Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

PELAKSANAAN SUPERVISI AKEDEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMP NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

Kata Kunci: Pelaksanaan supervisi akademik pengawas, perencanaan,pemantauan, penilaian, dan pembinaan dan pembimbingan Pengawas.

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI KALONGAN 02, DESA KALONGAN, UNGARAN TIMUR Semion Nuh,

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

BAB I PENDAHULUAN. profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI JEMBANGAN 02

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

KINERJA GURU (Y) Alternatif Jawaban Responden 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Ragu-ragu 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju

BAB V PENUTUP. dengan baik dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

BAB V PENUTUP. 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas. dengan kebutuhan, telah menerapkan kurikulum KTSP.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil. penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini:

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

POLA SUPERVISI IDEAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA JOMBANG. Qurrota A yuni

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI KUDU 01 BAKI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut membahas mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. a. Apakah bapak kepala sekolah telah membantu guru-guru dalam. menyelesaikan tugas mengajar?

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMK PRAWIRA MARTA KARTASURA TAHUN Oleh: MUSTHAFA ARIP ISNANDAR A

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. Wajar kalau setiap sekolah mengalami banyak kendala walaupun. persoalannya berbeda-beda tapi substansinya sama yaitu bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. tertuju kepada guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN KTSP MATA PELAJARAN PAI SDN WATES 01 WONOTUNGGGAL. A. Pelaksanaan KTSP Mata Pelajaran PAI Kelas VI di SD Negeri Wates

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB V PENUTUP. bahwa manajemen implementasi kurikulum 2013 di SMP Khadijah adalah. 1. Manajemen Kurikulum2013 di SMP Khadijah Surabaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

: Kompetensi Manajerial, Kepala Sekolah, Kinerja guru

BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat penting. Seperti ditemukan dalam berbagai studi baik di. nasional Universitas Pendidikan Indonesia, 2012:10).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian

BAB V TEORI DAN PAPARAN DATA. A. Mutu Pembelajaran PAI Di MTsN Plandi, MTsN Tambakberas, MTsN Denanyar, MTsN Bakalan Rayung, MTsN Megaluh, MTsN

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

BAB IV ANALISIS DATA. kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik learning activities yang ada di Sekolah

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Moh.Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Pres, Yogyakarta, 2010, hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN: 2460-6413 Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Rangka Peningkatan Mutu Belajar Mengajar Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Rangka Peningkatan Mutu Belajar Mengajar 1 Indra Suhendra, 2 Enoh. 3 Adang M. Tsaur 1,2,3 Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah & Keguruan, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 email: 1 indrash28@gmail.com, Abstrak. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan pernah mendapatkan kemajuannya sehingga menjadi bangsa atau masyarakat yang kurang atau bahkan tidak beradab. Karena itu, sebuah peradaban yang memberdayakan akan lahir dari suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat guna dan efektif bagi konteks dan mampu menjawab segala tantangan zaman. Dunia pendidikan mempertunjukan bahwa peran seorang guru turut menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Hal ini mengingat pentingnya peran guru yang merupakan pelaksanaan utama dalam proses pendidikan dan mengajar di sekolah. Oleh karena itu upaya yang mengarah kepada pengembangan dan peningkatan kompetensi guru mutlak diperlukan, agar pengetahuan, sikap dan keterampilan guru dalam mengajar senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman. Profesionalisme guru tidak akan ada atau berjalan mulus tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah, sebab salah satu di antara cara guru agar bisa menjadi guru profesional adalah dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu guru. Hal ini sangat cocok sekali, karena kepala sekolah merupakan orang yang akan menjadikan sekolah itu menjadi maju, di samping dia juga harus mmperhatikan hal ihwal guru terutama dalam hal profesionalisme guru tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Rangka Peningkatan Mutu Belajar Mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam melaksanakan program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan Agama Islam dalam rangka peingkatan mutu belajar mengajar di SD N se- Desa Mandala mekar; 2) Bagaimana kepala sekolah memonitoring program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam rangka peningkatan mutu belajar mengajar di SDN se- Desa Mandalamekar; 3) Faktor apa saja yang menjadi kendala kepala sekolah dalam melaksanakan program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam rangka peningkatan mutu belajar mengajar di SDN se-desa Mandalamekar; 4) Bagaimana solusi kepala sekolah dalam mengatasi kendala program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam rangka peningkatan mutu belajar mengajar di SDN se-desa Mandalamekar. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah,guru dan komite sekolah SD Negri di Desa Mandalamekar Bandung. Tempat penelitian dilakukan di SD Negri yang berada di kawasan Desa Mandalamekar Bandung yaitu SD Negri Panyandaan I, SD Negri Panyandaan II, SD Negri Cibanteng. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, teknik observasi dan studi dokumentasi. hasil penelitian menunjukan bahwa: Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SD Negeri di Desa Mandalamekar Bandung yaitu: a. mengikutsertakan guru dalam diklat; b. menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru dalam proses pembelajaran seperti komputer;c. memantau guru saat pembelajaran berlangsung dan secara berkala berkeliling melihat ke kelas; d. memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih metode yang tepat; e. menyediakan presensi dan mengecek secara berkala; f. melakukan berkomunikasi baik sharing maupun diskusi sesama guru; g. memberikan motivasi, arahan dan contoh kepada guru; h. memberikan teguran kepada guru yang kurang disiplin baik secara umum dalam rapat briefing maupun dengan memanggil guru; i. kepala sekolah terbuka dan memberikan teladan kepada guru baik dalam hal kedisiplinan maupun dalam berkomunikasi; j. Kepala sekolah memonitoring kepala sekolah dengan evaluasi formatif dan sumatif; k. Kendala yang di hadapai kepala sekolah yaitu kurangnya sarana prasarana, kurangnya pemahaman tentang IPTEK, kurangnya jiwa profesional guru; l. Mempasilitasi kebutuhan sekolah dan melakukan pembinaan kemampuan guru. Kata Kunci : Upaya Kepala Sekolah, Kompetensi Profesional Guru 175

