BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BINTAN TAHUN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

D A F T A R I S I Halaman

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1-1

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BENGKULU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. BAB I - RPJM Aceh Tengah Latar Belakang

Transkripsi:

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SANGGAU, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun1958(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); -2-

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); -3-

18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 23. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 24. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; -4-

27. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis; 28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau evaluasi Rencana Pembangunan Daerah; 29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 30. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat; 31. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2018 32. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018; 33. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan RencanaPembangunan Daerah; 34. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025; -5-

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU DAN BUPATI SANGGAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2014-2019 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sanggau. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah Sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Sanggau. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Organisasi atau Lembaga pada Pemerintah Daerah yang Bertanggung Jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah yang teridiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat BAPPEDA adalah SKPD yang memiliki fungsi dan tanggung jawab di bidang koordinasi Perencanaan Pembangunan di Daerah. 6. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. 7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, yang selanjutnya disingkat RPJMD Kabupaten Sanggau adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Periode 5 (lima) Tahun terhitung sejak Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2019. 8. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2014-2019, selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk Periode 5(lima) Tahun terhitung sejak Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2019. -6-

9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk Periode 1(satu) Tahun. 10. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 11. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mengwujudkan visi. 12. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. 13. Strategi adalah langkah langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 14. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan. 15. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. 16. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 2 (1). RPJMD merupakan Penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah kedalamstrategipembangunandaerah, kebijakanumum, program prioritasbupatidanarahkebijakankeuangandaerah. (2). RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 menjadi acuan dalam penyusunan: a. Renstra SKPD;dan b. RKPD Kabupaten Sanggau -7-

BAB III SISTEMATIKA RPJMD Pasal 3 (1) Sistematika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah : a. BAB.I : PENDAHULUAN b. BAB.II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH c. BAB.III : GAMBARAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAAN d. BAB.IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS e. BAB.V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN f. BAB.VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN g. BAB.VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH h. BAB.VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN i. BAB. IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH j. BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN (2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV PELAKSANAAN RPJMD Pasal 4 (1). Bupati berkewajiban mengarahkan Pelaksanaan RPJMD dengan menggerakkan semua potensi yang ada secara optimal. (2). Sekretaris Daerah wajib mengkoordinasikan Pelaksanaan Program- Program di dalam RPJMD. (3). SKPD wajib menyusun Renstra sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJMD. (4). BAPPEDA wajib melakukan pemantauan, fasilitasi dan mediasi dalam proses penjabaran RPJMD kedalam Renstra SKPD. (5). BAPPEDA wajib melakukan evaluasi terhadap capaian indikator kinerjadalam RPJMD setiap tahun. -8-

Pasal 5 Penyusunan RKPD dalam tiap Tahun dari Tahun 2015 Sampai dengan Tahun 2019 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD Tahun 2014-2019. Pasal 6 RKPD sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 merupakan Pedoman dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019. -9-

BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sanggau. Ditetapkan di Sanggau pada tanggal 4 Juli 2014 BUPATI SANGGAU, TTD Diundangkan di Sanggau padatanggal 7 Juli 2014 PAOLUS HADI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SANGGAU TTD A.L LEYSANDRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU TAHUN2014NOMOR 1 Salinansesuaidenganaslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM YAKOBUS, SH, MH Pembina (IV) NIP. 19700223 199903 1 002 NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTANBARAT : (1/2014) -10-

DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3. Hubungan Antar Dokumen 6 1.4 Maksud dan Tujuan 14 1.5 Sistematika Penulisan RPJMD 15 BAB. II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 17 2.1. Aspek Geografis dan Demografi 17 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan wilayah 17 2.1.2. Topografi 19 2.1.3. Potensi Pengembangan Wilayah 19 2.1.4. Wilayah Rawan Bencana 20 2.1.4.Demografi 21 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 24 2.2.1. Fokus Kesejahteraan Masyarakat 24 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial 33 2.2.3.Fokus Seni Budaya dan Olahraga 41 2.3. Aspek Pelayanan Umum 43 2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib 43 2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan 57 2.4. Aspek Daya Saing Daerah 69 2.4.1.Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 69 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 i

2.4.2.Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 70 2.4.3.Fokus Iklim Berinvestasi 80 2.4.2.Fokus Sumber Daya Manusia 84 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAAN 87 3.1. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah 87 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 88 3.1.2. Neraca Daerah 96 3.1.3. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Masa Lalu 104 3.1.4. Proporsi Penggunaan Anggaran 107 3.1.5. Analisis Pembiayaan 108 3.2. Kerangka Pendanaan Tahun 2014-2019 113 3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 113 3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah 119 3.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah 125 3.2.3.1. Arah Kebijakan Penerimaan Pembiayaan 125 3.2.3.2.. Arah Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan 126 3.2.3.3. Arah Kebijakan Dana Masyarakat dan Mitra 128 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 129 4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah 129 4.1.1. Urusan Wajib 130 4.1.2. Urusan Pilihan 142 4.2. Isu-isu Strategis 145 4.2.1. Identifikasi Lingkungan Internal 151 4.2.2. Identifikasi Lingkungan Eksternal 152 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ii

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 154 5.1 Visi 154 5.2. Misi 155 5.3. Tujuan dan Sasaran 158 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 164 6.1 Strategi Pembangunan 164 6.2 Arah Kebijakan Pembangunan 165 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 175 7.1 Kebijakan Umum 175 7.2 Program Pembangunan 181 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 195 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 289 BAB X KAIDAH PELAKSANAAN 302 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar Uraian Halaman Gambar I.1 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 7 Gambar II.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 25 Gambar II.2 PDRB Per Kapita Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 30 Gambar II.3 Laju Inflasi di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 31 Gambar II.4 Garis Kemiskinan Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 (dalam Rupiah) 32 Gambar II.5 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 (dalam Ribu) 33 Gambar II.6 Presentase Penduduk Miskin Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2012 (dalam Presentase) 33 Gambar II.7 IPM Kabupaten Sanggau dibandingkan IPM Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional Tahun 2012 34 Gambar II.8 AHH Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional Tahun 2012 35 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 x

