ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN BEHAESTEX GRESIK BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA. Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1

BAB III OBJEK PENELITIAN

ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI

Koperasi Ekonomi Rakyat Nusantara Gedung Arthaloka Lantai 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav.2, Jakarta Tel :

ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA

BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN. Koperasi Karya Mandiri Air Molek merupakan koperasi serba usaha (KSU) yang didirikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POLA KEBIJAKAN KOPDIT BERCA HARAPAN PERSADA ( CU B H P ) GEDUNG BERCA Jl. Abdul Muis No. 62 Jakarta 10160

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMBAGIAN SHU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYEJAHTERAKAN ANGGOTA KOPERASI BINTANG SAMUDRA

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

ANGGARAN DASAR DAPM TOMPOBULU

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN TENTANG BANK PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

BAB I. KETENTUAN UMUM

Menimbang : a. Mengingat : 1.

ANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI. A. Sejarah berdirinya Koperasi Dharma Bhakti Samudra. Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP) Semarang pada

TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SOLOK SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)

AD/ART KOPERASI SEKOLAH RANCANGAN ANGGARAN DASAR KOPERASI GANESHA SMA NEGERI 1 BUKITKEMUNING

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TATA TERTIB RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPEGTEL SEMARANG TAHUN BUKU 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA DESA JOJOGAN KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DESA JOJOGAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perkumpulan ini bernama Koperasi Karyawan Lintas Indonesia, selanjutnya di dalam Anggaran Rumah Tangga disingkat menjadi KKLI.

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

2017, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan L

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN MOTOR INDONESIA NOMOR : 060/IMI/SK Organ/A/III/2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAH *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI


BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

KOPERASI. Tujuan Pembelajaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN BEHAESTEX GRESIK BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 Koperasi Karyawan BEHAESTEX ini selanjutnya dalam Anggaran Rumah Tangga ini disebut Koperasi atau disingkat KKBTX Pasal 2 1. Koperasi Karyawan BEHAESTEX didirikan pada tanggal 26 Desember 1988 untuk jangka waktu yang tidak terbatas. 2. Koperasi Karyawan BEHAESTEX didirikan dengan Badan Hukum Nomor : 6452/BH/II/88 Pasal 3 1. Koperasi Karyawan BEHAESTEX Bertempat / berkedudukan di jalan Mayjen Sungkono No. 05 B/C 03 Kebomas Gresik 2. Koperasi Karyawan BEHAESTEX Memiliki daerah kerja di Gresik. BAB II TUJUAN DAN USAHA Pasal 4 Koperasi Karyawan BEHAESTEX bertujuan memajukan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 1. Koperasi Menyelenggarakan Pinjaman Simpan Pinjam ( SP ), Adalah pinjaman sejumlah uang yang dianggsur maksimum 10 ( Sepuluh ) bulan atau 10 ( Sepuluh ) kali dangan jasa diatur dalam Peraturan khusus. 2. Besarnya Pinjaman a. Pelaksana Maksimum Rp. 1.000.000,- ( Satu juta rupiah ) b. Staff Maksimum Rp. 1.500.000,- ( Satu juta lima ratus ribu rupiah ) 3. Prosedur Pinjaman Simpan Pinjam ( SP ) Hal 1

