BAB III METODE PENELITIAN. 2012/2013. Penelitian ini dilakukan empat tahap dimulai dari tahap persiapan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA PRASETYA Gorontalo, kecamatan

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 PAGIMANA yang lokasinya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan kedalama penelitian True Experimental Design,

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merangkum siswa untuk materi kalor yang diajarkan dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Wumialo Kecamatan Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotabunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan, dari bulan juni sampai agustus

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

III. METODOLOGI PENELITIAN. berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan (Sugiyono, IPS siswa dengan perlakuan yang berbeda.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya penelitian ini tergolong penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. dalam membandingkan dua metode pembelajaran terhadap keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

Transkripsi:

3. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Tapa pada siswa kelas X (sepuluh). Waktu pelaksanaan selama bulan pada semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian ini dilakukan empat tahap dimulai dari tahap persiapan, pengambilan data, pengelolaan data dan terakhir pembuatan laporan. 3. Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan melihat hubungan sebab akibat dari penggunaan perlakuan untuk kelas eksperimen dan membandingkan dengan kelas kontrol. Rancangan pelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Postest control group design. Menurut Sugiyono (0:79), desain penelitian Post test control group design, adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rancangan Penelitian Post test Only Control Group Design Keterangan : Kelas Perlakuan Post test Eksperimen X O Kontrol X O Kelas pertama diberi perlakuan (X ) yakni dengan menggunakan metode pembelajaran Batutakore dan kelas yamg kedua (X ) menggunakan metode pembelajaran diskusi.

O = test akhir untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran batutakore. O = test akhir untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi. Tabel 4. Perbandingan aspek pembelajaran pada kelas control dan kelas eksperimen. Aspek Kelas Eksperimen Kontrol Waktu 4 jam pelajaran 4 jam pelajaran Pertemuan pertemuan pertemuan Topic materi Kalor Kalor Guru yang mengajar Peneliti Peneliti Media pembelajaran Bahan Ajar Bahan ajar Model Pembelajaran Kooperatif learning Kooperatif learning Metode Pembelajaran Batutakore Diskusi 3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Seperti apa yang di katakana oleh Sugiyono (0: 38) bahwa, variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian menarik kesimpulan.

3.3. Variabel Variable-Variabel dalam penelitian ini adalah :. Variabel eksperimen Menurut Sugiyono (0:39) bahwa, Variabel eksperimen atau sering disebut vriabel stimulus, variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variable eksperimen adalah pmetode pembelajaran Batutakore.. Variable respon Menurut Sugiyono (0:39) bahwa, Variabel respon atau variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Variabel respon pada penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah. 3.3. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.3.. Definisi konseptual Kemampuan membuat rangkuman ilmiah yang dimaksud yakni merupakan hasil kemampuan siswa menbuat rangkuman ilmiah berdasarkan indikator membuat rangkuman ilmiah sebagai tingkat pencapaian terhadap materi yang diberikan berdasarkan beberapa indikator, antara lain : a. Isi rangkuman, yakni kemampuan siswa dalam membuat pokok permasalahan dalam sebuah wacana/bahan ajar, yang mempunyai descriptor, Pada rangkuman terdapat kata kunci, Penggunaan redaksi 3

kalimat sendiri yang sesuai dengan tata bahasa, Isi rangkuman padat, jelas dan mudah dipahami tujuannya, Memuat persamaan, Menggunakan symbol-simbol fisika yang ditulis sesuai dengan penulisan symbol fisika, Memuat contoh aplikasi dri kata-kata kunci dalam kehidupan sehari-hari. b. Organisasi, yakni kemampuan siswa dalam mengorganisasikan pokok pikirn dalam rangkuman agar tersusun/terstruktur sesuai dengan materi pembelajaran. Yamg mempunyai descriptor, Topic kalor, Sub-sub topic kalor, Uraian materinya, Logis uraiannya. c. Bahasa, yakni kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa insinesia yang baik dan benar serta penggunaan istilah fisika yng sesuai dengan istilah fisika yang sebagaimana mestinya, sehingga mempunyai indikator sebagai berikut : Menggunakan redaksi kalimat yang tepat, Menggunakan kosa kata yang tepat, Ketepatan penggunaan tanda baca, Penempatan paragraph yang tepat. d. Tampil yang dimaksud disini lebih kepada tampilan hasil rangkuman ilmiah siswa yang meliputi, rapi, terorganisir, identitas tertera jelas (nama siswa, nama guru, nama mata pelajaran, tanggal dan kelas), serta menggunakan diagram. 3.3.. Definisi operasional Kemampuan membuat rangkuman ilmiah secara operasional dalam penelitian ini mencakup pada aspek isi rangkuman, bahasa, organisasi dan tampil. Indikator 4

