MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI

dokumen-dokumen yang mirip
Mentoring SPA FEB Investasi Pasar Modal. Official. UAS Semester Gasal 2015/2016

PENILAIAN SURAT BERHARGA

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

Mentoring SPA FEB Investasi Pasar Modal. Official. UTS Semester Gasal 2015/2016

ANALISA UNTUK INVESTOR

EVALUASI KINERJA PORTFOLIO

PENILAIAN SURAT BERHARGA

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

MATERI 14 EVALUASI KINERJA PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. MATERI 15 dan 16.

1. Berapa pengembalian yang diharapkan dan standar deviasi, berdasarkan data sebagai berikut? % 6% 4%

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

1/45 OVERVIEW

TUJUAN PENILAIAN SAHAM :

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

Soal : Konsep dasar a. b. c. d. J=% ekuivalen dengan j= % Berapakah tingkat bunga efektif dari tawaran diskon tunai dalam credit terms /0, n/0? Tingka

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan

March 23. Mojakoe. Dilarang memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE dan SPA Mentoring di :

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar Uang, dengan tujuan menyebarkan

PENILAIAN SAHAM. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANALISIS PERUSAHAAN

MATERI 7 PENILAIAN OBLIGASI. PROF. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.SI. PENGERTIAN OBLIGASI

Materi 7 Penilaian Obligasi. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PENGERTIAN OBLIGASI

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

Saham. Bukti kepemilikan Tidak ada waktu jatuh tempo Ada dua macam: Saham biasa Saham preferen

vii Tinjauan Mata Kuliah

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Hanya III b. I, III dan IV c. I dan III d. II dan III

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/23

Nadya Destiyanti Putri

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. CAKUPAN PEMBAHASAN

MATERI 7 EFISIENSI PASAR. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 8 PENILAIAN OBLIGASI. Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE.,M.Si.

Penilaian Nilai Intrinsik Saham (Valuation)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MOJAKOE SPA FEB MOdul JAwaban KOEliah. Investasi dan Pasar Modal. Official Partners: UAS Semester Ganjil 2014/2015

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

PENILAIAN SAHAM ENDANG DWI WAHYUNI

SOAL SOAL Manajemen keuangan lanjutan

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan portfolio (portfolio management), dapat dibagi menjadi 2 cara,

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan merupakan hambatan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

MOJAKOE PENGANTAR AKUNTANSI 2

I. PENDAHULUAN. panjang seperti saham, obligasi, reksadana, instrumen derivatif dan instrumen

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12/02/ CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

MOJAKOE INVESTASI PASAR MODAL UTS INVESTASI PASAR MODAR 2010/2011. Accounting Study Division

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu komponen pembiayaan struktur modal

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM DENGAN METODE GORDON GROWTH MODEL PADA PT MULTI BINTANG INDONESIA, TBK. Nama : Nadia Larasati NPM : Kelas : 3EB05

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Modul penilaian saham dan obligasi

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

MAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

BAB IV METODE PENELITIAN

PASAR MODAL INDONESIA

Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang berguna untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari

Transkripsi:

Presented by : Accounting Study Division MoJaKoe Manajemen Investasi MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI UAS MI 2012/2013 ACCOUNTING STUDY DIVISION DILARANG memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download MOJAKOE & SPA MENTORING di: www.spa-feui.com Official Learning Partner : @spafeui Official Media Partner: SPA FEUI Semester Gasal 2013/2014