a. Mengisi formulir pinjaman, diketahui atasan masing masing dan disetujui ketua Koperasi Karyawan Behaestex b. Realisasi pinjaman pada bulan berikut atau sesuai urutan pengajuan. c. Pengambilannya harus yang bersangkutan dengan menyerahkan Buku Kredit Koperasi. d. Bila yang bersangkutan berhalangan untuk mengambil, maka dapat diwakilkan dengan bukti surat kuasa. e. Realisasi Pinjaman Simpan Pinjam ( SP ) setiap tanggal 5 Pasal 6 1. Pinjaman Multi Guna (MG) adalah pinjaman sejumlah uang yang dikeluarkan setiap tanggal 15 dengan jasa diatur dalam Peraturan Khusus dan pemotongannya sekaligus pada gaji bulan berikutnya. 2. Maximum besarnya pinjaman Multi Guna ( MG ) adalah Rp. 400.000,- ( Empat ratus ribu rupiah ) 3. Prosedur Pinjaman Multi Guna ( MG ) a. Sebelum tanggal 15 menyerahkan Buku Kredit Koperasi dengan menyertakan besarnya pinjaman MG yang diajukan. b. Realisasi Tanggal 15 c. Pengambilan harus yang bersangkutan bagi yang perorangan dan Perwakilan bagi yang kelompok. d. Yang dimaksud kelompok adalah peminjam yang berasal dari ATBM dan Anggota yang tugas di Shift III saat keluarnya pinjaman Multi Guna ( MG ). Pasal 7 1. Pinjaman Dana Sekolah adalah pinjaman sejumlah uang yang dikeluarkan menjelang tahun ajaran baru sekolah ( Bulan April / Mei ), dengan jasa diatur dalam Peraturan Khusus 2. Maksimal Pinjaman Dana Sekolah adalah mengacu pada sisa plafon pinjaman 3. Prosedur Pinjaman Dana Sekolah a. Mengajukan permohonan dengan mengisi formulir pinjaman b. Besarnya jasa Pinjaman diatur dalam Peraturan Khusus c. Angsuran selama 10 ( Sepuluh ) Kali / Bulan d. Pengambilannya harus yang bersangkutan bagi yang perorangan e. Bila yang bersangkutan berhalangan untuk mengambil, maka dapat diwakilkan dengan bukti surat kuasa. Pasal 8 1. Pinjaman Dana Bank adalah Pinjaman sejumlah uang yang diselenggarakan sesuai perputaran pinjaman dana Bank atau per 3 ( Tiga ) tahun sekali atau ada kebijakan lain yang disepakati Pengurus dengan Anggota. 2. Maksimum pinjaman dana Bank adalah mengacu pada sisa plafond pinjaman. Hal 2

3. Prosentase bunga Bank ditentukan oleh pengurus dengan mempertimbangkan kondisi perolehan saat itu. 4. Prosedur pinjaman dana Bank a. Mengajukan permohonan pinjaman dana Bank. b. Mengisi Formulir formulir yang diperlukan Sebagai persyaratan administrasi Menyerahkan Copy KTP 3 Lembar Mengisi formulir pengajuan kredit bermaterai cukup Mengisi Surat Pernyataan Bermaterai cukup c. Diangsur selama 3 ( Tiga ) tahun atau 36 ( Tiga puluh enam ) bulan / kali d. Pengambilannya harus yang bersangkutan e. Bila yang bersangkutan berhalangan untuk mengambil, maka dapat diwakilkan dengan bukti surat kuasa. Pasal 9 1. Unit Usaha Toko menyelenggarakan pengadaan bahan pokok pangan, sandang dll untuk memenuhi kebutuhan Anggota dan Umum. 2. Prosedur Belanja a. Secara tunai bagia Anggota Koperasi Karyawan Behaestex atau umum - Bagi anggota Cukup mengambil barang barang yang di inginkan dan langsung membayar dengan menyebutkan No. Anggota agar Struck belanja atas nama bersangkutan dan mintalah Struck warna putih. - Non Anggota langsung membayar dan diberikan Struck warna putih. b. Secara Kredit hanya berlaku untuk Anggota Koperasi Karyawan Behaestex - Membawa buku Kredit - Untuk bahan pokok di potong sekali - Untuk sandang maksimal pemotongan 3 ( Tiga ) bulan atau 3 ( Tiga ) kali - Untuk elektronik pemotongan di atur Sbb Nominal Rp. 200.000 pemotongan 2 (Dua) bulan atau 2 (dua) kali Nominal ± Rp. 1.000.000 pemotongan Maksimal 10 ( sepuluh ) bulan atau 10 ( sepuluh ) kali Nominal Rp. 2.000.000 pemotongan maksimal 24 ( duapuluh empat) bulan atau 24 (duapuluh empat) kali - Menandatangani dan menulis nama pada struk belanja, Anggota menerima struck warna merah. Pasal 10 1. Unit Waserda adalah unit usaha yang menyediakan makanan kecil, Minuman dll guna memenuhi kebutuhan makanan atau minuman Anggota atau Karyawan PT. BEHAESTEX. 2. Prosedur belanja a. Untuk membeli makanan atau minuman harus membeli kupon terlebih dahulu Hal 3

