BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komitmen PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Kepensiunan di Indonesia (Studi Kasus:Tinjauan Implementasi

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN PELAYANAN MANAJEMEN KEPENSIUNAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

LAYANAN KLAIM OTOMATIS

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transformasi BPJS 2. September 2011

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. juga tak lepas dari pertimbangan dari hasil pekerjaan yang didapat. Tabungan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan, kualitas produk, birokrasi, fasilitas, dan biaya.

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

TABUNGAN HARI TUA (THT)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Republik Indonesia. Bahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan (protection), pemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. baik (good governance). Menurut Thoha dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang bisa dilakukan manusia untuk meminimalkan. beban kerugian adalah dengan menyimpan atau menabung uang.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB I PENDAHULUAN. Dana pensiun merupakan sebuah alternatif pilihan dalam memberikan

BAB III PENYAJIAN DATA. (Persero) Cabang Kota Pekanbaru Dalam Mewujudkan Visi Misi Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa diruntut sejak masa sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan. Pelaksanaan pembangunan nasional dalam sektor ketenagakerjaan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Dan Realisasinya Sebagai Alat Penilaian Kinerja Perusahaan Pada PT Taspen (Persero) KCU Bandung

BAB I PENDAHULUAN. berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya. yang tidak mampu untuk memelihara kesehatannya maka pemerintah mengambil

BAB 1 PENDAHULUAN. demokratis. Kebijaksanaan sosial dapat dianggap sebagai kerangka kerja utama untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

Ringkasan Eksekutif Telaahan Kebijakan Sistem Pensiun PNS

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Kementerian

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda diberikan sebagai jaminan hari

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan daerah diselenggarakan sesuai dengan yang diamanatkan. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu tinggi, dan sarana prasarana transportasi yang lebih

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Kata Pengantar... Peraturan Bersama... BAB I PENDAHULUAN... 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah

2 PT. Jamsostek (Persero) terus berjalan dalam bentuk Manfaat Layanan Tambahan yang terintegrasi dalam program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

No peserta harus dapat dipenuhi dari Iuran tersebut. Untuk itu, badan penyelenggara harus dapat mengelola dan mengembangkan secara terarah dan

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komitmen PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau lebih dikenal dengan PT.TASPEN (Persero) adalah Pengelolaan Dana Pensiun, termasuk Manajemen Data Peserta Pensiun,Tabungan Hari Tua (THT) serta jaminan sosial lainnya seperti Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian secara akuntabel serta berlandaskan atas integritas dan etika yang tinggi kepada para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pengelolaan urusan ini tentunya mendukung terwujudnya perubahan dan perbaikan sistem kesejahteraan PNS menjadi lebih komperhensif sesuai dengan best practices (Subiyanto, 2005:1). PT. TASPEN (Persero) pada konteks kekinian dihadapkan pada ragam regulasi tentang Manajemen Kepegawaian Sipil. Dimana hal ini mengarah kepada salah satu kerangka besar reformasi birokrasi, yaitu terkait Penataan pensiun termasuk pemberian kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berangkat dari kondisi ini, banyak hal yang harus dilakukan PT. TASPEN (Persero), terkait pola manajemen ulang yaitu proses pembayaran pensiun termasuk komponen lain yang menyertainya. Untuk melihat kondisi ini kedepan, tentunya perlu melihat implementasi tentang Peraturan Pelayanan yang berlaku di PT. TASPEN (Persero) khususnya terkait pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, guna memberikan rekomendasi kedepan mengenai kegagalan dan kesuksesan dari Peraturan Pelayanan yang telah ditetapkan oleh PT. TASPEN (Persero), karena berhasil atau tidaknya sebuah

