I. PENDAHULUAN. dan gaya hidup masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan yang. menginginkan kepraktisan dalam mengonsumsi makanan dan minuman

dokumen-dokumen yang mirip
Konsumsi Consumption

I. PENDAHULUAN. Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 adalah segala. yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.

Banyak kalangan pebisnis yang memprediksi bahwa tren pasar consumer. naiknya permintaan maupun konsumsi produk-produk fast moving consumer

x Comsumption and Cost

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi nasional menitikberatkan pada pembanguan sektor

10. PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK/Expenditure and Consumptions of People

CONSUMPTION AND COST

CONSUMPTION AND COST

JIIA, VOLUME 3 No 1, JANUARI 2015

CONSUMPTION AND COST

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB. XII. KONSUMSI PENGELUARAN PER KAPITA Per Capita Expenditure Consumtion JAWA TENGAH DALAM ANGKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Pandangan strategi perusahaan telah berubah, yang mana

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

Comsumption and Cost

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

Comsumption and Cost

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang

Comsumption and Cost

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat kebutuhan dan. keinginan manusia terhadap makanan semakin bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman saat ini membuat orang- orang menyukai halhal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melangsungkan hidup, manusia membutuhkan makanan dan. minuman. Hal ini dikarenakan makanan dan minuman merupakan salah satu

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. oleh apapun jika manusia tersebut berkehendak untuk terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kegiatan di bidang pemasaran harus dilaksanakan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang dinamis ditandai dengan semakin kompetetifnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. bawah ini secara bergantian tergantung pada konteks kalimatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BPS-Statistics DKI Jakarta Provincial Office 491

Konsumsi/ Consumption

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kiat-kiat alternatif (strategi) dalam menyiasati pasar. Salah satu strategi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara para produsen. mobil di Indonesia. Masuknya mobil-mobil import turut meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan produk dalam industri di Indonesia akibat munculya

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari data BPS (badan pusat statistic) berikut,

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Identifikasi Variabel. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Terbukanya peluang bisnis di bidang makanan dan minuman merupakan hal yang sangat menarik bagi para pebisnis untuk memulai usaha dan mendapatkan omset yang besar. Hal ini tidak terlepas dari adanya pergeseran pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan yang menginginkan kepraktisan dalam mengonsumsi makanan dan minuman (Hutabarat, 2006). Perkembangan bisnis waralaba (franchise) yang sangat pesat di Indonesia telah menjadi bagian yang tidak dapat dihindarkan dalam praktik bisnis. Bisnis dengan sistem waralaba (franchise) adalah salah satu pola bisnis yang sangat dikenal dan sangat digemari. Hal tersebut disebabkan oleh karena bisnis waralaba tidak saja menguasai satu sisi kebutuhan konsumen, tetapi telah merambah pula ke kebutuhan lainnya, seperti: jasa pendidikan, makanan, dan minuman. Produk waralaba yang masuk ke Indonesia telah mengalami banyak perkembangan dari waktu ke waktu yang ditandai dengan masuknya waralaba asing bersamaan dengan munculnya waralaba lokal. Data perkembangan bisnis waralaba asing dan waralaba lokal yang masuk ke Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

2 Tabel 1. Data perkembangan bisnis waralaba asing dan waralaba lokal di Indonesia, periode 1990 s.d 2008 Tahun Jenis waralaba Lokal Asing 1990 6 29 2002 47 212 2003 49 190 2004 85 200 2005 129 237 2006 230 220 2008 450 250 Sumber: Beranda Miti, 2013 Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa perkembangan jumlah bisnis waralaba di Indonesia mengalami peningkatan jumlah dari waktu ke waktu, bahkan pada tahun 2008 jumlah waralaba milik dalam negeri (lokal) jauh lebih banyak dibandingkan dengan waralaba dari luar negeri (asing). Hal ini menandakan bahwa waralaba dalam negeri mulai semakin diminati oleh para pebisnis, mengingat modal yang digunakan waralaba lokal relatif lebih terjangkau dibandingkan waralaba asing. Salah satu bisnis waralaba lokal dengan modal yang relatif terjangkau adalah bisnis cappucino cincau. Bisnis makanan dan minuman waralaba pada umunya merupakan jenis makanan dan minuman siap saji. Kegemaran masyarakat Bandar Lampung dalam mengonsumsi makanan dan minuman siap saji ditunjukkan oleh tingginya jumlah pengeluaran rata-rata per kapita per bulan pada kelompok makanan dan minuman di Provinsi Lampung. Pengeluaran rata-rata per kapita penduduk perkotaan Provinsi Lampung untuk makanan dan minuman jadi memiliki angka yang paling besar dibandingkan kelompok makanan lainnya. Hal tersebut menunjukkan adanya kegemaran masyarakat Bandar Lampung

