BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

KLIPPING BANK OLEH : NUR. FRATIWI KELAS : X IPS 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa - jasa bank lainnya. Menurut Undang - Undang RI

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1).

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergantung kepada dinamika perkembangan dan konstribusi nyata dari sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB II LANDASAN TEORI. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. jalan mengedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral.

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit), selain itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

SMAM 3 LHOKSEUMAWE LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN JUDUL MATERI LAT. SELESAI BANK (LKBB) Indikator: Membdakan Lembg Keu Bank & LKBB

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

PENDAHULUAN. Hukum Perbankan. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan hukum sistem perbankan di Indonesia salah satunya adalah Undang-

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB II BANK SEBAGAI PENYALUR KREDIT. bahwa bank berasal dari bahasa Italia, banca yang berarti bence yaitu suatu

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Perbankan, Bank, Fungsi Bank dan Jenis Bank

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

Pertemuan 7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

1. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai peningkatan dan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjaun Pustaka Tentang Bank 1. Pengertian Bank Bank merupakan tempat untuk menukar barang-barang yang mempunyai nilai cukup tinggi. Orang bukan saja menukarkan uangnya tetapi juga menyimpan uang, sebab mereka menganggap bahwa bank adalah tempat yang aman dan dapat dipercaya untuk menyimpan uang tersebut sewaktu-waktu dapat diambil dan dipergunakan untuk segala macam keperluan. Suyatno dkk (1988:1) mendefinisikan bank adalah suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga. Sedangkan definisi lain mengatakan, bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu tertentu. Definisi bank menurut UU No. 14/1967 pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan adalah, lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Sedangkan, lembaga keuangan menurut undang-undang tersebut ialah, semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat. 8

Bank didefinisikan oleh Kasmir (2012:24) sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatanya adalah : a. Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpanan (Kasmir, 2005:9). b. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat. Dengan kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkannya (Kasmir, 2005:9). c. Memberikan jasa-jasa bank lain : 1) pengiriman uang (transfer) 2) penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing) 3) penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso) 4) letter of credit (L/C) 5) safe deposit box 9

6) bank garansi 7) bank notes 8) travellers cheque 9) dan jasa lainnya. Jasa-jasa bank lainnya ini merupakan jasa pendukung dari kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (Kasmir, 2005: 9). Menurut Suyatno dkk (1988:15) bank dilihat dari segi fungsinya yaitu : a. Bank Sentral ialah Bank Indonesia sebagai yang dimaksud dalam undang-undang dasar 1945 dan yang didirikan berdasar undang-undang no. 13/1968. b. Bank Umum ialah bank yang dalam pengumpulan dannanya menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. c. Bank Tabungan ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. d. Bank Pembangunan ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan. 10

e. Bank Desa ialah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung dan sebagainya) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan. 2. Fungsi Bank Fungsi utama perbankan di Indonesia menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat. Dana yang dihimpun dalam bentuk simpanan yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dengan tujuan aman. Dana yang dihimpun tersebut kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pemberian fasilitas kredit atau penyediaan dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, baik untuk investasi maupun keperluan modal kerja. Menurut Budisantoso (2006:9) bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. 1. Agent of trust Kepercayaan (trust) adalah segala aktivitas yang dilakukan didunia perbankan untuk melayani khalayak baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana yang didasari asas kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, dan tidak akan 11

bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau atau menyalurkan dananya pada debitur apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan, pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya saat jatuh tempo. 2. Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusikonsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. 12

3. Agent of service Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perkonomian secara luas. Jasa ini diantara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. 3. Jenis Bank Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi serta kepemilikan bank. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya. Sedangkan kepemilikan perusahaan dilihat dari segi pemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya. Perbedaan lainnya dapat dilihat dari segi siapa nasabah yang mereka layani apakah masyarakat luas atau masyarakat dalam lokasi tertentu (kecamatan). Jenis perbankan juga dibagi ke dalam caranya menentukan harga jual atau harga beli (Kasmir, 2012:31-32). a. Dilihat Dari Segi Fungsinya : 1) Bank Umum Bank umum adalah yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasar prinsip syariah yang 13

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. b. Dilihat Dari Segi Kepemilikan : 1) Bank Milik Pemerintah Akte pendirian dan modal milik pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah. 2) Bank Milik Swasta Nasional Seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya pun untuk keuntungan swasta. 3) Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. 14

4) Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. 5) Bank Milik Campuran Saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. c. Dilihat Dari Segi Status : 1) Bank Devisa Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, pembukaan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya. 2) Bank Non Devisa Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara. 15

d. Dilihat Dari Segi Cara Menentukan Harga : 1) Bank Yang Berdasarkan Pinsip Konvensional Bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu : a) Menetapkan bunga sebagai harga, dikenal dengan istilah speard based. Penetapan ini untuk produk simpanan seperti giro, tabungan, maupun deposito demikian pula harga untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan berdasar tingkat suku bunga tertentu. b) Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank konvensional menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau presentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini disebut dengan istilah fee based. 2) Bank Yang Bedasarkan Prinsip Syariah Bank prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Dalam penentuan harga bagi bank yang menggunakan prinsip syariah adalah sebagai berikut : a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). b) Pembiayaan berdasar prinsip penyertaan modal (musharakah). 16

c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah.) e) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijawah wa iqtina). B. Tinjauan Pustaka Tentang Kredit 1. Pengertian Kredit Suyatno dkk (1995:12) mendefinisikan bahwa kredit berarti kepercayaan (truth atau faith) oleh dasar itu kredit adalah kepercayaan seseorang atau badan usaha yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) dimasa akan datang sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan bahwa pembayarannya akan dilunasi oleh pihak peminjam dengan besarnya bunga yang telah ditetapkan serta jangka waktu yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kredit. Undang-undang no.10 tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak yang lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. 17

2. Fungsi Kredit Menurut Kasmir (2012:88) fungsi kredit adalah : a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh sipenerima kredit. b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. c. Kredit meningkatkan daya guna dan peredaran barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengelola barang yang tidak berguna menjadi berguna dan bermanfaat. d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. 18

e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha Para pengusaha yang dibatasi oleh masalah permodalan, dengan diberikannya kredit maka dapat mengatasi kekuragmampuan pengusaha di bidang modal tersebut. f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan Dengan kredit para pengusaha dapat mendirikan proyek baru, dengan demikian mereka akan memperoleh pendapatan tambahan. g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional Bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. 3. Tujuan Kredit Suyatno, dkk (1995:14) mengatakan bahwa tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan, yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat (keuntungan) yang sebesar-besarnya. Pemberian kredit dimaksud untuk memperoleh keuntungan, maka bank hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada nasabahnya dalam bentuk kredit, jika ia betul-betul merasa yakin bahwa nasabahnya yang menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dari 19

faktor kemampuan dan kemauan tersebut, tersimpul unsur keamanan (safety) dan juga unsur (profitability). Keamanan atau safety yang dimaksud yaitu uang, barang, jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan atau profitability itu benar-benar menjadi kenyataan. Keuntungan atau profitability adalah tujuan dari diberikannya kredit yang kembali dalam bentuk bunga yang diterima. Tujuan kredit tidak semata-mata mencari keuntungan, namun disesuaikan dengan tujuan negara yaitu untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. Dengan demikian tujuan kredit yang diberikan adalah : a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya 4. Manfaat Kredit a. Debitur 1) Meningkatkan usahanya dengan pengadaan sejumlah sektor produksi 2) Kredit bank relatif mudah didapatkan jika usaha debitur diterima untuk dilayani 20

3) Rahasia keuangan debitur terlindungi 4) Beraneka macam jenis kredit bisa disesuaikan dengan calon debitur b. Pemerintah 1) Sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi secara umum 2) Sebagai pengendali kegiatan moneter 3) Dapat meningkatkan pendapatan negara 4) Untuk menciptakan dan memperluas pasar c. Bank 1) Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha bank 2) Membantu memasarkan produk atau jasa perbankan lainnya 3) Memperoleh pendapatan bunga yang diterima dari debitur 4) Dapat rentabilitas bank membaik dan memperoleh laba meningkat untuk merebut pangsa pasar dalam industri perbankan d. Masyarakat 1) Dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan perekonomian 2) Memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank 3) Dapat meningkatkan pendapatan dari masyarakat 21

5. Macam-macam Kredit Supriyono (2011:97) mengatakan bahwa macam-macam kredit dibagi menjadi 4, yaitu : a. Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja dimana kredit yang dibutukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja suatu perusahaan digunakan untuk menunjang perputaran usahanya. Kebutuhan modal kerja adalah besarnya dana yang dibutuhkan oleh debitur untuk mendukung perputaran usahanya pada saat tertentu sehingga cash flow (aliran dana) akan terjaga baik pada kondisi lancar dan normal. Kekurangan modal kerja suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kekurangan cash flow. b. Kredit Investasi Kredit yang dibutuhkan untuk membiayai pembelian media, mesin bangunan kantor, kendaraan perusahaan, relokasi, modernisasi, dan lain-lain. c. Kredit Konsumer Kredit yang dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan konsumer, misalnya pembelian rumah tinggal, kendaraan pribadi, dan lain-lain. d. Kredit Garansi Fasilitas yang diterbitkan oleh bank atas permintaan debitur untuk menjamin pihak lain apabila debitur cedera janji. 22