2 proses implementasi kebijakan sampai dengan tercapainya hasil, bergantung kepada kegiatan program yang telah dirancang dengan pembiayaan yang cukup. Selain dipengaruhi isi kebijakan dan konteks implementasinya (Grindle, 1980:7). Pada kinerjanya, PT. TASPEN (Persero) berpedoman pada Peraturan Direksi Nomor PD-12/DIR/2012. Pada peraturan ini memuat tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Program Tabungan Hari Tua, Program Pensiun, dan Manajemen Data Peserta Pensiun, termasuk kepesertaan dan iuran, kewajiban dan hak peserta pensiun, perhitungan besar manfaat, jenis pensiun, batas usia pensiun, hingga pelayanan peserta berupa pelayanan klim langsung dan tidak langsung, mekanisme dan persyaratan pengajuan manfaat, dan delighted customer service (Pelayanan Melebihi Harapan Peserta) melalui penyederhanaan dan kemudahan proses pelayanan dengan memperhatikan pelayanan yang lebih akurat, efektif, dan efisien sesuai prinsip Good Coorporate Governance. PT. TASPEN (Persero) sendiri dalam kinerjanya seringkali dihadapkan pada berbagai kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan pelayanan yang diberikan kepada peserta pensiun, yaitu diantaranya terkait dengan tata cara pemberian dan penerimaan pensiun kepada PNS, salah satunya kepada PNS yang sudah meninggal, baik yang sudah berkeluarga maupun yang belum menikah dengan kriteria sedang menderita sakit, sudah memasuki usia lanjut dan tidak mampu untuk datang langsung ke PT. TASPEN (Persero), diberikan prioritas utama oleh PT. TASPEN (Persero) dengan mengunjungi langsung peserta pensiun tersebut. Akan tetapi, kondisi ini sejatinya menghambat pelaksanaan pelayanan dari PT. TASPEN (Persero) itu sendiri terutama pada permasalahan kurangnya

3 berkas-berkas penting yang diperlukan. Seperti tidak memiliki akta nikah dari Catatan Sipil dan akta kelahiran yang hilang. Selain itu, penerimaan pensiun khususnya tanpa ahli waris atau tanpa suami/istri, hanya dengan anaknya yang telah dewasa dengan status sudah menikah/memiliki pekerjaan. Pada saat peserta pensiun datang ke PT. TASPEN (Persero), tidak membawa berkas sesuai dengan ketentuan yang ada dan melampirkan berkas yang berisi penempatan tanda tangan Kepala Desa yang salah, merupakan permasalahan yang sering terjadi dan sangat mempengaruhi pelaksanaan pelayanan yang diberikan kepada peserta pensiun, sehingga peserta tidak dapat mengikuti prosedur selanjutnya dan secara otomatis peserta pensiun harus mengulang prosedur dari awal lagi. Hal ini menyita waktu dan tenaga peserta pensiun. PT. TASPEN (Persero) juga memiliki beragam prestasi yang membanggakan terkait dengan kinerjanya yang telah berhasil membangun kerja sama dengan 13 mitra bayar pensiun termasuk instansi peserta dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai front desk PT. TASPEN (Persero) di luar daerah dalam memudahkan pemberian layanan ketaspenan serta beberapa penghargaan bergengsi yang diperoleh PT. TASPEN (Persero). Dari kondisi yang diuraikan diatas, tentunya diperlukan sebuah manajemen yang kuat dalam pola pelayanan manajemen pensiun. Hal ini tentunya sangat diperlukan untuk merekomendasi kedepan tentang pemberian pola pensiun dan kesejahteraan. Meskipun permasalahan mengenai kesejahteraan PNS khususnya pensiun sudah dikelola sepenuhnya oleh PT. TASPEN (Persero) bukan lagi oleh

4 PT. Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (JAMSOSTEK), dimana secara jelas disebutkan bahwa Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) Nomor 24 Tahun 2011, PT. JAMSOSTEK menyelenggarakan BPJS Ketenagakerjaan dengan peserta yaitu pegawai swasta bukan PNS. Namun, jika PNS ingin mengikuti BPJS Ketenagakerjaan diperbolehkan, akan tetapi hal tersebut bersifat pribadi dan tidak kolektif. Apabila kondisinya bersifat kolektif, hal tersebut pasti diwajibkan melalui instansi terkait. Selain itu, Peningkatan kualitas pelayanan juga menjadi mutlak untuk diwujudkan oleh PT. TASPEN (Persero), melalui implementasi tentang peraturan pelayanan yang berdasarkan atas Peraturan Direksi Nomor PD-12/DIR/2012, dimana secara struktural sesungguhnya makna dari implementasi itu sendiri adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan dapat terealisasikan melalui aktivitasi instansi pemerintah yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan (Grindle, 1980: 6). Berdasarkan uraian dari kondisi tersebut diatas, maka penelitian ini secara khusus akan mendeskripsikan tentang implementasi peraturan pelayanan sistem pensiun bagi kepegawaian sipil di Indonesia, khususnya yang ada di PT. TASPEN (Persero) Cabang Denpasar, terutama saat dihadapkan dengan upaya reformasi birokrasi pasca kerja (pensiun), termasuk keberhasilan maupun hambatanhambatan yang ada di dalamnya.

