Urgensi Perpustakaan untuk menunjang. sukses belajar mengajar di lingkungan sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR UJIAN AKHIR SEMESTER. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN MINAT BACA PADA SISWA. Dosen : Nanik Arkiyah, M.

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Makalah PPM Guru dalam perkembangan. Oleh Mada Sutapa, M.Si

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam

Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI TREND DALAM PEMBELAJARAN MANDIRI DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BAB I PENDAHULUAN. tentang perpustakaan sekolah mulai muncul. Salah satunya adalah surat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kutipan Undang-Undang Dasar 1945 mencerdaskan kehidupan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Peran perpustakaan sekolah sangatlah signifikan dalam mencerdaskan

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka

Peranan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan

HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

PEMANTAPAN JARINGAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL TERHADAP PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH: Pembudayaan Literasi Informasi di Kalangan Siswa

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

MENDEKATKAN PUSTAKA KE SISWA DAN MENDEKATKAN SISWA KE PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah dasar, Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

yang diharapkan dari pembelajaran itu dan bukan sekedar suatu proses dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 SUSUKANLEBAK SKRIPSI

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

Assalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN LITERATUR

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU (KPPG)

SUMBER BELAJAR. Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan sekolah adalah salah satu bangunan atau ruang di sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masyarakat terpelajar dan terdidik, terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Ir. GENTUR PRIHANTONO SP. MT PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ita Hardianti, 2013

Transkripsi:

Urgensi Perpustakaan untuk menunjang sukses belajar mengajar di lingkungan sekolah Oleh Ishak, S.S, M.Hum PROGRAM STUDI ILMU PEPRUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA USU MEDAN, 2009 Ishak : Urgensi Perpustakaan untuk menunjang sukses belajar-mengajar di lingkungan sekolah, 2009

Urgensi Perpustakaan untuk menunjang sukses belajar mengajar lingkungan sekolah di Ishak, S.S, M.Hum 1. Pendahuluan Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya pada tingkat Pendidikan Menengah dan Pendidikan Dasar. Dari 286.923 unit sekolah diseluruh Indonesia, belum seluruhnya memiliki perpustakaan sekolah (Data Jardiknas, 2009). Selanjutnya data Depdiknas tahun 2007, baru 5 % SD/MI yang mempunyai perpustakaan sekolah, SMP sekitar 42% dan SMU sekitar 68%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa perpustakaan sekolah belum menjadi prioritas sebagai program yang perl u diperhatika n untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sementara itu dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan perlunya peningkatan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang proses kegiatan belajar siswa dan guru. Kurikulum tahun 2006 ini menuntut guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan pembelajaran khususnya dalam mengembangkan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu didukung perpustakaan yang mampu berfungsi dengan baik. Perpustakaan sekolah dapat diartikan sebagai tempat kumpulan koleksi bahan pustaka buku buku atau tempat buku yang dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Hakikat penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi warga sekolah. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan pro ses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. Makalah ini akan menyampaikan konsep perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dengan fokus pembahasan pada fungsi organisasi perpustakaan sekolah, strategi dan peluang pengembangan perpustakaan sekolah, dan pengembangan paramater sekolah yang ideal untuk menunjang sukses belajar mengajar di lingkungan sekolah. 2

2. Urgensi perpustakaan sekolah seba gai sumber pembelajaran Perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa: a. perpustakaan merupakan sumber belajar, b. merupakan salah satu komponen sistem instruksional, c. sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran, d. sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan un tuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi. Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah. Mengacu pada definisi sumber belajar yang diberikan oleh Association for Education Communication Technology (AECT) maka pengertian sumber belajar adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarny a. Ditinjau dari segi pendayagunaan, AECT membedakan sumber belajar menjadi dua macam yaitu: a. sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancang tersebut dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video dan sebagainya yang memang dirancang untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran tertentu, b. sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak terdapat disekeliling kita dan jika suatu saat kita membutuhkan, maka kita tinggal memanfaatkannya. Contoh sumber belajar jenis ini adalah tokoh masyarakat, toko, pasar, museum. Pada definisi AECT tentang sumber belajar, maka sumber belajar yang dirancang untuk membantu pencapaian tujuan belajar perlu dikelola dan disimpan dengan baik untuk didayagunakan secara maksimal. Pengelolaan dan penyimpanan berbagai sumber belajar tadi ditempatkan dan diorganisasikan di perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan di lingkungan sekolah guna membantu tercapainya sukses belajarmengajar. 3. Org anisasi Perpustakaan Sekolah Penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat menciptakan atmosfir sekolah yang kondusif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Perpustakaan sekolah juga dapat mendorong tumbuhnya daya kreasi dan imajinasi anak melalui berbagai bacaan yang tersedia di perpustakaan. Untuk bisa menciptakan kondisi tersebut organisasi perpustakaan sekolah haruslah dapat 3

