SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN STRATEGI TEAM GAME TOURNAMENT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika. Diajukan Oleh:

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS PADA MATERI POKOK SEGITIGA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN DAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PARTNERS IN LEARNING DAN PROBLEM BASED

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015

Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta. Muhammadiyah Surakarta Alamat

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

NASKAH PUBLIKASI DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN DAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

Mugiyanto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 24 hingga 36

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. DisusunOleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

Kata kunci: pembelajaran, alat peraga, non alat peraga, prestasi belajar, pecahan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL MIND MAPPING DAN SUPERITEM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

pembelajaran Examples Non Examples terhadap hasil belajar matematika, (2)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

PROSIDING ISBN :

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 2. NPSN (Nomor Pokok Sekolan Nasional):

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA. Oleh : VERA LUSIANA A

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Klego Tahun Ajaran 2012/2013) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan. Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1

Oleh: Amelia Kus Arintawati A

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGARUH STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjanaa Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS TERHADAP HASIL BELAJAR

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Penemuan Terbimbing dan Model Pengajaran Langsung

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NGQT DAN TTW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN AIR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Assessment For Learning (AfL) dalam Pembelajaran Matematika ditinjau dari Komunikasi Matematik Muhammad Noor Kholid 1, Nining Setyaningsih 2, Anisa Puspitawati 3 Pendidikan matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Muhammad.Kholid@Ums.ac.id PM -40 Abstrak Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Assessment for Learning dan Problem Based Learning, perbedaan prestasi belajar matematika siswa ditinjau dari komunikasi matematik, serta interaksi antara model pembelajaran dan komunikasi matematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Data yang digunakan yaitu nilai uji kompetensi siswa sebagai data kemampuan awal, tes prestasi belajar matematika materi pokok bilangan bulat, dan angket komunikasi matematik siswa. Uji coba instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas. Uji keseimbangan data awal menggunakan uji t. Analisis data menggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikasi 5%. Sebelumnya, dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran PBL-AfL dan model pembelajaran PBL. (2) Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika disetiap tingkat komunikasi matematik. (3) Tidak ada interaksi antara penerapan model pembelajaran dan komunikasi matematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. Kata kunci: PBL, AfL, Komunikasi Matematik. I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus dimiliki manusia, sebab pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang mampu menyeimbangkan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat.dalam dunia pendidikan banyak ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh siswa.salah satunya yaitu pelajaran matematika yang sudah diajarkan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tinggi.isriani Hardini [1] mengemukakan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Kualitas pembelajaran dan keberhasilan tujuan pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat prestasi belajar matematika.kualitas pembelajaran matematika di Indonesia masih tergolong rendah yang dapat diketahui dari beberapa hasil survei pada tingkat internasional dan nasional. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak, rendahnya prestasi belajar matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu model pembelajaran, model penilaian, dan kondisi siswa. Model pembelajaran yang baik merupakan model pembelajaran yang tidak terpusat pada guru melainkan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan berdasarkan permasalahan tersebut serta mampu melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Abdul Majid [2] menjelaskan bahwa Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang berorientasi learner centered dan berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja kelompok.john R. 277

