Pengembangan Koleksi Modul 3

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

Ruang Lingkup Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan sekolah

Perpustakaan perguruan tinggi

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Nama dan Sejarah Perusahaan

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian Koleksi. Syukrinur Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Aceh

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

SNI 7496:2009. Standar Nasional Indonesia. ICS Badan Standardisasi Nasional 1!!J'Ii!I'I)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PENGADAAN BUKU. Pengembangan Koleksi Modul 5. Pengembangan Koleksi Modul 5 by Yuni Nurjanah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitiaan

PUSAT DOKUMENTASI, JARINGAN KERJA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi di era informasi saat ini perlu melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Proposal Evaluasi Program Layanan Perpustakaan

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

II. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran Keputusan : a. Penetapan harga b. Produk c. Distribusi d. Promosi

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat.hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB III METODE PENELITIAN

cara pembagian jasa pelayanan di rumah sakit pemerintah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dikarenakan, penelitian

EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

3.1 Metode Pengumpulan Data

PENGANTAR MANAJEMEN PERPUSTAKAAN A. Ridwan Siregar Universitas Sumatera Utara

Membangun Perpustakaan Hibrid oleh: Kudang B. Seminar. Hotel Permata Bogor 15 Juni 2012

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN MADRASAH TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan banyak

Oleh :Tim Dosen MK Pengantar Audit SI

Seminar Pendidikan Matematika

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perencanaan, Pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi beberapa susunan sistematis

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1 PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERGURUAN TINGGI : SUATU PENGALAMAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

Mengumpulkan Informasi (Riset Pemasaran)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Nanik Arkiyah, M. IP

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Stoner dan Freeman Perencanaan memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur-prosedur terbaik untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

Pengadaan Bahan Pustaka Untuk Perpustakaan Sekolah Gatot Subrata

PANDUAN DISKUSI MENYUSUN RENCANA USAHA DAN KESIAPAN KERJA

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang

Transkripsi:

Pengembangan Koleksi Modul 3 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 3 by Yuni Nurjanah

A. Mengenal Masyarakat yang dilayani B. Diperlukannya Kajian Pengguna C. Unsur-unsur Kajian D. Hal-hal yang akan Dikaji E. Cara dan dimana Data Dikumpulkan F. Cara Menginterpretasikan Data

Istilah lain dari Kajian Pengguna: Community analysis (analisa komunitas), Needs analysis (analisis kebutuhan), Analisis kebutuhan informasi, dll User Studies (Kajian Pengguna): merupakan proyek penelitian yang dirancang untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana, mengapa, kapan, dan dimana orang mencari informasi dan memanfaatkan sumber daya informasi. seorang staf pengembangan koleksi harus mengetahui sumber-sumber informal yang ada dalam komunitas pelayanan, misal: menggabungkan beberapa sumber informal ke dalam sebuah sistem informal guna memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pengguna, meningkatkan kualitas atau kemampuan menelusur informasi, dan mengetahui bagaimana cara pengguna menggunakan sistem informasi informal. Yang kesemua itu dapat berpengaruh pada struktur sistem informasi formal dan isi dari koleksinya. Faktor Penting untuk diketahui dalam kegiatan Kajian Pengguna: a) latar belakang budaya karena faktor inilah yang menciptakan nilai-nilai dasar dan sikap individu terhadap informasi. Mengetahui berbagai latar belakang dan sikap populasi yang dilayani adalah hal penting dalam perencanaan pelayanan dan koleksi yang efektif. b) cara berpikir individu, untuk mengetahui bagaimana seorang individu memberikan tanggapan terhadap sistem informasi formal, cara berpikir individu ini tidak dapat diduga dan bukan merupakan sesuatu yang bisa dikendalikan oleh para profesional informasi o o o

User Studies menurut TD Wislson (dalam Evans, 2000) dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam sebuah perencanaan yang efektif, antara lain: penemuan fakta-fakta kehidupan sehari-hari dari populasi yang dilayani dengan penemuan fakta tersebut dapat dimengerti kebutuhan2 yg mendorong individu kedalam perilaku pencarian informasi pengertian terhadap perilaku pencarian informasi yang baik akan memudahkan orang2 untuk lebih memahami arti informasi i dalam kehidupan sehari2 dengan demikian maka perpustakaan seharusnya dapat memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap pelanggan dan dapat merancang sistem informasi yang lebih efektif dan efisien Persamaan User Studies (perpustakaan) dengan riset pasar (organisasi komersial) dalam karakteristik pencarian informasi, adalah: Mengapa orang memanfaatkan atau tidak sebuah produk/ layanan tertentu? Bagaimana orang2 memanfaatkan produk/ layanan tsb? Dimana orang2 memperoleh dan memanfaatkan produk/ layanan tsb? Apa baik dan buruknya produk/ layanan tsb? Produk/ layanan apakah yang bisa lebih menarik? Berapa banyak orang2 akan menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya untuk sebuah produk/ layanan tsb?

