BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB IV PENUTUP

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

DAFTAR ISI PENGANTAR

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALBAR

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Bab 5. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

D A F T A R I S I Halaman

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Komplek Perkantoran Jl.

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1998 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1996/1997 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PRIORITAS PLAFON ANGGARAN SEMENTARA PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

Gambar Peran Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Berdasarkan PDRB Harga Berlaku Kabupaten Bengkulu Utara Tahun

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1 1

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah yang berlaku selama periode 1 (satu) tahun dan merupakan penjabaran dari programprogram dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Tahun 2011. RKPD Kota Samarinda Tahun 2011 masih mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2005-2010 karena RPJMD masih dalam proses penyusunan. Dengan demikian, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2010. Selain itu, RKPD juga memperhatikan beberapa permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2011, yang dirumuskan dalam isu strategis sebagai berikut : 1. Pendidikan, Agama dan Budaya 2. Memperluas jangkauan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan 3. Pengendalian banjir serta pengamanan sungai 4. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan 5. Meningkatkan pelayanan dan penyediaan air bersih 6. Ketersediaan Energi Listrik 7. Pencemaran, Kerusakan lingkungan dan pengelolaan sampah 8. Pengangguran dan kemiskinan 9. Perhubungan dan Transportasi 10. Industri dan Perdagangan 11. Tata Ruang Kota 12. Optimalisasi Kinerja Pemerintah Daerah

B. Sasaran Pembangunan Dalam melaksanakan pembangunan daerah pada semua sektor, pemerintah daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam rangka pencapaian sasaran program-program yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Daerah Kota Samarinda. Dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). RKPD Kota Samarinda tahun 2011 ini disusun dengan tujuan untuk mewujudkan sinergitas pada tataran perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efesiensi dan efektifitas alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah. Secara umum sasaran pembangunan pada tahun 2011 diarahkan untuk penyelesaian kegiatan yang bersifat lanjutan (Multiyears), Rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana perkotaan, pendidikan, Kantor Pemerintah serta jalan dan jembatan. Di samping itu untuk bidang pendidikan lebih diarahkan kepada penajaman program yang meliputi kualitas murid, kualitas tenaga pendidikan & manajemen pendidikan. Penataan penyusunan tata ruang kota sangat diperlukan dalam pengembangan pembangunan Kota Samarinda ke depan. Penyediaan energi listrik dan ketersediaan pelayanan air bersih dan air minum juga menjadi sasaran pembangunan. Dalam rangka penguatan ekonomi kerakyatan dan perluasan lapangan kerja, serta antisipasi dampak ekonomi global, Pemerintah Kota Samarinda memberikan dorongan dan rangsangan dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui Usaha Kecil Menengah (UKM) atau sektor informal yang selama ini merupakan katup pengaman terhadap terpaan gejolak ekonomi global. 13

Dalam upaya penyediaan sarana prasarana perkotaan yang semakin meningkat, sedangkan dari sisi pendanaan masih terbatas, maka Pemerintah Kota Samarinda meningkatkan upaya-upaya pendekatan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi agar pendanaannya dapat dibebankan melalui APBN atau APBD Provinsi Kalimantan Timur. C. Prioritas Pembangunan Daerah Untuk dapat mewujudkan pembangunan sebagaimana tersebut diatas, maka ditetapkan kebijakan, strategi dan prioritas pembangunan sebagai berikut : 1. Kebijakan a) Perluasan akses pendidikan b) Memperluas jangkauan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan c) Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan d) Pengendalian banjir serta pengamanan sungai e) Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. f) Meningkatkan pelayanan di bidang perhubungan kepada masyarakat g) Pelaksanaan dan peningkatan kualitas pelayanan kebersihan kepada masyarakat 2. Strategi yang digunakan adalah : a) Mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam bagi kepentingan pembangunan; b) Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada; c) Mengoptimalkan potensi kelembagaan yang ada; d) Mengurangi atau menghilangkan dampak lingkungan. 14