Final Exam MANAJEMEN INVESTASI 2012/2013 Senin, 10 Juni 2013 Soal 1. (10%) Jelaskan hubungan antara hipotesa efisiensi pasar modal dari seorang analis investasi dengan analisis investasi yang dilakukan dan strategi investasi dalam saham yang disarankan di pasar modal itu! Soal 2. (10%) Sebutkan dan jelaskan 3 metode yang biasa dipakai sebagai kriteria untuk mengevaluasi kinerja portfolio berdasarkan risk- adjusted performance! Untuk masing- masing kriteria itu, apa yang dijadikan sebagai tolok ukurnya (benchmark)? Soal 3. (20%) Diketahui bahwa PT A mempunyai pendapatan dari penjualan sebesar Rp.220 miliar. Kinerja ini diperkirakan akan meningkat dengan 15% pada tahun depan, dan naik lagi 12% pada tahun berikutnya. Dalam 2 tahun ke depan, perusahaan diperkirakan memperoleh laba bersih sebesar 8% tiap tahun dan bermaksud membagikan dividen sebesar 60% dari laba yang diperolehnya. Jumlah saham PT A yang beredar adalah 30 juta lembar. Jika investor mengharapkan saham PT A diperdagangkan dengan P/E ratio 14 pada akhir tahun kedua dan mengharapkan rate of return sebesar 14%, maka berapakah harga saham yang wajar pada saat ini? Soal 4. (20%) Jika anda memiliki investasi dalam suatu obligasi perusahaan dengan nilai nominal Rp.10.000.000. Jangka waktu obligasi itu adalah 5 tahun dengan kupon 6% per tahun, dibayar 2 kali setahun. Pada saat ini yield to maturity dari obligasi itu adalah 5,6% per tahun. Diminta: a. Hitunglah berapa duration dari obligasi tersebut? Gunakan format tabel! b. Hitunglah berapa estimasi harga obligasi itu, jika tingkat bunga pasar naik, sehingga yield to maturity yang diminta untuk obligasi itu naik sebesar 25 basis points? c. Jelaskan apa prinsip dasar yang melandasi strategi imunisasi dalam investasi di obligasi! Soal 5. (20%)

Saham PT X Tbk pada saat ini diperdagangkan di bursa dengan harga Rp.6.500 per lembar. Suatu call option untuk saham itu dengan strike price Rp.6.500 dan jangka waktunya 90 hari ditawarkan dengan harga Rp. 325. Misalkan anda sedang mempertimbangkan untuk melakukan investasi dana sebesar Rp.1.300.000 dalam saham atau dalam call option. Diminta: a. Bandingkan keuntungan atau kerugian antara investasi dalam saham X dengan investasi dalam call option untuk 90 hari, jika pada saat jatuh tempo option itu harga saham X adalah: Rp. 6.000, Rp. 6.500, dan Rp. 7.000. b. Apa kesimpulan yang dapat anda tarik? Jelaskan! c. Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara Payoff (P & L) dengan harga saham per lembar.

JAWABAN Soal 1 Jika analis itu mempunyai hipotesis bahwa pasar modal itu tidak efisien, maka analisis tersebut bisa mengandalkan pada analisis teknikal, yaitu analisis yang menggunakan data perdagangan saham secara historis. Tetapi apabila dia mempunyai hipotesis bahwa pasar modal itu efisien (sekalipun dalam bentuk yang lemah - weak form), maka dia sudah tidak bisa mengandalkan pada analisis teknikal, karena informasi historis mengenai perdagangan saham (volume dan harga) sudah terefleksi dari harga pasar. Oleh karena itu dia harus menggunakan analisis fundamental, yaitu dengan menggunakan data yang tersedia secara publik dan privat. Namun jika hipotesis efisiensi pasar modal itu bentuknya semi strong, maka analisis fundamental yang dilakukan tidak bisa lagi menggunakan informasi yang tersedia secara publik, karena harga yang terbentuk sudah mencerminkan informasi tersebut. Analisis semacam ini tidak bisa menghasilkan investasi yang menghasilkan return diatas normal dalam jangka panjang. Oleh karena itu, analisis yang dilakukan harus didasarkan atas informasi yang bersifat private (belum diketahui oleh publik). Selanjutnya jika hipotesis efisiensi pasar modal itu bentuknya strong, maka kepemilikan informasi privat pun tidak bisa memberikan analisis yang bisa menghasilkan keputusan investasi yang menghasilkan keuntungan diatas normal dalam jangka panjang, karena harga yang terbentuk di pasar sudah mencerminkan seluruh informasi yang relevan, termasuk informasi yang bersifat privat. Dalam pasar modal yang bentuknya relatif tidak efisien dan cenderung efisiensinya lemah, maka strategi investasi aktif bisa digunakan secara efektif, sedangkan dalam pasar modal yang relatif lebih efisien strategi aktif sulit bisa menghasilkan kinerja yang mengalahkan kinerja indeks pasar. Oleh karena itu, dalam pasar yang relatif efisien akan lebih efektif menggunakan strategi pasif (buy and hold untuk jangka panjang). Soal 2 1. Sharpe s measure (return- to variability ratio) = (Avg. R P Avg. R F )/SD p Semakin besar rasio ini semakin baik, atau semakin tinggi rankingnya. Benchmark- nya: return- nya pakai market return dan variance- nya pakai market variance. (Avg. R M Avg. R F )/SD M Diatas benchmark ini berarti kinerja portfolio itu outperformed the market. 2. Treynor s measure (return to volatility ratio) = (Avg. R P Avg. R F )/Beta p Semakin besar rasio ini semakin baik, atau semakin tinggi rankingnya. Benchmark- nya: return- nya pakai market return dan volatility- nya pakai market.