b. Transaksi pembelian menggunakan kupon belanja Pasal 11 Selain usaha tersebut diatas masih ada unit usaha lain diantaranya : 1. Kredit Sepeda Motor 2. Melayani jasa pembayaran listrik prabayar dan pasca bayar, telepon Pasal 12 Batas maksimum pemotongan / Plafond 1. Anggota diperkenankan pinjam, belanja atau kredit ke Koperasi dengan batas maksimum pemotongan sebesar 50 % dari gaji tetap 2. Besar nominal plafond akan ditinjau ulang setiap ada perubahan gaji anggota untuk disesuaikan. Pasal 13 Batas waktu tutup buku pinjaman / pemotongan 1. Tutup buku pinjaman ditetapkan tanggal 20 setiap bulan 2. Tanggal 21 pemotongan pinjaman di laksanakan bulan berikutnya Pasal 14 1. Keanggotaan Koperasi Karyawan Behasestex adalah karyawan tetap PT. BEHAESTEX GRESIK. 2. Keanggotaan Luar Biasa Koperasi Karyawan Behaestex adalah Karyawan Kontrak dengan masa kerja minimum 2 X kontrak Pasal 15 Keanggotaan Koperasi berakhir apabila anggota : 1. Sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 7 2. Anggota yang bersangkutan telah kehilangan status sebagai Karyawan PT. Behaestex Gresik. 3. Untuk Anggota luar Biasa telah berakhirnya masa kontraknya. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 16 1. Setiap Anggota berhak menyampaikan saran, usul, pertanyaan secara langsung dalam Rapat Anggota Biasa dan Rapat Anggota Tahunan. Hal 4

2. Semua saran, usul dan pertanyaan disampaikan tertulis sebelum pelaksanaan Rapat Anggota Biasa dan Rapat Anggota Tahunan. Pasal 17 Setiap Anggota berkewajiban untuk memajukan Koperasi Karyawan Behaestex karena anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan dengan cara menggunakan Koperasi Karyawan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan barang / jasa sekaligus meminjam uang. BAB V STRUKTUR ORGANISASI Pasal 18 Penyelenggaraan Koperasi ini dilaksanakan oleh Pengurus Koperasi, Dalam pelaksanaan tugas pengurus membuat struktur / Penanggung jawab untuk memudahkan dalam melaksanakan tugas. 1. Bidang MSDM (Management Sumber Daya Manusia ) Tugas utama : a. Perekrutan Karyawan Koperasi b. Penggajian 2. Bidang Keuangan Tugas Utama : a. Pelaporan Akutansi & Keuangan b. Negosiasi dengan pihak bank 3. Bidang Toko Tugas Utama : a. Pengadaan barang b. Pencarian konsinyasi c. Pengawasan Stock 4. Bidang Waserda Tugas Utama : a. Pengadaan barang b. Pencarian Konsiyansi c. Pengawasan Stock 5. Bidang Sipil, umum dan IO ( Ivent Organiser ) Tugas Utama : a. Perawatan gedung b. Perawatan inventaris c. Penyelenggaraan Acara RAB & RAT 6. Bidang persewaan Mobil Tugas Utama : a. Mengatur penjadwalan Penyewaan Mobil b. Perawatan Mobil c. Pajak dan Asuransi Hal 5