indikator tersebut diukur berdasarkan skor kemampuan siswa membuat rangkuman ilmiah yang diperoleh dari penggunaan metode pembelajaran metode Batutakore. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4. Populasi Menurut Winarsunu (00:) populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti, dan nantinya akan dikenai regenaralisasi. Jadi populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X pada tahun ajaran 0/03 yang terdiri atas tujuh kelas mulai dari X sampai X 7. Tabel 5. Distribusi penyebaran siswa disetiap kelas Jumlah siswa Kelas Laki-Laki Perempuan Total X 0 7 7 X 0 7 7 X 3 3 3 6 X 4 9 7 6 X 5 6 7 X 6 9 7 6 X 7 3 4 7 Jumlah 75 3 88 (Sumber: buku daftar siswa SMA Negeri Tapa tahun ajaran 0/03) 3.4. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi terlalu besar tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu 5

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cluster random sampling. Pada pengambilan sampel kedua kelas harus homogeny baik dari guru yang mengajar, bahan ajar yang digunakan, waktu pelajaran hal ini di karenakan akan berpengaruh pada hasil penelitian apabila kelas yang digunakan tidak homogen. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak dengan menggunakan bantuan uang logam (Ary. dkk 004:346). Hal ini dilakukan agar kedua kelas memiliki peluang yang sama. Pada penelitian ini setelah dilakukan penarikan sampel secara berkelompok yang menjadi sampel penelitian adalah kelas X dan kelas X 7 dimana kelas X sebagai kelas eksperimen dan kelas X 7 sebagai kelas kontrol. 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data 3.5. Instrumen Penelitian Sugiyono (0:37) menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan pengukuran terhadap fenomena alam maupun sosial. Penelitian ini menggunakan tes otentik untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Rustaman (007:4) penilaian otentik merupakan penilaian yang melibatkan suatu tugas (task) bagi para siswa untuk menampilkan, dan sebuah kriteria penilaian atau rubrik (rubrics) yang akan digunakan untuk menilai penampilan berdasarkan tugas tersebut. Instrument yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Instrument yang digungkan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah lembar penilaian kemampuan membuat rangkuman ilmiah. 6

3.5. Tekhnik Pengujian 3.5.. Uji Validitas Teknik uji validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas tampang. Suatu indicator dikatakan valid apabila indicator itudapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas disini digunakan untuk mengukur suatu indicator valid dan cocok untuk digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian. Adapun untuk pengujian validitas digunakan dengan melihat korelasi item indicator dengan korelasi produk moment. (Sugiyono;0:356) sebagai berikut : r xy = N Nå XY-( å X)( åy) å X -( å X) NåY -( åy) ( ) Keterangan r xy = Koefisien korelasi produk moment å X = Skor untuk setiap moment åy = Skor total untuk keseluruhn item N = Jumlah responden Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilaksanakan pada kelas uji coba dengan jumlah siswa 7 orang dengan r daftar = 0,38. Besarnya koefisian validitas dari setiap item indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Validitas setiap Indikator No. Indikator Koefisien validitas Status Kriteria Validitas 0.666 valid Baik 0.59 valid Cukup 3 0.653 valid Baik 4 0.79 valid Baik 7