(Avg. R M Avg. R F )/Beta M Diatas benchmark ini berarti kinerja portfolio itu outperformed the market. 3. Jensen s alpha. α = (Avg. R P Avg. R F ) β P (Avg. R M Avg. R F ) Semakin besar nilai alpha berarti kinerja portfolio itu semakin baik. Benchmark- nya: Alpha = 0. Nilai alpha positif berarti kinerja portfolio itu outperformed the market. 4. M2 measure Soal 3 Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Penjualan Rp. 220.000.000 Growth Rate + 15% + 12% Penjualan Rp. 253.000.000 Rp. 283.360.000 Laba Bersih (8%*Penjualan) Rp. 20.240.000 Rp. 22.670.000 Jumlah Saham yang Beredar Rp. 30.000.000 Rp. 30.000.000 EPS Rp. 675 Rp. 756 DPS (60%*EPS) Rp. 405 Rp. 454 Harga saham Tahun 2 = EPS Tahun 2 x P/E akhir Tahun 2 P 2 = Rp.756 x 14 = Rp.10.584 Harga saham Tahun 0 = Present value D 1 + Present value D 2 + Present value P 2 P 0 = [Rp.405/(1.14)] + [Rp.454/(1.14) 2 ] + [Rp.10584/(1.14) 2 ] = Rp.355 + Rp.349 + Rp.8.144 = Rp.8.848 Soal 4 a. Perhitungan Duration. Tahun Cash Flow PVF PV dari CF Proporsi CF 0,5 300.000 0.97276 291,829 0.029536 0.014 1 300.000 0.94627 283,880 0.028731 0.028 1,5 300.000 0.92049 276,148 0.027949 0.041 2 300.000 0.89542 268,626 0.027187 0.053 2,5 300.000 0.87103 261,310 0.026447 0.064 Rata- rata Tertimbang Jangka Waktu CF

3 300.000 0.84731 254,192 0.025727 0.075 3,5 300.000 0.82423 247,269 0.025026 0.085 4 300.000 0.80178 240,534 0.024344 0.095 4,5 300.000 0.77994 233,982 0.023681 0.104 5 10.300.000 0.75870 7,814,588 0.790908 3.841 Total 10,172,359 1.000000 4.399 Harga obligasi = Rp. 10.172.359 (at premium). Duration = 4,399 tahun Spreadsheet Perhitungan Duration 0.5 300000 0.97276 291,829 0.028688 0.014 1 300000 0.94627 283,880 0.027907 0.028 1.5 300000 0.92049 276,148 0.027147 0.041 2 300000 0.89542 268,626 0.026407 0.053 2.5 300000 0.87103 261,310 0.025688 0.064 3 300000 0.84731 254,192 0.024989 0.075 3.5 300000 0.82423 247,269 0.024308 0.085 4 300000 0.80178 240,534 0.023646 0.095 4.5 300000 0.77994 233,982 0.023002 0.104 5 10300000 0.75870 7,814,588 0.768218 3.841 Total 10,172,359 1.000000 4.399 b. Jika YTM naik 25 basis poin, berapa harga obligasi itu akan turun? Modified duration = D/(1+YTM) = 4,399/(1+6%) = 4,15. Harga obligasi akan berubah (dalam %) = - D* X r = - 4,15 X 0,25% = - 1,0375% (turun). Estimasi harga obligasi menjadi Rp. 10.172.359 1,0375% (10.172.359) Rp.10.066.820. c. Strategi imunisasi (immunization) adalah strategi untuk melindungi investasi dalam obligasi terhadap risiko perubahan tingkat bunga (interest rate risk). Dengan kata lain dimaksudkan agar supaya return yang benar- benar diterima nantinya (realized yield) akan sama dengan yield yang diharapkan (expected yield) dari obligasi tersebut. Agar tujuan ini tercapai, maka jangka waktu investasi pada obligasi itu (horizon period) harus sama dengan duration- nya. Jika hal ini dilakukan, maka dampak perubahan tingkat bunga terhadap (kenaikan/penurunan) hasil reinvestasi kupon yang telah diterima (reinvestment risk) akan sama