mendukung peran dan tugas yang lebih profesional. A. Kendala yang dihadapi Um umnya organisasi perpustakaan sekolah masih mengalami kendala yang disebabkan berbagai faktor sebagai berikut: Belum adanya komitmen bersama tentang posisi perpustakaan sekolah sebagai unit yang strategis dalam menun jang proses pembelajaran di sekolah. Minimnya dana oper asional pengelolaan dan pembinaan perpustakaan sekolah, Terbatasnya tenaga pengelola perpustakaan yang mampu mengelola perpustakaan serta mengembangkannnya sebagai sumber belajara bagi siswa dan guru, Lemahnya koleksi perpustakaan sekolah. Umumnya perpus takaan sekolah tempat menyimpan buku paket/buku pelajaran dari pemerintah, Kepedulian penentu kebijakan terhadap perpustakaan masih k urang, bahkan keberadaan perpustakaan hanya sebagai pelengkap, Masih kurangny a sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk ruang perpustakaan sek olah. Belum adanya jam perpus takaan sekolah yang terintegrasi dengan kurikulum, Kegiatan belajar mengajar belum memanfaatkan perpustakaan secara maksimal, guru belum secara maksimal memberikan tugas kepada siswa yang terkait dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah. B. Upaya mengatasi kendala Untuk mengatasi masalah tersebut perpustakaan memang perlu mendapat perhatian. Sekolah perlu melakukan berbagai upaya agar perpustakaan dapat berjalan paling tidak sesuai dengan kondisi masing masing sekolah. Standar yang telah dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional memang perlu dijadikan acuan. Namun itu semua perlu disesuaikan dengan kondisi sekolah. Ada beberapa cara mengatasi kondisi yang kurang mendukung. Misalnya masalah ruangan perpustakaan dan tenaga pengelola. Kalau Sekolah belum memiliki ruang perpustakaan, koleksi dapat di pindahkan ke kelas yang mencerminkan kebutuhan kelas dan dibawah pengawasan wali kelas. Pada kondisi ini diperlukan kedisiplinan administrasi agar buku dapat dikelola dengan baik. Siapa yang meminjam dan kapan harus kembali. Konsep perpustakaan kelas sudah diterapkan di beberapa sekolah yang tidak memiliki ruangan perpustakaan. Masalah dana misalnya, dapat diatasi dengan mengadakan kerjasama dengan Komite Sekolah. Pendekatan dengan Komite Sekolah dan menyampaikan program sekolah termasuk didalamnya adalah program pengembangan perpustakaan. Perpustakaan perlu mendapat dukungan dana tetap dari Komite Sekolah sehingga koleksinya dapat ditambah setiap periode tertentu. Tanpa ada penyegaran koleksi perpustakaan menjadi kering dan kurang menarik minat siswa untuk datang dan 4

memanfaatkanny a. Beberapa pakar bidang perpustakaan mengatakan mendirikan perpustaakaan itu mudah, tetapi untuk menjaga kelangsungnya diperlukan kerja serius dengan program yang jelas dan terarah. Karena dalam pelaksanannya banyak tantangan dan itu harus diatasi agar perpustakaan terus dapat berfungsi sebagai sumber belajar. 4. S trategi Pengembangan Organisasi Perpustakaan Sekolah Melihat fungsi perpustakaan yang demikian penting dan melihat kenyatan bahwa pengelolaan perpustakaan sekolah belum berjalan dengan baik, untuk itu diperlukan srategi pengembangan perpustakaan sekolah dengan baik. Tentunya pengembangan perpustakaan sekolah harus berangkat dari inisiatif sekolah itu sendiri. Adapun pengembangan perpustakaan sekolah meliputi hal hal sebagai berikut: Status organisasi, perlu ada kepastian status organisasi perpustakaan sekolah, Pembiayaan, perlu adanya anggaran yang memadai yang dapat digunakan untuk operasional perpustakaan sekolah, Gedung dan atau ruang perpustakaan, perlu ada ruangan yang representatif sehingga keberadaan perpustakaan sekolah mampu menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, Koleksi bahan pustaka, koleksi bahan pustaka perlu disesuaikan dengan kebutuhan minimun sekolah yang mengacu pada kurikulum dan kegiatan ekstra kurikuler si sekolah. Peralatan dan perlengkapan, perlu disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan sekolah sehingga perpustakaan dapat berjalan dengan baik Tenaga perpustakaan, mempunyai kualifikasi yang memadai untuk pengelolaan perpustakaan sekolah. Layanan perpustakaan, disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Jika mungkin ada layanan diluar jam jam belajar siswa, sehingga siswa dapat memanfaaatkan perpustakaan dengan baik. Promosi, perlu dilakukan dengan berbagai cara agar perpustakaan menarik bagi siswa. 5. P eluang Pengembangan Perpustakaan Sekolah Beberapa kondisi yan g saa t ini dapat mendukung pengembangan perpustakaan sekolah telah ada seperti: Adanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan dasar pijakan dan memungkinkan semua lembaga pendidikan formal didukung oleh sarana dan prasarana (termasuk perpustakaan), Adanya Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 5