Pemilihan Langsung BAB VI PEMILIHAN KETUA DAN BADAN PENGAWAS Pasal 19 a. Pengurus Mengundang perwakilan setiap kelompok yang ada b. Selanjutnya dibentuk panitia pemilihan calon Ketua Dan Badan Pengawas. c. Panitia melaporkan hasil pemilihan pada RAT BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sehari hari, Pengurus dapat mengangkat seorang penanggung jawab harian dan beberapa orang karyawan koperasi. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan dengan Surat Keputusan Pengurus. Pasal 21 Dalam keadaan yang mendesak, dimana rapat anggota sulit dilaksanakan, anggota dapat membentuk Panitia Khusus atas persetujuan Management dapat memberhentikan pengurus apabila pengurus melakukan tindakan tindakan seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar pasal 25 ayat a, b dan c. Pasal 22 1. Apabila ada pengurus yang berhenti, sesuai Anggara Dasar Pasal 25 ayat 4, maka rapat pengurus lainya dapat mengangkat penggantinya dengan sepengetahuan Pembina Koperasi yang kemudian di setujui rapat Anggota. 2. Susunan kepengurusan yang baru di laporkan ke Dinas Kopererasi, uasaha kecil dan menengah Kabupaten Gresik. Pasal 23 1. Penentuan tugas pengurus dilakukan dalam peraturan khusus berbentuk Surat Keputusan dari Rapat Anggota. 2. Pembagian tugas harian ditentukan oleh pengurus dan disampaikan dalam bentuk Surat Keputusan Pengurus. Pasal 24 1. Atas persetujuan Anggota, pengurus berhak mendapatkan uang kehormatan setiap bulannya. 2. Besarnya uang kehormatan yang telah mendapat persetujuan Anggota adalah : a. Pengurus inti & Pengawas : Rp. 300.000,- Hal 6

b. Pengurus pendukung : Rp. 150.000,- 3. Besaran uang kehormatan ini akan ditinjau sesuai kondisi keuangan koperasi Pasal 27 Dalam meningkatkan SDM pengurus, Pengurus dapat mengikuti pelatihan pelatihan tentang kekoperasian yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Dekopinda, Puskopkar. Pasal 28 Setiap perselesihan yang timbul diantara pengurus diselesaikan dengan damai atas dasar musyawarah dan mufakat oleh intern pengurus sendiri. Bila penyelesaianya tidak dapat dilaksanakan, pengurus dapat meminta saran Pembina. BAB VIII BADAN PENGAWAS Pasal 29 Badan Pengawas koperasi beranggotakan maksimal 3 ( tiga ) Orang dipilih oleh Anggota Koperasi. Jabatan ini ditentukan untuk masa jabatan 3 ( Tiga ) tahun. BAB IX PEMBINA Pasal 30 Pembina terdiri dari: a. Dinas Koperasi, Usaha kecil dan Menengah Kabupaten Gresik b. Direksi PT. Behaestex c. Manager SDM & Umum PT. Behaestex BAB X MACAM MACAM RAPAT KOPERASI Pasal 31 1. Rapat Pengurus adalah rapat yang dilaksanakan untuk membahas jalannya koperasi. Hal 7

