PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING

dokumen-dokumen yang mirip
Design FIR Filter. Oleh: Tri Budi Santoso Group Sinyal, EEPIS-ITS

Implementasi Filter Finite Impulse Response (FIR) Window Hamming dan Blackman menggunakan DSK TMS320C6713

BAB VI FILTER DIGITAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus 2012 sampai dengan November 2012

MODUL 5 FILTER FIR DAN WINDOW

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIR UNTUK MEREDUKSI NOISE DENGAN MATLAB

BAB VI FILTER DIGITAL

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Implementasi Filter FIR secara Real Time pada TMS 32C5402

Di dalam perancangan filter-filter digital respons impuls tak terbatas diperlukan transformasi ke filter analog Diperlukan adanya pengetahuan filter

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir yang berjudul Sistem Penyama Adaptif dengan Algoritma Galat

DTG2D3 ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI FILTER ANALOG. By : Dwi Andi Nurmantris

SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA

SIMULASI HASIL PERANCANGAN LPF (LOW PASS FILTER) DIGITAL MENGGUNAKAN PROTOTIP FILTER ANALOG BUTTERWORTH

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

BAB III PERANCANGAN SISTEM PENYAMA

ANALISIS PERFORMANSI FILTER DIGITAL IIR DARI PROTOTYPE BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV 1

penulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl

Implementasi Filter Digital Finite Impulse Response Metode Penjendelaan Blackman pada DSP TMS320C6711

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR) DENGAN RESPON BUTTERWORTH DAN CHEBYSHEV MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT

KULIAH 9 FILTER DIGITAL

MODUL 4 PEMFILTERAN PADA SINYAL WICARA

MODUL 4 ANALOG DAN DIGITAL FILTER

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

MODUL I SINYAL WAKTU DISKRIT. X(n) 2 1,7 1,5

DENGAN RESPON ELLIPTIC DAN BESSEL MENGGUNAKAN DSK TMS320C6713 IMPLEMENTASI FILTER INFINITE IMPULSE RESPONSE (IIR)

BAB I PENDAHULUAN. tidak semua orang mau menjalankan pola hidup sehat dan teratur untuk

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

BAB II DASAR-DASAR PENAPIS

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

IMPLEMENTASI FILTER DIGITAL FIR (FINITE IMPULSE RESPONSE) PADA FIELD PROGRAMMABLE GATE ARRAYS (FPGA)


MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB II DASAR TEORI. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan teori teori yang diperlukan untuk

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 5 (BAND STOP FILTER)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

Adaptive IIR Filter Untuk Active Noise Controller Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

Filter Orde Satu & Filter Orde Dua

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

SISTEM PENYAMA ADAPTIF DENGAN ALGORITMA GALAT KUADRAT TERKECIL TERNORMALISASI

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGOLAHAN DATA PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA 2016 OP-AMP DAN FILTER AKTIF. Nama : Asisten : Kelompok : I.

Implementasi Filter Digital Infinite Impulse Response pada DSP TMS320C6711

SATUAN ACARA PERKULIAHAN EK.353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Filter Digital Finite Impulse Response Metode Penjendelaan Hamming pada DSP

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Perancangan dan Implementasi Percobaan Pengolahan Sinyal Digital Secara Online

LAPORAN PRAKTIKUM DSP

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

BAB III PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HILBERT

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

SIMULASI TAPIS FINITE IMPULSE RESPONSE (FIR) DENGAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT)

Simulasi Perancangan Filter Analog dengan Respon Butterworth

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING ABSTRAK

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

Simulasi Perancangan Filter Analog dengan Respon Chebyshev

SIMULASI FILTER SALLEN KEY DENGAN SOFTWARE PSPICE

SKRIPSI FILTER DIGITAL FIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA. ft- ~ Blicl NAMA: BUDI NRP :

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

IMPLEMENTASI FILTER DIGITAL IIR BUTTERWORTH PADA DSP STARTER KIT TMS320C3x

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016

Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia

SIMULASI PENGOLAHAN SINYAL DIJITAL FILTER ADAPTIF MENGGUNAKAN ALGORITMA LMS, RLS, FAST KALMAN, DAN GAL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

Bahan 4 Filter Butterworth dan Chebyshev

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA GODARD

Modul 02: Elektronika Dasar

BAB II DASAR TEORI. satu simbol mengganggu simbol berikutnya. ISI biasanya disebabkan oleh propagasi

BABI PENDAHULUAN. Pemakaian tiiter sebagai pembatas atau penyaring frekuensi sinyal

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER )

PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER

Bahan 2 Transmisi, Tipe, dan Spesifikasi Filter

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

SISTEM KENDALI DASAR RESPON WAKTU DAN RESPON FREKUENSI. Fatchul Arifin.

Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Bab ini membahas tentang pengujian alat yang dibuat, adapun tujuan

BAB II TEORI PENUNJANG

Filter digital adalah suatu piranti yang sangat dibutuhkan oleh sistem-sistem

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

Implementasi Real Time Digital Audio Equalizer 4 Band menggunakan DSK TMS320C6713

MODUL 5 RANGKAIAN AC

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Transkripsi:

PERANCANGAN DAN SIMULASI LOW PASS FINITE IMPULSE RESPONSE DENGAN METODE WINDOWING Irmawan, S.Si, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya ABSTRAK Filter digital adalah suatu algoritma yang mengolah sinyal masukan digital dan menghasilkan isyarat keluaran digital yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan tujuan filter. Filter digital dapat dibagi menjadi dua yaitu Filter Digital IIR (infinite impulse response) dan FIR (finite impulse response). Pembagian ini berdasarkan pada tanggapan impuls filter tersebut. FIR memiliki tanggapan impuls yang panjangnya terbatas, sedangkan IIR tidak terbatas. Filter yang akan dirancang adalah filter digital low-pass non recursive (FIR) yang mempunyai karakteristik, amplitudo pada pita frekuensi lolos turun sampai 3 db dari 0 s/d 1000 Hz. Pada frekuensi 3300 Hz diinginkan sinyal diredam minimum 24 db. Filter tersebut direncanakan bekerja pada frekuensi pencuplikan 10 khz. Perancangan Low Pass Filter dengan Teknik Windowing telah berhasil dilakukan. Penentuan jenis window yang dipakai untuk mendapatkan redaman sebesar 24 db dengan nilai k terkecil adalah window Bartlet. Respon frekuensi filter Low Pass Filter, pada frekuensi cutoff, magnitudo impulse response sebesar 6 db dan pada frekuensi stop band redamannya sebesar 35 db. Kata Kunci : FIR, IIR, amplitudo, frekuensi cutoff, windowing ABSTRACT Filter digital is an the algorithm digital signal processing and yield the digital output signal which measure up to selected in line with filter. Filter divisible digital become two that is Filter Digital IIR (infinite impulse response) and FIR (finite impulse response). This division pursuant to impulse response filter. FIR have the is impulse response of limited length, is while IIR not limited. Filter to be designed is filter digital low-pass the non recursive (FIR) having the characteristic, amplitude at frequency band get away to get down to - 3 db from 0 to 1000 Hz. At frequency of 3300 Hz wanted sinyal weakened by the minimum of 24 db. Filter the is planned put hand to the sampling frequency 10 khz. Design Low Pass Filter with Windowing metode have succeeded to be done. Determination of type window weared to get the damping equal to 24 db with value k smallest is window Bartlet. Frequency response LPF at frequency cutoff, magnitude impulse response equal to 6 db and at frequency stop his damping band equal to 35 db. Key Words : FIR, IIR, amplitudo, frekuensi cutoff, windowing