3. Prioritas a. Bidang Pendidikan 1) Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pendidikan 2) Peningkatan Mutu dan Kualitas Pendidikan 3) Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik 4) Peningkatan Mutu Manajemen Pendidikan 5) Peningkatan peran masyarakat dan keluarga b. Bidang Kesehatan 1) Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan 2) Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan 3) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga yang kurang mampu 4) Peningkatan SDM dan melakukan kajian terhadap efektifitas penanggulangan penyakit tahunan/musiman. c. Bidang Jasa 1) Pelayanan perizinan sektor JIPP secara terpadu; 2) Pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja; 3) Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 4) Peningkatan jalan dan penggantian jembatan; 5) Pengembangan fasilitas lalu lintas jalan; 6) Peningkatan dan pelayanan usaha pelayaran; 7) Peningkatan angkutan sungai dan penyeberangan; 8) Pembinaan hukum; 9) Peningkatan sarana/prasarana olah raga. d. Bidang Industri dan Perdagangan 1) Peningkatan investasi; 2) Pengembangan industri; 3) Pengembangan usaha golongan ekonomi lemah; 4) Pengembangan perdagangan; 5) Peningkatan pemasaran produk di pasar lokal, regional dan global. 15

e. Bidang Lingkungan Hidup dan Pemukiman 1) Pembinaan dan pengelolaan lingkungan hidup; 2) Pengendalian pencemaran lingkungan hidup; 3) Penataan dan perbaikan perumahan; 4) Penyelamatan hutan, tanah dan air. Berdasarkan prioritas pembangunan yang menitikberatkan pembangunan pada pembangunan bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang jasa, bidang industri dan perdagangan dan bidang lingkungan hidup dan pemukiman serta penunjang lainnya, maka dijabarkan pada 22 urusan terdiri dari : a. 16 (enam belas) Urusan Wajib yaitu: 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan Umum 4. Perumahan 5. Perencanaan Pembangunan; 6. Perhubungan 7. Lingkungan hidup; 8. Kependudukan dan Catatan Sipil 9. Sosial 10. Tenaga Kerja 11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 12. Penanaman Modal; 13. Pemuda dan Olah Raga 14. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 15. Pemerintahan Umum 16. Komunikasi dan Informasi b. 6 (enam) Urusan Pilihan yaitu: 1. Pertanian 2. Energi dan sumberdaya mineral 16

3. Pariwisata 4. Kelautan dan Perikanan 5. Perdagangan 6. Perindustrian D. Target Pencapaian Kinerja Kebijakan Umum Tahun 2011 diarahkan dalam rangka pencapaian Visi Misi Kota Samarinda dengan memperhatikan perkembangan kondisi yang ada/isu strategis dan kemampuan anggaran serta Urusan Wajib dan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah maka fokus kegiatan adalah sebagai berikut : 1. Pemanfaatan Tata ruang dengan Pembangunan Fasilitas Kota 2. Peningkatan Fasilitas Perhubungan 3. Penanganan Sungai dan Drainase 4. Peningkatan Pelayanan Air Bersih Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui : Urusan Perumahan Urusan Perhubungan Urusan Pekerjaan Umum 5. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 6. Mendorong Pengembangan Perdagangan dan Fasilitasnya Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui : Urusan Perindustrian Urusan Perdagangan 7. Peningkatan Investasi Daerah 8. Pengembangan UMKM dan Koperasi Fokus kegiatan tersebut diatas akan dilaksanakan melalui : Urusan Penanaman Modal Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 17

9. Peningkatan Fasilitas dan Kualitas Pendidikan Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui Urusan Pendidikan, dengan target : Meningkatnya daya tampung dan tersebarnya pendidikan untuk semua jenjang pendidikan serta kesempatan mengenyam pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu Meningkatnya mutu pendidikan melalui penyetaraan (kualifikasi) dan pelatihan baik in service dan on service pada semua jenis jenjang pendidikan. Terselenggaranya manajemen pendidikan dan struktur organisasi/kelembagaan yang efektif dan efesien dalam community base education. Tercapainya kualitas mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Tertatanya penyebaran pembangunan sarana pendidikan yang memadai serta prasarana penunjang lainnya yang mampu mendukung peningkatan mutu pendidikan. Terselenggaranya pendidikan melalui jalur luar sekolah yang bermutu sehingga tercipta masyarakat yang kreatif dan produktif. 10. Peningkatan Pelayanan Kesehatan 11. Peningkatan Pelayanan Masyarakat 12. Penataan Administrasi Pemerintahan Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui urusan: Urusan Kesehatan Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 13. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup 14. Penataan Manajemen dan Pelayanan Kebersihan Kota. Fokus kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan melalui urusan Lingkungan Hidup, dengan beberapa program, antara lain : Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA. 18