ISBN. 978-602-73403-0-5 Savery [3] menyimpulkan bahwa PBL mendukung pengembangan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan belajar mandiri, dan kerja sama tim serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain model pembelajaran, dalam serangkaian proses pembelajaran tidak terlepas dari suatu penilaian (assessment). Model penilaian guru terhadap hasil pekerjaan siswa dianggap baik jika dalam proses penilaian hasil pekerjaan siswa guru mampu memberikan perbaikan kepada siswa dengan memberikan balikan(feedback), sehingga siswa mengetahui letak kesalahan dan dapat memperbaiki kesalahan tersebut. Model penilaian yang dimaksud yaitu Assessment for Learning (AfL). Menurut Budiyono dalam Naning Sutriningsih [8] Assessment for learning merupakan proses untuk mencari dan mengiterprestasikan bukti-bukti yang ada untuk digunakan siswa dan guru untuk menentukan pada posisi dimana siswa telah belajar, apa yang harus dikerjakan kemudian, dan bagaimana cara terbaik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.hasil penelitian yang dilakukan oleh Mansyur [5] memperoleh hasil bahwa penerapan model assessment for learning dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman, perilaku, kemampuan matematika dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran yang diterapkan guru akan lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa jika diikuti dengan model penilaian yang mampu memberikan perbaikan kepada siswa.oleh karena itu, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Assessment for Learning (AfL) akan mampu memberikan perbaikan terhadap kualitas pembelajaran matematika. Kondisi siswa dimungkinkan mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar matematika.salah satu kondisi yang dimaksud yaitu tingkat komunikasi matematik siswa.komunikasi matematik merupakan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapatnya dalam menyelesaikan permasalahan matematika baik secara lisan maupun tulisan [6].Wahid Umar [7] dalam penelitiannya memperoleh kesimpulan bahwa komunikasi matematik merupakan salah satu jantung dalam pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, sehingga perlu menumbuh kembangkan aktivitas pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing kategori model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Assessment for Learning (AfL) dan Problem Based Learning (PBL), tingkat komunikasi matematik, serta interaksi model pembelajaran dan tingkat komunikasi matematik terhadap prestasi belajar siswa. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen semu, penelitian eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu.terdapat dua kelas yang digunakan yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelompok siswa yang dikenakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)berbasis Assessment for Learning (AfL) sedangkan kelas kontrol yaitu kelompok siswa yang dikenakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2015/2016.Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngemplak. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dengan cara undian, setiap kelas memperoleh kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 siswa dengan rincian 34 siswa kelas VIIE sebagai kelas eksperimen dan 34 siswa kelas VII F sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, tes, dan angket. Metode dokumentasi diambil dari nilai uji kompetensi siswa kelas VII untuk mengetahui kemampuan awal sampel yang akan diteliti. Pada uji keseimbangan kemampuan awal dengan taraf signifikasi 5% diperoleh t hitung = 0.2094 dan t tabel (0,025:66)=1,960. Hal tersebut mengindikasikan t hitung berada ditengah-tengah t tabel.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang seimbang. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar matematika siswa pada materi kelas VII semester ganjil yaitu bilangan setelah kedua kelas sampel diberi perlakuan, sedangkan metode angket digunakan untuk mengetahui tingkat komunikasi matematik yang dimilki siswa yang terdiri dari tiga tingkatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi belajar matematika sub pokok bahasan Bilangan Bulat yang terdiri dari 25 butir soal dan tes kemampuan komunikasi matematik yang terdiri dari 20 278

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 butir soal yang telah disesuaikan dengan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya instrumen diujicobakan pada kelas nonsampel yaitu kelas VII G yang terdiri dari 35 siswa.uji coba instrumen tes prestasi dan angket komunikasi matematik meliputi uji validitas, dan reliabilitas. Hasil uji validitas soal tes prestasi belajar matematika diperoleh 16 item soal dinyatakan valid dan 9 item soal dinyatakan tidak valid yaitu soal nomor 1, 5, 9, 10, 12, 13, 16, 22, dan 25. Setelah diperoleh 16 item soal yang valid kemudian di uji reliabilitasnya menggunakan rumus Kuder Richardson (KR-20). Berdasarkan perhitungan diperoleh. Sedangkan nilai dengan jumlah data 34 sebesar 0,334. Nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa itemitem soal tes tersebut reliabel (Suharsimi Arikunto, 2013:74). Hasil uji validitas angket komunikasi matematik diperoleh 14 item soal dinyatakan valid dan 6 item soal dinyatakan tidak valid yaitu soal nomor4, 6, 7, 10, 15, dan 20. Setelah diperoleh 14 item soal yang valid kemudian di uji reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha. Berdasarkan perhitungan diperoleh. Sedangkan nilai dengan jumlah data 34 didapat sebesar 0,334. Nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item soal tes tersebut reliabel (Suharsimi Arikunto, 2013: 122). Instrumen penelitian yang telah valid dan reliabel dapat digunakan untuk menggambil data dari sampel penelitian.berdasarkan hasil tes prestasi belajar matematika dan angket komunikasi matematik dilakukan perhitungan menggunakan ukuran tendensi sentral. Data tes prestasi belajar matematika pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 93,75 dan terendah 37,5 dengan n = 33 ; rata-rata (mean) sebesar 65,33; median 59,51; modus 61,45; dan standar deviasi (SD) sebesar 13,39. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 93,75 dan terendah 31,25 dengan n = 34; ratarata (mean) sebesar 59,87; median 54,70; modus 57,325; dan standar deviasi (SD) sebesar 14,106. Data tes angket komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen diperoleh nilai nilai tertinggi 46 dan terendah 28; rata-rata (mean) sebesar 33,91; median 35,2; modus 35,188; dan standar deviasi (SD) sebesar 11,58. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 48 dan terendah 28; nilai rata-rata (mean) sebesar 32,94; median 32,618; modus 34, 727; dan standar deviasi (SD) sebesar 9,228. Hasil skor angket yang diperoleh masing-masing siswa, dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan kategori tersebut, hasil tingkat komunikasi matematik siswa kelas eksperimen diperoleh kategori tinggi 11 siswa dengan persentase 33,333%, kategori sedang 10 siswa dengan persentase 30,303%, dan kategori rendah 12 siswa dengan persentase 36,364%. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh hasil kategori tinggi 10 siswa dengan persentase 29,41%, kategori sedang 13 siswa dengan persentase 38,24%, dan kategori rendah 11 siswa dengan persentase 32,35%. Uji prasyarat yang digunakan yaitu uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan uji t. Sedangkan Uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan implementasi pada masing-masing sampel dan diperoleh data prestasi belajar maematika serta tingkat komunikasi matematik siswa.selanjutnya dilakukan uji hipotesis.uji hipotesis dilakukan setelah data memenuhi syarat uji normalitas dan homogenitas dengan taraf signifikasi 5%. Berikut rangkuman analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Tabel 1 Rangkuman Anava Dua Jalan Sel Tak Sama Sumber JK K RK F obs F tabel Keputusan Model Pembelajaran (A) 584.072384 1 584.072384 5.3071 3.99 H 0 ditolak Komunikasi Matematik (B) 5218.63458 2 2609.31729 23.7092 3.14 H 0 ditolak Interaksi (AB) 119.32798 2 59.6639902 0.5421 3.14 H 0 diterima Galat 12635.3991 1 110.055149 Total 18557.434 6 3363.10881 Berdasarkan Tabel 1 pada model pembelajaran (A) dan komunikasi matematik (B) masingmasing diperoleh hasil H 0 ditolak.hal ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara penerapan 279