Gambar II.9 AMH Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional Tahun 2012 36 Gambar II.10 Angka Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional Tahun 2012 Gambar II.11 Pengeluaran Riil Perkapita Kabupaten Sanggau dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Barat dan Nasional Tahun 2012 Gambar II.12 Prosentase Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 37 38 41 Gambar II.13 Jumlah Grup Kesenian di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 42 Gambar II.14 Grafik Persentase Sertifikasi Guru per Jenjang Tahun 2012 46 Gambar II.15 Angka Lama Sekolah di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 47 Gambar II.16 Rasio Ketersediaan Sekolah terhadap Penduduk Usia Sekolah Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Gambar II.17 Rasio Guru Terhadap Murid Pendidikan Dasar (SD) dan Pendidikan Menengah (SMP) di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Gambar II.18 Kunjungan Wisatawan Lokal pada ODTW Pancor Aji Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 49 50 69 Gambar II.19 Struktur Ruang Kabupaten Sanggau 72 Gambar II.20 Kawasan Hutan lindung dan Budidaya 73 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 xi

Gambar II.21 Presentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dan Rumah Tangga Pengguna Listrik di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 79 Gambar II.22 Tenaga Kerja yang terserap menurut Kelulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 85 Gambar VI.1 Tema Tahunan Berdasarkan Arah Kebijakan RPJMD 174 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 xii

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL URAIAN HALAMAN TABEL II. 1 Nama Ibukota Kecamatan dan Luas Wilayah Kabupaten Sanggau TABEL II. 2 Jumlah Penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 3 Sebaran Penduduk Kabupaten Sanggau Per Kecamatan Tahun 2008-2012 TABEL II. 4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 TABEL II. 5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 TABEL II. 6 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku TABEL II. 7 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 TABEL II. 8 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 TABEL II. 9 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Primer Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 10 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Sekunder Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 11 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Tersier Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 12 Penduduk Berumur 15 tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama Di Kabupaten Sanggau Tahun 2008 2012 TABEL II. 13 Jumlah Pencari Kerja di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 14 Jumlah Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 18 22 23 25 26 26 27 27 28 29 29 39 40 45 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 iv

TABEL II. 15 Guru Berkualifikasi S.1 46 TABEL II. 16 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Tingkat Pendidikan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 17 Tingkat Kelulusan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 18 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sanggau Tahun 2012 TABEL II. 19 Rasio Sarana Prasarana Kesehatan di Kabupaten Sanggau Tahun 2012 TABEL II. 20 Jumlah Tenaga Kesehatan Pemerintah Menurut Kecamatan di Kabupaten Sanggau Tahun 2012 48 49 51 52 53 TABEL II. 21 Rasio Tenaga Kesehatan Pemerintah di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 54 TABEL II. 22 Kepemilikan Dokumen Administrasi kependudukan dan Catatan Sipil di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 55 TABEL II. 23 Jumlah Pencapaian Akseptor Aktif KB di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 56 TABEL II. 24 Partisipasi Akseptor KB di Kabupapten Sanggau 57 TABEL II. 25 Produksi Komoditas Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 26 Luas Areal Komoditas Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 58 58 TABEL II. 27 Luas Areal Komoditas Sub Sektor Tanaman Pangan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 28 Produksi Sub Sektor Tanaman Pangan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 59 59 TABEL II. 29 Produksi CPO di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 60 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 v

TABEL II. 30 Realisasi Ekspor Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 61 TABEL II. 31 Jumlah Produksi Hasil Tambang di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 62 TABEL II. 32 Investor Berskala Nasional di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 63 TABEL II. 33 Rasio Daya Serap PMA/PMDN Terhadap Tenaga Kerja 64 di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 34 Jumlah Pegawai menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 65 TABEL II. 35 Jumlah PNS berdasarkan Golongan/Ruang di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 65 TABEL II. 36 Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 66 TABEL II. 37 Jumlah PNS berdasarkan Eselonering di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 66 TABEL II. 38 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 39 Aksesbilitas Daerah berdasarkan Status Jalan dan Panjang Jalan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2009 70 74 TABEL II. 40 Aksesbilitas Daerah berdasarkan Jenis Kendaraan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2009 74 TABEL II. 41 Jumlah Fasilitas Bank dan Non Bank di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2009 TABEL II. 42 Jumlah Pelanggan PDAM Tirta Pancur Aji Per Kecamatan Tahun 2008-2012 75 76 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 vi

TABEL II. 43 Fasilitasi Listrik Menurut Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Listrik Terjual di Kabupaten Sanggau 77 Tahun 2008-2009 TABEL II. 44 Persebaran Pembangkit Listrik Non PLN berdasarkan Lokasi, Daya Terpasang dan Jumlah Pelanggan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 45 Jumlah Paket Pos yang Dikirim dan yang Diterima di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 46 Jumlah Kapasitas Sentral Telepon yang terpasang dan yang Terisi di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 47 Jumlah Provider di Kabupaten Sanggau sampai dengan tahun 2012 TABEL II. 48 Tingkat Angka Kriminalitas di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 49 Lama Proses Perizinan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 50 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL II. 51 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 TABEL III. 1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008-2012 Kabupaten Sanggau TABEL III. 2 Gambaran Umum Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Sanggau Periode Tahun 2008-2012 TABEL III. 3 Analisis Rasio Keuangan Tahun 2008-2012 Kabupaten Sanggau TABEL III. 4 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Sanggau 78 79 80 80 82 83 84 86 92 97 100 108 TABEL III. 5 Defisit Riil Anggaran Kabupaten Sanggau 109 TABEL III. 6 Komposisi Penutup Devisit Riil Anggaran Kabupaten Sanggau 110 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 vii