Pasal 32 1. Rapat Anggota Biasa (RAB) dilaksanakan sekurang kurangnya satu kali dalam setahun. 2. Rapat Anggota Biasa (RAB) selambat lambatnya dilaksanakan bulan Desember 3. Rapat anggota Biasa ( RAB ) Berisikan a. Menetapkan Anggaran dan pendapatan Belanja Koperasi untuk tahun berikutnya b. Menampung Aspirasi, Saran dan evaluasi program tahun sebelumnya. Pasal 33 1. Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) adalah merupakan kekuasaan tertinggi yang dilaksanakan setahun sekali sebagai bentuk pelaporan keuangan pengurus untuk tahun penutupan tahun buku. 2. Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) dilaksanakan selambat selambat bulan April Pasal 34 Rapat Anggota Luar Biasa ( RALB) adalah dilaksanakan jika kepengurusan telah menyimpang dari Anggaran Dasar ( AD ). Pasal 35 Kehadiran anggota untuk menghadiri Rapat Anggota sesuai Anggaran Dasar pasal 18 ayat 8 diatur sebagai berikut: a. Anggota yang menghadiri rapat anggota diatur dengan sistem perwakilan Kelompok / Bagian b. Penunjukan Anggota Perwakilan Kelompok dapat dilaksakan secara Demokratis atau Formatur oleh Bagian/Unit kerja atau kelompok masing masing. c. Dalam menunjuk Anggota Perwakilan kelompok agar mempertimbangkan atau yang bersangkutan memiliki persyaratan sebagai berikut : Bersedia menjadi Anggota Perwakilan Kelompok / Bagian Dapat membawa aspirasi kelompok / Bagian Bersedia menghadiri rapat rapat yang diselenggarakan oleh koperasi. d. Anggota perwakilan kelompok 1 ( Satu ) orang mewakili ± 20 ( Dua Puluh ) anggota koperasi. e. Anggota Perwakilan kelompok tidak termasuk Pengurus Koperasi. Pasal 36 Rapat Anggoto istimewa dilaksanakan atas permintaan 1/3 ( Sepertiga ) dari jumlah anggota. Hal 8

BAB XI MODAL KOPERASI Pasal 37 Simpanan wajib ditetapkan sebesar sebagai berikut : a. Anggota setingkat operator / Karu : Rp 20.000 b. Anggota setingkat Staff keatas : Rp 50.000 Perbulan untuk masing masing anggota dan pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji yang dilaksanakan kepada bendahara keuangan PT. BEHAESTEX Pasal 38 Uang simpanan pokok ditetapkan sebesar Rp. 50.000,- ( Lima puluh ribu rupiah ) dan dibayar sekaligus. BAB XII SIMPANAN ANGGOTA Pasal 39 Berdasarkan Anggaran Dasar pada Bab XVI pasal 41 ayat 5 dan 6, untuk pengembangan usaha Koperasi, dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya, maka setiap anggota yang meminjam di Koperasi wajib memberikan kontribusi berupa jasa dan melakukan simpanan khusus dan simpanan hari tua, Ketentuan mengenai jasa pinjaman, simpanan khusus dan simpanan hari tua diatur dalam Peraturan Khusus, BAB XIII SISA HASIL USAHA Pasal 40 Besarnya Prosentase pembagian SHU telah diatur dalam Anggaran Dasar pada BAB XVIII pasal 45 ayat 2a f Pasal 41 Waktu pembagian SHU di atus sebagai berikut : a. Perhitungan besarnya SHU baru diketahui setelah satu tahun buku dan dikurangi lain lain. b. Pemberian SHU di berikan bersamaan menjelang hari raya Idhul Fitri sehingga perhitungan dihitung sementara pada bulan menjelang pembagian. Maka ada istilah Uang muka SHU. c. Dalam perhitungan Ayat b akan di tambahkan sisa SHU tahun buku sebelumnya Hal 9

Pasal 41 Hal hal lain yang belum diatur dalam Anggaran rumah Tangga ini dapat diatur dalam Peraturan Khusus Telah mendapat persetujuan dari Rapat Anggota pada tanggal 22 Nop 2011 Di Gresik. 1. EKO HARIADI (KETUA I) (...) 2. SAMSYUL ARIFIN (KETUA II) (...) 3. GUNADI (SEKRETARIS I ) (...) 4. SISWANTO ( SEKRETARIS II) (...) 5. ULIL LUTHFI FAHMI, SE ( BENDAHARA) (...) 6. ANAS SUSANTO ( HUMAS ) (...) 7. UMAR HIDAYAT ( HUMAS ) (...) 8. AGUS SUGIMAN HR ( HUMAS ) (...) 9. JOKO PRIYONO ( BADAN PENGAWAS I) (...) 10. HARY SULISTYOKARNO (BADAN PENGAWAS II) (...) Hal 10