ISBN. 978-602-73403-0-5 model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika siswa dan terdapat perbedaan tingkat komunikasi matematik terhadap prestasi belajar matematika siswa.pada interaksi (AB) diperoleh H 0 diterima, hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran dengan tingkat komunikasi matematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. Setelah dilakukan uji analisis variansi dua sel tak sama hasil perhitungan menunjukan bahwa H 0A ditolak (terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran) dan H 0B ditolak (terdapat perbedaan pengaruhtingkat komunikasi matematik) sehingga perlu dilakukan uji komparasi ganda dengan Uji Scheffe. Tabel 2. Rerata dan Rerata Marginal Prestasi Belajar Matematika Siswa Komunikasi Matematik Model Pembelajaran Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3) Marginal PBL-AfL (A1) 75 68.75 56.7708 66.840278 PBL (A2) 72.5 62.5 47.7273 60.909091 Marginal 73.75 65.625 52.249053 Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan melihat besarnya rerata marginal dari masing-masing model pembelajaran.model pembelajaran yang lebih baik yaitu model pembelajaran dengan rerata marginal yang lebih besar. Dari perhitungan rerata marginal diperoleh rerata marginal untuk kelas yang dikenai pembelajaran PBL-AfL yaitu 66,8403. Sedangkan rerata marginal untuk kelas yang dikenai model pembelajaran PBL yaitu 60,9091. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran PBL-AfL menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran PBL pada materi bilangan bulat. Hal ini dikarenakan pada siswa dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang berbasis dengan model penilaian Assessment for Learning mendapatkan suatu permasalahan nyata yang harus diselesaikan secara berkelompok, tetapi dalam proses penilaian guru memberikan balikan (feedback) baik secara lisan maupun tulisan kepada siswa. Model AfL yang dibangun dapat memberikan perbaikan terhadap kemampuan matematika siswa [9]. Dengan adanya assessment for learning siswa dapat mengetahui kesalahan dan kekuranganya dalam mengerjakan suatu permasalahan serta siswa dapat memperbaiki kesalahan dari hasil pekerjaannya sehingga perbaikan terhadap hasil pekerjaan siswa terlaksana. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiyono [10] menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis AfL dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran matematika. Berdasarkan tabel 1H 0B ditolak artinya tidak semua komunikasi matematik siswa memberikan efek yang sama terhadap prestasi belajar matematika siswa. Pengujian dalam hal ini dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu komunikasi matematik tinggi, sedang, dan rendah sehingga perlu dilakukan uji antar kolom. Tabel 3 Rangkuman Analisis Uji Komparasi Antar Kolom Komparasi H0 H1 1=b2 b 1 = b 2 b 1 b 2 1=b3 b 1 = b 3 b 1 b 3 2=b3 b 2 = b 3 b 2 b 3 Fobs F 0,05;2,61.5846.28 6.1104.28 8.6955.28 Keputusan H 0 Ditolak H 0 Ditolak H 0 Ditolak Berdasarkan tabel 3 di atas, diperoleh hasil bahwa seluruh H 0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki tingkat komunikasi matematik tinggi dan siswa yang memiliki tingkat komunikasi matematik sedang, terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki tingkat komunikasi matematik tinggi dan siswa yang memiliki tingkat komunikasi matematik rendah, dan terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki tingkat komunikasi matematik sedang dan siswa yang memiliki tingkat komunikasi matematik rendah. Untuk menentukan tingkat komunikasi matematik manakah yang lebih baik dengan melihat besarnya rerata marginal dari masing-masing tingkat komunikasi matematik.siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi rerata marginalnya 280