TABEL III. 7 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Sanggau TABEL III. 8 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Tahun 2008-2012 Kabupaten Sanggau TABEL III. 9 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Sanggau 2014-2019 TABEL III. 10 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 TABEL III. 11 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 111 112 117 124 127 TABEL IV. 1 Identifikasi Isu-isu Strategis 145 TABEL IV. 2 Hubungan Arah Pembangunan RPJPD dan Isu strategis 147 2014-2019 TABEL IV. 3 Keterkaitan Isu Strategis Dengan Misi 149 TABEL V. 1 Keterkaitan antara Visi, Misi dan Isu Strategis Daerah 157 TABEL V. 2 Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Isu Strategis Daerah 160 TABEL VI. 1 Arah Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Kabupaten Sanggau 166 TABEL VI. 2 Arah Kebijakan 5 (Lima) Tahunan 172 TABEL VII. 1 Program Pembangunan Berdasarkan Urusan 182 TABEL VII. 2 Distribusi Urusan Berdasarkan Misi 193 TABEL VIII. 1 Program Prioritas Urusan Pemerintahan Daerah 197 TABEL VIII. 2 Rencana Belanja Rutin SKPD Tahun 2014-2019 224 TABEL VIII. 3 Indikator Rencana Program Prioritas Dan Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 246 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 viii

TABEL IX, 1 Penetapan Proyeksi Indikator Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014 2019 290 Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 pada dasarnya merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Sanggau terpilih. Dalam menuangkan visi dan misi tersebut perlu ditanamkan kepada setiap pemangku kepentingan semangat Patriorisme SABANG MERAH (Sanggau Bangga Mengukir Sejarah) melalui penanaman moto melayani dan bekerja dengan hati untuk mencapai 7 (tujuh) Brand Images yaitu : (1) Sanggau Pintar, (2) Sanggau Sehat, (3) Sanggau Bersih dan Indah, (4) Sanggau Tertib, (5) Sanggau Terang, (6) Sanggau Manjur (Maju Infrastruktur) dan (7) Sanggau Budiman (Berbudaya dan Beriman). Penyusunan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sanggau sesuai Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 dan memperhatikan RPJMD Provinsi Kalimantan Barat serta RPJM Nasional. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 memuat informasi tentang sumber daya yang diperlukan, keluaran serta dampak dari perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun yang berisi arah kebijakan umum, keuangan daerah dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 1

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 disusun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan yang disusun berdasarkan tugas dan fungsi SKPD serta bersifat indikatif. Oleh karena itu, RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 juga digunakan sebagai landasan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahunnya dimulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. RKPD merupakan rencana kerja tahunan yang memuat prioritas pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah, rencana kerja serta kerangka anggaran pembangunan daerah, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, maupun yang berupa stimulasi pembangunan kepada masyarakat untuk mendorong partisipasi masyarakat. Selanjutnya, karena RPJMD ini berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum rencana pembangunan 5 (lima) tahunan, maka dalam proses penyusunannya dilakukan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan dengan melibatkan unsur-unsur pelaku pembangunan. RPJMD ini merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program kerja Bupati dan Wakil Bupati Sanggau masa jabatan 2014-2019 yang dilantik pada tanggal 5 Februari 2014 sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.61-242 Tahun 2014 tanggal 17 Januari 2014 tentang Pengesahan Pengangkatan Bupati Sanggau Provinsi Kalimantan Barat dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.61-243 Tahun 2014 tanggal 17 Januari 2014 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Sanggau Provinsi Kalimantan Barat. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 2

1.2. Dasar Hukum Dasar hukum yang mendasari penyusunan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun1958 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 3

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 4

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 5

22. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 26. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025. 1.3. Hubungan Antar Dokumen Bagan RPJMD merupakan penerjemahan yang tepat dan sistematis atas Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati kedalam Tujuan, Strategi, Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah selama masa jabatan yang berjalan selama 5 (lima) tahun. Program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu; kerangka pendanaan dan pagu indikatif; urusan wajib yang RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 6

mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD. Rancangan RPJMD disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lainnya. Rancangan RPJMD menjadi pedoman SKPD dalam menyusun rancangan renstra SKPD. Selanjutnya rancangan renstra SKPD menjadi bahan penyusunan rancangan RPJMD. RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah menjadi pedoman penetapan Renstra SKPD dan penyusunan RKPD, serta digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk lebih jelasnya posisi dan alur hubungan RPJM dengan dokumen perencanaan lainnya terlihat pada gambar berikut. Gambar I.1 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya RPJM NASIONAL RPJP KABUPATEN RPJMD PROV. KALBAR RPJMD KABUPATEN SANGGAU RTRW KAB. SANGGAU RENSTRA SKPD RTRW PROV. KALBAR RKPD KAB. SANGGAU RENJA SKPD RAPBD KAB. SANGGAU RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 7

1.3.1. RPJM Nasional RPJMN Tahun 2010-2014 Menyebutkan bahwa Visi Indonesia Tahun 2010-2014 adalah terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Serta dengan Misi : 1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera; 2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi; 3. Memperkuat dimensi Keadilan di semua bidang dengan melaksanakan 5 (lima) agenda Nasional dengan 11 Prioritas Pembangunan Nasional. 1.3.2. RPJMD Provinsi Kalimantan Barat RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 memiliki visi Mewujudkan Masyarakat Kalimantan Barat yang Beriman, Sehat, Cerdas, Aman, Berbudaya dan Sejahtera, dan mempunyai Misi : 1. Melaksanakan sistem pelayanan dasar dalam bidang sosial, kesehatan, pendidikan, agama, keamanan dan ketertiban melalui sistem kelembagaan manajemen yang efisien dan transparan; 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui kualitas tenaga kependidikan dan penyediaan prasarana dan sarana pendidikan serta pemerataan pendidikan; 3. Melaksanakan pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan tetap memperhatikan aspek ekologi dalam pemanfaatan sumber daya alam; RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 8

