BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Struktur Organisasi Bandung sebagai salah satu daerah Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Jawa Barat, secara yuridis formil didasarkan pada Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagan struktur organisasi Pemerintah Kota Bandung dapat disajikan pada gambar 2.1 sebagai berikut : Gambar 2.1 Sumber : Sekretariat Daerah Kota Bandung Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 15
Berdasarkan Gambar 2.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung dipimpin oleh Walikota, dibantu oleh Wakil Walikota dan organisasi sebagai berikut : 1) Sekretariat Daerah Kota Bandung, membawahi 3 Asisten Daerah dan 8 Bagian. 2) Sekretariat DPRD Kota Bandung, membawahi 3 Bagian. 3) Inspektorat Kota Bandung 4) Dinas Daerah sebanyak 17 Dinas, yaitu : a. Dinas Pendidikan b. Dinas Kesehatan c. Dinas Sosial d. Dinas Tenaga Kerja e. Dinas Perhubungan f. Dinas Kependudukan dan Catatam Sipil g. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata h. Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya i. Dinas Bina Marga dan Pengairan j. Dinas Pemakaman dan Pertamanan k. Dinas Kebakaran l. Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan m. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan n. Dinas Pendapatan o. Dinas Komunikasi dan Informatika p. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah q. Dinas Pemuda dan Olah Raga 5) Lembaga Teknis Daerah sebanyak 7 Lembaga a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah b. Badan Kepegawaian Daerah c. Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat d. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup e. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana f. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu g. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah h. Rumah Sakit Umum Daerah i. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak j. Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut 6) Satuan Polisi Pamong Praja 7) Kecamatan sebanyak 30 Kecamatan 8) Kelurahan sebanyak 151 Kelurahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 16
B. Urusan Pemerintahan Pemerintah Kota Bandung menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten/Kota, ditetapkan bentuk dan jenis urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab masing-masing tingkatan pemerintahan. Sesuai peraturan perundangundangan tersebut, daerah Kabupaten/Kota diberikan wewenang dan tanggung jawab urusan pemerintahan sebanyak 25 (dua puluh lima) urusan wajib untuk menyelenggarakan pelayanan dasar kepemerintahan dan 6 (enam) urusan pilihan untuk menyelenggarakan pengembangan sektor unggulan. Di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, rincian urusan tersebut, diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bandung, dengan urusan wajib yang dilaksanakan terdiri dari : 1) Pendidikan 2) Kesehatan 3) Lingkungan Hidup 4) Pekerjaan Umum 5) Penataan Ruang 6) Perencanaan Pembangunan 7) Perumahan 8) Kepemudaan dan Olahraga 9) Penanaman Modal, 10) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 11) Kependudukan dan Catatan Sipil, 12) Ketenagakerjaan, 13) Ketahanan Pangan, 14) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 15) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, 16) Perhubungan, 17) Komunikasi dan Informatika, 18) Pertanahan, 19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, 20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, 21) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, 22) Sosial, 23) Kebudayaan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 17
24) Kearsipan, dan 25) Perpustakaan sedangkan urusan pilihan terdiri dari : 1) Kelautan dan Perikanan, 2) Pertanian, 3) Pariwisata, 4) Industri, 5) Perdagangan, dan 6) Ketransmigrasian. C. Visi Dan Misi Visi Kota Bandung dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunyaitu dari Tahun2009-2013 adalah MemantapkanKota Bandung Sebagai Kota Jasa BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat). Kota Bermartabat diartikan sebagai kota yang mempunyai jati diri, harga diri dan kebanggaan bagi seluruh warganya, memiliki pelayanan publik yang prima tanpa membedakan status. Arah visi tersebut adalah memerankan Kota Bandung sebagai Kota Jasa sebagai pusat pertumbuhan sektor jasa yang memberikan manfaat bagi warga Bandung khususnya, serta warga Jawa Barat dan Nasional pada umumnya. untuk merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan sebagaimana tertuang dalam visi yang telah ditetapkan, maka pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat Kota Bandung harus memahami akan makna dari visi tersebut, yaitu: Pertama, Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus bersih dari sampah, gepeng dan bersih praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), penyakit masyarakat (judi, pelacuran, narkoba, premanisme dan lainnya) dan perbuatan-perbuatan tercela lainnya yang bertentangan dengan moral agama dan budaya masyarakat atau bangsa; Kedua, Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang memberikan kemakmuran bagi warganya; Ketiga, Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang taat terhadap agama, hukum dan aturan-aturan yang telah ditetapkan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban kota; Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 18
