BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI
|
|
- Dewi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan pelaksanaan ketentuanketentuan yang tercantum di dalam Anggaran Dasar (AD. Pasal 45). Pasal 2 Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar Pasal 3 Anggaran Rumah Tangga hanya diubah, ditambah atau dikurangi melalui keputusan Rapat Anggota dengan memperhatikan Pasal 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga ini BAB II NAMA DAN KEDUDUKAN KOPERASI Pasal 4 1. Perkumpulan Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Agro Kencana Bogor dalam Anggaran Rumah Tangga ini disebut Koperasi Agro Kencana 2. Koperasi berkedudukan di Jl. Tentara Pelajar No 10 Bogor Daerah kerja Koperasi Agro Kencana meliputi lingkup Kantor Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Bogor BAB III ASAS DAN TUJUAN Pasal 5 1. Koperasi berasaskan kekeluargaan dan gotong royong 2. Koperasi bertujuan memperkembangkan kesejahteraan ekonomi anggota pada khususnya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila BAB IV USAHA KOPERASI Pasal 6 Sesuai dengan tujuan koperasi, maka usaha-usaha yang dilaksanakan adalah: 1. Simpan pinjam dari dan untuk anggota maupun bukan anggota 2. Perdagangan barang, peralatan dan jasa dari dan untuk anggota maupun bukan anggota 3. Unit-unit usaha pertanian yang bermanfaat bagi anggota dan bukan anggota 4. Membina usaha atau perusahaan yang diselenggarakan oleh anggota 5. Menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian Koperasi Karyawan BBP2TP Agro Kencana
2 2 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana Pasal 7 Dalam menyelenggarakan usaha-usaha tersebut pengurus Koperasi Agro Kencana membentuk unit usaha dan unit simpan pinjam yang masingmasing ditangani Seksi Usaha dan Seksi Simpan Pinjam Pasal 8 Setiap pembentukan unit usaha yang sebelumnya belum dibentuk/diadakan harus dengan persetujuan rapat anggota Pasal 9 Unit usaha yang baru dibina langsung dan ditangani oleh seksi yang berwenang untuk itu Pasal 10 Unit-unit usaha yang telah cukup ekonomis ditangani oleh seorang Manajer dan karyawan yang digaji oleh Koperasi langsung di bawah pengawasan seksi yang membawahinya. BAB V PENINGKATAN KUALITAS ANGGOTA Pasal Koperasi yang tangguh adalah Koperasi yang anggotanya memahami dan menghayati perkoperasian, oleh karena itu perlu dilaksanakan usaha untuk mendidik anggota mengenai: a. Perkoperasian b. Pengelolaan ekonomi rumah tangga. c. Usaha-usaha rumah tangga d. Kursus-kursus keterampilan bagi anggota e. Pemanfaatan perpustakaan 2. Segala biaya yang diperlukan untuk keperluan pada ayat 1 pasal ini sepenuhnya dibebankan kepada dana pendidikan yang tercantum pada Anggaran Dasar Bab XII Pasal 2 ayat c dengan tidak menutup kemungkinan mencari dana tambahan dari para sponsor dan donatur oleh pengurus BAB VI KEANGGOTAAN Pasal Walaupun di dalam Koperasi, keanggotaan bersifat sukarela, tetapi kesetiakawanan dalam Korp Pegawai Lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian merupakan suatu kewajiban moral untuk menjadi anggota Koperasi Agro Kencana 2. Pengertian tempat tinggal di Bogor pada Anggaran Dasar Bab IV pasal 6 ayat 3 adalah Kota dan Kabupaten Bogor serta sekitarnya meliputi Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. 3. Anggota Koperasi Agro Kencana yang telah berhenti bekerja dalam lingkup Karyawan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Bogor karena pensiun atau karena Dinasnya dipindahkan ketempat lain, dapat tetap menjadi anggota sepanjang ia Koperasi Karyawan BP2TP Agro Kencana