4. Mengembangkan sumber daya lokal bagi pengembangan ekonomi masyarakat melalui sistem pengelolaan yang profesional, efektif, dan efisien serta akuntabel, dengan didukung sistem dan sarana investasi yang baik melalui penyediaan data potensi investasi guna menarik dan mendorong masuknya investasi; 5. Mengembangkan jaringan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak swasta baik dalam tataran lokal, regional, nasional, maupun internasional melalui penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur serta sumber daya manusia yang memadai; 6. Meningkatkan kemampuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan publik, serta menempatkan aparatur yang profesional dan berakhlak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, sesuai dengan peraturan jenjang karir kepegawaian yang berlaku; 7. Menegakkan supremasi hukum, keadilan sosial, dan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai; 8. Memperluas lapangan kerja dan usaha berbasis ekonomi kerakyatan, melalui pemberdayaan potensi dan kekuatan ekonomi lokal, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi, dengan membuka akses kesumber modal, teknologi dan pasar untuk meningkatkan daya saing, serta menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai seni tradisional guna melestarikan sekaligus mempertahankan ketahanan budaya; RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 9

9. Melaksanakan pembangunan infrastruktur dasar guna memperlancar mobilitas penduduk dan arus barang serta mempercepat pembangunan di wilayah perdalaman, perbatasan, pesisir dan kepulauan sebagai sumber potensi ekonomi; dan 10. Melaksanakan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang dan tata guna wilayah sesuai dengan peruntukan dan regulasi, guna menghindari kesenjangan wilayah dan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Berkaitan dengan Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat tersebut diatas, maka ditetapkanlah 7 (tujuh) Prioritas Pembangunan Daerah yaitu: 1. Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Masyarakat; 2. Meningkatnya Kecerdasan, Sumber Daya Manusia; 3. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat; 4. Peningkatan Sumber Daya Aparatur dan Pelayanan Publik; 5. Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur Dasar; 6. Peningkatan Kemampuan Pembiayaan Pembangunan; dan 7. Meningkatnya Pemerataan Pembangunan, Keadilan, Aman, Damai serta Ketahanan Budaya. 1.3.3. RTRW Provinsi Kalimantan Barat Arah Pengembangan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang terkait dengan Kabupaten Sanggau adalah tentang struktur pemanfaatan ruang wilayah, menggambarkan rencana sistem pusat pelayanan permukiman perdesaan, perkotaan dan sistem perwilayahan kawasan strategis pertumbuhan cepat, serta kawasan wilayah perbatasan di Kalimantan Barat. Sehingga terjadi pemerataan pelayanan, mendorong pertumbuhan wilayah di perdesaan, perkotaan dan perbatasan negara. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 10

Berdasarkan RTRW Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau termasuk wilayah yang di tetapkan sebagai PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) dan Entikong sebagai PKSN (Pusat Kegiatan Strategi Nasional) dan berfungsi sebagai penunjang sistem dan pusat pertumbuhan wilayah dengan potensi utama yaitu perkebunan, pertambangan, industri dan pariwisata. 1.3.4. RTRW Kabupaten Sanggau Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau adalah: 1. Pengembangan Pusat-pusat kegiatan yang erhubungkan dengan sistem jaringan transportasi yang terpadu serta pengembangan prasarana dan sarana pendukungnya; 2. Pengembangan kawasan industri berskala regional untuk mendukung pengembangan sektor perkebunan dan pertambangan; 3. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa berskala regional yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya; 4. Pengembangan kawasan pariwisata berbasis lingkungan dan budaya yang berdaya saing; 5. Pengembangan kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan serta mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat; 6. Pengembangan jaringan transportasi dan infrastruktur pendukung untuk mendukung pengembangan sektor unggulan kabupaten, yaitu sektor perkebunan, pertambangan, industri, pariwisata, serta perdagangan dan jasa skala regional; 7. Pemantapan kawasan berfungsi lindung untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan kelestarian lingkungan; RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 11

8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan; dan 9. Pengembangan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat. 1.3.5. RPJPD Kabupaten Sanggau RPJPD Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam penyusunan RPJMD karena RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 merupakan bagian tahapan pembangunan ketiga. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan ini mencerminkan pentingnya permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang. Prioritas pembangunan menggambarkan makna strategis dan pentingnya permasalahan dan pada RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan meningkatkan peranan sektor pertanian, pertambangan, dan pariwisata sebagai leading sector dalam menggerakkan pembangunan di daerah yang berbasis kerakyatan dan berkesinambungan. Disamping itu pembangunan diarahkan untuk mempertahankan 3 (tiga) sektor kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, pelayanan publik dan daya beli masyarakat). 1.3.6. Renstra SKPD Penyusunan Renstra SKPD harus mengacu dan berpedoman pada RPJMD. Kinerja penyelenggaraan urusan SKPD akan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 12

sangat mempengaruhi kinerja Pemerintah Daerah dan Kepala Daerah selama masa kepemimpinannya. Dan sangat penting bagi SKPD untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi kepada Daerah Terpilih dan RPJMD, kemudian menerjemahkan kedalam rencana strategis SKPD dan disajikan secara sistematis dan terpadu kedalam tujuan, strategi kebijakan, program dan kegiatan prioritas SKPD serta dilengkapi dengan indikator dan tolak ukur pencapaiannya. 1.3.7. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sanggau RKPD merupakan dokumen perencanaan pemerintah untuk periode 1 (satu) tahun dan merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat: 1. Rancangan kerangka ekonomi daerah; 2. Program prioritas pembangunan daerah; dan 3. Rencana kerja. Pendanaan dan prakiraan pagu yang selanjutnya akan dipakai sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS. 1.3.8. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Dokumen Perencanaan SKPD dari Renstra SKPD dijabarkan menjadi Renja SKPD yang memuat: 1. Program dan Kegiatan; 2. Lokasi Kegiatan; 3. Indikator kinerja; 4. Kelompok Sasaran; dan 5. Pagu indikator dan prakiraan pencapaian target. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 13