3 untuk mengonsumsi makanan dan minuman jadi dan memberikan referensi pula kepada para pebisnis bahwa bisnis makanan dan minuman adalah bisnis yang mendatangkan keuntungan besar. Data pengeluaran rata-rata per kapita per bulan pada kelompok makanan dan minuman di Provinsi Lampung dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Pengeluaran rata-rata per kapita per bulan menurut kelompok barang dan daerah tempat tinggal di Provinsi Lampung, September 2012 (rupiah) Kelompok makanan Perkotaan Perdesaan Perkotaan dan pedesaan Padi-padian / cereals 53757 51.785 52292 Umbi-umbian / tubers 1125 1268 1231 Ikan / fish 30107 16887 20287 Daging / meat 18769 6959 9996 Telur dan susu / vegetables 26978 12595 16294 Kacang-kacangan / legumes 13386 8883 10041 Buah-buahan / fruits 19637 8946 11695 Minyak dan lemak / oil and fats 16048 10860 12194 Bahan minuman / beverages stuffs 10845 10860 12194 Bumbu-bumbuan / Spices 7016 5570 5942 Konsumsi lainnya lainnya / 8205 4885 5739 miscellaneous food items Makanan dan minuman jadi / 84083 43698 54083 prepared food and beverages Tembakau dan sirih / tobacco and 51185 37761 41213 betel Jumlah 375071 249371 281698 Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, 2012 Agar setiap pengusaha dapat memperluas pangsa pasar dan merebut pasar, maka masing-masing pengusaha perlu mengetahui strategi bauran pemasaran atau tataniaga campuran (marketing mix) yang diperlukan untuk meningkatkan volume penjualan. Bauran pemasaran merupakan kombinasi antara empat unsur pemasaran, yakni price, product, promotion, dan place yang merupakan komponen yang dapat dikendalikan dan dapat digunakan oleh perusahaan

4 untuk memengaruhi tanggapan atau respon konsumen. Setiap komponen dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap keputusan pembelian oleh konsumen (Kotler, 1996). Oleh karena itu, para pengusaha perlu mengetahui bagaimana kombinasi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat untuk diterapkan agar dapat menarik konsumen atau pelanggan sebanyak mungkin, sehingga memperoleh keuntungan yang maksimal. Keberhasilan dari setiap bisnis yang dijalankan oleh para pengusaha atau produsen minuman siap saji, seperti cappucino cincau, tidak terlepas dari pemahaman terhadap perilaku konsumen. Perilaku konsumen perlu untuk diketahui oleh masing-masing produsen untuk dapat memaksimalkan keuntungan dan mendapatkan konsumen yang loyal terhadap produk minuman yang dipasarkan. Agar para produsen dapat memperoleh dua hal tersebut, maka mereka harus memahami konsumen, harus berusaha mempelajari bagaimana konsumen berperilaku, bertindak, dan berpikir. Meskipun konsumen memiliki berbagai macam perbedaan, baik dari segi selera, pendapatan, maupun pola kosumsi, namun mereka juga memiliki banyak persamaan. Oleh karena itu, para produsen wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik (Sumarwan, 2003). Shiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel, Blackwell dan Miniard (1993)

5 mengartikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Secara sederhana, perilaku konsumen meliputi hal-hal: apa yang dibeli konsumen, mengapa konsumen membelinya, seberapa sering mereka membelinya, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan oleh pedagang untuk merebut pasar. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek pada setiap periode tertentu, termasuk dalam mengambil keputusan pembelian minuman cappucino cincau, seperti menentukan macam atau varian rasa yang diinginkannya atau di kedai mana ia akan membeli. Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Jika konsumen tidak memiliki pilihan alternatif atau konsumen tidak diberikan pilihan, maka keputusan tanpa pilihan tersebut disebut sebagai sebuah hobon s choice. Langkah-langkah pengambilan keputusan konsumen dalam mengonsumsi atau membeli produk dengan merek tertentu diawali dengan pengenalan kebutuhan, dilanjutkan dengan pencarian infomasi, evaluasi alternatif, menentukan pilihan alternatif, dan diakhiri dengan menentukan pilihan produk yang akan dikonsumsi atau dibeli (Sumarwan, 2003). Salah satu jenis usaha yang terkait penyediaan minuman jadi disertai dengan pelayanan dan sistem bisnis waralaba adalah bisnis minuman cappucino

