PENGENDALIAN MOTOR BLDC MENGGUNAKAN JARING SARAF TIRUAN



dokumen-dokumen yang mirip

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

STRATEGI KENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PWM INVERTER BERBASIS JARINGAN SARAF TIRUAN

Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Bldc Menggunakan Kontroler Pi Berbasiskan Neural-Fuzzy Hibrida Adaptif

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

DIRECT TORQUE CONTROL BERBASIS ADAPTIVE FUZZY LOGIC CONTROLLER SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Skema Pengendali Motor BLDC Tanpa Sensor Posisi Rotor dengan Metode Deteksi Back EMF Berbasis Mikrokontroler Arduino

Desain Kontrol PWM Pengatur Kecepatan Motor BLDC Untuk Mobil Listrik

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan kualitas daya. Komponen power

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Konverter DC-DC Input Ganda Rasio Tinggi Sebagai Pencatu Motor DC Brushless Permanen Magnet Untuk Mobil Listrik

PERENCANAAN KONTROL PID PADA MOTOR INDUKSI BERBASIS MATLAB SIMULINK

Pradesa, et al., Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sumber Inverter menggunakan JST

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

Perbaikan Performa Tegangan Motor Induksi Kapasitas Besar Berbasis Hybrid Converter System

KONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONAL SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN LISTRIK

Novitasari, et al., Optimalisasi Daya Output Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin...

PENGGUNAAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA GENERATOR TUNGGAL UNTUK OPTIMASI KINERJA POWER SYSTEM STABILIZER

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

TEKNIK PEMBANGKITAN GELOMBANG SINUS PWM UNTUK INVERTER DAYA TIGA FASE

PERANCANGAN SISTEM KONTROL POSISI DAN KECEPATAN PADA KAPAL SELAM MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

Analisa Kestabilan Kecepatan Motor Induksi 3 Phasa Berbasis Field Oriented Control (FOC)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKSI HUBUNG SINGKAT PADA BELITAN STATOR MOTOR INDUKSI TIGA FASA TANPA BEBAN MENGGUNAKAN JARING SYARAF TIRUAN

PERANCANGAN BRUSHLESS DC MOTOR 3 FASA SEDERHANADENGAN 4 KUTUB ROTOR

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA KENDALIAN YANG DISERTAI KETIDAK PASTIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH PRESENTASI MESIN MESIN LISTRIK KHUSUS MOTOR RELUKTANSI

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 SEBAGAI KENDALI KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DC (BLDC)

MODEL ANALISA BERBASIS JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MENGURANGI DISTORSI HARMONISA PADA GEDUNG PUSAT KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK

Draft MOTOR BLDC (BRUSHLESS DC MOTOR)

Kontrol Kecepatan Motor DC Berbasis Logika Fuzzy (DC Motor Speed Control Based on Fuzzy Logic)

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

Desain Kontrol Kecepatan Motor Brushless DC Berbasis Power Factor Correction (PFC) Menggunakan Single Ended Primary Inductance Converter (SEPIC)

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Simulasi Double Buck Boost Converter DC-DC Bidirectional Menggunakan PID Controller

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

DETEKSI KERUSAKAN ROTOR BAR MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN ANALISIS ARUS OUTPUT INVERTER BERBASIS WAVELET

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

IMPLEMENTASI PENGONTROL PID PADA MODEL FISIS ELEKTRONIK

ANALISIS PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA 20 HP DENGAN PERBANDINGAN KONTROL PI DAN PID

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control

BAB III METODA PENELITIAN

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

Studi Penggunaan Permanen Magnet Servo Motor Tegangan 460 V DC, 1850 Rpm Pada Mesin Potong Karton

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA MENGGUNAKAN POWER ELECTRONIC CONVERTER DENGAN KONTROLER JARINGAN SARAF TIRUAN

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

SIMULASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS METODE BACKPROPAGATION SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

PEMODELAN DINAMIKA KENDARAAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

CURRICULUM VITAE. Penyelenggara Jangka waktu Pelatihan( Dalam/ Luar Negeri) 1998 Pelatihan bahasa Inggris Pusat Bahasa 3 bulan

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS GENETIC ALGORITHM SKRIPSI

PERANCANGAN INVERTER SEBAGAI SWITCH MOS PADA IC DAC

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SUARA

Desain dan Analisis Variabel Air Gap pada Motor Axial Flux Brushless DC Berbasis 3D Finite Element Method Untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

Transkripsi:

