PENYIMPANGAN KESANTUNAN TINDAK TUTUR SISWA DI LINGKUNGAN SMAN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Oleh: Dewi Nurma Ambarwati NPM: 11.1.01.07.0031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 1
2
PENYIMPANGAN KESANTUNAN TINDAK TUTUR SISWA DI LINGKUNGAN SMAN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Dewi Nurma Ambarwati 11.01.07.0031 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra kediribersemi4869@yahoo.com Dra. Endang Sri Mujiwati, M.Pd. dan Drs. Sempu Dwi Sasongko UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 3
ABSTRAK DEWI NURMA AMBARWATI 11.1.01.07.0031, Penyimpangan Kesantunan Tindak Tutur Siswa di Lingkungan SMAN 5 Kediri Tahun Pelajaran 2014-2015, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,, 2015. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah maksim kebijaksanaan dalam tindak tutur siswa di lingkungan SMAN 5 Kediri tahun pelajaran 2014-2015?, (2) Bagaimanakah maksim kedermawanan dalam tindak tutur siswa di lingkungan SMAN 5 Kediri tahun pelajaran 2014-2015?, (3) Bagaimanakah maksim penghargaan dalam tindak tutur siswa di lingkungan SMAN 5 Kediri tahun pelajaran 2014-2015?, (4)Bagaimanakah maksim ke-sederhanaan dalam tindak tutur siswa di lingkungan SMAN 5 Kediri tahun pelajaran 2014-2015? Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data yang digunakan adalah tindak tutur siswa SMA Negeri 5 Kediri tahun pelajaran 2014-2015. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif, sedangkan teknik untuk pengumpulan data menggunakan teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap, catat, dan teknik rekam. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, ditemukan penyimpangan terhadap prinsip kesantunan. Penyimpangan terhadap prinsip ke-santunan ditemukan pada banyak data dan meliputi beberapa maksim (tiga mak-sim). Penyimpangan paling banyak ialah terhadap maksim penghargaan, yang diikuti oleh maksim kesederhanaan, dan kebijaksanaan. Kedua, tidak ditemukan penyimpangan pada maksim kedermawanan. Kata Kunci: Penyimpangan, Kesantunan, Tindak Tutur Siswa. 2
I. LATAR BELAKANG Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, perasaan kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia akan kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai sarana pengikat hubungan suatu masyarakat. Dalam berbahasa, terkadang seseorang tidak menyatakannya secara langsung, tetapi sering didasarkan kepada bahasa yang nyata, bahasa yang dekat dengan lingkungan siswa. Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh siswa adalah keterampilan berbicara. Berbekal keterampilan berbicara siswa dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya secara tepat, sehingga lawan bicara mengerti maksud dari tuturan yang diujarkan. Keterampilan berbahasa tidak hanya berkaitan dengan aspek kebahasaan tetapi juga berkaitan dengan keterampilan pragmatik. manyatakan secara tidak langsung. Menyadari pentingnya bahasa maka upaya pembelajaran bahasa perlu dilaksanakan secara baik. Hal ini didasari pertimbangan bahwa bahasa-bahasa () relatif penting dalam masyarakat sehingga kemampuan berkomunikasi dengan bahasa perlu diawali warga masyarakat sekolah. Pembelajaran bahasa tidak hanya dimaksudkan untuk penguasaan pengetahuan tetapi juga upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Yulianto (2008:2) Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari kondisi pengguna bahasa manusia yang pada dasarnya sangat ditentukan oleh konteks yang mewadahi dan melatarbelakangi bahasa itu. Seperti yang diungkap oleh Jacob L. Mey (dalam Rahardi, 2008: 49), Pragmatics is the study of the conditions of human language uses as these are determined by the context of society. Konteks yang dimaksud adalah konteks yang bersifat sosial (social) dan konteks yang bersifat sosietal (societal). mengungkapkan bahwa, Pembelajaran bahasa harus diarahkan untuk lebih banyak memberikan porsi kepada perlatihan berbahasa yang nyata, perlatihan melalui keterampilan bahasa yang produktif (menulis dan berbicara) dan juga yang reseptif (menyimak dan membaca) harus Dasar munculnya konteks sosial adalah adanya solidaritas (solidarity), sedangkan dasar dari konteks sosietal adalah kekuasaan (power). Dalam berkomunikasi diperlukan adanya solidaritas 3