Pendidikan. Adanya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 25 Tahun 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah. Peraturan tersebut menegaskan bahwa setiap sekolah/madrasah untuk semua jenis dan jenjang yang mempunyai jumlah tenaga perpustakaan sekolah/madrasah lebih dari satu orang, mempunyai lebih dari enam rombongan belajar (rombel), serta memiliki koleksi minimal 1000 judul materi perpustakaan dapat mengangkat kepala perpustakaan sekolah/madrasah. Pemberlakuan kurikulum Tahun 2006 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KTASP) yang menuntut guru untuk mengembangkan indikator pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Untuk iu sekolah perlu didukung dengan perpustakaan secara memadai. Adany a Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPuSI) dengan 5 (lima) progra m utama, yaitu: 1. Meningkatkan profesionalisme tenaga perpustakaan sekolah melalui progran pendidikan dan pelatihan 2. Mendorong terwujudnya jenjang karier tenaga perpustakaan sekolah sesuai/sepadan dengan kompetensi dan profesionalisme yang mereka miliki 3. Membangun kerjasama guru dan pustakawan dalam proses pembelajaran yang berkualitas di sekolah 4. Memfasilitasi terwujudnya perpustakaan yang representatif di sekolah dengan meningkatkan koleksi, fasilitas dan mutu layanan 5. Membentuk masyarakat sekolah yang berbasis pengetahuan (knowledge based school community) dan pribadi pembelajaran sepanjang hayat (long life learner) Adanya metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Dalam metode ini siswa dituntut untuk mengembangkan, dan memperdalam sendiri materi yang telah disampaikan oleh guru. Dalam kondisi ini maka peran perpustakaan sangat besar untuk membantu siswa dalam memperkaya kasanah pengetahuannya, Adanya kebijakan permerintah untuk menggalakkan minat baca dengan mengambil even even tertentu seperti: 1. 2 Mei sebagai hari Pendidikan Nasional dan sekaligus sebagai even bulan buku, 2. 14 September sebagai hari Aksara Internasional, momentum ini sekaligus dimanfaatkan sebagai bulan gemar membaca dan hari kunjung perpustakaan, 3. 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda dan sekaligus bulan bahasa. Kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan perpustakaan. Momen ini sangat baik untuk kegiatan promosi dan pemasyarakatan perpustakaan serta pengembangan minat baca siswa, Kebijakan pemerintah/pemerintah daerah untuk memberikan subsidi buku baik buku pelajaran maupun buku bacaan kepada setiap sekolah, Tumbuhnya berbagai partisipasi masyarakat yang berkaitan dengan minat baca, 6