Hal2 penting yang harus dilakukan sebelum melakukan User Studies, antara lain: Pengetahuan/ minat: populasi yang menjadi target hrs mempunyai pengetahuan/ minat yang cukup untuk memberikan tanggapan terhadap pertanyaan kompleks. Jika tidak, maka pertanyaan sederhana yang menutupi pertanyaan kompleks itu harus lebih baik Pengalaman: para pelaku kajian seharusnya memiliki pengalaman yang cukup untuk melakukan riset dan dibekali dengan informasi yang baik sehingga dapat memberikan hasil riset yang mewakili data yang ada di lapangan Perpustakaan harus berusaha untuk mendapatkan data yang benarbenar mewakili perilaku pengguna, bukan data yang dibuat oleh responden untuk menyenangkan pihak perpustakaan Proses survei harus dapat mengantisipasi kemungkinan hasil data di luar dugaan dari pihak responden dan perpustakaan

Dalam melakukan kajian kebutuhan informasi pengguna perpustakaan harus ditentukan beberapa hal sbb: Siapa yang akan melakukan pengumpulan data: harus ditentukan sejak awal mengenai siapa yg bertanggung jawab, berapa staf yang terlibat (yg berkompetensi), berapa dana yg tersedia, bagaimana cakupan kajian (mendalam/ tidak), siapasaja yang terlibat (konsultan, gabungan, atau kelompok masyarakat yang disurvei. Informasi apakah yg diingikan oleh perpustakaan: pekerjaan kajian kebutuhan informasi pengguna harus dilakukan rutin agar kebutuhan informasi pengguna yang mutakhir selalu diketahui oleh perpustakaan untuk mencapai tingkat efektivitas dalam pemanfaatan dana pengembangan koleksi sebab data kajian kebutuhan merupakan faktor kunci dalam penentuan prioritas koleksi. Bagaimana metode untuk menghasilkan informasi yang diinginkan tsb Bagaimana memanfaatkan data tsb

Kategori data yang dapat diaplikasikan pada semua jenis perpustakaan, yang relevansinya tergantung dari jenis dan situasi perpustakaan ybs. Jenis data yang diperlukan adalan data mengenai aspek berikut: Data Historis: akan memberikan pengertian yg lebih baik dan cepat terhadap kondisi komunitas itu pd masa kini Informasi Geografis: bermanfaat memberikan jawaban thd pertanyaan tentang kearah manakah pertumbuhan komunitas secara fisik Data KetersediaanTransportasi: untuk mengetahui berapa banyak titik layanan yg akan diadakan, dan dimana saja lokasinya Data Administratif: data ini dimungkinkan ada keterkaitan dengan pengembangan koleksi, untuk mengetahui peraturan yang jelas tentang pendelegasian wewenang dan tanggung jawab orang2 yang terlibat dalam kegiatan pengembangan koleksi Informasi Politik: informasi politik baik resmi maupun tidak terkait dengan data administratif, sejauhmana perpustakaan meliput isu2 politik Data Kependudukan: untuk menentukan program pengembangan koleksi yg efektif bagi seluruh jenis perpustakaan Data Ekonomi: berguna bagi perencanaan pengembangan koleksi, naik turunnya keadaan ekonomi komunitas akan mempengaruhi anggaran untuk pengembangan koleksi Sistem komunikasi: sistem komunikasi yang tersedia akan berguna bagi layanan perpustakaan (dalam pengembangan koleksi, kombinasi email dan website dapat digunakan untuk mengkomunikasikan bahan pustaka yang dipilih komunitas untuk dikoleksi perpustakaan Organisasi sosial dan kependidikan: berbagai organisasi masyarakat akan menjadi indikasi minat masyarakat Organisasi kebudayaan dan rekreasi: organisasi yg berhungan dg aktivitas dan rekreasi yg ada dimasyarakat juga menunjukkan minat masyarakat, adanya internet mempermudah terbentuknya berbagai organisasi di masyarakat Perpustakaan dan unit informasi lain dalam komunitas yg sama: agar masyarakat di komunitas itu memperoleh keuntungan dengan mempunyai akses di lebih banyak sumber informasi