antara penutur dan lawan tutur. Selain itu dilakukan dengan berperilaku sopan agar proses komunikasi penutur dan mitra kepada pihak lain. tutur dapat berjalan dengan baik dan lancar, mereka haruslah dapat saling bekerja Berdasarkan pengamatan di ling- sama. Bekerja sama yang baik dalam kungan siswa, ternyata ditemukan fakta proses bertutur itu, salah satunya, dapat bahwa siswa dalam berbahasa sering me- dilakukan dengan berperilaku sopan ke- ngabaikan masalah kesantunan. Saat ber- pada pihak lain. Selain berperilaku sopan, bahasa dengan orang yang lebih tua atau harus diperhatikan pula aspek-aspek sebaya mereka tidak memikirkan apa yang kesantunan dalam bertutur. dirasakan oleh lawan tutur. Hal itu sangatlah menyimpang dari kesantunan yang Dalam berbahasa perlu diperhatikan aspek kesantunan. Kesantunan ber- harus di lakukan. Atas dasar uraian di atas, dilakukan bahasa dapat dipandang sebagai usaha penelitian yang berjudul Penyimpangan untuk menghindari konflik antar penutur Kesantunan Tindak Tutur Siswa di Ling- dengan mitra tutur. Kesantunan berbahasa kungan SMAN 5 Kediri Tahun Pelajaran merupakan hasil pelaksanaan kaidah yaitu 2014-2015. kaidah sosial, dan hasil pemilihan strategi komunikasi. Kesantunan berbahasa penting di mana pun individu berada. Setiap II. METODE Penelitian merupakan aktivitas anggota masyarakat percaya bahwa ke- ilmiah yang menuntut kerja efektif dan efi- santunan berbahasa yang diterapkan sien. Untuk itu, penelitian membutuhkan mencerminkan budaya suatu masyarakat. metode. Metode penelitian pada dasar-nya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan Pemakaian bahasa perlu mem- data dengan tujuan dan kegunaan tertentu perhatikan kaidah-kaidah dalam bertutur. (Sugiyono, 2011:2). Dari batasan tersebut Dalam menggunakan kaidah-kaidah diperoleh informasi bahwa metode me- bahasa perlu diperhatikan pula prinsip- rupakan cara kerja dalam penelitian. Oleh prinsip kesantunan. Seperti yang di- karena itu, uraian metode pada bab ini ungkapkan Chaer dan Agustina (2010: 52) mencakup: bahwa bekerja sama yang baik di dalam (1) Pendekatan dan jenis proses bertutur itu, salah satunya, dapat penelitian; Penentuan pendekatan dalam penelitian perlu mempertimbangkan objek, 6
data, sumber data, dan tujuan penelitian. lengkap dan variatif. Waktu yang di- Penelitian ini meneliti pemakaian atau gunakan dalam penelitian ini yaitu mulai penggunaan bahasa siswa. Untuk itu, bulan April 2015 sampai Nopember 2015. penelitian ini menggunakan pendekatan (3) Data, sumber data, dan pragmatik. Penelitian ini tergolong instrumen penelitian; Dalam penelitian penelitian kualitatif karena, sumber data kualitatif, data yang dikumpulkan berupa yang diambil berupa tutur kata siswa saat data deskriptif, misalnya dokumen pribadi, melakukan kegiatan di sekolah. Kedua, catatan lapangan, tindakan responden, data yang dikumpulkan berupa potongan dokumen, dan lain-lain (Prastowo, ujaran siswa. Ketiga, mementingkan proses 2011:43). Data penelitian ini adalah data dan produk karena penelitian ini me- kualitatif yang ber-wujud ujaran, tepatnya merhatikan bagaimana perkembangan tindak tutur penyimpangan kesantunan terjadi sesuatu. Keempat, saat pengambilan siswa di ling-kungan SMAN 5 Kediri sampel untuk penelitian objek yang diteliti tahun pelajaran 2014-2015. Sudaryanto merupakan siswa didik sendiri. (1990: 33) membedakan sumber data menjadi dua jenis yakni sumber substantif (2) Tahapan, tempat dan waktu penelitian; Tahapan penelitian adalah urutan-urutan yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan dalam penelitian terdiri atas (1) tahapan pralapangan, (2) tahapan pekerjaan lapangan, dan (3) tahap analisis data (Moleong, 2006:127). Penelitian ini dilakukan di kota Kediri, tepatnya di SMA Negeri 5 Kediri. SMA Negeri 5 Kediri dipilih menjadi tempat penelitian karena SMA Negeri 5 Kediri merupakan salah satu sekolah di kota Kediri yang mempunyai siswa yang banyak. Keberadaan