I. PENDAHULUAN Filter digital adalah suatu prosedur matematika/algoritma yang mengolah sinyal masukan digital dan menghasilkan isyarat keluaran digital yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan tujuan filter. Filter digital dapat dibagi menjadi dua yaitu Filter Digital IIR (infinite impulse response) dan FIR (finite impulse response). Pembagian ini berdasarkan pada tanggapan impuls filter tersebut. FIR memiliki tanggapan impuls yang panjangnya terbatas, sedangkan IIR tidak terbatas. FIR sering juga disebut sebagai filter nonrekursif dan IIR sebagai filter rekursif. FIR tidak memiliki pole, maka kestabilan dapat dijamin sedangkan IIR memiliki polepole sehingga lebih tidak stabil. Pada filter digital orde tinggi, kesalahan akibat pembulatan koefisien filter dapat mengakibatkan ketidakstabilan. Ada beberapa metode untuk merancang filter digital FIR. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode penjendelaan (windowing). Dalam metode penjendelaan itu sendiri ada beberapa teknik yang tergantung pada jenis jendela yang digunakan. Unjuk kerja metode penjendelaan sangat tergantung pada tipe jendela yang digunakan, suatu hal yang sangat menarik untuk diteliti pengaruh masing-masing jendela terhadap unjuk kerja filter serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing jendela relatif terhadap jendela lainnya. A. Perumusan masalah Filter yang akan dirancang adalah filter digital low-pass non recursive (FIR) yang mempunyai karakteristik, amplitudo pada pita frekuensi lolos turun sampai 3 db dari 0 s/d 1000 Hz. Pada frekuensi 3300 Hz diinginkan sinyal diredam minimum 24 db. Filter tersebut direncanakan bekerja pada frekuensi pencuplikan 10 khz. Masalah yang akan diselesaikan dalam pancangan filter digital ini adalah: a. Menentukan persamaan response impuls h[n] dan j persamaan response frekuensi H ( e ) filter digital hasil perencanaan. b. Menggambarkan response magnitudonya. c. Menentukan persamaan fungsi transfer H(z) dan persamaan beda filter digital hasil perencanaan. d. Menggambarkan realisasi rangkaian filter digital tersebut. B. Tujuan penelitian 1. Merancang Low Pass Filter dengan Teknik Windowing 2. Memahami tahapan perancangan Low Pass Filter dengan Teknik Windowing dan mengimplementasikannya dalam bentuk program matlab. A. Filter Ideal II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam pembicaraan filter ideal ada satu hal yang harus diikuti yaitu bahwa semua sinyal yang memiliki komponen frekuensi dibawah nilai cut-off harus dilewatkan dan semua komponen frekuensi diatas frekuensi cut-off harus direject. Respon impulse pada filter ideal dapat dinyatakan sebagai (Haykin, S., 1991): Dimana : sin(ω n h d (, - < n < (2.1) πn ω c = nilai frekuensi cut off n = merupakan indek nilai sample waktu diskrit Selanjutnya dikenal sebagai filter infinite impulse response (IIR).

Dalam beberapa hal sering diperlukan filter dengan fase linear, yang bentuk tanggap frekuensinya dapat ditulis sebagai : j( ) H ( j) H( j) e (2.4) dimana ( ) Gambar 2.1. Respon impulse filter ideal Filter ini memiliki respon frekuensi seperti berikut: j 1,0 c H dlp ( e ) (2.2) 0, c B. Jenis-Jenis Window Untuk memperoleh filter kausal dengan fase linear, diperlukan filter FIR, yaitu filter dengan tanggap impuls yang panjangnya berhingga. Syarat agar filter FIR mempunyai fase linear harus simetri, sehingga memenuhi = N-n-1) (2.5) Tabel 2.1. Jenis-jenis Window Jenis Window Lebar transisi Pelemahan stopband minimum Rectanguler 4/N -21 db Bartlett 8/N -25 db Hanning 8/N -44 db Hamming 8/N -53 db Blackman 12/N -74 db Gambar 2.2. Respon frekuensi LPF Ideal Tetapi filter ideal semacam ini tidak mungkin untuk direalisasikan secara fisis, yang paling mungkin adalah menyusun suatu filter yang memiliki karakteristik mendekati filter ideal tersebut. Cara untuk memperoleh pendekatan adalah dengan memotong respon impulsenya mulai dari titik nol sampai dengan suatu nilai N tertentu, dengan demikian persamaan (2.1) diatas harus dimodifikasi menjadi: h (,0nN 1 h ( d (2.3) 0, nyanglain Respon ini merupakan bentuk respon impulse yang selanjutnya dikenal sebagai finite impuse response (FIR). III. METODE PENELITIAN Response magnitudo suatu filter LPF dapat dilihat seperti pada gambar berikut: 20log H passband Stopband K c Transitionband K r c r Gambar 3.1. Respons frekuensi LPF Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga daerah, yaitu daerah passband, daerah transisi, dan daerah stopband.