3 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 3 belum pernah menyatakan berhenti dari keanggotaannya 4. Anggota Koperasi Agro Kencana boleh saja merangkap anggota koperasi sejenis di Balai/Puslit lain Pasal 13 Setiap anggota adalah orang yang menyetujui Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan Koperasi Agro Kencana yang berlaku, berarti mempunyai kewajiban untuk mentaatinya. Pasal Sesuai dengan Anggaran Dasar BAB IV pasal 10, status keanggotaan dibagi dua macam yaitu calon anggota dan anggota penuh 2. Calon Anggota ialah orang-orang yang telah mengajukan permohonan sebagai anggota dan telah membayar sebagian dari simpanan pokok 3. Anggota penuh apabila ketentuan-ketentuan yang berlaku telah dipenuhi, diantaranya seluruh simpanan pokok telah dilunasi. 4. Calon anggota belum mempunyai hak atas kartu anggota, hak suara dalam Rapat Anggota dan hak-hak lain menurut ketentuan yang berlaku dalam setiap kegiatan Koperasi Agro Kencana Pasal 15 Daftar anggota adalah daftar yang memuat nomor, pekerjaan dan alamat/tempat tinggal anggota atau mereka berhenti menjadi anggota. Pasal 16 Daftar anggota harus disyahkan oleh Pejabat Departemen Koperasi setempat, sesuai ketentuan yang berlaku Pasal 17 Daftar anggota harus diisi dan dipelihara oleh pengurus dan untuk ditugaskan pelaksanaannya kepada sekretaris Pasal 18 Keanggotaan harus syah apabila ia sudah membubuhkan tanda tangannya di dalam daftar anggota dan dikuatkan dengan tanda tangan Ketua dan salah seorang anggota pengurus lainnya, dengan memperhatikan Anggaran Rumah Tangga (ART). Pasal 19 Seseorang anggota baru sah berhenti atau berakhir keanggotaannya sesuai dengan A.D Bab IV pasal 11 ayat 4, apabila sudah dicatat keberhentiannya di dalam daftar anggota dengan disebutkan sebab-sebab dan tanggal berhentinya dan telah ditandatangani oleh Ketua 1. BAB VII PENGURUS Pasal 20 Struktur organisasi Kepengurusan Koperasi Agro Kencana yang dipilih dalam rapat anggota, dapat terdiri dari a. Ketua I b. Ketua II c. Sekretaris d. Bendahara Koperasi Karyawan BBP2TP Agro Kencana
4 4 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana Apabila rapat anggota menetapkan memilih pengurus lebih dari butir (1), maka selebihnya menjadi Anggota Pengurus dengan sebutan seksi dan pembantu seksi Pengurus tidak diberi gaji tetapi diberi honor/ongkos jalan sesuai dengan anggaran belanja dan pendapatan koperasi BAB VIII PEMILIHAN PENGURUS Pasal Pemilihan pengurus dilaksanakan dengan sistem formatur. Formatur dipilih dalam rapat anggota 2. Formatur menetapkan pengurus sesuai dengan struktur organisasi yang telah ditentukan oleh rapat anggota 3. Dalam rapat-rapatnya formatur didampingi oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian atau wakilnya dan seorang wakil dari pejabat Dinas Koperasi yang kedua-duanya tanpa hak suara. 4. Formatur menentukan Badan Pemeriksa dan Dewan Penasehat 5. Pengurus yang dipilih harus memilih ketentuan Anggaran Dasar BAB VI pasal 9 ayat 2 BAB IX KANTOR Pasal 22 Lokasi tempat bekerja para anggota tersebut ditetapkan kantor Koperasi Agro Kencana berlokasi di Jl. Tentara Pelajar No 10. Bogor, BAB X PEMBAGIAN TUGAS PENGURUS Pasal Ketua I bertugas melakukan pimpinan umum kegiatan koperasi 2. Ketua II bertugas membantu Ketua dan apabila Ketua berhalangan, maka wakil Ketua langsung melaksanakan tugas Ketua 3. Sekretaris bertugas dalam urusan surat menyurat, memelihara Daftar Anggota, dan Daftar Pengurus dan mengurus catatan rapat, yang dibantu oleh Wakil Sekretaris 4. Jika Ketua dan Wakil Ketua berhalangan maka Sekretaris langsung melakukan tugas Ketua 5. Bendahara bertugas mengurus keuangan, harta benda koperasi termasuk berkas-berkas berharga, memelihara keamanan dan keselamatan harta benda koperasi dan mengerjakan pembukuan sampai kepada pembuatan Neraca Lajur 6. Tugas Ketua Seksi adalah merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan kegiatan seksi yang dibawahinya Koperasi Karyawan BP2TP Agro Kencana