1.4. Maksud dan Tujuan 1.4.1 Maksud Maksud disusunnya RPJMD adalah agar menjadi pedoman bagi seluruh komponen daerah (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Sanggau sesuai dengan dengan Visi, Misi dan Program Pembangunan dari Bupati dan Wakil Bupati Terpilih sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. 1.4.2 Tujuan 1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 5 (lima) tahun ke depan; 2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan 5 ( lima ) tahun ke depan; 3. Menerjemahkan Visi dan Misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2014-2019 yang disertai dengan program prioritas untuk masing-masing SKPD Tahun 2014-2019 dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025; 4. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2014-2019; dan 5. Menetapkan indikator kinerja Satuan kerja perangkat daerah dan indikator kinerja kepala daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan pemerintah daerah periode tahun 2014-2019. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 14

1.5. Sistematika Penulisan RPJMD RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB. I BAB. II PENDAHULUAN Bagian ini berisi tentang gambaran umum penyusunan rancangan RPJMD terdiri dari latar belakang penyusunan, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan serta maksud dan tujuan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bagian ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasardasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. BAB.III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu, Kerangka Pendanaan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis. BAB. V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini berisi penyajian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 15

BAB. VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Bab ini berisi strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. BAB.VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja serta penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. BAB.VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD serta pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan BAB.IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab ini berisikan penetapan indikator kinerja daerah. BAB.X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini merupakan panduan dan kaidah-kaidah bagi semua pihak dalam melaksanakan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 16

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kabupaten Sanggau adalah salah satu dari kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Barat dengan Ibukota di Sanggau, terletak diantara koordinat 1 0 00 Lintang Utara - 0 0 06 Lintang Selatan serta diantara 109 0 08 Bujur Timur - 111 0 03 Bujur Barat dengan luas 12.857,70 Km 2 atau sekitar 8,76 persen dari luas seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara dengan Malaysia Timur (Serawak); b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kubu Raya; c. Sebelah Timur dengan Kabupaten Sintang dan Sekadau; d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Bengkayang; e. Kabupaten Sanggau mempunyai 6 (enam) nilai strategis dilihat dari letak geografisnya, yaitu sebagai berikut: 1. Terletak ditengah-tengah Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan dengan 6 (enam) Kabupaten, yaitu: Kabupaten Sekadau, Ketapang, Landak, Bengkayang, Kubu Raya dan Sintang. 2. Dilalui jalan lintas trans kalimantan, yaitu mulai dari Kalimantan Barat, Kota Pontianak melewati Tayan Sosok Pusat Damai Kapuas sampai Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur - Serawak dan Brunai Darussalam. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 17

3. Terletak pada jalur lintas Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu. 4. Berbatasan langsung dengan luar negeri yaitu Negara Malaysia Timur (Serawak) dan telah memiliki Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) di Entikong. 5. Dilewati jalur Sungai Kapuas yang terpanjang di Indonesia. Jalur sungai Kapuas ini juga dilewati kabupaten-kabupaten bagian timur Kalimantan Barat. 6. Termasuk dalam wilayah atau Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) yang semula adalah Kapet Sanggau sekarang menjadi Kapet Khatulistiwa karena bertambahnya wilayah kerja KAPET yang meliputi : Kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Pontianak (Kuala Behe)dan Kota Singkawang. Kabupaten Sanggau terdiri dari 15 Kecamatan, 163 Desa, 6 Kelurahan dan 844 Dusun dengan pembagian luas administratif per kecamatan sebagaimana tabel berikut : Tabel II. 1 Nama Ibukota Kecamatan Dan Luas Wilayah Kabupaten Sanggau No. Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas Daerah (Km 2 ) Jumlah Desa/Kel Jumlah Dusun (1) (2) (3) (4) (3) (4) 1 Toba Teraju 1.127,20 7 29 2 Meliau Meliau 1.495,70 19 82 3 Kapuas Sanggau 1.382,00 26 68 4 Mukok Kedukul 501,00 9 47 5 Jangkang Balai Sebut 1.589,20 11 70 6 Bonti Bonti 1.121,80 9 53 7 Parindu Pusat Damai 593,90 14 64 8 Tayan Hilir Tayan 1.050,50 15 87 9 Balai Batang Tarang 395,60 12 71 10 Tayan Hulu Sosok 719,20 11 55 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 18

11 Kembayan Kembayan 610,80 11 74 12 Beduwai Beduwai 435,00 5 25 13 Noyan Noyan 487,90 5 30 14 Sekayam Balai Karangan 841,01 10 55 15 Entikong Entikong 506,89 5 34 Jumlah 12.857,70 163 Desa Sumber : BPMPemdes Tahun 2013 (data diolah) 6 Kelurahan 844 Dusun 2.1.2. Topografi Curah hujan di Kabupaten Sanggau secara umum cukup tinggi. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 1.710 mm. Sedangkan hari hujan terendah pada bulan Agustus sebesar 254,1 mm. Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi berbukit dan berawa-rawa yang dialiri beberapa sungai diantaranya Sungai Sekayam, Sungai Kapuas, Sungai Mengkiang dan Sungai Tayan. Menurut jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau, sebagian besar adalah jenis tanah podsolit merah kuning batuan dan padat yang hampir merata di seluruh kecamatan, dengan luas mencapai sekitar 576,910 Ha (44,80 persen). Sedangkan latosol merupakan jenis tanah dengan luas terkecil yang terdapat di Kabupaten Sanggau, yaitu 19,375 Ha (1,06 persen) yang hanya terdapat di Kecamatan Toba dan Meliau. 2.1.3. Potensi Pengembangan Wilayah Penataan wilayah di Kabupaten Sanggau diatur di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sanggau tahun 2011-2031. Salah satu bentuk penataan wilayah yang diatur dalam RTRW tersebut adalah perencanaan pemanfaatan lahan. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Sanggau Tahun 2011-2031, rencana pemanfaatan lahan di Kabupaten Sanggau RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 19