Prosedur untuk mencari nilai parameter (ω C, ω r, orde filter) adalah sebagai berikut: 1) Menentukan nilai ω C dan ω r untuk K c -3dB ω c = 2 f C T sampling Untuk K r -24 db ω r = 2 f r T sampling 2) Penentuan Window Pemilihan jenis window yang digunakan dapat dilakukan dengan memperhatikan tabel berikut: Tabel 3.1. Jenis-jenis window Jenis Pelemahan Lebar transisi Window stopband minimum Rectanguler 4/N -21 db Bartlett 8/N -25 db Hanning 8/N -44 db Hamming 8/N -53 db Blackman 12/N -74 db Keiser variabel - Dari tabel di atas untuk mendapatkan redaman sebesar 24 db atau lebih pada daerah stop band, maka dapat digunakan window Bartlett, Hanning, Hamming, Blackman atau Kaiser. Dalam hal ini dipilih window dengan harga k yang terkecil. 3) Penentuan orde filter Orde filter N, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: N k2/(ω 2 - ω 1 ) Dimana dalam hal ini 2 dan 1 dicari dari pendekatan titik-titik pada pita peralihan (transition band) sebagai berikut : 1 = 0,2 dan 2 = 0,66 Dengan harga k = 4, dari window Bartlett, maka harga N dapat dicari : k 2 N ( 2 1 ) Nilai pergeseran phase adalah : N 1 2 4) Menyelesaikan persamaan Impuls response dan respons frekuensi H(e j ) Impuls respons : sin[ c ( n )] h d ( w( w( [ n ] dimana w adalah window yang akan dipilih. Persamaan respons frekuensi : j N jn H ( e ) e n 0 5) Menggambar response magnitudo Dengan menggunakan program MATLAB, grafik Response frekuensi : H(e j ) sebagai fungsi dapat digambar. 6) Menyelesaikan persamaan fungsi transfer dan persamaan beda Persamaan fungsi transfer : Persamaan beda : N n H ( z) z n 0

y( N k) n k) k 0 7) Menggambar realisasi rangkaian filter Ditentukan dari penyelesaian persamaan bedanya. 8) Menguji rangkaian Filter digital Menguji rangkaian Filter digital yang dibuat dengan sinyal input berupa sinyal sinusoidal dengan komponen frekuensi 500 Hz, 4500 Hz dan dinyatakan sebagai berikut: t) = sin (2**500 t) + sin (2*4500 t) Sinyal tersebut disampling dengan frekuensi sampling, Fs = 10 KHz. Menentukan nilai C dan r untuk K c -3dB untuk K c -3Db c = 2 f C T sampling r = 2 f r sampling Menentukan jenis Window Menentukan Orde Filter N k2/( 2-1 ) Menyelesaikan persamaan Impuls response dan respons frekuensi H(e j ) Menggambar response magnitude H(e j ) versus Menyelesaikan persamaan fungsi transfer dan persamaan beda N n H ( z) z dan y( N k) n k) n 0 k 0 Menggambar realisasi rangkaian filter Menguji rangkaian Filter digital Gambar 3.2. Diagram alir rancangan penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Menentukan dan Menghitung Parameter Filter FIR 1) Menentukan nilai C dan r untuk K c -3dB c = 2 f C T sampling = 2 1000 10-4 = 0,2 rad. Untuk K r -24 db r = 2 f r T sampling = 2 3300 10-4 = 0,66 rad 2) Penentuan Jenis Window Pemilihan jenis window yang digunakan dapat dilakukan dengan memperhatikan tabel berikut: Tabel 4.1 Jenis-jenis Window Jenis Pelemahan stoband Lebar transisi Window minimum Rectanguler 4/N -12 db Bartlett 8/N -25 db Hanning 8/N -44 db Hamming 8/N -53 db Blackman 12/N -74 db Keiser variabel - Dari tabel di atas untuk mendapatkan redaman sebesar 24 db atau lebih pada daerah stop band, maka dapat digunakan window Bartlett, Hanning, Hamming, Blackman atau Kaiser. Dalam hal ini dipilih window dengan harga k yang terkecil, yaitu window Bartlett (k = 4). 3) Penentuan orde filter Orde filter, N, dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: N k2/( 2-1 ) Dimana dalam hal ini 2 dan 1 dicari dari pendekatan titik-titik pada pita peralihan (transistion band) sebagai berikut : 1 = 0,2 dan 2 = 0,66 Dengan harga k = 4, dari window Bartlett, maka harga N dapat dicari : k 2 4 2 8 N 17,3 ( 2 1 ) 0,66 0,2 0,46 Untuk mendapatkan delay integer bilangan ganjil berikutnya, maka dipilih nilai : N = 19 Nilai pergeseran phase adalah : 1 19 1 N 9 2 2 4) Impuls response dan persamaan respons frekuensi H(e j ) Impuls respons : h d sin[ c ( n )] ( w B ( w ( [ n ] B sin[ c ( n 9)] w ( [ n 9] B dimana w B adalah window Bartlett yang memiliki persamaan sebagai berikut: n untuk 0 n w n n B ( ) 2 untuk n 2 0 untuk yang lain n 9 untuk 0 n 9 w n n B ( ) 2 9 untuk 9 n 18 0 untuk yang lain Sehingga, atau