siswa cukup beragam mulai dari kota Kediri dan kabupaten Kediri. Keberagaman itu mencerminkan keragaman tindak tutur. Keadaan ini akan dan lokasional. Sumber substantif berkaitan dengan pertanyaan dari apa dan sumber lokasional berkaitan dengan pertanyaan dari mana. Sumber substantif penelitian ini berasal dari tindak tutur siswa. Sedangkan sumber lokasional penelitian ini diambil dari siswa SMA Negeri 5 Kediri. Instrumen penelitian ini ialah diri peneliti dengan dilengkapi perekam dan kartu data. (4) Metode penelitian dan teknik pengumpulan data; Berdasarkan data yang tergolong kualitatif dan tujuan yang bersifat des-kriptif, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Tepatnya metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam memudahkan perolehan data yang relatif 7
penelitian ini teknik yang digunakan (1) Rico : Aku gak takok! (tertawa adalah teknik rekam, dan teknik catat. mendengar cerita Aan) Penelitian ini berupaya mendapatkan data Saya tidak bertanya dengan cara menyadap tindak tutur siswa (PMKbj/12/173) dalam melakukan aktivitas di sekolah. (5) Teknik analisis data; Teknik analisis data yang digunakan untuk meng- Informasi Indeksial: Dituturkan oleh siswa kelas XI analisis data dalam penelitian ini adalah yang bernama Rico kepada Aan yang teknik deskriptif kualitatif. Artinya, ke- sedang bercerita tentang apa yang baru saja giatan analisis dilakukan dengan kegiatan di alaminya. Pada saat itu, Aan baru saja menafsirkan dan menemukan isi data terbentur tembok pembatas air yang ada di dengan mencocokkan isi teks dengan depannya. berdasarkan teori-teori yang telah Tuturan Aku gak takok! me- ditentukan. nyimpang maksim kebijaksanaan karena III. HASIL DAN KESIMPULAN memberi kerugian kepada Aan dan bukan Pada bagian ini akan dijelaskan dan memberi keuntungan. Jika dilihat dari dibahas data-data yang berupa tuturan skala untung-rugi, tuturan tersebut me- siswa di lingkungan SMA Negeri 5 Kediri rugikan bagi Aan dan menguntungkan bagi berdasarkan landasan teori dan metode Rico. Kerugian Aan adalah dia akan me- penelitian. Tuturan yang dianalisis berupa rasa malu, dan keuntungan bagi Rico tuturan yang mengandung tindak tutur adalah dia akan merasa senang karena ke- penyimpangan kesantunan yang meliputi: inginannya tercapai. Tuturan yang mem- (a) Maksim kebijaksanaan; beri kerugian kepada orang lain, berdasar- Maksim kebijaksanaan selalu mengurangi kan skala untung-rugi termasuk tindak kerugian orang lain dan memaksimalkan tutur yang tidak santun. Berdasarkan skala keuntungan orang lain. Berdasarkan ketaklangsungan, tuturan tersebut ditutur- pengamatan, dalam tuturan siswa di ling- kan secara langsung, yaitu tuturan yang kungan SMAN 5 Kediri terdapat pe- bertujuan memerintah diujarkan dengan nyimpangan terhadap maksim kebijaksana- tidak tutur imperatif. Sesuai dengan skala an. Berikut data yang mengandung maksim ketaklangsungan, maka tuturan yang kebijaksanaan yang diperoleh dari siswa di bersifat seperti tuturan tersebut termasuk lingkungan SMAN 5 Kediri. tindak tutur yang tidak santun. 8
(b) Maksim kedermawanan; satu kategori yang ditentukan oleh panitia. Maksim kedermawanan berisi dua Pada saat itu, Aan menebak salah satu submaksim, yaitu a) buatlah keuntungan nominasi yang akan diberikan oleh panitia. diri sendiri sekecil mungkin dan b) buatlah Tuturan Kowe tok An seng gila kerugian diri sendiri sebesar mungkin. menyimpang maksim penghargaan karena Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tuturan tersebut dimaksudkan untuk terhadap data yang digunakan, tidak di- mengnina orang lain, yaitu Aan. Penutur temukan penyimpangan maksim (Rico) menuturkan tuturan tersebut karena kedermawanan yang dilakukan oleh siswa Aan asal menebak salah satu nominasi di lingkungan SMAN 5 Kediri. Dari sini yang ditentukan oleh panitia. Penutur dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 5 merasa tidak senang kepada Aan, maka Kediri sangat memperhatikan kesantunan penutur menghinanya. Aan terhina oleh tindak tutur maksim kedermawanan. tuturan Rico, karena dikatakan se-bagai (c) Maksim penghargaan; orang gila. Aan