terbagi ke dalam 2 (dua) kawasan, yaitu : kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung meliputi : hutan konservasi, sempadan, hutan lindung, ruang terbuka hijau dan perairan. Kawasan budidaya meliputi : kawasan budidaya berfungsi lindung (hutan produksi, tanaman tahunan/perkebunan, hutan rakyat); kawasan budidaya pertanian (pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, perikanan, peternakan) dan kawasan budidaya non pertanian (kawasan pariwisata, kawasan peruntukan industri, kawasan pemerintahan/fasum, kawasan permukiman, kawasan perdagangan/jasa, kawasan Hankam). Rencana pemanfaatan lahan untuk kawasan lindung seluas 112.829,09 ha atau 8,78 persen sedangkan rencana pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya seluas 1.172.870,91 ha atau 91,22 persen. 2.1.4. Wilayah Rawan Bencana Secara umum di Kabupaten Sanggau tidak terdapat daerah potensi rawan bencana yang disebabkan oleh faktor alam. Hal tersebut dikarenakan Kabupaten Sanggau tidak termasuk jalur lempeng tektonik gunung berapi yang menyebabkan adanya gempa bumi, letusan gunung berapi dan longsor karena gempa tektonik. Namun pada musim penghujan terdapat beberapa wilayah yang mengalami ketinggian air sungai diatas rata-rata, terutama di sepanjang kawasan DAS Kapuas dan Sub DAS Sekayam, seluas kurang lebih 365.743,00 Ha. Sedangkan Kawasan berpotensi rawan longsor terdapat di Kecamatan Meliau, Tayan Hilir, Toba, Entikong, Sekayam, Bonti, Kembayan, Jangkang dan Kapuas namun intensitas dan luasannya kecil. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 20

2.1.5. Demografi a. Penduduk Penduduk Kabupaten Sanggau pada tahun 2012 berjumlah 422.658 jiwa, dengan rincian penduduk laki-laki 219.219 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 203.439 jiwa yang menyebar di 15 Kecamatan, dengan luas wilayah 12.857,70 km2 atau 8,76 persen dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Dari jumlah penduduk pada tengah tahun 2012 Kabupaten Sanggau terdapat 211.152 jiwa atau sekitar 49,13 persen penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, terdiri dari 131.930 laki-laki dan 75.723 perempuan dan lapangan usaha yang paling banyak digeluti masih pada sektor pertanian yang mencapai 78,00 persen, kemudian sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 8,09 persen. Sedangkan sektor industri pengolahan hanya sekitar 2,34 persen. Secara rinci, perubahan jumlah penduduk di Kabupaten Sanggau berdasarkan data tahun 2008-2012 sebagaimana terdapat dalam tabel berikut ini: RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 21

Tabel II.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2008 2012 No. Penduduk (Jiwa) Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1. Jumlah penduduk 2. Jumlah pddk laki-laki 3. Jumlah pddk perempuan 388.909 395.172 408 468 415 955 422.658 194.503 200.895 211 859 215 742 219.219 188.091 194.277 196 609 200 213 203.439 4. Jumlah penduduk menurut kelompok umur : 0 4 tahun 43.570 44.267 41 005 41 692 42.368 5 9 tahun 44.143 44.854 43 487 44 215 44.931 10 14 tahun 46.293 47.040 40 754 41 308 41.974 15 19 tahun 42.981 43.673 34 665 35 772 36.346 20 24 tahun 38.596 39.220 37 319 38 406 39.019 25 29 tahun 35.460 36.032 39 736 39 685 40.321 30 34 tahun 30.573 31.066 37 004 37 941 38.550 35 39 tahun 27.915 28.369 31 258 31 923 32.437 40 44 tahun 22.857 23.221 26 693 27 103 27.540 45 49 tahun 17.137 17.411 23 328 23 953 24.342 50 54 tahun 12.703 12.909 18 971 18 938 19.247 55 59 tahun 9.036 9.181 12 433 13 038 13.243 60 64 tahun 7.644 7.767 8 656 8 690 8.832 65 tahun ke atas 10.001 10.262 13.159 13.159 13.508 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 b. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk tahun 2012 mengalami penurunan, menjadi 1,65 persen dibandingkan tahun 2011. Perbandingan penduduk laki-laki terhadap perempuan (sex ratio) sebesar 108 per seratus. Nilai ini berarti bahwa setiap 108 jiwa laki-laki terdapat 100 jiwa perempuan. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 22

c. Sebaran Penduduk Penyebaran penduduk Kabupaten Sanggau tidak merata antara kecamatan satu dengan lainnya. Dengan kepadatan penduduk 33 jiwa per km 2, kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terpadat adalah Kecamatan Kapuas, yaitu 59 jiwa per km 2. Sedangkan kecamatan yang jarang penduduknya adalah Kecamatan Toba, yang hanya 11 jiwa per km 2. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel II.3 Sebaran Penduduk Kabupaten Sanggau Per Kecamatan Tahun 2008-2012 KECAMATAN SEBARAN PENDUDUK Laki-laki Perempuan 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 Toba 6226 6315 6320 6381 6446 5469 5568 5634 5700 5747 Meliau 21981 22294 24255 24553 24809 19812 20169 21895 22161 22395 Kapuas 39742 40308 39662 40280 40947 39751 40465 39106 39829 40373 Mukok 8458 8579 9390 9504 9611 8109 8255 8866 8983 9075 Jangkang 13650 13845 14105 14342 14481 12658 12886 12569 12711 12904 Bonti 9821 9961 10561 10752 10901 9302 9470 9720 9875 10033 Parindu 14289 14493 16761 17245 17713 15259 15525 15665 16144 16554 Tayan Hilir 14633 14842 15661 16024 16319 13444 13686 14329 14630 14931 Balai 11207 11367 11638 11749 11853 10657 10849 10641 10752 10837 Tayan Hulu 14248 14451 16192 16628 17007 13682 13929 14888 15273 15638 Kembayan 12933 13117 13311 13488 13688 12597 12824 12485 12697 12839 Beduai 5310 5386 5556 5604 5654 5148 5241 5188 5239 5279 Noyan 5073 5145 5234 5293 5329 4749 4835 4639 4675 4724 Sekayam 13837 14034 15534 15928 16257 13574 13819 14105 14436 14761 Entikong 6663 6758 7679 7971 8204 6636 6756 6879 7108 7349 TOTAL 198071 200895 211859 215742 219219 190838 194277 196609 200213 203439 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 23