n sin[0,2 ( n 9)] 9 [ n 9] untuk n sin[0,2 ( n 9)] untuk (2 ) 9 [ n 9] 0 n 9 9 n 18 Nilai untuk harga 0 n 18 seperti pada tabel berikut: Tabel 4.2. Nilai respons impuls filter dengan window Bartlett N = 19 Gambar 4.3. Plot window Bartlett(19) N 0 1 2 3 4 5 6 H( 0-0.0 042-0.00 96-0.01 04 0.00 00 0.02 60 0.0 673 N 7 8 9 10 11 12 13 H( N H( 0.11 77 0.1 663 0.20 00 0.16 63 0.11 77 14 15 16 17 18 0.00 00-0.0 104-0.00 96-0.00 42 0 0.06 73 0.0 260 dan jika nilai ini diplot terhadap n akan diperoleh gambar di bawah: Persamaan respons frekuensi : j 18 jn H ( e ) e n 0 j j0 j j2 H ( e ) 0) e 1) e 2) e j3 j4 j5 j6 3) e 4) e 53) e 6) e j7 j8 j9 j10 7) e 8) e 9) e 10) e j11 j12 j13 11) e 12) e 13) e j14 j15 j16 14) e 15) e 16) e j17 j18 17) e 18) e j j j2 j3 H ( e ) 0 0,0042 e 0,0096 e 0,0104 e j5 j6 j7 0 0,0260 e 0,0673 e 0,1177 e j8 j9 j10 0,1663 e 0,2000 e 0,1663 e j11 j12 j13 0,1177 e 0,0673 e 0,0260 e 0 j15 j16 j17 0,0104 e 0,0096 e 0,0042 e 0 5) Gambar response magnitude Gambar 4.2. Respons impuls terhadap n filter LPF dengan N =19 Gambar di atas diperoleh dengan menggunakan window Bartlett(19). Plot Bartlett(19) seperti gambar bawah Dengan menggunakan program MATLAB (seperti pada listing program), grafik Response frekuensi : H(e j ) sebagai fungsi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4. Respon frekuensi filter LPF dengan fungsi freqz Grafik Response frekuensi dalam db : 20 log H(e j ) sebagai fungsi f (hertz) Gambar 4.6. Respon frekuensi filter LPF yang dibuat dengan rumus Dari grafik di atas terlihat bahwa pada frekuensi cut off, magnitudo impulse response sebesar 6 db dan pada frekuensi stop band redamannya sebesar 35 db. Untuk memenuhi kriteria desain yang diinginkan maka nilai N dicoba diturunkan (dengan metoda trial and error) menjadi N = 9 ( = 4) atau N = 7 ( = 3). Gambar grafik respon frekuensi untuk N = 7 dan N = 9 disajikan pada pengujian filter. 6) Persamaan fungsi transfer dan persamaan beda Persamaan fungsi transfer : Gambar 4.5. Gambar yang sama dengan gambar 4.3 Grafik di atas diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki oleh MATLAB untuk merubah kedalam domain frekuensi (freqz). Grafik ini persis sama dengan menggunakan rumus H(e j ) untuk mendapatkan respon frekuensinya seperti pada gambar di bawah ini. 18 n H ( z) z n 0 H(z) 0)z 0 1)z 1 2)e 2 3)e 3 4)e 4 5)e 5 6)e 6 7)e 7 8)e 8 9)e 9 10)e 10 11)e 11 12)e 12 13)e 13 14)e 14 15)e 15 16)e 16 17)e 17 18)e 18 H(z) 0 0,0042 z 1 0,0096 z 2 0,0104 z 3 0 0,0260 z 5 0,0673 z 6 0,1177 z 7 0,1663 z 8 0,2000 z 9 0,1663 z 10 0,1177 z 11 0,0673 z 12 0,0260 z 13 0 0,0104 z 15 0,0096 z 16 0,0042 z 17 0