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa r hitung >r tabel jadi dapat disimpulkan bahwa semua item indicator valid dan dapat digunakan untuk alat pengumpul data dalam penelitian ini. 3.5.. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (0:), reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan.suatu instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila test yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Untuk analisis reliabilitas internal dapat digunakan metode Alfha cronbacht. Rumus tersebut menurut Arikunto (00 :80) ditunjukkan sebagai berikut : r ( s ) é k ùé úê - å = ê ëk-ûêë s t b ù ú úû Keterangan: r = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ b = jumlah varians butir σ t = varians total Untuk mencari reliabilitas maka harus diketahui varians setiap item indicator digunakan persamaan berikut: s å x = - N ( å x) N Dimana: s å X = varians soal = jumlah kuadrat item X i 8

(å X ) N 3.6 Teknik Analisis Data = jumlah kuadrat item X i = jumlah responden Setelah semua data terkumpul, maka data tersebut akan diolah secara kualitatif dengan teknik dan langkah-langkah sebagai berikut. 3.6. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal ataut idak. Dalam uji normalitas ini digunakan analisis lilieford dengan mengikuti langkah- langkah sebagai berikut :. Data (X,X,..., X n ) yang diperoleh diurutkan diurutkan dari data yang paling kecil hingga data terbesar.. Data (X,X,..., X n ) dijadikan bilangan baku (Z,., Z ) dengan rumus.(sugiyono, 0) : X X Z= i- dengan S S å ( X i - X ) = n- å X X= n Keterangan X i = skor yang diperoleh siswa ke-i S = simpangan baku X = skor rata-rata 3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Z i ) atau nilai F dari daftar distribusi normal = P(Z<Z i ) nilai poisson dari tabel. 9

4. Dengan menggunkan proporsi Z, Z, Z 3,..Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z, jika proporsi ini sama dengan S(Z i ), maka : banyaknya Z, Z, Z3,..., Z S( zi ) = n n yang Z 5. Menghitung selisih F(Z i )-S(Z i ) yang kemudian ditentukan harga mutlaknya. Keterangan : F(Z i ) : nilai F yang diperoleh melelui daftar distribusi normal S(Z i ): nilai S yang diperoleh sesuai rumus diatas banyaknya Z, Z, Z3,..., Z n yang Z S( zi ) = n 6. Mengambil harga mutlak selisih yang paling besar yang disebut L 0 7. Membandingkan nilai L 0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis untuk uji lilieford, untuk taraf pada α dimana α adalah daerah interval. Kriterianya adalah : H 0 : L 0 < L daftar : data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kels kontrol berdistribusi normal H 0 : L 0 > L daftar :data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal (Sudjana, 005:466) 30

3.6. Uji Homogenitas Data Uji ini bertujuan untuk melihat apkah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak, dengan langkah-langkah berikut : a. Mencari varians masing-masing data kemudian dihitung dengan uji F S F= S Keterangan : F : varians kelompok data S : varians hasil belajar yang tinggi S : varians hasil belajar yang rendah Pengujian homogenitas varians didasarkan pada hipotesis statistic berikut: H 0 : populasi mempunyai varian yang homogen atau sama H : populasi mempunyai varian yang tidak homogen atau tidak sama b. Jika harga F sudah diperoleh, bandingkan dengan harga F h tersebut 3.7 Uji Hipotesis dengan F t jika F hitung <F tabel maka kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen dan demikian sebaliknya. (Winarsunu,009:00) Setelah melakukan pengujian normalitas data dan uji homogenitas dan bila data terdistribusi normal dan homogen, untuk uji hipotesis digunakan uji t atau uji kesamaan dua rata-rata dengan t h yang akan di bandingkan dengan t pada tabel distribusi t (t t ). kemudian dilakukan uji hipotesis untuk membuktikan hipotesis penelitian (H i ) apakah diterima, jika nilai t h >t t maka H i diterima. 3

Hipotesis statistik yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut H 0 : µ = µ :tidak terdapat perbedaan kemaampuan membuat rangkuman ilmiah antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dengan kelas yang menggunakan metode pembeljaran diskusi. H : µ µ : terdapat perbedaan kemaampuan membuat rangkuman ilmiah antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Batutakore dengan kelas yang menggunakan metode pembeljaran diskusi. Dengan kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis nol (H 0 ) hanya jika t h >t t untuk dk=(n +n -) dan peluang (-/α), untuk harga lainnya H 0 ditolak. 3