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan PDRB Pembangunan ekonomi secara umum bertujuan meningkatkan produksi nasional/regional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu dinamika perekonomian harus tumbuh dengan mantap dan berkesinambungan. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun sebelumnya. PDRB dihitung dari dua pendekatan harga, yaitu harga yang berlaku dan harga konstan. Total PDRB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh penduduk dalam periode tertentu.pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau tahun 2011 sebesar 4,61 persen mengalami kenaikan dibanding tahun 2010 sebesar 4,15 persen. Sedangkan perekonomian Kabupaten Sanggau tahun 2012 mengalami percepatan dimana pertumbuhan ekonomi mencapai 5,92 persen. Nilai ini lebih tinggi dari tahun 2011 yang pertumbuhannya sebesar 4,61 persen. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2008-2012), pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2012, yaitu sebesar 5,92 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,49 persen. Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sanggau tahun 2008-2012 dapat dilihat pada gambar berikut : RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 24

Gambar II.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Sumber Data : Indikator Ekonomi Kabupaten Sanggau Tahun 2012 Tabel. II.4 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012 Sektor/Lapangan Tahun (dalam Juta Rupiah) Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 1.597.391,76 1.746476,32 1.880.714,71 2.060.995,75 2.243.479,52 Pertambangan 51.540,97 55.686,33 63.033,03 72.641,59 83.255,08 dan Penggalian Industri 1.061.102,93 1.148.783,92 1.272.560,02 1.474.251,60 1.569.358,44 Pengolahan Listrik, Gas dan 11.169,28 12.421.,58 14.413,28 17.155,99 20.664,59 Air Minum Bangunan 180.247,50 212.245,09 246.404,27 274.342,99 312.840,56 Perdagangan, 812.812,55 884.894,65 969.315, 45 1.089.513,62 1.203.959,52 Hotel dan Restoran Pengangkutan 106.148,94 121.672,68 129.810,38 137.420,95 149892,81 dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 112.301,85 122.481,58 133.687,51 148.807,88 167.400,46 Jasa-jasa 361.977,97 400.541,25 425.817,03 466.058,76 591.948,93 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 25

Tabel. II.5 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga KonstanTahun 2000 Sektor/Lapangan Tahun (dalam Juta Rupiah) Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 877.915,22 927.182,20 946.257,84 972.311,78 1.037.666,92 Pertambangan 27.807,22 29.649,83 31.663,42 34.059,78 37.207,39 dan Penggalian Industri 603.389,53 621.907,62 660.597,49 699.048,74 716.995,54 Pengolahan Listrik, Gas dan 7.374,62 7.794,50 8.758,80 9.881,69 11.293,29 Air Minum Bangunan 104.974,34 114.900,76 124.461,57 130.493,57 141.688,68 Perdagangan, 471.096,78 492.253,45 513.788,62 535.653,58 558.363,05 Hotel dan Restoran Pengangkutan 57.712,65 62.210,50 64.107,90 67.112,50 69.865,29 dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 69.798,40 73.867,43 77.459,97 84.629,23 91.347,27 Jasa-jasa 219642,18 230.258,47 238.620,63 255.336,33 289.299,19 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 Tabel. II.6 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Berlaku Sektor/Lapangan Usaha Tahun (dalam Juta Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 37,19 37,12 36,62 35,90 35,37 Pertambangan dan 1,20 1,18 1,23 1,27 1,31 Penggalian Industri Pengolahan 24,71 24,42 24,78 25,68 24,74 Listrik, Gas dan Air Minum 0,26 0,26 0,28 0,30 0,33 Bangunan 4,20 4,51 4,80 4,78 4,93 Perdagangan, Hotel dan 18,93 18,81 18,87 18,98 18,98 Restoran Pengangkutan dan 2,47 2,59 2,53 2,39 2,36 Komunikasi Keuangan, Persewaan dan 2,61 2,60 2,60 2,59 2,64 Jasa Perusahaan Jasa-jasa 8,43 8,51 8,29 8,12 9,33 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 26

Tabel. II.7 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Sektor/Lapangan Tahun (dalam Juta Rupiah) Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 35,96 36,23 35,50 34,87 35,13 Pertambangan dan 1,14 1,14 1,19 1,22 1,26 Penggalian Industri Pengolahan 24,74 24,30 24,78 25,07 24,27 Listrik, Gas dan Air 0,30 0,30 0,33 0,35 0,38 Minum Bangunan 4,30 4,49 4,67 4,68 4,80 Perdagangan, Hotel 19,32 19,23 19,27 19,21 18,90 dan Restoran Pengangkutan dan 2,37 2,43 2,40 2,41 2,37 Komunikasi Keuangan, 2,86 2,89 2,91 3,03 3,09 Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa 9,01 9,00 8,95 9,16 9,79 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 Tabel. II.8 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Sektor/Lapangan Usaha Tahun (dalam Juta Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 103,28 105,72 102,06 102,75 106,72 Pertambangan dan 107,31 104,47 109,00 107,57 109,24 Penggalian Industri Pengolahan 100,51 103,07 106,22 105,82 102,57 Listrik, Gas dan Air 118,35 105,69 112,37 112,82 114,29 Minum Bangunan 112,90 109,46 108,32 104,85 108,58 Perdagangan, Hotel dan 103,74 104,49 104,37 104,26 104,24 Restoran Pengangkutan dan 104,11 107,79 103,05 104,69 104,10 Komunikasi Keuangan, Persewaan 101,97 105,83 104,86 109,26 107,94 dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa 107,74 104,83 103,63 1-7,01 113,30 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 27