C. Tinjauan Pustaka Tentang Pensiunan 1. Pengertian Pensiun Setelah dikeluarkannya UU No. 11 tahun 1992 yang mengatur tentang dana pensiun, hampir seluruh perusahaan telah menyelenggarakan program dana pensiun bagi karyawannya baik yang dikelola sendiri atau melalui lembaga lain. Dana pensiun adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang mempunyai aktivitas memberikan jaminan kesejahteraan kepada masyarakat baik untuk kepetingan pensiun masa yang akan datang maupun akibat kecelakaan. Menurut UU No. 11 tahun 1992 dana pensiun adalah Badan Hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Kasmir (2012:289) mengatakan bahwa pensiun yaitu hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. 2. Tujuan Pensiun Menurut Kasmir (2012:290) seiring dengan perkembangan zaman, pelaksanaan program pensiunan atau harapan untuk mendapatkan pensiunan memiliki berbagai tujuan. Setiap tujuan memiliki maksud tersendiri, baik bagi penerima pensiunan maupun bagi penyelenggara pensiunan. 23

a. Tujuan pensiunan bagi pemberi kerja : 1) Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah mengabdi di perusahaan tersebut. 2) Agar di masa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya. 3) Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over karyawan. 4) Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. 5) Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. b. Tujuan pensiunan bagi karyawan yang menerima pensiun : 1) Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun. 2) Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja. 3) Tujuan pensiunan bagi lembaga pengelola dana pensiun : 4) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan investasi. 5) Turut membantu dan mendukung program pemerintah. 24

c. Tujuan pensiunan bagi lembaga pengelola dana pensiunan : 1) Mengelola dana pensiunan untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan investasi. 2) Turut membantu dan mendukung program pemerintah. 3. Fungsi Program Pensiun a. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun. b. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja metupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan dapat dilihat setiap bulan sebagai tabungan dari para pesertanya. c. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama sejak mencapai usia pensiun sama selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta. 4. Jenis Program Pensiun Kasmir (2012:293) menyatakan bahwa program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut : 25

a. Program Pensiun Manfaat Pasti Program ini adalah program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. b. Program Pensiun Iuran Pasti Program pensiun iuran pasti adalah program yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan. Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasar akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya. D. Tinjauan Pustaka Tentang Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Rahardjo (2009:17) mengatakan bahwa secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberi kepuasaan. Pemasaran Perbankan : Suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. 26

2. Tujuan Pemasaran Menurut Rahardjo (2009:18) secara umum tujuan pemasaran bank adalah : a. Memaksimumkan komsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang komsumsi, sehingga dapat menarik nasabah dengan membeli produk yang ditawarkan bank secara berulangulang b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lain melalui cerita. c. Memaksimumkan pilihan dalam artian bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan. d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. 3. Konsep-Konsep Pemasaran Konsep-konsep pemasaran dalam Kasmir (2005:68) yaitu : a. Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus harus berkonsentrasi pada peningkatkan efesiensi produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini 27

menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang seluasluasnya dengan harga ditekan serendah mungkin. b. Konsep Produk Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistemewaan yang mencolok. Maka perusahaan harus terus-menerus berupaya memperbaiki produk. Secara umum konsep produk menekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik. c. Konsep Penjualan Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar. d. Konsep Pemasaran Kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan keinginan pasar dan pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan lebih efisien yang dilakukan pesaing. e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan Tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing. Sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Konsep ini menekankan pada penentuan kebutuhan, 28

keinginan, dan minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 4. Marketing Mix Marketing mix produk barang mencakup 4P yaitu : product, price, place, dan promotion. Sedangkan untuk jasa keempat tersebut masih dirasa kurang mencukupi kemudian ditambahkannya tiga unsur lagi yaitu : people, process, dan customer services. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa di mana produksi atau operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung (Lupiyoadi, 2001:58). Jadi dengan demikian elemen marketing mix jasa terdiri dari tujuh hal, yaitu : a. Product Jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. b. Price Bagaimana strategi penentuan harga. c. Promotion Bagaimana promosi yang harus dilakukan. d. Place Bagaimana sistem penghantaran (delivery system) yang akan dilakukan dan diterapkan. 29

e. People Tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa. f. Process Bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut. g. Customer Services Tingkat pelayanan (service level) yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen. 30