ASPEK PRODUKSI S T U D I K E L A Y A K A N B I S N I S. Ade Rismanto, ST.,MM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII ASPEK PRODUKSI SYAFRIZAL HELMI

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) Lot for Lot. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ASPEK TEKNIS DAN OPERASI M. YAMIN SIREGAR, IR. MM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 LANDASAN TEORI

Pengelolaan Persediaan

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

Manajemen Persediaan INVENTORY

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB 2 Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan


MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.

LOGO. Anggaran Produksi.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

Bab 8 Manajemen Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MRP(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ) OLEH YULIATI, SE, MM

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ristono (2009) persediaan adalah barang-barang yang disimpan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produk dapat berakibat terhentinya proses produksi dan suatu ketika bisa

#14 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. jadi yang disimpan untuk dijual maupun diproses. Persediaan diterjemahkan dari kata inventory yang merupakan jenis

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

ASPEK PRODUKSI. aderismanto01.wordpress.com. Gambar : Pola Pengambilan Keputusan

INVENTORY. Bambang Shofari

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN BSP MANAJEMEN PERSEDIAAN 1

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pembahasan Materi #4

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE

Transkripsi:

ASPEK PRODUKSI S T U D I K E L A Y A K A N B I S N I S Ade Rismanto, ST.,MM

Pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang dan jasa Adanya sistem transformasi yang menghasilkan barang dan jasa Adanya pengambilan keputusan sebagai elemen penting dari manajemen operasi

Ada empat macam pengambilan keputusan yang sering dihadapi dalam manajemen operasional Peristiwa yang Pasti (Certainty) Peristiwa Tidak Pasti (Uncertainty) Peristiwa dengan Resiko (Under Risk) Peristiwa Akibat Konflik Antarlembaga (Institutional Conflict)

Menurut Gitosudarmo (2001), dalam perencanaan produk yang akan dihasilkan, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu : Atribut Produk Atribut yang beraspek teknis (tangible aspect) adalah yang berkaitan dengan kemampuan teknis dari produk tersebut, misalnya keawetan sepada motor, enak didengarnya musik, nikmatnya rasa makanan, dan sebagainya. Aspek nonteknis merupakan aspek yang kasat mata (intangible aspect) seperti persepsi konsumen yang menggunakan produk tertentu

Posisi Produk Ini merupakan pandangan konsumen terhadap posisi dari berbagai produk yang ditawarkan perusahaan kepadanya. Ada produk yang berkenan dan ada produk yng tidak berkenan dihati konsumen, ini dapat dianalisis dengan menggunakan Analisis Posisi Produk.

Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle) siklus produk terbagi menjadi 4 fase, antara lain : 1. Tahap Perkenalan, 2. Tahap pertumbuhan, 3. Tahap Kedewasaan, dan 4. Tahap penurunan

Perencanaan kebutuhan material (Material Requarment Planning) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang di rencanakan

Pendekatan MRP Reorder point policy, dimana persediaan secara kontinyu diawasi pengadaan dilakukan apabila jumlah barang persediaan sudah sampai pada tingkat yang ditentukan. Periodic order cycle policy, dimana persediaan diawasi dan pada setiap periode tertentu sejumlah barang ditambahkan agar jumlah persediaan tetap berada pada tingkat persediaan yang telah ditentukan

Tujuan MRP Meminimalkan persediaan Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman. Komitmen yang realistis. Meningkatkan efisiensi.

KOMPONEN MRP Jadwal Induk Produksi Daftar Material Catatan Persediaan

PROSES MRP 1. Netting, yaitu menghitung kebutuhan bersih dari kebutuhan kasar dengan memperhitungkan jumlah barang yang akan diterima, jumlah persediaan yang ada, dan jumlah persediaan yang akan dialokasikan. 2. Konversi dari kebutuhan bersih menjadi kuantitaskuantitas pesanan. 3. menempatkan suatu pelepasan pemesanan pada waktu yang tepat dengan cara menghitung waktu mundur (backward scheduling) dari waktu yang dikehendaki dengan memperhitungkan waktu tenggang, agar memenuhi pesanan komponen yang bersangkutan. 4. Menjabarkan rencana produksi produk akhir kebutuhan kasar untuk komponen-komponennya melalui daftar material.

BIAYA AKIBAT KEBIJAKAN PERSEDIAAN Biaya-biaya yang timbul akibat persediaan antara lain: holding cost, ordering cost, set up cost, dan merupakan yang tidak dapat dihindari, tetapi dapat diperhitungkan tingkat efisiensinya di dalam menentukan kebijakan persediaan.

BIAYA PENYIMPANAN (HOLDING COST / CARRYING COST) Biaya fasilitas penyimpanan (penerangan, pendingin, dan pemanasan) Biaya modal (Opportunity Cost Of Capital) Biaya keusangan dan keausan (Amortisation) Biaya asuransi persediaan Biaya perhitungan fisik dan konsolidasi laporan Biaya kehilangan barang Biaya penanganan persediaan (Handling Cost)

BIAYA PEMESANAN (ORDER COST / PROCUREMENT COST) Biaya ekspedisi Biaya upah Biaya telepon Biaya surat menyurat, dan Biaya pemeriksaan persediaan (Raw Materials Inspection)

BIAYA PENYIAPAN (SET UP COST) Biaya mesin yang menganggur (Idle Capacity) Biaya penyiapan tenaga kerja Biaya penjadwalan (Schedulling) Biaya ekspedisi.

BIAYA KEHABISAN STOK (STOCKOUT COST) Biaya kehilangan penjualan Biaya kehilangan langganan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Selisih harga Biaya yang timbul akibat terganggunya operasi.

1) Angkutan Kereta Api 2) Angkutan Udara 3) Angkutan Sungai dan Laut 4) Saluran Pipa

Tujuan Perencanaan fasilitas Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif Meminimalkan investasi modal Mempermudah pemeliharaan Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

KLASIFIKASI PERENCANAAN FASILITAS perencanaan lokasi perencanaan luas dan tata letak perencanaan sistem material handling

PERENCANAAN LOKASI Tujuan dari lokasi strategi ini secara garis besarnya adalah benefit dari lokasi yang terdiri dari : Efisiensi waktu Biaya yang minimum Citra perusahaan Keuntungan Kredibilitas