PENGENDALIAN MOTOR BLDC MENGGUNAKAN JARING SARAF TIRUAN Bambang Sujanarko Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember email: bbsujanarko@yahoo.co.id Abstrak Dalam penelitian ini dikembangkan suatu pengendalian motor BLDC menggunakan Jaring Saraf Tiruan () atau Neural Network (NN). Penyusunanan Jaring Saraf Tiruan atau Neural Network dilakukan dengan teknik pembelajaran berdasarkan algoritma backpropagation dan dengan optimasi struktur yang didasarkan pada epoch dan error yang minimal. Efektivitas metode yang diusulkan diverifikasi dengan membandingkan kinerja motor BLDC menggunakan kendali dengan kinerja motor BLDC yang menggunakan kendali. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kontrol yang diusulkan mampu menghasilkan peningkatan kinerja kendali yang signifikan dibandingkan dengan kontroler. Pada kondisi pengendalian kecepatan referensi yang variasi, kecepatan yang dihasilkan kendali lebih cepat menyesuaikan dan lebih stabil bila dibandingkan dengan dengan kendali. Begitu juga pada beban yang bervariasi, kendali dengan menghasilkan kecepatan motor jauh lebih stabil dibandingkan dengan kontrol. Kata kunci: kontrol; Brushless Direct Current; Jaring Saraf Tiruan; Pendahuluan Pada abad ke-20, motor induksi sangkar tupai telah menjadi motor listrik paling populer, karena kesederhanaan konstruksinya. Kemajuan elektronika daya dan pemroses sinyal digital telah menambahkan lebih banyak fitur untuk pengemudian motor tersebut, sehingga motor ini sangat banyak dipakai di industri. Namun motor induksi sangkar tupai memiliki faktor daya dan efisiensi yang buruk dibandingkan untuk motor sinkron. Di sisi lain, motor sinkron dan motor dc dengan komutator/sikat memiliki keterbatasan seperti sebagai kecepatan, masalah kebisingan, keausan dan interferensi elektromagnetik. Masalah-masalah ini telah mendorong pengembangan motor sinkron atau motor DC tanpa sikat (brushless) menggunakan magnet permanen motor yang memiliki eksitasi permanen magnet pada rotor [1-3]. Motor tanpa sikat dan menggunakan magnet permanen tersebut pada dasarnya suatu bentuk motor tiga fase sinkron yang memiliki memiliki komutator elektronik yang tersinkronisasi dengan posisi rotor. Motor tersebut selanjutnya disebut motor DC tanpa sikat (Brushless DC) atau BLDC [1-8]. Popularitas motor BLDC meningkat dari hari ke hari, karena pada kenyataannnya motor memiliki kepadatan energi yang tinggi, biaya pembuatan bahan magnet permanen seperti Samarium Cobalt (Sm-Co) dan Nd-Fe-B yang makin murah dan adanya kemajuan dalam inovasi desain [1]. Motor BLDC paling cocok untuk sistem yang membutuhkan pengontrolan posisi pada industri sampai ukuran menengah, karena sangat dinamis, kerugian yang kecil dan rasio torsi/ berat yang baik [1-3]. Pada saat ini beberapa motor BLDC telah dilaplikasikan dalam mobil listrik dan mobil hibrida, karena pertimbangan emisi kendaraan yang mencemari lingkungan. Dalam aplikasi ini, masih terus diupayakan agar harga motor BLDC dapat ditekan, begitu pula untuk pengontrolnya, termasuk juga upaya untuk meningkatkan efisiensi [2-4]. Salah satu dari upaya tersebut adalah penggunaan kecerdasan buatan sebagai kontrol mptor BLDC [5-8]. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu pengendalian motor BLDC menggunakan Jaring Saraf Tiruan () atau Neural Network (NN). Disain Sistem Pengendalian Model keadan ruang (state space) motor BLDC yang mengacu pada kerangka rotasi rotor adalah seperti persamaan (1), dengan i d dan i q adalah komponen direct dan quadrature dari arus stator, R adalah resistansi stator, L q dan L d adalah induktansi, l adalah besar flux yang diakibatkan magnet permanen dan w adalah kecepatan rotor. Model tersebut didasarkan pada asumsi bahwa celah udara sama, arus yang dibangkitkan rotor diabaikan dan motor dicatu dengan tegangan sinusoida tiga fase [1,5]. Dengan pengendalian motor secara vector control, dalam motot terdapat komponen flux and torsi yang dapat dikendalikana secara terpisah. Dengan kedua komponen ini, torsi elektromagnetik E-24