Persamaan beda : y ( 18 k) n k) k 0 y( 0) 1) n 1) 2) n 2) 3) n 3) 4) n 4) 5) n 5) 6) n 6) 7) n 7) 8) n 8) 9) n 9) 10) n 10) 11) n 11) 12) n 12) 13) n 13) 14) n 14) 15) n 15) 16) n 16) 17) n 17) 18) n 18) y( 0 0,0042 n 1) 0,0096 n 2) 0,0104 n 3) 0 0,0260 n 5) 0,0673 n 6) 0,1177 n 7) 0,1663 n 8) 0,2000 n 9) 0,1663 n 10) 0,1177 n 11) 0,0673 n 12) 0,0260 n 13) 0 0,0104 n 15) 0,0096 n 16) 0,0042 n 17) 0 Gambar 4.8. Sinyal masukan t) 7) Gambar realisasi rangkaian filter X( z -1 z -1 z -1 z -1 0) 1) 2) 18) + Y( Gambar 4.7. Realisasi rangkaian filter B. Pengujian Filter Mensimulasi Sinyal Input, sinyal input hasil sampling, respon frekuensi dari filter (N = 19) dan sinyal output. Sinyal input berupa sinyal sinusoidal dengan komponen frekuensi 500 Hz, 4500 Hz dan dinyatakan sebagai berikut: t) = sin (2**500 t) + sin (2*4500 t) Sinyal tersebut disampling dengan frekuensi sampling, Fs = 10 KHz. Gambar grafik dari sinyal input, sinyal input hasil sampling, respon frekuensi dari filter (N = 19) dan sinyal output ditunjukkan pada gambar-gambar berikut ini. Gambar 4.9. Sinyal masukan dalam domain frekuensi X(f) Gambar 4.10. Respon frekuensi filter LPF dengan N = 19

2. Penentuan jenis window yang dipakai untuk mendapatkan redaman sebesar 24 db dengan nilai k terkecil adalah window Bartlet. 3. Respon frekuensi filter LPF, pada frekuensi cut off, magnitudo impulse response sebesar 6 db dan pada frekuensi stop band redamannya sebesar 35 db. Gambar 4.11. Sinyal keluaran filter dalam domain frekuensi Y(f) Dari gambar di atas tampak bahwa komponen sinyal dengan frekuensi 4500 Hz terfilter, sedangkan sinyal dengan komponen frekuensi 500 Hz diteruskan. B. Saran Perancangan Filter FIR yang dilakukan dalam penelitian ini berlangsung dengan lancar, namun tetap ada hal-hal lain yang perlu ditambahkan untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini. Beberapa saran yang mungkin bisa melengkapi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rancangan filter FIR didesain dengan jenis window yang lain, kemudian dibandingan unjuk kerjanya dengan window Bartlet. 2. Pengujian filter FIR dilakukan secara real time. DAFTAR PUSTAKA [1] Ahn, S-S., Voltz, P.J., 1996, Convergence of the Delayed Normalized LMS Algorithm with Decreasing Step Size, IEEE Transactions on Signal Processing, Vol. 44, No. 12, pp. 3008 3016. Gambar 4.12. Sinyal keluaran dari filter y(t) V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, memberikan beberapa kesimpulan berikut: 1. Perancangan Low Pass Filter dengan Teknik Windowing telah berhasil dilakukan. [2] Douglas, S.C., Pan, W., 1995, Exact Expectation Analysis of the LMS Adaptive Filter, IEEE Transactions on Signal Processing, Vol. 43, No. 12, pp. 2863 2871. [3] Eweda, E., 1994, Comparison of RLS, LMS, and Sign Algorithms for Tracking Randomly Time-Varying Channels, IEEE Transactions on Signal Processing, Vol. 42, No. 11, pp. 2937 2943. [4] Gardner,W.A., 1989, Introduction to Random Processes, McGraw-Hill, Singapore.