5 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 5 Pasal 24 Tugas pengurus secara bersama-sama atau sendiri-sendiri yang belum diatur pada pasal 23 di atas, ditetapkan dalam peraturan khusus tentang kepengurusan berdasarkan hasil rapat pengurus Pasal 25 Dalam hal mewakili Koperasi dihadapan dan diluar pengadilan sesuai dengan A.D. BAB VI pasal 21 ayat (1) huruf c, bila dipandang perlu Ketua Koperasi dapat menguasakan pada orang/pihak lain BAB XI DAFTAR PENGURUS Pasal 26 Seorang menjadi atau berhenti sebagai anggota pengurus hanya dapat dibuktikan apabila tercatat di dalam daftar pengurus.bab XII PEGAWAI KOPERASI Pasal Unit-unit kerja pada koperasi Agro Kencana dapat mengangkat pegawai seorang atau lebih apabila secara ekonomis bisa dipertanggung jawabkan 2. Untuk pengangkatan pegawai koperasi Agro Kencana dapat dipertimbangkan bagi pensiunan pegawai lingkup Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian atau dari keluarga mereka dengan mengindahkan persyaratan teknis dan administratif 3. Yang dimaksud pegawai koperasi adalah Menejer dan para pembantunya Pasal 28 Pegawai menerima gaji dari Koperasi Agro Kencana dengan berpedoman pada peraturan khusus Pasal 29 Ketentuan mengenai tugas dan kewajiban pegawai diatur didalam peraturan khusus BAB XIII PENGAWAS Pasal 30 Pengawas dipilih dari anggota, karena itu tidaklah gugur hak dan kewajiban sebagai anggota Pasal Badan pengawas dipilih sebanyak 3 (tiga) orang sesuai dengan ART pasal 21 ayat (4) dengan mengingat A.D. BAB VII pasal Badan pengawas bertugas melakukan pemeriksaan Koperasi minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan mengenai hal keuangan, surat-surat berharga, alat-alat perlengkapan, lembaran pembukuan, keadaan unit-unit usaha dan kebijaksanaan pengurus dalam Koperasi Karyawan BBP2TP Agro Kencana
6 6 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana menyelenggarakan organisasi 3. Waktu pemeriksaan dilakukan pada bulan pertama setiap periode 3 bulan menurut tahun pembukuan koperasi tanpa pemberitahuan kepada pengurus 4. Dengan tidak mengabaikan arti A.D. BAB VII pasal 26 ayat (e), maka Badan Pengawas membuat laporan tertulis tentang hasil dan cara pemeriksaan yang disampaikan kepada Pengurus dan kepada anggota melalui papan pengumuman koperasi atau pada Rapat Anggota dan salinannya dikirimkan kepada pejabat dan Dewan Koperasi. 5. Badan Pengawas tidak menerima gaji dari Koperasi, akan tetapi dapat diberikan honor sesuai dengan anggaran belanja dan pendapatan koperasi. 6. Badan Pengawas berhak meminta diadakannya rapat anggota, apabila ada hal-hal mendesak yang dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup koperasi. BAB XIV DEWAN PENASEHAT Pasal Dewan penasehat ditetapkan oleh formatur sesuai dengan ART BAB VIII pasal 21 ayat (4) 2. Dewan penasehat dapat diangkat dari anggota maupun bukan anggota dengan mengingat AD BAB IX pasal Dewan penasehat yang juga menjadi anggota koperasi tidak gugur hak dan kewajibannya sebagai anggota 4. Dewan penasehat memberi saran/anjuran kepada pengurus untuk kemajuan koperasi baik diminta maupun tidak 5. Dewan penasehat tidak menerima gaji dari koperasi, tetapi diberikan honorarium sesuai dengan anggaran belanja dan pendapatan koperasi BAB XV PEMBUKUAN KOPERASI Pasal Tahun Buku Koperasi berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. 