6 cincau. Cappucino cincau merupakan jenis minuman kopi yang dicampur dengan cincau hitam yang disajikan dalam keadaan dingin dan dijual dengan harga yang cukup terjangkau, sehingga minuman ini sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat, baik anak-anak, remaja, bahkan orang tua. Perkembangan industri minuman jadi, seperti cappucino cincau, menjadi suatu tantangan bagi masing-masing pengusaha untuk dapat bersaing serta memperluas pangsa pasarnya. Minuman cappucino cincau adalah salah satu minuman yang sangat diminati dari banyak kalangan. Minuman ini dihasilkan dari perpaduan antara cappucino dengan cincau hitam yang disajikan dalam keadaan dingin, disertai dengan berbagai pilihan varian rasa seperti rasa blackforest, caramel, vanilla, dll yang dapat dijangkau dengan mudah serta dijual dengan harga yang terjangkau. Kegemaran masyarakat mengonsumsi minuman cappucino cincau tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menyukai halhal yang praktis tanpa harus repot membuat minuman sendiri dan mengolah cincau menjadi bagian-bagian yang kecil agar lebih enak untuk dinikmati. Berkembanganya bisnis cappucino cincau memberikan dampak positif dengan semakin ketatnya persaingan dalam merebut pasar, sehingga masing-masing pengusaha akan lebih meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen agar bisnis yang dijalankannya tidak kalah bersaing dengan bisnis minuman sejenis. Konsumen cappucino cincau di Bandar Lampung cukup banyak, terbukti dengan semakin ramainya pengusaha atau pemasar yang membuka tenda-tenda cappucino cincau baru di lingkungan

7 pendidikan di Kota Bandar Lampung, seperti di Jalan Z.A Pagar Alam, Jalan Sumantri Brojonegoro, Jalan Pramuka, dan Bataranila. Kalangan muda, terutama mahasiswa, merupakan salah satu segmen pasar yang cukup menjanjikan untuk dijadikan target sebagai konsumen yang loyal, karena mahasiswa cenderung menyukai makanan dan minuman siap saji, terlebih lagi bila dijual dengan harga yang murah dan rasa yang enak. Kedai minuman cappucino cincau paling banyak dijumpai di lingkungan Universitas Lampung di Jalan Sumantri Brojonegoro. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil pra penelitian pada bulan Desember 2013, di lingkungan Universitas Lampung terdapat sepuluh kedai cappuccino cincau dengan penjualan rata-rata adalah 100 cup per hari per kedai. Oleh karena itu, penelitian ini dipusatkan dilakukan di lingkungan Universitas Lampung dengan pertimbangan bahwa di daerah ini paling banyak dijumpai kedai cappucino cincau dibandingkan daerah lainnya, seperti dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Sebaran pedagang cappucino cincau di lingkungan pendidikan di Bandar Lampung menurut lokasi, Desember 2013 No Lokasi Jumlah pedagang 1 Jalan Z.A Pagar Alam 8 (Lingkungan Teknokrat, Umitra, dan UBL) 2 Jalan Sumantri Brojonegoro 10 3 Jalan Pramuka 1 4 Bataranila 3 Total 22 Sumber: Pra Penelitian, 2013

8 Berdasarkan uraian sebelumnya, maka permasalahan pada penelitian diidentifikasikan sebagai: 1. bagaimanakah hubungan bauran pemasaran (harga, produk, tempat, dan promosi) dengan pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau di Bandar Lampung? 2. bagaimanakah hubungan perilaku konsumen (sosial, pribadi, dan psikologi) dengan pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau di Bandar Lampung? 3. bagaimanakah pengaruh faktor-faktor dari karakteristik konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau di Bandar Lampung? B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1. mengetahui hubungan bauran pemasaran (harga, produk, tempat, dan promosi) dengan pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau di Bandar Lampung, 2. mengetahui hubungan perilaku konsumen (sosial, pribadi, dan psikologi) dengan pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau di Bandar Lampung, 3. mengetahui pengaruh karakteristik konsumen mahasiswa terhadap pengambilan keputusan pembelian cappucino cincau di Bandar Lampung.

9 C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna: 1. bagi pengusaha cappucino cincau, sebagai bahan informasi dan masukan untuk mengetahui faktor apakah dari bauran pemasaran dan perilaku konsumen yang menjadi pertimbangan konsumen untuk mengonsumsi produk yang ditawarkan, sehingga pihak pengusaha dapat menyusun strategi pemasarannya untuk memenuhi harapan konsumen dan memaksimalkan keuntungan mereka. 2. bagi peneliti lain, sebagai bahan perbandingan dan referensi.