perbukuan, dan perpustakaan, seperti Gerakan Waqaf Buku, Kelompok Masyarakat Pecinta Buku (KMPB), Klub Perpustakaan, dan Kelompok Pecinta Bacaan Anak. 6. Pendayagunaan Perpustakaan Sekolah Jika perpustakaan sekolah akan difungsikan sebagai penunjang proses belajar siswa, maka perlu ada upaya untuk lebih mendayagunakan perpustakaan tersebut. Berikut ini beberapa cara untuk lebih memberdayakan keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah: perlu upaya untuk menciptakan penguatan organisasi terhadap perpustakaan sekolah, perlu diciptakan pengajaran yang terkait dengan pemanfaatan fasilitas yang tersedia di perpustakaan, perlu upaya melibatkan guru dalam pemilihan k oleksi perpustakaan yang akan dibeli, sehingga guru tahu koleksi yang demiliki perpustakaan, promosi dan pemasyarakatan perpustakaan dengan mengambil even even khusus seperti pada hari peringatan nasional, perlu diupayakan adanya jam belajar di perpustakaan, sehingga siswa terbiasa memanfaatkan perpustakaan, perlunya pemberian rangsangan kepada siswa agar termotivasi untuk memanfaatkan perpustakaan, misalnya penghargaan terhadap siswa yang meminjam buku paling banyak dalam kurun waktu tertentu. 7. Perpus takaan Sekolah Yang Ideal Perpustakaan sekolah yang baik memang bersifat relatif, namun demikian bukan berarti kriteria tersebut tidak bisa dirumuskan sama sekali. Sifat relatif ini disebabkan oleh kondisi dari sekolah yang sangat beragam. Ada sekolah yang mempunyai sarana yang lengkap sedangkan pada sisi lain masih ada sekolah yang sarana pendukungnya kurang lengkap. Berikut ini beberapa kriteria dari "perpustakaan sekolah yang ideal" yang dapat berfungsi sebagai sumber belajar siswa secara memadai. adanya status organisasi yang kuat dari perpustakaan, struktur oraganisasi perpustakaan jelas dan berjalan dengan baik, memiliki ruangan yang memadai sesuai dengan jumlah siswa dan jumlah koleksi, memiliki tempat baca yang memadai, miliki perabot perpustakaan yang memadai, partisipasi pemakainya (siswa dan guru) baik dan aktif, jenis koleksi mencerminkan komposisi yang baik antara buku teks dengan buku 7

fiksi, yaitu 40% untuk buku teks, 30% buku buku pengayaan, dan 30% buku fiksi serta judul buku yang dimiliki bervariasi, koleksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan kurikulum sekolah, memiliki tenaga pustakawan atau tenaga pengelola dengan kompetensi yang memadai, pengorganisasian koleksi teratur dan menurut standar yang berlaku, didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi administrasi perpustakaan tertib, memiliki sarana penelusuran informasi yang baik (katalog online) memiliki peraturan perpustakaan, memiliki program pengembangan secara jelas dan terarah, memiliki program keberaksaraan informasi (literasi infomasi) memiliki program pengembangan minat membaca dikalangan siswa, memiliki program mitra perpustakaan, melakukan kegiatan promosi dan pemasyarakatan perpustakaan, kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan kurikulum dan kegiatan belajar, memiliki anggaran perpustakaan secara tetap, adanya kerjasama dengan sekolah lain, pelayanan menyenangkan, ada jam perpustakaan sekolah yang terintegrasi dalam kurikulum.. Parameter di atas tentunya tidak bisa diterapkan disemua sekolah, karena masingmasing sekolah kondisinya tidak sama. Dengan parameter tersebut pihak sekolah dapat mengembangkan perpustakaan sekolah secara ideal. 8. Penutup Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa sukses belajar mengajar dalam lingkungan sekolah perlu didukung oleh sarana perpustakaan yang representatif sebagai sumber belajar mengajar. Sebagai sumber belajar perpustakaan sekolah mengemban beberapa fungsi yang amat penting. Fungsi perpustakaan tersebut akan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh komitmen yang tinggi dari seluruh masyarakat sekolah, seperti penentu kebijakan pada tingkat departemen, tingkat daerah, tingkat sekolah (kepala sekolah, guru, dan pengelola perpustakaan). Keberadaan perpustakaan sekolah perlu ditangani secara baik dan memadai. Untuk itu diperlukan pengembangan koleksi yang sesuai dengan kurikulum, organisasi dan penguatan kelembagaan perpustakaan, pengelolaan perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi, pelayanan, penyediaan sarana dan prasarana, serta program promosi dan pengembangan perpustakaan. Daftar Pustaka 8

Andajani, Aroem. Peran perpustakaan sekolah dalam ikut serta pada kegiatan pendidikan. Jurnal Perpustakaan Sekolah, 2008 Budisetyo Prianggono dkk. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Bahan pelatihan kepala SMU se Indonesia di Malang, 1996. Darmono, 2002. Menjadi pintar: memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Malang: UM Press Darmono, 2004. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan ke 2. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Darmono. Pengembangan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Malang: UM Press, 2006 Djazali, H. Achmad. 1994. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah. Suara Guru. no. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 25 Tahun 2008 tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah Tafrikhuddin. Pembelajaran berbasis perpustakaan sekolah: upaya akselerasi pemberdayaan sekolah melalui perpustakaan. UIN Sunan Kalijaga, 2008 Undang undang R.I. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Yudi C, Teguh. Peran perpustakaan sekolah dalam mencetak siswa berprestasi. Jurnal Perpustakaan Sekolah. 2001 9