2. Koperasi wajib memegang buku penyelenggaraan pembukuan tentang usahanya menurut contoh yang ditetapkan atau disetujui oleh pejabat yang berwenang. 3. Koperasi wajib pada setiap tutup tahun buku, mengadakan perhitungan keuangan, neraca dan perhitungan laba-rugi. 4. Apabila menurut perhitungan rapat anggota tidak seorangpun dari bendahara koperasi yang sanggup mengerjakan urusan pembukuan, maka pejabat berkuasa mengangkat seorang ahli pembukuan yang dapat menyelenggarakan pekerjaan itu 5. Biaya ahli pembukuan itu dipikul koperasi Koperasi Karyawan BP2TP Agro Kencana
7 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 7 BAB XVI KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN Pasal 34 Pada waktu kantor Koperasi dibuka, maka Pengurus harus memberi kesempatan kepada: a. Setiap orang untuk menelaah di tempat itu akta pendirian dan akta perubahan tanpa biaya. Salinan atau petikannya dapat diberikan dengan membayar ongkos penyalinan seperlunya. b. Setiap anggota, pejabat, instansi yang disetujui pejabat untuk menelaah di tempat itu tanpa biaya terhadap Daftar Anggaran. Daftar Pengurus, perhitungan keuangan tahunan dan laporan pemeriksaan. Salinan atau petikan dapat diberikan dengan membayar ongkos menyalin seperlunya. BAB XVII PENGAWASAN OLEH PEJABAT Pasal Untuk memperlancar dan mencapai hasil Rapat Anggaran tahunan maka pengurus wajib membuat laporan tahunan, rencana kerja untuk tahun buku berikutnya di papan pengumuman Koperasi dua minggu sebelum Rapat Anggota 2. Badan Pengawas wajib membuat laporan hasil pemeriksaan tahunan pada papan pengumuman dua minggu sebelum rapat anggota. BAB XVIII MODAL PERUSAHAAN KOPERASI Pasal 36 Dalam hal Koperasi meminjam modal harus sudah direncanakan sejak penyusunan rencana kerja untuk tahun buku yang ditetapkan pada rapat anggota terakhir BAB XIX SIMPANAN ANGGOTA Pasal Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi simpanan pokok sejumlah Rp ,- (Seratus Ribu Rupiah) yang pada waktu keanggotaan diakhiri merupakan suatu tagihan terhadap koperasi sebesar jumlah tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian 2. Uang simpanan pokok dibayar sekaligus akan tetapi pengurus dapat mengizinkan anggota membayarnya dalam waktu sebanyakbanyaknya 10 kali angsuran bulanan. 3. Tiap anggota yang akan menyicil simpanan pokoknya harus menyatakan kesanggupannya itu secara tertulis 4. Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas Koperasi Karyawan BBP2TP Agro Kencana
8 8 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana namanya pada Koperasi Agro Kencana sebagaimana ditetapkan dalam ART/Peraturan khusus. 5. Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan sukarela atas namanya pada Koperasi menurut kehendaknya sendiri, baik secara deposito maupun secara giro BAB XX SISA HASIL USAHA Pasal 38 Sisa hasil usaha digunakan seperti tercantum pada A.D BAB XII Pasal 37 dan harus dipertanggungjawabkan oleh pengurus pada setiap rapat anggota BAB XXI TANGGUNGAN ANGGOTA Pasal Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata kekayaan koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajiban, maka sekalian anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam waktu satu tahun yang mendahului dibubarkannya Koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu masingmasing terbatas dan sama banyaknya. 