Program pengelolaan tata ruang terbuka hijau. Program pengembangan kinerja pengelolaan sampah. Program peningkatan pengendalian polusi. Adapun estimasi pendanaan pembangunan APBD tahun 2011 didasarkan pada perkembangan pendanaan APBD selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2005-2009 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan), dan Lain-lain pendapatan yang sah. Perkembangan anggaran selama tahun 2005-2009 menunjukkan terjadinya fluktuatif meskipun tidak terlalu besar. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH KOTA SAMARINDA ANGGARAN TAHUN 2011 URAIAN 2010 2011 Perbanding PENDAPATAN 2,035,031,417,531.00 1,774,050,096,531 87 PENDAPATAN ASLI DAERAH 150,000,000,000.00 Pendapatan Pajak Daerah 61,699,000,000.00 Hasil Retribusi Daerah 70,501,000,000.00 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 11,550,000,000.00 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 6,250,000,000.00 150,000,000,000 100 61,699,000,000 100 70,501,000,000 100 11,550,000,000 100 6,250,000,000 100 DANA PERIMBANGAN 1,394,834,247,901.00 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 1,213,012,447,901.00 Dana Alokasi Umum 180,819,000,000.00 Dana Alokasi Khusus 1,002,800,000.00 1,393,831,447,901 99 1,213,012,447,901 100 180,819,000,000 100 0 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 490,197,169,630.00 230,218,648,630 46 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 150,000,000,000.00 150,000,000,000 100 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 80,218,648,630.00 80,218,648,630 100 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 259,978,521,000.00 0 19

Upaya upaya pemerintah daerah dalam mencapai target. Adapun upaya upaya Pemerintah Kota Samarinda dalam mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, serta lain lain pendapatan yang sah adalah : 1. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik, dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait yang dapat memberi kontribusi terhadap pendapatan daerah. 2. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pungutan pajak dan retribusi daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi Pajak dan Retribusi Daerah melalui penyerdehanaan admnistrasi dan meningkatkan efisiensi pungutan dari setiap jenis penerimaan. 3. Meningkatkan pengawasan dengan melakukan pemeriksaan secara mendadak dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan retribusi daerah serta meningkatkan pendapatan pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi daerah. Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenagan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja penyelenggaraan diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan 20

dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Dalam pengelolaan belanja daerah haruslah berlandaskan pada semangat, yaitu : 1. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga kuantitas dan kualitas pelayanann dan kesejahteraan terus semakin baik; 2. Mengembangkan kehidupan demokratis, berkeadilan dan pemerataan; 3. Memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Total perkiraan belanja pada Tahun Anggaran 2011 dialokasi sebesar Rp1.853.902.886.709,00 (satu trilyun delapan ratus dua lima puluh tiga milyar sembilan ratus dua juta delapan ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus sembilan rupiah) turun sebesar 13.42% dari Tahun Anggaran 2010 yang sebesar Rp2.141.435.090.952,00 (dua trilyun seratus empat puluh satu milyar empat ratus tiga puluh lima juta sembilan puluh ribu sembilan ratus lima puluh dua rupiah). Perbandingan antara total pendapatan dan total belanja, maka terjadi defisit sebesar Rp79.852.790.178,00 (tujuh puluh sembilan milyar delapan ratus lima puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh ribu seratus tujuh puluh delapan rupiah), yang diharapkan akan ditutupi dengan silpa tahun 2010. 21