapkan adalah sebanyak 75 orang. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Umur Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan (N = 75) Variabel Frekuensi (n) Persentase (%) 7 Tahun 37 49,3 8 Tahun 32 42,7 9 Tahun 6 8,0 Total 75 100 Mean Median Maks Min SD 7,59 8,0 7 9 0,639 Jenis Kelamin Responden Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan (N = 75) Variabel Frekuensi (n) Presentase (%) Laki - laki Perempuan 40 35 53,3 46,7 Total 128 100 Pengetahuan Responden HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN Asep Dwi Prasetyo*, Heryanto Adi N**, Ernawati 3

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Personal Hygiene Pada Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan (N = 75) Variabel Frekuensi Persentase Mean Median Maks Min SD (n) (%) Baik Sedang 49 26 65,3 34,7 22,32 22,0 16 28 3,44 7 Kurang Total 75 100 Dukungan Keluarga Responden Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Pada Variabel Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Mendukung Tidak mendukung Frekuensi (n) 39 36 Pekalongan (N = 75) Persentase (%) 52,0 48,0 Total 75 100 Mean Median Min Maks SD 38,64 41,0 28 49 6,958 Personal Hygiene Responden Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Personal Hygiene Pada Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalonga Variabel Jika Bersih Jika Tidak Bersih Frekuensi (n) 73 2 Persentase (%) 97,3 2,7 Total 75 100 Mean Median Min Maks SD 44,30 46,0 33 54 4,685 4 Vol. 8 No. 1 Maret 2015 : 63-72

PEMBAHASAN 1. Univariat a. Pengetahuan Hasil pengetahuan personal hygiene pada siswa sebagian besar baik sebanyak 49 orang (65,3%) dengan nilai rata-rata 22,32, dimana tingkat pengetahuan responden baik tentang personal hygiene berpengaruh pada perilau seseorang. Faktor - faktor yang mempengaruhi personal hygiene diantaranya hygiene sanitasi, lingkungan yang kurang baik, memiliki peranan penting dalam kejadia pedikulosis. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa kejadian pediculosis hampir selalu berhubungan dengan higiene seseorang yang buruk, antara lain perawataan diri yang kurang. Pengetahuan yang dimiliki responden sebagian baik dapat dilihat dari jawaban item pertanyaan pengetahuan yang memiliki jawaban benar pada item 6 Kebersihan kulit salah satunya menjaga tetap lembab, sebanyak 54 orang (72%) menjawab benar. Kebersihan kulit salah satunya menjaga tetap lembab. Hal ini dimungkinkan bahwa dengan kebersihan kulit yang bersih dan lembab dapat terhindar dari berbagai penyakit kulit yang dialami responden. Pengetahuan yang kurang dapat membuat orang enggan memenuhi kebutuhan hygiene pribadi. Pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik personal hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk melakukan personal hygiene, tetapi bagaimanapun juga kembalinya adalah klien, bahwa klienlah yang berperan penting dalam menentukan kesehatan dirinya. b. Dukungan keluarga Dukungan keluarga sebagian besar mendukung sebanyak 39 orang (52,2%) dengan nilai rata-rata 38,64. Pada jawaban dukungan keluarga yang mendukung pada jawaban item 5 orang tua saya mengingatkan untuk tidak bermain tanah yang kotor, sebanyak 60 orang (80%) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN Asep Dwi Prasetyo*, Heryanto Adi N**, Ernawati 5