Metode Dasar Pengumpulan Data: Mempelajari laporan, sumber2 data statistik, direktori, peta, data yg telah dikumpulkan oleh organisasi dan lembaga lain yang memberi jasa pelayanan masyarakat Melakukan wawancara secara informal dengan tokoh masyarakat dan orang lain yang banyak mengetahui tentang masyarakat tersebut Melakukan wawancara secara formal dengan anggota masyarakat atau penyebaran quisionair pada pengguna maupun non pengguna (terutama calon pengguna yg potensial) Observasi terencana ( untuk mengetahui gambaran tentang hal2 yang dibutuhkan pengguna) Pustakawan bisa melakukan Kajian Informal (misal observasi pengguna), namun harus juga dilengkapi dengan cara yang lebih formal dengan mengadakan kajian yang akan menghasilkan profil masyarakat, Kajian Formal ini penting karana : Cara informal hanya menghasilkan gambaran yang subyektif (tidak menyeluruh) karena terbatas pada apa yang diobservasi oleh satu atau kelompok orang tertentu Penelitian formal lebih sistematis dan dapat menghasilkan gambaran yg lebih menyeluruh dari masyarakat sehingga dapat dipakai untuk menyusun kerangka yg lebih luas dan memungkinkan untuk mengidentifikasi kelompok yang belum terlayani dengan baik Data yang objektif dan akurat diperlukan untuk mempertanggung jawabkan layanan dan koleksi yang akan dikembangkan dan alokasi dana perpustakaan Metodologi untuk mengkaji sebuah komunitas secara sistematik dapat dilakukan dengan 4 pendekatan: Pemberi informasi kunci : individu yang mengetahui kebutuhan masyarakat dalam sebuah komunitas Forum komunitas: pertemuan semua anggota masyarakat dalam sebuah komunitas, termasuk dewan penasehat Indikator sosial: untuk menentukan kebutuhan berbagai golongan dalam sebuah komunitas Survei lapangan: pendekatan terhadap analisis komunitas, tergantung pada luasan komunitas yg akan disurveii apakah dengan pengmbilan contoh atau keseluruhan populasi.

Data yang dikumpulkan harus diolah agar dapat mengambil kesimpulan dari kajian tsb. Tim kajian dan dewan penasehat dapat mulai menganalisis dan menginterpretasikan data dengan mempertimbangkan serangkaian pertanyaan sebelum penyusunan laporan, seperti: Apakah kebutuhan yang dirasakan paling penting di komunitas itu? Apakah kebutuhan normatif paling penting yang teridentifikasi oleh para pakar? Kebutuhan mana yang paling terkait dengan misi dan operasional perpustakaan? Bagaimana kita dapat mencari solusi untuk kebutuhan yang ganda dan berkonflik? Setelah semua data terkumpul dan dianalisis, perpustakaan harus memutuskan fakta mana yang penting untuk perpustakaan dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul. Konsep laporan yang telah ditulis harus didiskusikan dengan berbagai pihak untuk menyempurnakan laporan. Pertanyaan paling penting setelah pelaksanaan kajian kebutuhan pengguna adalah: apakah tujuan pelayanan perpustakaan yang sekarang ini sudah sesuai dengan tingkatan kebutuhan komunitas? Bila jawabannya belum, maka pastikan akan ada perubahan secara terencana. Hasil kajian bisa saja menunjukkan adanya lapisan tertentu dalam komunitas masyarakat yang harus dilayani dengan lebih baik. Disamping itu juga seharusnya menunjukkan layanan apa saja yang berkontribusi paling besar terhadap adanya ketidakpuasan dari komunitas pada perpustakaan. Pemecahan masalah terhadap berbagai macam kegagalan tersebut perlu direkomendasikan dengan tetap memperhitungkan kemampuan perpustakaan dari berbagai aspek seperti: kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, dana, fasilitas pendukung, efektifitas dan efisiensi nya.

A. Pengertian B. Tujuan C. Cara menilai koleksi D. Alasan Melakukan Evaluasi koleksi E. Penggolongan Tujuan Evaluasi Koleksi F. Metode Evaluasi

A. Pengertian Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi oleh pengguna. B. Tujuan (menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman. 2005): B. Mengetahui mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi C. Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perguruan tinggi D. Mengikuti perubahan, perkembangan sosbud, iptek E. Meningkatkan nilai informasi F. Mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi G. Menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi C. Cara menilai i koleksi: k B. Membandingkan koleksi perpustakaan dengan senarai standar yang diterbitkan (misal: katalog dan daftar standar, daftar2 terbitan ALA, Book for College Libraries, Public Library Catalog) C. Membandingkan koleksi perpustakaan dengan koleksi perpustakaan membandingkan data statistik untuk ukuran koleksi, pertambahan koleksi) sejenis (misal: engan cara D. Melakukan kajian berapa banyak koleksi yang digunakan E. Memeriksa koleksi dengan bantuan pakar pada subjek yang bersangkutan (misal: ahli geologi dunia diminta membandingkan koleksi perpustakaan dengan daftar buku geologi yang dianggap baku/ klasik F. Mengumpulkan pendapat pengguna (misalnya: menyebar angket atau kuisioner kepada pengunjung tentang koleksi perpustakaan, hasilnya dapat diketahui apa yang diinginkan apa kekurangan nya D. Alasan Melakukan Evaluasi koleksi E. Penggolongan Tj Tujuan Evaluasi Koleksi F. Metode Evaluasi