2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam waktu 1 tahun yang mendahului pembubaran Koperasi tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) Pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, hingga kerugian menurut perhitungan harus dibayarkan oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi. 3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian mana yang menyebabkan kerugian diselesaikan menurut hukum yang berlaku BAB XXII PERUBAHAN PENYELESAIAN Pasal Dengan memperhatikan AD Bab XIII Pasal 40 ayat 1 dan 2, maka Rapat Anggota khusus dapat mengambil keputusan untuk mengajukan permintaan kepada pejabat yang berwenang untuk membubarkan Koperasi ini 2. Permintaan tersebut dalam ayat (1) harus disertai dengan berita acara yang antara lain memuat: a. Tanggal, tempat diadakan rapat, khusus tersebut b. Jumlah anggota dan jumlah calon anggota yang hadir c. Acara rapat Koperasi Karyawan BP2TP Agro Kencana
9 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana 9 d. Alasan pembubaran Koperasi e. Jumlah suara yang setuju dan tidak setuju terhadap pembubaran ini BAB XXIII PERATURAN KHUSUS DAN PERATURAN PELAKSANAAN Pasal Segala sesuatu yang belum diatur dalam ART ini yang diperlukan untuk kelancaran dan demi perkembangan kemajuan Koperasi dapat dibuat dalam peraturan khusus 2. Peraturan Khusus bisa diajukan oleh Pengurus, Dewan Penasehat, Badan Pemeriksa, atau anggota/kelompok anggota dan harus disyahkan oleh rapat anggota 3. Peraturan pelaksanaan kerja bisa dibuat oleh pengurus dan disyahkan oleh pengurus 4. Anggaran rumah tangga ini disyahkan pada rapat anggota tanggal 28 Juli 2003 BAB XXIV KETENTUAN PEMINJAMAN UANG 1. Telah menjadi anggota penuh Koperasi Agro Kencana sekurangkurangnya 3 bulan 2. Tidak mempunyai pinjaman atau telah melunasi pinjaman pada Koperasi Agro Kencana, kecuali pinjaman kesehatan 3. Sanggup membayar kembali secara tunai dalam waktu satu bulan dengan jasa pinjaman (2,0% per bulan) atau secara angsuran (misalnya) 10 kali dengan jasa pinjaman 2,0% per bulan dihitung dari sisa pinjaman 4. Besarnya cicilan pinjaman tidak melebihi dari 1/2 gaji kali bulan angsuran (maksimum 20 bulan) dengan catatan jumlah yang disetujui disesuaikan dengan ketersediaan dana pada Koperasi Agro Kencana pada saat permohonan diajukan 5. Bersedia menerima segala keputusan tentang besarnya pinjaman yang ditentukan Pengurus Koperasi Agro Kencana 6. Mengisi formulir permintaan peminjaman uang dan disampaikan kepada Pengurus Koperasi Agro Kencana paling lambat tanggal 20 bulan berjalan untuk pinjaman bulan berikutnya 7. Melampirkan strook gaji /honor bulan terakhir 8. Menunjukkan buku anggota dan simpan/pinjam Koperasi Karyawan BBP2TP Agro Kencana
10 10 Anggaran Rumah Tangga Koperasi Agro Kencana Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 31 Maret 2010 Pengurus Koperasi Agro Kencana 1. Ir. Rachmat Hendayana, MS (Ketua) 3. Harmi Andryanita, SP.MSi (Sekretaris) 4. Mardiah (Bendahara). Koperasi Karyawan BP2TP Agro Kencana
ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA
ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA K O P E R A S I IKBA (Ikatan Keluarga Besar Alumni) SMP N V Padang Angkatan Tahun 1983 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Alumni SMPN V Padang Angkatan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN. menjalankan kegiatan sebagai berikut: 1. Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.