dengan dampak penurunan/kenaikan harga jual dari obligasi itu pada akhir jangka waktu investasi (price risk). Jadi dengan strategi ini, maka investasi itu imun (kebal) terhadap risiko perubahan tingkat bunga. Soal 5 1. Jika uang sebesar Rp.1.300.000 diinvestasikan dalam saham semua, maka akan diperoleh 200 lembar Saham X. 2. Jika diinvestasikan semua dalam bentuk call option, maka akan diperoleh call untuk 4.000 lembar saham X. Jika harga saham X sebesar Rp.6.000: Investasi dalam saham akan mengalami kerugian sebesar: 200 X (Rp6.500 Rp.6.000) = Rp.100.000. Investasi dalam call option, dimana S T < E (out of the money), maka call option tidak dieksekusi, karena tindakan eksekusi akan merugikan call holder, sehingga nilai intrinsiknya nol. Kerugian yang dialami sebesar premi yang telah dibayarkan, yaitu: 4.000 X Rp.325 = Rp.1.300.000. Jika harga saham X sebesar Rp.6.500: Investasi dalam saham akan break- even. Investasi dalam call option, dimana S T = E (at the money), maka call option tidak akan dieksekusi, karena tidak memberikan keuntungan. Dengan demikian maka kerugian yg dialami adalah sebesar investasinya dalam bentuk premi seperti di atas: 4.000 X Rp.325 = Rp.1.300.000. Jika harga saham X sebesar Rp.7.000. Investasi dalam saham akan menghasilkan keuntungan sebesar: (Rp.7.000 Rp.6.500) X 200 = Rp.100.000. Jika investasi dalam call option, dimana S T > E (in the money), maka call option akan dieksekusi, karena memiliki nilai intrinsik yang positif, sehingga akan memberikan keuntungan bagi call holder. Dengan demikian maka keuntungan yang diperoleh adalah sebesar:

Nilai intrinsiknya 4.000 X (Rp.7.000 Rp.6.500) = Rp.2.000.000 Kurang: Premi 4.000 X Rp.325 = Rp.1.300.000 Keuntungan = Rp. 700.000 Kesimpulan: Investasi dalam option jauh lebih berisiko (volatile) daripada investasi dalam saham yang menjadi underlying asset- nya. Jika terjadi penurunan harga saham, maka kerugian investasi dalam saham hanya sebatas penurunan harganya. Tetapi kerugian investasi dalam call option adalah seluruh premi yang telah dibayarkan. Sebaliknya jika terjadi kenaikan harga saham, maka keuntungan investasi dalam saham hanya sebatas kenaikan harganya. Tetapi keuntungan investasi dalam call option jauh lebih besar, karena harga satuan call option per saham jauh lebih kecil daripada harga saham itu sendiri (Rp. 325 dibanding Rp. 6.500). Sedangkan nilai intrinsik dari call option meningkat sesuai dengan kenaikan harga saham itu. Jadi untuk jumlah investasi yang sama, dalam hal terjadi kenaikan harga saham, maka keuntungan dari investasi dalam call option jauh lebih besar dibandingkan dengan investasi dalam saham yang menjadi underlyingnya. Profit & Loss per lembar saham Beli Saham Beli Call 500 6.000 6.500 6.325 7.000 Harga Saham per lembar - 325-500