176 Indra Suhendra, et al. Abstrak. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan pernah mendapatkan kemajuannya sehingga menjadi bangsa atau masyarakat yang kurang atau bahkan tidak beradab. Karena itu, sebuah peradaban yang memberdayakan akan lahir dari suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat guna dan efektif bagi konteks dan mampu menjawab segala tantangan zaman. Dunia pendidikan mempertunjukan bahwa peran seorang guru turut menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Hal ini mengingat pentingnya peran guru yang merupakan pelaksanaan utama dalam proses pendidikan dan mengajar di sekolah. Oleh karena itu upaya yang mengarah kepada pengembangan dan peningkatan kompetensi guru mutlak diperlukan, agar pengetahuan, sikap dan keterampilan guru dalam mengajar senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman. Profesionalisme guru tidak akan ada atau berjalan mulus tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah, sebab salah satu di antara cara guru agar bisa menjadi guru profesional adalah dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu guru. Hal ini sangat cocok sekali, karena kepala sekolah merupakan orang yang akan menjadikan sekolah itu menjadi maju, di samping dia juga harus mmperhatikan hal ihwal guru terutama dalam hal profesionalisme guru tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Rangka Peningkatan Mutu Belajar Mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana upaya kepala sekolah dalam melaksanakan program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan Agama Islam dalam rangka peingkatan mutu belajar mengajar di SD N se- Desa Mandala mekar; 2) Bagaimana kepala sekolah memonitoring program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam rangka peningkatan mutu belajar mengajar di SDN se- Desa Mandalamekar; 3) Faktor apa saja yang menjadi kendala kepala sekolah dalam melaksanakan program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam rangka peningkatan mutu belajar mengajar di SDN se-desa Mandalamekar; 4) Bagaimana solusi kepala sekolah dalam mengatasi kendala program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dalam rangka peningkatan mutu belajar mengajar di SDN se-desa Mandalamekar. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah,guru dan komite sekolah SD Negri di Desa Mandalamekar Bandung. Tempat penelitian dilakukan di SD Negri yang berada di kawasan Desa Mandalamekar Bandung yaitu SD Negri Panyandaan I, SD Negri Panyandaan II, SD Negri Cibanteng. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, teknik observasi dan studi dokumentasi. hasil penelitian menunjukan bahwa: Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SD Negeri di Desa Mandalamekar Bandung yaitu: a. mengikutsertakan guru dalam diklat; b. menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru dalam proses pembelajaran seperti komputer;c. memantau guru saat pembelajaran berlangsung dan secara berkala berkeliling melihat ke kelas; d. memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih metode yang tepat; e. menyediakan presensi dan mengecek secara berkala; f. melakukan berkomunikasi baik sharing maupun diskusi sesama guru; g. memberikan motivasi, arahan dan contoh kepada guru; h. memberikan teguran kepada guru yang kurang disiplin baik secara umum dalam rapat briefing maupun dengan memanggil guru; i. kepala sekolah terbuka dan memberikan teladan kepada guru baik dalam hal kedisiplinan maupun dalam berkomunikasi; j. Kepala sekolah memonitoring kepala sekolah dengan evaluasi formatif dan sumatif; k. Kendala yang di hadapai kepala sekolah yaitu kurangnya sarana prasarana, kurangnya pemahaman tentang IPTEK, kurangnya jiwa profesional guru; l. Mempasilitasi kebutuhan sekolah dan melakukan pembinaan kemampuan guru. Kata Kunci : Upaya Kepala Sekolah, Kompetensi Profesional Guru. A. Pendahuluan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan pernah mendapatkan kemajuannya sehingga menjadi bangsa atau masyarakat yang kurang atau bahkan tidak beradab. Karena itu, sebuah peradaban yang memberdayakan akan lahir dari suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat guna dan efektif bagi konteks dan mampu menjawab segala tantangan zaman. Dunia pendidikan mempertunjukan bahwa peran seorang guru turut menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Hal ini mengingat pentingnya peran guru yang merupakan pelaksanaan utama dalam proses pendidikan dan mengajar di sekolah. Oleh karena itu upaya yang mengarah Volume 2, No.2, Tahun 2016

Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama 177 kepada pengembangan dan peningkatan kompetensi guru mutlak diperlukan, agar pengetahuan, sikap dan keterampilan guru dalam mengajar senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman. Profesionalisme guru tidak akan ada atau berjalan mulus tanpa adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah, sebab salah satu di antara cara guru agar bisa menjadi guru profesional adalah dengan adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu guru. Hal ini sangat cocok sekali, karena kepala sekolah merupakan orang yang akan menjadikan sekolah itu menjadi maju, di samping dia juga harus mmperhatikan hal ihwal guru terutama dalam hal profesionalisme guru tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Rangka Peningkatan Mutu Belajar Mengajar B. Landasan Teori Kepala sekolah ialah salah satu personel sekolah yang membimbing dan memiliki tanggung jawab bersama anggota lain untuk mencapai tujuan. Kepala sekolah secara resmi diangkat oleh pihak atasan. Kepala sekolah ini disebut pemimpin resmi atau official leader. (Melmawati, 2014:17) Wahjosumidjo (2002:83) berpendapat bahwa kepala sekolah didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secar luas dan mendalam, serta metode dan teknik mengajar yang sesuai yang dapat dipahami oleh peserta didik, mudah ditangkap, tidak menimbulkan kesulitan dan keraguan.(alma, 2009:142) Di dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam penelitian ini guru yang akan diteliti adalah guru pendidikan agama Islam. Kata profesional berarti dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Kata profesional menunjukkan bahwa guru adalah sebuah profesi, yang bagi guru, seharusnya menjalankan profesinya dengan baik. Dengan demikian, ia akan disebut sebagai guru yang profesional. Disini terlihat bahwa menjadi guru yang profesional ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Seorang pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugasnya.(naim, 2011:59) Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusu dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih disini bukan hanya memperoleh Pendidikan Agama Islam, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