(T e ) pada motor BLDC adalah seperti persamaan (2). Jika motor dibuat dengan magnet permanen dipasang pada permukaan rotor, maka induksi pada sumbu d dapat diasumsikan sama dengan induksi pada sumbu q, sehingga torsi elektrik akan hanya tergantung pada arus sumbu q, seperti diperlihatkan pada persamaan (3). Model seperti ini memiliki persamaan dinamis mekanik pada (4), dengan w adalah kecepatan rotor elektrik, T L adalah beban torsi (Nm), J dan B adalah momen inersia dan momen gesek pada motor. (1) = (2) = (3) = (4) Untuk mendapatkan daya listrik sebagaimana pada pemodelan tersebut, umumnya motor BLDC menggunakan inverter tiga fase dengan bentuk gelombang dan rangkaian seperti tampak pada Gambar 1 [6]. Berdasarkan Gambar 1, pada interval pertama, fase A akan terhubung dengan DC positif dan fase B akan terhubung dengan DC negatif, sedang fase C tidak terhubung, yang berarti bahwa hanya dua saklar A_H dan B_L yang aktif, sedangkan sisanya, yaitu saklar A_L, B_H, C_H, dan C_L tidak aktif. Pada interval kedua, saklar yang aktif adalah A_H dan C_L, interval ketiga, saklar yang aktif B_H dan C_L, begitu setserusnya sampai dengan interval keenam dengan saklar yang aktif telah diperlihatkan pada Gambar 1. Pensaklaran seperti itu selanjutnya menjadi dasar bagi pengendalian vector control seperti tampak pada Gambar 2 [5], dengan modulator PWM, kontrol arus serta kontrol kecepatan ditambahkan sebagai elemen sistem pengendalian. Gambar 1 Pensaklaran inverter pada BLDC E-25

Gambar 2 Pengendalian vector control pada BLDC Dalam penelitian ini, implementasi pengendalian akan diwujudkan dengan menggunakan deteksi posisi rotor yang berasal dari tegangan balik atau yang umum disebut dengan Back Electro Motif Force (BEMF). Salah satu bentuk BEMF tersebut adalah bentuk trapesium. Model matematika dari BEMF tersebut diperlihatkan pada persamaan (5) [8], dengan e a, e b dan e c adalah tegangan BEMF,k e adalah konstanta BEMF, f a (q), f b (q), dan f c (q) adalah fungsi posisi rotor. Jika ditulis dalam formulasi lengkap, berdasarkan rangkaian ekuivalen seperti Gambar 3, motor BLDC memiliki persamaan (6), dengan v a, v b, dan v c adalah tegangan fase, R adalah resistansi kumparan, L adalah induktansi dan M adalah induktansi mutual. Gambar 3 Rangkaian ekuivalem motor BLDC (5) (6) Bersama-sama dengan parameter kontrol lain, posisi rotor tersebut kemudian akan digunakan sebagai masukan pengendalian menggunakan berbasis kontrol dan pengendalian dengan penalaan Ziegler-Nicholus. Rangkaian simulasi pengendalian menggunakan diperlihatkan pada Gambar 4 [9]. Dalam simulasi ini atau NN menggunakan arsitektur Multi Layer Perceptron (MLP), yang terdiri dari lapis masukan (input layer), lapisan tersembunyi (hidden layer) dan lapisan keluaran (output layer) [10]. Pada penelitian digunakan jumlah lapisan masukan sebanyak 2 neuron, lapisan tersembunyi sebanyak 10 neuron dan lapisan keluaran sebanyak 3 neuron. Nilai bobot dan bias pada masing-masing neuron dilatih dengan menggunakan NNTOOL pada program Matlab dengan algoritma Levenberg-Marquardt (TRAINLM) dan dengan adaptasi Gradient descent with momentum (LEARNGDM). E-26

Gambar 4 Rangkaian Simulasi pengendalian motor BLDC dengan Hasil dan Pembahasan Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kecepatan konstan beban bertambah, pengendalian menggunakan memberikan respon transien yang lebih baik dibandingkan dengan pengendalian menggunakan dengan penalaan Ziegler-Nicholus. Pada kecepatan 2000 rpm misalnya, rpm pada pengendalian dapat memiliki nilai overshoot sampai 4000 rpm, sementara pada pengendalian dengan, overshoot tersebut hanya 2100 rpm. Pada kecepatan yang lebih tinggi, overshoot akan berkurang. Pada simulasi, didapatkan pula adanya fenomena overshoot yang paling kecil ketika beban yang dipasang mendekati nilai rating-nya. Gambar 5 memperlihatkan perbandingan presentase overshoot pada pengendalian menggunakan dan pengendalian menggunakan. Rise time pada pengendalian dengan secara umum akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengendalian menggunakan. Gambar 6 memperlihatkan perbandingan rise time tersebut. 120 100 % overshoot 80 60 40 20 0 No Load Rated Load No Load Rated Load No Load Rated Load 2000 2000 3000 3000 5000 5000 Beban dan RPM Gambar 5 Perbandingan % overshoot [9] E-27