A. Pengertian B. Tujuan (menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman. 2005): C. Cara menilai koleksi: D. Alasan Melakukan Evaluasi koleksi Untuk mengembangkan gk program pengadaan yang cerdas dan realistis berdasarkan data koleksi yang sudah ada Sebagai bahan pertimbangan dalam pengajuan anggaran pengadaan koleksi berikutnya Untuk menambah pengetahuan staf pengembangan koleksi terhadap keadaan koleksi E. Penggolongan Tujuan Evaluasi Koleksi 1. Tujuan Internal: a. Kebutuhan Pengembangan Koleksi: untuk mengetahui: cakupan subjek koleksi, kedalaman koleksi, dan pola pemanfaatan koleksi oleh pengguna, nilai uang dari koleksi yang ada (data aset perpustakaan), masalah yang dihadapi oleh kebijakan pengembangan koleksi dan program2nya, perubahan apa saja yg harus dilakukan dengan program yg ada, dan apakah staf pengembangan koleksi sudah menjalankan tugas2nya dengan baik Untuk mendata: kekuatan koleksi dan kelemahannya secara kualitatif maupun kuantitatif (pada subjek apa saja) Untuk mendapatkan:data bagi kepentingan program pengembangan koleksi bersama perpustakaan lain, data bagi kepentingan penyiangan, data bagi kepentingan stock opname b. Kebutuhan Anggaran, membantu penentuan: Alokasi anggaran untuk memperkuat subjek yang lemah Alokasi anggaran untuk memelihara subjek yang sudah kuat Alokasi anggaran untuk pengembangan koleksi lama/ retrospective Semua alokasi anggaran pengembangan koleksi 2. Tujuan Eksternal F. Metode Evaluasi

A. Pengertian B. Tujuan (menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman. 2005): C. Cara menilai koleksi: D. Alasan Melakukan Evaluasi koleksi E. Penggolongan Tujuan Evaluasi Koleksi 1. Tujuan Internal 2. Tujuan Eksternal a. Kebutuhan institusi lokal, untuk mengetahui: kinerja perpustakaan, rasionalisasi anggaran pengembangan koleksi yang diajukan, apakah anggaran yg diperoleh bisa menunjang kebutuhan, apakah perpustakaan tsb sudah setara dengan unit pelayanan lain dalam komunitas yg sama, alternatif lain dari penambahan ruang (ruang penyiangan), apakah koleksi sudah kadaluarsa, apakah koordinasi dalam program pengembangan koleksi sudah berjalan dengan baik Apakah tingkat duplikasi koleksi sudah tepat, Apakah rasio biaya/ keuntungan (cost/ benefit) masuk akal b. Kebutuhan luar organisasi, menyiapkan data untuk: Akreditasi Badan2 pendanaan dan donor Berbagai program jaringan, konsorsium, dan kerjasama lainnya F. Metode Evaluasi

A. Pengertian, B. Tujuan, C. Cara menilai koleksi, D. Alasan Melakukan Evaluasi koleksi, E. Penggolongan Tujuan Evaluasi Koleksi B. Metode Evaluasi 1. Pendekatan Evaluasi Pengumpulan data staristik semua koleksi yang dimiliki Pengecekan pada daftar standar, seperti katalog dan bibliografi Pengumpulan pendapat dari pengguna yang biasa datang ke perpustakaan Pemeriksaan koleksi langsung Penerapan standar, pembuatan daftar kemampuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen, dan pencatatan manfaat relatif dari kelompok khusus 2. Pembagian Metode Evaluasi versi ALA a. Terpusat pada koleksi Daftar pencocokan, bibliografi, dan katalog Pendapat dari pakar Perbandingan data statistik Berbagai standar koleksi b. Terpusat pada penggunaan Kajian sirkulasi Pendapat pengguna Analisis terhadap statistik pinjam antar perpustakaan Kajian sitiran Kajian penggunaan ditempat (ruang baca) Ketersediaan koleksi di rak Kajian simulasi penggunaan Uni penyampaian dokumen