178 Indra Suhendra, et al. pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan belajar. (Usman, 2011:15) Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai mata pelajaran yang digunakan yang didalamnya terdapat penguasaan terhadap rencana pembelajaran, keterkaitan dengan mata pelajaran, dan bahan ajar. Seperti guru Pendidikan Agama Islam harus menguasai materi segala yang berkaitan agama Islam, baik akidah, akhlak, sejarah kebuadayaan islam, dan fiqh, mampu menerapakan materi dalam sehari-hari, dan mampu mengkoneksikan dengan mata pelajaran terkait. C. Hasil Penelitian Upaya kepala sekolah dalam penyusunan program meningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dapat simpulkan bahwa kepala sekolah SD Negri di Mandalamekar Bandung selalu mendorong para guru agar aktif dalam Kelompok Kerja Guru, guru selalu diikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja guru yaitu dengan mengikut sertakan diklat, workshop, seminar dan mengaktifkan forum MGMP. Kepala sekolah memberi contoh dalam pengajaran dengan melakukang pengawasan, pemantauan kelas, dan mengajar kelas. Berbeda dengan apa yang di ungkapkan kepala sekolah SD Negri Cibanteng beliau berkata dalam memberikan contoh mengajar yang baik saya tidak langsung mengajar di kelas atau melakukan kunjungan ke kelas akan tetapi saya hanya memberikan motivasi kepada guru bagaimana cara menghadapi anak di kelas supaya anak semangat dalam mengikuti pembelajaran. dalam melaksanakan program supervisi, kepala sekolah melakukan biasanya dua kali dalam setahun dengan mengadakan supervisi kelas, rapat, supervisi individual. Hasil dari supervisi guru bisa memecahkan masalah yang di hadapi dalam pembelajaran. kepala sekolah selalu mengadakan rapat agar terjadi komunikasi yang baik dan tidak ada pembatas antara guru dan kepala sekolah dalam berkomunikasi. Dalam melakukan pembaharuan sekolah, kepala sekolah mempunyai program dan rencana untuk mempasilitasi sarana dan prasarana sekolah. Dalam menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman, kepala sekolah selalu mengingatkan kepada guru untuk selalu disiplin masuk keluar kelas dengan tepat waktu, dan suka memberikan penghargaan kepada guru melakukan kinerjanya dengan baik baik dengan pujian ataupun dengan lainnya. Upaya kepala sekolah dalam memonitoring program peningkatkan kompetensi guru menunjukan bahwa yaitu dengan diadakannya evaluasi formatif dan evaluasi sumaitf. Dengan maksud agar mengetahui kemungkinan adanya penyimpanganpenyimpangan, ketidak sesuaian pelaksanaan dengan rencana yang telah di susun sebelumnya. Oleh karena itu, fungsi dari pada evaluasi ini terutama ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan sebagai dasar untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar. Upaya kepala sekolah dalam melaksanakan program peningkatkan kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam dapat simpulkan bahwa kepala sekolah SD Negeri di Mandalamekar Bandung masih menghadapi kendala dalam pelaksanaannya. Yaitu : 1. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang bisa mendukung kinerja guru dalam mengajar, seperti tidak tersedianya ruangan pelatihan guru dalam belajar komputer kemudian juga media pembelajaran yang bisa guru gunakan dalam mengajar seperti infocus. 2. Kurangnya sosialisasi kepala sekolah mengenai kurikulum kepada para guru juga yang meyebabkan kendala, karena banyak guru yang tidak memahami kurikulum terlebih setelah ganti kurikulum dengan kurikulum 2013 yang akhirnya diganti lagi menjadi KTSP. 3. Banyak nya program guru atau kegiatan siswa yang Volume 2, No.2, Tahun 2016

Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama 179 berbasis komputer dan aplikasi internet juga menjadi kendala yang dihadapi oleh guru, karena masih banyak guru yang tidak bisa menggunakan komputer dan tidak tahu cara menggunakan aplikasi internet. 4. Kinerja guru selama ini terkesan kurang optimal. Guru melaksanakan tugasnya hanya sebagai kegiatan rutin, kurang kreatifitas. Inovasi bagi guru relatif tertutup dan kreativitas bukan merupakan bagian dari prestasi. 5. Kurangnya program pembinaan yang menekankan pada pengetahuan IPTEK, ini yang menyebabkan kendala bagi para guru di daerah pedesaan. Karena program sudah banyak yang berbasis komputer sedangkan guru tidak diberi pengarahan atau pembelajaran tentang komputer. 6. Tidak tersedianya lab komputer yang bisa dipakai oleh guru dalam melakukan pelatihan pembelajaran media elektronik. 7. kurangnya keinginan guru dalam menunjukan jiwa kreatifitas dalam mengajar, sehingga kebanyakan guru PAI itu mengajar dengan seadanya hanya mengandalkan buku paket dan LKS tanpa adanya media yang unik. Meskipun tidak bisa menggunakan komputer dan infocus, bahan serperti karton, kertas warna dll juga bisa digunakan untuk media pembelajaran kreatif. 8. Tidak ada kemauan para guru untuk mengikuti pelatihanpelatihan keterampilan diri, sehingga ini yang menyebabkan kebanyakan guru ketika mengajar PAI dengan cara yang seadanya tanpa disertai cara mengajar yang kreatif dan menyenangkan. Adapun solusi dalam menyelesaikan beberapa kendala kepela sekolah SD Negri di Desa Mandalamekar dalam melakukan pembinaan terhadap guru adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya fasilitas yang bisa mendukung kinerja guru dalam mengajar. 2. Adanya ruangan khusus untuk guru dalam melakukan pelatihan-pelatihan keterampilan. 3. Memotivasi guru untuk terus menerus meningkatkan kemampuannya. 4. Memberikan layanan belajar dan bekerja secara professional. 5. Tersedianya lab komputer. 6. Menjalin komunikasi yang baik dengan para guru, dan memotivasi guru agar guru lebih semangat dalam mengajar anak-anak. 7. Banyak mengikuti pelatihanpelatihan khusus guru, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar. 8. Diadakannya rapat rutinan dengan fasilitas ruangan guru yang nyaman, hal ini bisa dijadikan kepala sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru dalam mengajar dan untuk mendengar keluh kesah guru dalam menghadapi siswa. 9. Sekolah mengadakan program khusus guru. Tidak hanya siswa yang memiliki program ekstrakulikuler, guru pun juga, hanya saja dikemas dengan berbeda. Misalnya khusus hari jum at ada jadwal belajar komputer, kemudian juga diwaktu yang berbeda ada jadwal ceramah. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI dilihat dari beberapa hal yaitu: kemampuan membimbing guru, kemampuan memberi contoh mengajar yang baik, kemampuan melaksanakan program supervisi, kemampuan menggunakan hasil supervisi, memiliki kemampuan berkomunikasi, kemampuan melakukan pembaharuan di sekolah, dan kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman, memonitoring pelaksanaan TUPOKSI, kendala yang di hadapi, solusi pemecahan masalah. Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SD Negeri di Desa Mandalamekar Bandung dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: a) mengikutsertakan guru dalam diklat; b) menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru dalam proses pembelajaran seperti computer dan alat-alat yang lainnya; c) memantau guru saat pembelajaran berlangsung dan secara berkala berkeliling melihat ke kelas; d) memberikan keleluasaan kepada guru untuk memilih metode yang tepat; e) menyediakan presensi dan mengecek secara Pendidikan Agama Islam, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016