Keempat, Kota Bandung sebagai Kota Jasa harus memiliki warga yang bersahabat, santun, akrab dan dapat menyenangkan bagi orang yang berkunjung serta menjadikan kota yang bersahabat dalam pemahaman kota yang ramah lingkungan. Secara harfiah, bermartabat diartikan sebagai harkat atau harga diri, yang menunjukan eksistensi masyarakat kota yang dapat dijadikan teladan karena kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan dan kedisiplinannya. Jadi Kota Jasa yang bermartabat adalah kota yang menyediakan jasa pelayanan yang didukung dengan terwujudnya kebersihan, kemakmuran, ketaatan, ketaqwaan dan kedisiplinan. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung, karena misi merupakan sebagai penopang dan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan visi Kota Bandung yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013, ada beberapa misi yang telah ditetapkan dan diemban oleh Kota Bandung yaitu : 1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Sehat, Cerdas, Berakhlak, Profesional dan Berdaya Saing, yang mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan. Misi ini memiliki makna bahwa dalam era globalisasi, masyarakat Kota Bandung harus berilmu, terampil dan sehat serta berdaya saing tinggi yang didukung dengan moral yang kuat dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia; 2. Mengembangkan Perekonomian Kota yang Berdaya Saing dalam Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan Peranan Swasta dalam Pembangunan Ekonomi Kota, yang mencakup peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan berkeadilan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Misi ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap peningkatan kegiatan ekonomi akan berpengaruh pada peningkatan lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang pada gilirannya akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Maknanya bahwa setiap potensi ekonomi yang dimiliki harus dimanfaatkan secara optimal dengan memperhatikan peluang-peluang yang ada guna kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 19
3. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Mengembangkan Budaya Kota yang Tertib, Aman, Kreatif, Berprestasi dalam Menunjang Kota Jasa Bermartabat, yang mencakup peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, keluarga, pemuda dan olahraga serta kesetaraan gender. Misi ini didasarkan pada kondisi bahwa saat ini telah terjadi pergeseran perilaku yang mengarah pada rendahnya kepedulian masyarakat terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungannya. Kondisi ini menyebabkan pula terjadinya penurunan rasa kesetiakawanan sosial, kecenderungan timbulnya sikap mental dan budaya permisif, mentolelir ketidakberesan, peningkatan kerawanan sosial dan rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pembangunan kota. Rendahnya kepedulian sosial tersebut pada akhirnya akan berdampak pula pada tidak optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan kota. 4. Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu yang Berwawasan Lingkungan, yang mencakup pemeliharaan serta peningkatan sarana dan prasarana kota agar sesuai dengan dinamika peningkatn kegiatan kota dengan tetap memperhatikan tata ruang kota dan daya dukung lingkungan kota. Misi ini didasarkan kondisi bahwa prasarana dan sarana kota yang ada, tidak sesuai dengan dinamika perkembangan kota. Kurangnya pelayanan air bersih dan air kotor, belum optimalnya penanggulangan sampah, kemacetan lalulintas, ketidakteraturan sarana lalulintas dan parkir, terjadinya banjir pada musim penghujan serta rusaknya jalan-jalan kota menunjukan fenomena pentingnya dari misi ini. Pelaksanaan misi yang keempat ini pada hakekatnya merupakan pengaturan pemanfaatan ruang kota, penyediaan insfrastruktur dan upaya peningkatan mutu lingkungan agar sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku bagi kepentingan kegiatan kota. 5. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota yang Efektif, Efisien, Akuntabel dan Transparan dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 20
Metropolitan, yang mencakup pemberdayaan aparatur pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pemberdayaan aparatur pemerintah dikembangkan dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalismenya sebagai pelayan masyarakat. Sedangkan pemberdayaan masyarakat merupakan upaya perwujudan iklim demokrasi dan peningkatan akses masyarakat terhadap berbagai informasi penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan dan pengendalian pembangunan. Misi ini didasarkan atas kondisi objektif bahwa kualitas pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah kepada masyarakat belum optimal, sehingga menyebabkan tidak optimalnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kota. 6. Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Keuangan dan Pembiayaan Pembangunan Kota yang Akuntabel dan Transparan dalam Menunjang Sistem Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa, yang mencakup sistem pembiayaan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta dan masyarakat. Misi ini didasarkan bahwa suatu daerah dalam sistem pembiayaan terdiri atas : Pertama, pembiayaan yang bersumber dari pemerintah sebagai kebijakan fiskal daerah dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). kedua, pembiayaan yang bersumber dari swasta dan dunia usaha dalam bentuk investasi dan ketiga, pembiayaan yang bersumber dari masyarakat dalam bentuk swadaya masyarakat. Peningkatan sistem pembiayaan yang dilaksanakan oleh ketiga faktor dalam pembangunan ini akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota. D. Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau diwujudkan dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun sampai dengan 5 (lima) Tahun kedepan sesuai dengan harapan yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 21