2.50E-03 rise time 2.00E-03 1.50E-03 1.00E-03 5.00E-04 0.00E+00 No Load Rated Load No Load Rated Load No Load Rated Load 2000 2000 3000 3000 5000 5000 Beban dan RPM Gambar 6 Perbandingan rise time [9] Perbandingan kedua parameter tersebut menunjukkan bahwa pengendalian menggunakan pada motor BLDC menghasilkan performansi yang lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan kontrol konvensional, yaitu kontrol. Hal tersebut karena % overshoot kecepatan motor pada pengendalian dengan memiliki nilai yang jauh lebih rendah, artinya rpm yang dihasilkan motor lebih stabil dengan overshoot yang tidak lebih dari 10%. Sedangkan untuk parameter rise time, pengendalian dengan akan memberikan waktu yang sedikit lebih lama dibanding dengan pengendalian dengan. Kesimpulan Dari pengujian menggunakan simulasi berbasis Matlab dapat disimpulkan bahwa oengendalian motor BLDC menggunakan dapat menghasilkan peningkatan kinerja kendali yang signifikan dibandingkan dengan kontroler. Pada kondisi pengendalian kecepatan referensi yang variasi, kecepatan yang dihasilkan kendali lebih cepat menyesuaikan dan lebih stabil bila dibandingkan dengan dengan kendali, yang ditunjukkan dengan nilai overshoot yang lebih rendah dan nilai rise time yang cukup. Begitu juga pada beban yang bervariasi, pengendalian dengan juga menghasilkan kecepatan motor jauh lebih stabil dibandingkan dengan kontrol. E-28

Daftar Pustaka [1] Bhim Singh and Sanjeev Singh (2009), State of the Art on Permanent Magnet Brushless DC Motor Drives, Journal of Power Electronics, Vol. 9, No. 1, January 2009 [2] Cheng-Tsung Lin, Chung-Wen Hung and Chih-Wen Liu (2008), Position Sensorless Control for Four-Switch Three-Phase Brushless DC Motor Drives, IEEE Transactions On Power Electronics, Vol. 23, No. 1, January 2008 [3] Alex Simpkins and Emanuel Todorov (2010), Position Estimation and Control of Compact BLDC Motors Based on Analog Linear Hall Effect Sensors, American Control Conference 2010, Marriott Waterfront, Baltimore, MD, USA June 30-July 02, 2010 [4] Y. Song, R. Dougal, L. Gao, A. Monti, F. Ponci (2005), A Novel Brushless DC Motor Speed Estimator Based on Space-Frequency Localized Wavelet Neural Networks (WNNs), IEEE Applied Power Electronics Conference, pp. 927-932, Austin, TX, March 2005. [5] Muammer Gokbulut And Ahmet Tekin (2006), An Educational Tool for Neural Network Control of Brushless DC Motors, Int. J. Engng Ed. Vol. 22, No. 1, pp. 197 204, 2006 [6] Nam-Hun Kim, Oh Yang and Min-Huei Kim (2007), BLDC Motor Control Algorithm for Industrial Applications Using a General Purpose Processor, Journal of Power Electronics, Vol. 7, No. 2, April 2007 [7] Köroglu, Muhammed T.; Önkol, Mert; Efe, Mehmet Önder (2009), Experimental modelling of propulsion transients of a brushless DC motor and propeller pair under limited power conditions: A neural network based approach, 2nd IFAC International Conference on Intelligent Control Systems and Signal Processing (2009), Turkey [8] Tan Chee Siong, Baharuddin Ismail, Siti Fatimah Siraj, Mohd Fayzul Mohammed (2011), Fuzzy Logic Controller for BLDC Permanent Magnet Motor Drives, International Journal of Electrical & Computer Sciences IJECS- IJENS Vol: 11 No: 02, 2011. [9] Amandeep Gill, Speed Control Of Brushless DC Motor Using Artificial Neural Network Tuned Controller, Thesis, Electrical & Instrumentation Engineering Department Thapar University, Patiala, 2012 [10] Bambang Sujanarko, Mochamad Ashari. Mauridhi Hery Purnomo, Neural Network Controller for Asymmetric Cascaded Multilevel Inverter, International Journal of Computer Applications (0975 8887), Volume 11 No.6, December 2010. pp. 17-22. E-29