180 Indra Suhendra, et al. berkala; f) melakukan berkomunikasi baik sharing maupun diskusi sesama guru; g) memberikan motivasi, arahan dan contoh kepada guru; h) memberikan teguran kepada guru yang kurang disiplin baik secara umum dalam rapat briefing maupun dengan memanggil guru; i) kepala sekolah terbuka dan memberikan teladan kepada guru baik dalam hal kedisiplinan maupun dalam berkomunikasi; j) Kepala sekolah memonitoring program evaluasi formatif dan evaluasi sumaitf. Evaluasi ini terutama ditujukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar, dan untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru; k) Kendala yang di hadapi kepala sekolah dalam melaksanakan program yaitu: 1) kurangnya pasilitas sarana prasarana yang dimiliki; 2) guru masih merasa kesusahan dalam memahami kurikulum, terutamanya dalam segi penilaian; 3) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang bisa mendukung kinerja guru dalam mengajar, seperti tidak tersedianya ruangan pelatihan guru dalam belajar komputer kemudian juga media pembelajaran yang bisa guru gunakan dalam mengajar seperti infocus; 4) Kurangnya sosialisasi kepala sekolah mengenai kurikulum kepada para guru juga yang meyebabkan kendala, karena banyak guru yang tidak memahami kurikulum terlebih setelah ganti kurikulum dengan kurikulum 2013 yang akhirnya diganti lagi menjadi KTSP; 5) Banyak nya program guru atau kegiatan siswa yang berbasis komputer dan aplikasi internet juga menjadi kendala yang dihadapi oleh guru, karena masih banyak guru yang tidak bisa menggunakan komputer dan tidak tahu cara menggunakan aplikasi internet; 6) Kinerja guru selama ini terkesan kurang optimal; 7) Kurangnya program pembinaan yang menekankan pada pengetahuan IPTEK, ini yang menyebabkan kendala bagi para guru di daerah pedesaan. Karena program sudah banyak yang berbasis komputer sedangkan guru tidak diberi pengarahan atau pembelajaran tentang komputer; l) Solusi pemecahan masalah yaitu: 1) Tersedianya fasilitas yang bisa mendukung kinerja guru dalam mengajar; 2) Adanya ruangan khusus untuk guru dalam melakukan pelatihanpelatihan keterampilan; 3) memotivasi guru untuk terus menerus meningkatkan kemampuannya; 4) memberikan layanan belajar dan bekerja secara professional; 5) Tersedianya lab komputer; 6) Banyak mengikuti pelatihan-pelatihan khusus guru, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar; 7) Diadakannya rapat rutinan dengan fasilitas ruangan guru yang nyaman, hal ini bisa dijadikan kepala sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru dalam mengajar dan untuk mendengar keluh kesah guru dalam menghadapi siswa; 8) Sekolah mengadakan program khusus guru. Tidak hanya siswa yang memiliki program ekstrakulikuler, guru pun juga, hanya saja dikemas dengan berbeda. Misalnya khusus hari jum at ada jadwal belajar komputer, kemudian juga diwaktu yang berbeda ada jadwal ceramah. Daftar Pustaka Dr.Melmawat, meningkatkan kinerja kepala sekolah/madrasah melalui managerial skills, rineka cipta. Jakart,. 2014 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers. 2002 Alma, Buchari, Guru Profesional, Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta. 2009 Naim, Ngainun, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan Dan Mengubah Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011 Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 Usman, M. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006 Volume 2, No.2, Tahun 2016