tertuang dalam RPJMD Kota Bandung. Tujuan Pemerintah Kota Bandung ditetapkan dengan mangacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategi. Tujuan Pemerintah Kota Bandung yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Revisi (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013 tersebut adalah sebagai berikut : 1. Memantapkan kesehatan warga Kota Bandung (Bandung Sehat); 2. Memantapkan kecerdasan warga Kota Bandung (Bandung Cerdas); 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia (Bandung Agamis); 4. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara; 5. Memantapkan kemakmuran warga Kota Bandung (Bandung Makmur); 6. Mewujudkan pariwisata yang berdaya saing; 7. Mewujudkan kerjasama ekonomi dengan daerah lain; 8. Meningkatkan sinergitas pelestarian budaya lokal antar pemerintah, pelaku budaya dan masyarakat (Bandung Kota Seni Budaya); 9. Meningkatkan prestasi kepemudaan dan olah raga (Bandung Berprestasi); 10. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat (Bandung Makmur); 11. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sosial; 12. Meningkatkan mutu kerjasama diantara semua pemangku kepentingan dalam pembangunan Kota Bandung; 13. Mewujudkan kualitas udara, air dan tanah sesuai baku mutu lingkungan; 14. Menjamin tersedianya kuantitas dan kualitas air (air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam); 15. Mewujudkan pengelolaan limbah padat yang efektif dan bernilai ekonomi; 16. Menyediakan ruang kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan; 17. Memantapkan pembangunan kota bandung yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Bandung Hijau); 18. Menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 22
19. Mewujudkan sarana dan prasarana lingkungan yang memenuhi standar teknis/ standar pelayanan minimal (SPM); 20. Mewujudkan mitigasi bencana yang handal; 21. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui pemantapan reformasi birokrasi; 22. Mewujudkan anggaran pemerintahan yang optimal; 23. Mewujudkan peran serta aktif masyarakat dan swasta dalam pembiayaan pembangunan kota. E. Sasaran Sasaran adalah pernyataan yang berorientasi hasil di dalam RPJMD yang menjelaskan target tindakan untuk mendukung pencapaian tujuan. Sasaran Pemerintah Kota Bandung yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Revisi (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013 adalah sebanyak 55 (lima Puluh lima) sasaran. Sasaran yang ingin dicapai ini kemudian dijabarkan lagi ke dalam 137 (seratus tiga puluh tujuh) sasaran program berikut indikator dan target kinerjanya untuk menilai kinerja sasaran dan kinerja program sekaligus. F. Program Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung Tahun 2012 dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran tertentu. Berbagai program pembangunan yang akan dilaksanakan Pemerintah Kota Bandung dari Tahun 2009 sampai dengan 2013 sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap yang tentunya sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Hal ini dilakukan agar lebih terarah dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan.program-program yang direncanakan dalam dokumen RPJMD Pemerintah Kota Bandung Tahun 2012 yang akan dilaksanakan kurang lebih sebanyak 182 (seratus Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 23
delapan puluh dua) program sesuai dengan urusan dan kewenangan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). G. Sasaran Program Sasaran program adalah pernyataan berorientasi hasil untuk setiap program yang menggambarkan kinerja program. Sasaran program dilengkapi dengan indikator-indikator program yang akan/ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Bandung.Sasaran program ini dikelompokan per-bidang/misi yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Revisi (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013, dengan jumlah sasaran program sebanyak 137 (seratus tiga puluh tujuh) sasaran program H. Matrik Penjabaran Sasaran ke Sasaran Program Dokumen Revisi RPJMD Pemerintah Kota Bandung 2009 2013 mencantumkan dua jenis sasaran, yaitu sasaran dan sasaran program dengan penjelasan seperti diuraikan pada butir E. Sasaran dan G. Sasaran Program. Sasaran yang ingin dicapai Pemerintah Kota Bandung adalah sasaran seperti yang tercantum dalam butir E. Sasaran, sedangkan sasaran program dirancang untuk menggambarkan kinerja masing-masing program dalam rangka mendukung pencapaian sasaran. Sasaran dan sasaran program saling berkaitan, dan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran, indikator kinerja ditempatkan pada sasaran program karena dengan penempatan indikator pada sasaran program, diharapkan dapat mengukur kinerja program dan kinerja sasaran sekaligus. Seperti telah dijelaskan pada butir sebelumnya, sasaran dalam Revisi RPJMD adalah sebanyak 55 (lima puluh lima) sasaran, sedangkan sasaran program adalah sebanyak 137 (seratus tiga puluh tujuh) sasaran program, karena untuk beberapa sasaran, didukung oleh lebih dari satu program dan sasaran program. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 24
I. Penetapan Kinerja Tahun2012 Sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), bahwa salah satu dokumen perencanaan yang digunakan untuk mengukur kinerja instansi pemerintah adalah dokumen perencanaan tahunan. Sehubungan dengan hal tersebut selain dokumen perencanaan 5 tahunan, Pemerintah Kota Bandung telah menyusun dokumen perencanaan tahunannya yang merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yaitu Peraturan Walikota Bandung Nomor 487 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bandung Tahun 2012. Sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD menunjukkan arah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Bandung dalam periode 2009-2013. Dalam pelaksanaannya, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya (anggaran) Pemerintah Kota Bandung Tahun 2012, maka sasaran yang ingin dicapai pada Tahun 2012 ditetapkan dengan dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Bandung. Dokumen penetapan kinerja tersebut digunakan sebagai dasar untuk melaporkan capaian kinerja, dan menilai keberhasilan Pemerintah Kota Bandung Tahun2012. Dokumen penetapan kinerja tersebut mengalami satu kali perubahan disesuaikan dengan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemerintah Kota Bandung Tahun2012. Dalam dokumen penetapan kinerja Tahun 2012 tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam RPJMD yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai Tahun 2012, program-program, dan anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian masingmasing sasaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 25