Pada sektor primer pada tahun 2012, Sektor Pertanian mengalami pertumbuhan sebesar 6,72 persen, hal ini kuat dipengaruhi oleh Sub Sektor Perkebunan yang mengalami percepatan pertumbuhan dibandingkan tahun 2011, yaitu sebesar 11,23 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian nilai pertumbuhannya sebesar 9,24 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang hanya 7,57 persen. Hal ini kuat dipengaruhi oleh percepatan pertumbuhan pada Sub Sektor Pertambangan dan Penggalian yang naik pada tahun 2012, masing-masing 11,60 dan 5,34. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II.9 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Primer Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Sektor/Lapangan Tahun (dalam Juta Rupiah) Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pertanian 877.915,22 927.182,20 946.257,84 972.311,78 1.037.666,92 Pertambangan dan Penggalian 27.807,22 29.649,83 31.663,42 34.059,78 37.207,39 Sumber : PDRB Kabupaten Sanggau Tahun 2012 Sedangkan pada Sektor Sekunder seperti sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air minum; serta bangunan, grafik pertumbuhannya tahun 2008-2012 cenderung berfluktuasi. Tahun 2012, dibandingkan dua sektor lainnya, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu dari 12,82 persen menjadi 14,29 persen. Untuk Sektor Industri Pengolahan, pertumbuhan pada tahun 2012 mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 5,82 persen menjadi 2,57 persen, sedangkan Sektor Bangunan mengalami percepatan pertumbuhan dari 4,85 persen menjadi 8,58 persen. Seperti terlihat pada tabel berikut: RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 28

Tabel II.10 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Sekunder Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Sektor/Lapangan Tahun (dalam Juta Rupiah) Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Industri Pengolahan 603.389,53 621.907,62 660.597,49 699.048,74 716.995,54 Listrik, Gas dan Air Minum 7.374,62 7.794,50 8.758,80 9.881,69 11.293,29 Bangunan 104.974,34 114.900,76 124.461,57 130.493,57 141.688,68 Sumber : PDRB Kabupaten Sanggau Tahun 2012 Sedangkan pada Sektor Tersier seperti sektor perdagangan hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, hampir semua sektor di dalamnya mengalami perlambatan pertumbuhan. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, dan Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan mengalami perlambatan pertumbuhan. Sedangkan sektor yang mengalami percepatan pertumbuhan pada Sektor Tersier adalah Sektor Jasa-jasa, yang nilai pertumbuhannya naik dari 7,01 persen pada tahun 2011 menjadi 13,30 persen pada tahun 2012. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Sektor/Lapangan Usaha Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Tabel II.11 Pertumbuhan Ekonomi Sektor Tersier Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Tahun (dalam Juta Rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012 471.096,78 492.253,45 513.788,62 535.653,58 558.363,05 57.712,65 62.210,50 64.107,90 67.112,50 69.865,29 69.798,40 73.867,43 77.459,97 84.629,23 91.347,27 Jasa-jasa 219642,18 230.258,47 238.620,63 255.336,33 289.299,19 Sumber : PDRB Kabupaten Sanggau Tahun 2012 PDRB per Kapita merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat kemakmuran suatu daerah. Konsep PDRB per Kapita disini adalah PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Penduduk pertengahan tahun RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 29

yang digunakan dalam publikasi ini diperoleh dari hasil Proyeksi Penduduk tahun 2012, berbeda dengan tahun 2010 yang menggunakan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk tahun 2010. Pada tahun 2012, PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Sanggau naik sekitar 9,72 persen, dari 13,95 juta rupiah pada tahun 2011 menjadi 15,31 juta rupiah, sedangkan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan mencapai 7,13 juta rupiah atau naik sekitar 5,20 persen dari tahun sebelumnya. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar II. 2 PDRB Per Kapita Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 Perkembangan PDRB per Kapita Kabupaten Sanggau selama 5 (lima) tahun terakhir ini (2008-2012) menunjukkan setiap tahun. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku misalnya, terjadi sekitar 51,08 persen selama kurun waktu lima tahun terakhir, dan juga PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan meningkat sekitar 15,68 persen. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 30

b. Laju Inflasi Pada tahun 2012 Indeks Harga Implisit PDRB Kabupaten Sanggau sebesar 214,74 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 205,89 atau mengalami inflasi harga produsen sebesar 4,30 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 12,10 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dann restoran sebesar 6,01 persen dan sektor listrik, gas dan air minum sebesar 5,40 persen sedangkan sektor yang mengalami inflasi paling rendah yaitu sektor industri pengolahan sebesar 3,79 persen kemudian pertanian sebesar 2,00 persen. Perkembangan laju inflasi di Kabupaten Sanggau tahun 2008-2012 sebagaimana gambar berikut : Gambar II. 3 Laju Inflasi di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 c. Angka Kemiskinan Persentase penduduk miskin adalah jumlah penduduk yang memiliki pendapatan yang berada di bawah garis kemiskinan dari jumlah keseluruhan penduduk. Sedangkan garis kemiskinan merupakan batas pendapatan yang diperlukan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 31

untuk memenuhi kebutuhan minimal kalori yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas, ditambah dengan kebutuhan non makanan (perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, transport, dan kebutuhan pokok lainnya). Karena data pendapatan tidak tersedia maka dipakai pendekatan data konsumsi/pengeluaran. Termasuk pengeluaran adalah perkiraan barang dan jasa yang dikonsumsi berasal dari hasil produksi sendiri dan pemberian dari pihak lain. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2012 garis kemiskinan Kabupaten Sanggau ditetapkan sebesar Rp 219,441. Dengan nilai garis kemiskinan sebesar itu, maka terdapat sekitar 18,3 ribu jiwa yang berada di bawah garis kemiskinan di Kabupaten Sanggau atau sekitar 4,40 persen dari total penduduk Kabupaten Sanggau.Jumlah penduduk miskin pada tahun 2012 adalah 0,27 persen lebih rendah dibandingkan 2011 yang sebesar 4,67 persen, sebagaimana gambar berikut: Gambar II. 4 Garis Kemiskinan Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012 (dalam Rupiah) Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 32