BAB I NAMA TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Badan Usaha ini bernama Kelompok Simpan Pinjam Warga Sejahtera dengan nama singkatan KSPWS KSPWS berkedudukan hukum di Rt 2/11 Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Lebih terperinciDefinisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
AD/ART KOPERASI: MENGENAL KOPERASI DI INDONESIA Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok - Pokok Perkoperasian, Koperasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA
ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI MITRA SEJAHTERA JAKARTA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan PT. Bank Central Asia Mitra Sejahtera Jakarta disingkat
Lebih terperinciANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA
ANGGARAN DASAR YAYASAN GEDHE NUSANTARA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama Yayasan Gedhe Nusantara (selanjutnya dalam anggaran dasar ini cukup disingkat dengan Yayasan), berkedudukan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI
ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.
Lebih terperinciKOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI
---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ------ ---- ---- ---- ---PERUBAHAN ANGGARAN DASAR---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -- KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK MANDIRI----
Lebih terperinciBAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
---------------------------- BAB I ---------------------------- ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------ --------------------------- Pasal 1 --------------------------- (1) Koperasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengembangan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa air merupakan kebutuhan yang vital
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengatur
Lebih terperinciNAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR BERSIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Karyawan PT Jurnalindo Aksara Grafika, dengan penuh kesadaran, ikhlas serta didorong oleh semangat berkoperasi
Lebih terperincifor discussion only rapin mudiardjo ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION)
ANGGARAN DASAR KOPERASI NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (INDONESIAN INTERNET DOMAIN NAME COOPERATION) 1 DAFTAR ISI BAB I : NAMA TEMPAT KEDUDUKAN BAB II : LANDASAN ASAS DAN PRINSIP KOPERASI BAB III : FUNGSI
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
ANGGARAN DASAR KOPERASI USAHA BERSAMA ALUMNI STMN CIAMIS BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama Koperasi Usaha Bersama Alumni STMN Ciamis dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU. Pasal I
ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO) KOPPEFINDO BAB I NAMA,KEDUDUKAN,DAN JANGKA WAKTU Pasal I 1) Badan Usaha Koperasi ini bernama Koperasi Multi Usaha Pefindo dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyediaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang Mengingat : : a. bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciNAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Yayasan ini bernama [ ] disingkat [ ], dalam bahasa Inggris disebut [ ] disingkat [ ], untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut "Yayasan" berkedudukan di
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA
ANGGARAN RUMAH TANGGA Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I U S A H A Pasal 1 (1) Dalam bidang ideal Koperasi memberikan tuntunan bimbingan penerangan dan pendidikan kepada anggotanya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG)
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA LION GROUP (KKLG) BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan Lion Group yang disingkat dengan "KKLG.", dan selanjutnya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN, PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DAN PEMBUBARAN KOPERASI
Lebih terperinciRp.100.000.000,- (seratus juta rupiah
AKTA PENDIRIAN YAYASAN "..." Nomor :... Pada hari ini,..., tanggal... 2012 (duaribu duabelas) pukul... Waktu Indonesia Barat. Berhadapan dengan saya, RUFINA INDRAWATI TENGGONO, Sarjana Hukum, Notaris di
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN TOJO UNA-UNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOJO
Lebih terperinciMatraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,
Negara Indonesia, bertempat tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur, Kecamatan-- Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001, ------ alamat Jalan Matraman Salemba VIII/9,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dengan telah
Lebih terperinciKompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001
Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001 UU Tentang Yayasan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,
Lebih terperinciAD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 BAB II LANDASAN, AZAS, TUJUAN PRINSIP. Pasal 2.