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 sebesar 73,75, siswa dengan tingkat komunikasi matematik sedang rerata marginalnya sebesar 65,625, dan siswa dengan tingkat komunikasi matematik rendah rerata marginalnya sebesar52,249. Dengan membandingkan rerata marginal diperoleh, siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik sedang dan rendah, serta siswa dengan tingkat komunikasi matematik sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik rendah. Berdasarkan hasil analisis, tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran dengan tingkat komunikasi matematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dengan demikian, pada model pembelajaran PBL-AfL dan PBL siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik sedang dan rendah, serta siswa dengan tingkat komunikasi matematik sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik rendah. Selain itu, pada siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi, sedang, dan rendah dengan model pembelajaran PBL-AfL memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran PBL. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, diperoleh simpulan: (1) Pembelajaran dengan model pembelajaran PBL-AfL menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran PBL pada materi bilangan bulat. (2) Siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik sedang dan rendah, serta siswa dengan tingkat komunikasi matematik sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik rendah. (3) Pada model pembelajaran PBL-AfL dan PBL siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik sedang dan rendah, serta siswa dengan tingkat komunikasi matematik sedang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat komunikasi matematik rendah. Selain itu, pada siswa dengan tingkat komunikasi matematik tinggi, sedang, dan rendah dengan model pembelajaran PBL-AfL memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran PBL. Adapun saran dari penelitian ini yakni guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat.model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran diantaranya yaitu model pembelajaran PBL-Afl dan PBL. Guru sebaiknya menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, sehingga siswa akan terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sebaiknya melatih dan mengembangkan kemampuan komunikasi matematik yang dimilikinya supaya memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.sebab kemampuan komunikasi matematik siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang variabelnya sama, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan model pembelajaran yang lebih menarik dan bervariatif. DAFTAR PUSTAKA [1] Hardini, Isriani. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, & Implementasi). Yogyakarta: Familia. [2] Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung : Rosda Karya. [3] Savery. John R. 2006. Overview of Problem Based Learning: Definitions and Distinctions dalam Interdisciplinary Journal of Problem-Based Laerning Vol. 1 Issue 1, 9-20. Doi: 10.7771/1541-5015.1002. [4] Sutriningsih, Naning. 2015. Model Pembelajaran Team Assissted Individualization Berbasis Assessment for Learning Pada Persamaan Garis Lurus Ditinjau Dati Karakteristik Cara Berpikir dalam Jurnal e-dumath Vol. 1 No.1, 43-51. 281

ISBN. 978-602-73403-0-5 [5] Mansyur. 2011. Pengembangan Model Assessment for Learning Pada Pembelajaran Matematika SMP dalam Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan tahun 15, nomor 1, 71-91. [6] Husna dan M. Ikhsan.Dkk. 2013.Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dalam Jurnal Peluang Vol. 1 No. 2, ISSN: 2302-5158. [7] Umar, Wahid. 2012. Membangun Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika dalam Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung Vol. 1 No.1. [8] Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. [9] Adi, Putra dkk. 2014. Pengembangan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Berbasis Assessment for Learning (AfL) Melalui Penilaian Sejawat untuk Pembelajaran Matematika Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di SMP/MTs Se-Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. ISSN: 2339 1685 Vol. 2 No. 7 Hal. 691-700. [10] Wahyu, Yoppy. 2013. Keefektifan Penilaian Formatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Mahasiswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar dalam Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika ISBN: 978 979 16353 9 4, P 84. 282