dihna sebagai orang gila, Maksim penghargaan dalam prinsip yang berarti dia telah melakukan hal yang kesantunan ini memiliki dua submaksim, buruk/tidak baik. Hinaan Rico tersebut yaitu a) kecamlah orang lain dan b) pujilah tentu sangat tidak berkenaan di hati Aan. orang lain sebanyak mungkin. Dalam (d) Maksim kesederhanaan; penelitian ini ditemukan banyak sekali Seperti maksim-maksim sebelumnya, penyimpangan terhadap maksim maksim kesederhanaan juga terdiri dari penghargaan, yaitu sebanyak sebelas dua submaksim. Submaksim tersebut ialah tuturan. Hanya beberapa data yang akan a) pujilah diri sendiri sesedikit mungkin dianalisis di sini, salah satunya tuturan dan b) kecamlah diri sendiri sebanyak berikut. mungkin. Penyimpangan terhadap maksim (2) Rico : Kowe tok An seng gila. kesederhanaan dapat dilihat pada tuturan di Kamu saja An yang gila. bawah ini. (PMPhg/03/27) (3) Mira : Kelompok kita. (PMksh/01/08) Informasi Indeksial: Informasi Indeksial: Dituturkan oleh siswa kelas XI Dituturkan oleh siswa kelas XII bernama Rico kepada temannya yang yang bernama Mira saat berada di depan bernama Aan yang sedang menunggu kelas. Pasa saat itu, Niken bersiap-siap pengumuman nominasi pemenang salah 9
untuk mengumumkan siapa pemenang kemrukul, tangan e kasar koyok parut, lomba. sokor!!! Pada tuturan (3) terdapat 3. Dalam maksim kesederhanaan penanda penyimpangan terhadap maksim ke- yang muncul ialah: kelompok kita, sederhanaan, khususnya submaksim kelompoknya Wayan. pertama karena memaksimalkan pujian kepada dirinya sendiri. penyimpangan IV. DAFTAR PUSTAKA maksim kesederhanaan dilakukan oleh Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Mira, yaitu pada tuturan Kelompok kita. Penelitian Suatu Pendekatan Tuturan tersebut merupakan tindak tutur Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta asertif, karena membual tentang dirinya Ariyani, Dwi. 2010. Pelanggaran Prinsip sendiri yaitu menyatakan bahwa Kesantunan dan Implikatur dalam kelompoknya hebat. Acara Opera Van Java di Trans 7: Berdasarkan hasil penelitian dapat Sebuah Kajian Pragmatik. Skripsi. disimpulkan bahwa tindak tutur siswa di Tidak dipublikasikan. Solo: FSSR lingkungan SMAN 5 Kediri banyak yang UNS melakukan penyimpangan prinsip ke- Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. santunan. Hal ini terbukti dari keempat Sosiolinguistik Perkenalan Awal. maksim kesantunan, terdapat tiga maksim Jakarta: PT Rineka Cipta yang muncul dalam tuturan siswa di ling- Departemen Pendidikan Nasional. 2012. kungan SMAN 5 Kediri yakni maksim KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat. kebijaksanaan, maksim penghargaan, dan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama maksim kesederhanaan. Leech, Geffrey. 1983. Prinsip-Prinsip Dari hasil penelitian ditemukan Pragmatik. Terjemahan Oka. 1993. penanda-penanda penyimpangan ketiga Jakarta: Universitas Press maksim kesantunan yang dituturkan siswa di lingkungan SMAN 5 Kediri yakni: 1. Dalam maksim kebijaksanaan penanda yang muncul ialah: aku gak takok!! 2. Dalam maksim penghargaan penanda yang muncul ialah: kowe tok seng seng Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada Moleong, Laxy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Pahlevi, Adnan Resa. 2012. Analisis gila, jijik, dengkulmu ratakno, mangklek Tindak Tutur Pedagang dan e, dengkulmu neng irung, tangan e Pembeli di Pasar Bandar Kota 10
Kediri. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Kediri. FKIP UNP Kediri Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Rahardi, R. Kunjana. 2008. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa. Jakarta: Erlangga Sudaryanto. 1990. Aneka Konsep Kedataan Lingual dalam Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. 1988. Metode Linguistik. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumarsono. 2013. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yule, George. 1996. Pragmatik. Terjemahan Indah Fajar Wahyuni. 2006 Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yulianto, Bambang. 2008. Aspek Kebahasaan dan Pembelajarannya. Surabaya: Unesa University Press 11