AD/ART KOPERASI PRAKTISI PENDINGIN INDONESIA BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Koperasi ini bernama Koperasi Praktisi Pendingin Indonesia yang disingkat dengan "KOPPI", dan selanjutnya dalam Anggaran
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON
LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 NOMOR 35 TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI DI
Lebih terperinciBUPATI TANJUNG JABUNG BARAT
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN, PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DAN PEMBUBARAN KOPERASI DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KEDIRI
PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa dengan semakin
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undangundang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini
Lebih terperinciNOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
Lebih terperinciKOPERASI. Published by : M Anang Firmansyah
KOPERASI Published by : M Anang Firmansyah I.Pengertian : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat,
Lebih terperinciPROSEDUR/TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI Di KALANGAN MASYARAKAT
PROSEDUR/TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI Di KALANGAN MASYARAKAT A. Landasan Hukum Koperasi Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akte Pendirian dan Perubahan
Lebih terperinciBAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI
BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA Sekretariat : Jl. Rawa Gelam I No. 5 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur 13930 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
Lebih terperinciKEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI
7 Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 10/Per/M.KUKM/XII/2011 Tentang : Pedoman Penyelenggaraan Rapat Anggota Koperasi PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI
ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciPerkumpulan ini bernama Koperasi Karyawan Lintas Indonesia, selanjutnya di dalam Anggaran Rumah Tangga disingkat menjadi KKLI.
ANGGARAN RUMAH TANGGA KKLI BAB I NAMA, JENIS, TEMPAT KEDUDUKAN DAN DAERAH KERJA Pasal 1 N A M A Perkumpulan ini bernama Koperasi Karyawan Lintas Indonesia, selanjutnya di dalam Anggaran Rumah Tangga disingkat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DI KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciCHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI
PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI 1 Dua rangkap salinan Akta Pendirian Koperasi bermaterai cukup 2 Data Akta Pendirian Koperasi yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang : a. bahwa berhubung adanya perkembangan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 40-2007 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 13, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciKOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).
KOPERASI.. Nomor : 12 Pada hari ini, Kamis, tanggal 10-09-2015 (sepuluh September dua ribu lima belas). Pukul 16.00 (enam belas titik kosong-kosong) Waktu Indonesia Bagian Barat. ------- - Hadir dihadapan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 30 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUWU TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 30 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN TENTANG BANK PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 1973 1974 TENTANG BANK PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa kemajuan dan peningkatan pembangunan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAUBAU, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN WAKATOBI BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinci1 / 25 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Y A Y A S A N Diubah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi merupakan wadah usaha bersama yang
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace diubah: UU 28-2004 file PDF: [1] LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan
Lebih terperinciBentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)
Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA) Sumber: LN 1995/13; TLN NO. 3587 Tentang: PERSEROAN TERBATAS Indeks: PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciPROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI
PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI Presented by: Endra M. Sagoro Suatu koperasi hanya dapat didirikan bila memenuhi persyaratan dalam mendirikan koperasi. Syarat-syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 112, 2001 Kehakiman. Keuangan. Yayasan. Bantuan. Hibah. Wasiat. (Penjelasan dalam Tambahan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG. Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Air Minum
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 13 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pendirian Yayasan di Indonesia selama ini dilakukan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D ================================================================= PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA
ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA Sekretariat : Jl. Rawa Gelam I No. 5 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur 13930 1 AKTA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN YAMAHA INDONESIA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
1 PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 1991 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)
Yogyakarta, 1 Mei 1982. LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 1982 Seri C -------------------------------------------------------------- PERATURAN
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.116, 2013 HAK ASASI MANUSIA. Organisasi Kemasyarakatan. Pendirian-Pengawasan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430)
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AGRO SELAPARANG KABUPATEN LOMBOK TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciNaskah. Keterangan: Text yang berwarna biru merupakan revisi Pokja pada tanggal 7 Februari 2015
Naskah Keterangan: Text yang berwarna biru merupakan revisi Pokja pada tanggal 7 Februari 2015 Daftar Isi halaman Bab I : Nama, tempat kedudukan dan jangak waktu 1 Bab II : Landasan, azas dan prinsip 1
Lebih terperinciB U P A T I B A L A N G A N
-1- B U P A T I B A L A N G A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG
PERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN PEGAWAI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA
SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK. Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG
SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. SELAKU PENDIRI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK Nomor : 0033/Kpts/Dir/2014 TENTANG PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN SEMEN GRESIK DIREKSI Menimbang
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BESAR, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3. 4..
Lebih terperinci