menjawab sering, dimana dengan melarang anak bermain di lingkungan yang kotor akan berpengaruh pada kebersihan diri. Selain itu dengan jawaban responden dapat disimpulkan memiliki alternatif tertentu dan terbatas dapat membatasai keleluasaan dalam mengkomunikasikan suatu perilaku. Dukungan berfokus pada dukungan yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak yang digunakan tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan keluarga dalam personal hygiene merupakan bagian dari dukungan keluarga karena keluarga adalah pihak yang selalu dan berada dekat dengan responden, maka dengan dukungan keluarga dapat meningkatkan status kesehatan responden lebih meningkat. Sebuah keluarga dapat menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan suatu keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat menentukan tentang perawatan yang tepat untuk responden. Dukungan keluarga yang diberikan dilakukan dengan baik diharapkan dapat membantu responden dalam melakukan personal hygiene yang tepat. c. Personal Hygiene Hasil distribusi frekuensi berdasarkan personal hygiene sebagian besar bersih sebanyak 73 orang (97,3%) dengan nilai rata-rata 44,30. Pada jawaban dukungan keluarga yang mendukung pada jawaban item 1 kebersihan rambut yang kuat, sebanyak 62 orang (82,7%) menjawab ya. Hal ini dimungkinkan bahwa salah satu kebersihan yang mesti dijaga adalah kebersihan rambut meskipun hal lain tetap dipertahankan kebersihannya. Personal hygiene yang dilakukan oleh anak didapatkan dan dipengaruhi oleh perilaku orangtua atau orang sekitar dalam kebiasaan menjaga kebersihan. Adanya fasilitas kebersihan di rumah yang kurang memadai juga berdampak pada perilaku personal hygiene sanitasi. Pada keluarga mempunyai praktek sosial dalam bentuk hubungan sosial dengan 6 Vol. 8 No. 1 Maret 2015 : 63-72

lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan praktek sosial berupa perilaku cuci tangan secara individu antar keluarga maupun berkelompok dapat dijadikan suatu kegiatan meningkatkan personal hygiene anak. Dukungan keluarga merupakan salah satu dukungan sosial, dimana dengan adanya dukungan keluarga pada personal hygiene anak akan tercipta tingkat kebersihan anak dan terjaga status kesehatan. Menurut Andarmoyo (2012), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene diantaranya faktor pola asuh orang tua, faktor pengetahuan dan faktor ekonomi. Dalam hal ini pola asuh orang tua dalam mendidik, memberikan perlakuan pada anak sangat penting. 2. Bivariat a. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Personal Hygiene Pada Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan Hasil pengetahuan personal hygiene pada siswa sebagian besar baik sebanyak 49 orang (65,3%), sedangkan nilai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara kota Pekalongan dengan hasil peroleh p value 0,021, atau < α (0,05) maka Ho ditolak dan kesimpulannya adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan personal hygiene. Hal ini memyatakan bahwa pengetahuan responden yang baik mempengaruhi personal hygiene responden. Penelitian sejenis yang hasilnya berbeda yang telah dilakukan oleh Nurjanah (2012), dimana hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 96,8% responden tidak hygiene. Sebanyak 51,6% responden memiliki rambut tidak hygiene, 31% mata tidak hygiene, 75% telinga tidak hygiene, 88,9% mulut dan gigi tidak hygiene, 68,3% kulit tidak hygiene, dan 69,8% kuku tangan dan kaki tidak hygiene. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene masih rendah. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN Asep Dwi Prasetyo*, Heryanto Adi N**, Ernawati 7

b. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Personal Hygiene Pada Siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan Hasil dukungan keluarga sebagian besar mendukung sebanyak 39 orang (52,2%) dan ada berdasarkan personal hygiene sebagian besar bersih sebanyak 73 orang (97,3%), sedangkan hubungan antara dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara kota Pekalongan dengan hasil peroleh p value 0,034, atau < α (0,05) maka Ho ditolak dan kesimpulannya ada hubungan yang sedang antara dukungan keluarga dengan personal hygiene. Penelitian yang dilakukan oleh Puspitaningrum (2012) diketahui bahwa dukungan keluarga yang kurang yaitu sebanyak 46,3%, sedang 33,3 %,dan yang tinggi 20,4%. Sementara yang memiliki personal Higiene kurang 42,6%, yang mempunyai personal higiene cukup 31,5%, dan yang mempunyai personal higiene baik sebanyak 25, 9%. PENUTUP Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang diperoleh hasil tingkat pengetahuan siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan sebagian besar baik sebanyak 49 orang (65,3%), Dukungan keluarga siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan sebagian besar mendukung sebanyak 39 orang (52,2%), Personal hygiene siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara Kota Pekalongan sebagian besar bersih sebanyak 73 orang (97,3%), Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara kota Pekalongan dengan nilai p value 0,021. Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene pada siswa di SDN Panjang Wetan IV Kecamatan Pekalongan utara kota Pekalongan dengan nilai p value 0,034. Saran yaitu penelitian selanjutnya dapat emnambahkan variable baru untuk penelitian selanjutnya berupa karakteristik responden, motivasi yang berhubungan 8 Vol. 8 No. 1 Maret 2015 : 63-72

dengan personal hygiene, perlu adanya peningkatan dalam ilmu kesehatan yang berhubungan dengan kebersihan diri pada anak untuk meningkatkan status kesehatan anak.bagi sekolah untuk meningkatkan dan mempertahankan lagi personal hygiene siswa yang belum sesuai atau tidak baik dengan menerapkan peraturan selama proses mengajar dengan menciptakan peraturan yang berhubungan dengan personal hygiene siswa, selain itu menyediakan sarana dan prasarana berupa lingkungan yang bersih, jumlah dan fasilitas kamar mandi yang bersih dan memadai, memberian dukungan dalam hal menjaga kesehatan dankebersihan diri responden dengan meningkatkan dan menyediakan fasilitas personal hygiene yang masih kurang agar terjaga personal hygiene. KEPUSTAKAAN Ananto, Purnomo. (2006). UKS; Usaha Kesehatan Sekolah. CV. Yrama Utama, Bandung. Anugrah, Hendra. (2008). Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah. http://www.yayasan-amalia.com. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Binaputra Aksara, Jakarta. Budi, Triton Prawira. (2006). SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik. Ed.1. Andi, Yogyakarta. Depkes RI. (2003). Materi Tentang Kesehatan Untuk Guru UKS. Depkes, Jakarta. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2004). Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. EGC, Surabaya. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis. Ed. 01. Salemba Medika, Jakarta. Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Buku Panduan Ketrampilan Klinik untuk bidan. Salemba Medika, Jakarta. Hurlock, Elizabeth B. (2008). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Ed. 5-. Erlangga, Jakarta. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERSONAL HYGIENE PADA SISWA DI SDN PANJANG WETAN IV KECAMATAN PEKALONGAN UTARA KOTA PEKALONGAN Asep Dwi Prasetyo*, Heryanto Adi N**, Ernawati 9

Irianto dan Waluyo. (2004). Gizi dan pola hidup sehat. Yrama Widya, Bandung. Johnson, Carr dkk. (2005). Prosedur perawatan di rumah. EGC, Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Nurcahyo, (2007). Ilmu Kesehatan Jilid 2 Untuk SMK. http://www.journal.unair.ac.id/filerpdf. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Surabaya. Potter, Patricia A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, proses dan Praktik / Patricia A. Potter, Anne Griffin ; Alih bahasa, Yasmin Asih et al. Editor edisi Bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monika Ester. EGC, Jakarta. Sari, Sheiza Prista. (2008). Faktor Predisposisi Personal Higiene. http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_ FAKTOR%20PREDISPOSISI%20DENGAN%20PERILAKU%20PERSO NAL%20HIGIENE%20.PDF.2008 Setiadi, (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Pustaka Setia, Bandung. Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. EGC, Jakarta. Sulistyo, 2012. Personal Hygiene: Konsep, proses dan Aplikasi dalam praktek Keperawatan. Buku Kesehatan cetakan pertama 2012. Graham Ilmu: Yogyakarta. 10 Vol. 8 No. 1 Maret 2015 : 63-72