5 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah Implementasi Peraturan Direksi Nomor PD-12/DIR/2012 yang diterbitkan oleh PT. TASPEN (Persero) Cabang Denpasar terkait dengan upaya reformasi birokrasi pasca kerja (pensiun)? 2. Apa hambatan dan tantangan yang muncul dalam implementasi peraturan direksi tersebut? 1.3 Batasan Penelitian Batasan pada penelitian ini adalah implementasi dari Peraturan Direksi Nomor: PD-12/DIR/2012 sebagai Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Program Pensiun, Tabungan Hari Tua, dan Manajemen Data Peserta di PT. TASPEN (Persero) Cabang Utama Denpasar terkait dengan upaya reformasi pasca kerja (pensiun) serta bentuk kendala maupun hambatan yang dihadapi oleh PT. TASPEN (Persero) terkait dengan pelaksanaan implementasi tentang Peraturan Direksi Nomor: PD-12/DIR/2012 tersebut. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan mengenai implementasi Peraturan Direksi Nomor PD- 12/DIR/2012. 2. Tujuan Khusus Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

6 1. Untuk mendeskripsikan serta menjelaskan dampak Implementasi Peraturan Direksi PT. TASPEN (Persero) Nomor PD-12/DIR/2012 terhadap pelayanan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil. 2. Untuk mendeskripsikan serta menjelaskan bentuk-bentuk hambatan dan tantangan dari Implementasi Peraturan Direksi PT. TASPEN (Persero) Nomor PD-12/DIR/2012. 1.5 Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a) Mengetahui dampak Implementasi Peraturan Direksi PT. TASPEN (Persero) Nomor PD-12/DIR/2012 terhadap pelayanan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil b) Mengetahui tingkat hambatan dan tantangan dari implementasi Peraturan Direksi Nomor PD-12/DIR/2012 c) Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengetahuan bagi peneliti berikutnya untuk meneliti tentang implementasi peraturan pelayanan sistem pensiun bagi kepegawaian sipil di Indonesia, khususnya yang ada di PT. TASPEN (Persero). 2. Manfaat Praktis a) Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan bagi PT. TASPEN (Persero) dalam menentukan keberlanjutan pelaksanaan pelayanan berdasarkan Peraturan Direksi Nomor PD-12/DIR/2012.

7 b) Diharapkan menghasilkan informasi yang mampu menjelaskan kepada masyarakat khususnya Pegawai Negeri Sipil mengenai tingkat keberhasilan implementasi Peraturan Direksi Nomor PD-12/DIR/2012. 1.6 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian pada skripsi ini dibagi dalam 5 (lima) bab. Masingmasing bab diuraikan sebagai berikut: BAB 1: Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang mendorong penelitian tentang Implementasi Kebijakan Peraturan Direksi Nomor: PD- 12/DIR/2012 tentang Pelayanan dalam Program Pensiun, Tabungan Hari Tua, dan Manajemen Data Peserta di PT. TASPEN (Persero) Cabang Utama Denpasar yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : Tinjauan Pustaka Pada bab ini menguraikan tentang konsep dan teori yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Pengertian, Tipe, dan Jenis Kebijakan Publik, Peraturan Pelayanan, Manajemen Kepensiunan, New Public Service, Siklus Kebijakan Publik, Pengertian dan Model Implementasi Kebijakan, Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran. BAB III: Metodologi Penelitian Pada bab ini menitikberatkan pada metode yang digunakan dalam penulisan yaitu jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyajian data.

8 BAB IV : Pembahasan Bab ini menjabarkan tentang jawaban dari permasalahan dengan menguraikan mengenai gambaran umum tentang PT. TASPEN (Persero) Cabang Utama Denpasar, temuan penelitian berupa pelaksanaan pelayanan Program Pensiun, Program Tabungan Hari Tua, dan Manajemen Data Peserta di PT. TASPEN (Persero) Cabang Utama Denpasar, serta analisis penelitian berupa Implementasi Kebijakan Peraturan Direksi menurut Merilee S Grindle, faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Kebijakan Peraturan Direksi Nomor: PD- 12/DIR/2012. BAB V : Penutup Pada Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dan peneliti memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan ini.