BAB I PENDAHULUAN. tersebut telah berjalan dengan efektif. Keefektifan kegiatan perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan. Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era

BAB I PENDAHULUAN. dayanya untuk dapat bertahan di persaingan yang semakin ketat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal. Laba yang maksimal tersebut dapat diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. jasa, perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Semua itu dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar

BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. dengan terjadinya era globalisasi yang melanda dunia akhir-akhir ini, mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. ke waktu. Dalam rangka mencapat tujuan tersebut, faktor utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I. Laba yang maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang semaksimal mungkin. Laba yang semaksimal dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, dewasa ini mengalami. Manajemen memerlukan lebih banyak informasi yang relevan atas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri merupakan salah satu perusahaan yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi di dalam mempertanggungjawabkan segala aktivitas finansial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. hal ini adalah sebagai input penting yang biasa disebut pegawai atau

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat : PT Banjar Kencanasakti. Alamat : Jl. Soetoyo S No. 126 RT.24 RW.X

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu tuntutan sekaligus persyaratan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia, banyak perusahaan atau badan usaha yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

Bab 1 PENDAHULUAN. kepentingan rakyat dengan sebaik-baiknya guna mewujudkan aspirasi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin kompetitif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Seiring berkembangnya perusahaan, siklus bisnis dalam perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bersaingnya, perusahaan juga memiliki tujuan utama, yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memacu instansi atau perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan dagang, persediaan barang dagangan sangat

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah bisnis sangatlah penting, selain berusaha untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara sedang berkembang seperti di Indonesia, koperasi dirasa perlu

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. perorangan, masyarakat dan atau pemerintah oleh karenanya Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi operasional, dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. skandal akuntansi korporasi. Pada tanggal 31 Oktober 2008 muxonated terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Sistem..., Ii, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. jenis perusahaan baik di sektor industri, jasa, pertanian, perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. disini tidak hanya dilakukan pada bidang keuangan saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensi perusahaan. Berbagai peluang yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. karena Indonesia tidak hanya menghadapi persaingan di dalam negeri namun juga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Adapun alat pengendali pada organisasi adalah metode-metode yang

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang dirancang sedemikian rupa sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman yang global dewasa ini, banyak ditemukan ketidaksesuaian standar operasional perusahaan dengan sistem pengendalian intern yang seharusnya. Semakin meningkatnya persaingan di dunia usaha secara langsung menuntut pihak manajemen perusahaan untuk lebih berperan aktif dalam mengembangkan usahanya. Pengembangan perusahaan dapat terwujud apabila segala yang terlibat dalam perusahaan tersebut telah berjalan dengan efektif. Keefektifan kegiatan perusahaan berhubungan dengan prosedur yang ada dalam perusahaan. Jika prosedur antar bagian telah terintegrasi sesuai dengan standar operasional perusahaan, maka keefektifan dapat terwujud. Prosedur-prosedur akan membentuk suatu sistem. Sistem yang baik dapat tercipta dari tata pengelolaan operasional perusahaan yang baik. Apabila tata kelola perusahaan belum disiplin, maka sudah dipastikan perusahaan itu akan bangkrut seiring dengan perkembangan zaman. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tersebut tidak melakukan transformasi seiring dengan perkembangan zaman. PT. Winiharto adalah badan usaha milik perorangan yang bergerak dibidang distributor timbangan-timbangan produk Sartorius. Perusahaan ini 1

juga terbiasa menjalankan proyek pemerintahan maupun perusahaan swasta lainnya seperti pembangunan jembatan timbang dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu dalam kegiatan usaha atas penjualan secara kredit yang menimbulkan piutang usaha, bagian penagihan piutang menjadi bagian yang penting dalam melancarkan distribusi pendapatan perusahaan sebagai modal kerja dan kelancaran perputaran aktiva perusahaan secara berkelanjutan. Namun, meskipun demikian piutang usaha terkadang tidak dikendalikan dengan baik, karena sering kali terjadi adanya keterlambatan dalam pembayaran piutang dari waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan, selain itu dengan keterlambatan dalam pembayaran piutang usaha tersebut dapat menghambat modal kerja tertahan dan perputahan aktiva akan terhambat dan perusahaan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Untuk menetapkan apakah pengendalian internal yang telah ditetapkan dilakukan dengan baik dan efektif, maka perlu dilakukan pemeriksaan (audit) terhadap kegiatan operasional perusahaan, yaitu audit kinerja. Pemeriksaan Kinerja muncul dengan berkembangnya finansial audit. Dalam hal ini yang dinilai bukan hanya aspek keuangan namun juga aspek yang bersifat non keuangan. Tujuannya adalah untuk memeriksa dan menilai operasi perusahaan serta prosedur pelaksanaannya yang juga menyangkut pemberian informasi kepada manajemen tentang masalah-masalah operasional yang perlu dilakukan koreksi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Audit kinerja merupakan salah satu alat yang digunakan manajemen untuk mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam 2

mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam arti luas pemeriksaan Kinerja merupakan suatu proses evaluasi secara sistematis atas efektivitas organisasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dijalankan di bawah pengendalian manajemen dan membuat laporan-laporan mengenai hasil dari evaluasi tersebut serta merekomendasikan saran-saran untuk perbaikan. Oleh karena itu piutang sangat memerlukan adanya audit kinerja dalam hal untuk mengantisipasi dan menanggulangi risiko, serta mendekati berbagai masalah operasional yang merugikan perusahaan dalam usaha pencapaian tujuannya, dan khususnya informasi piutang dapat disajikan secara tepat guna, tepat waktu, relevan, sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, Audit ini bersifat early warning untuk mengetahuiadanya penyimpangan dalam fungsi piutang sehingga dapat segera dilakukan perbaikan tepat pada waktunya. Setiap perusahaan dalam pelaksanaan pengelolaan aktivitas perusahaan, berusaha merancang suatu sistem dan prosedur yang sedemikian rupa dalam rangka menekan dan mengurangi resiko kesalahan, penyelewengan, dan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan, maka perusahaan perlu menetapkan standar operating system (SOP) sebagai pedoman atau panduan bagi seluruh personel atau sumber daya manusia (SDM) dalam melakukan aktivitas perusahaan dan sebagai alat pengendalian bagi manajemen. Audit kinerja sangat membantu manajemen di dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan, dalam hal ini yaitu piutang, dengan merekomendasikan berbagai tindakan yang korektif yang 3

diperlukan untuk perbaikan dan peningkatan pengelolaan piutang secara efektif dan efisien di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas, untuk menciptakan efektivitas pembayaran piutang maka perlu sistem pengendalian internal dan audit kinerja yang baik, karena keduanya merupakan alat untuk memeriksa, mengukur dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dalam pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efisien, dalam hal ini yang akan penulis kaji terutama mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pengendalian intern perusahaan. Di mana, di dalam pelaksanaan sistem Pengendalian internal dan audit kinerja mencakup review dan evaluasi terhadap efektivitas Pembayaran piutang. Dengan demikian, dengan berjalannya sistem pengendalian internal dan audit kinerja terhadap pembayaran piutang diharapkan dapat membantu pihak manajemen di dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam pencapaian efektivitas pembayaran piutang. Oleh karena itu, penulis dalam penelitian ini akan mengangkat objek penelitian yang akan diteliti dengan judul Peranan Sistem Pengendalian Internal dan Tindak Lanjut Audit Kinerja Terhadap Efektivitas Pembayaran Piutang (Studi kasus PT. Winiharto - Jakarta Barat). 4

B. Identifikasi Masalah Penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang terkait dengan pengendalian internal dan tindak lanjut audit kinerja terhadap efektivitas pembayaran piutang di PT. Winiharto sebagai berikut: 1. Sistem pengendalian internal pada aktivitas pengendalian PT. Winiharto belum berjalan secara efektif. 2. Tindak lanjut audit kinerja piutang usaha pada PT. Winiharto belum berjalan secara efektif. 3. Terdapat sejumlah tagihan piutang usaha yang sudah lewat tanggal jatuh tempo tetapi belum dilunasi oleh konsumen. 4. Keterlambatan dalam pembayaran piutang usaha tersebut dapat menghambat modal kerja tertahan dan perputaran aktiva akan terhambat. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya persoalan yang mungkin diteliti dan dihubungkan dengan judul diatas maka penulis ingin membatasi pembahasan sebagai berikut: 1. Sistem Pengendalian internal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (1) Keandalan pelaporan keuangan, (2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) Efektivitas dan efisiensi operasi dilingkungan PT. Winiharto. 5

2. Tindak lanjut audit kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses yang sistematis dari penilaian efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasi piutang yang mana kegiatan tersebut dilakukan untuk perbaikan sebagaimana rekomendasi auditor. 3. Piutang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun, atau dalam satu siklus kegiatan PT. Winiharto. 4. Tempat penelitian dilakukan di PT. Winiharto yang beralamat di komplek Prisma Kedoya Plaza Blok C No. 06 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk Jakarta Barat. 5. Data yang diambil untuk tahun 2011-2013. 6. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat kuatitatif, menurut Sugiono (2012:205) metode penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala dari suatu obyek itu sifatnya tunggal dan parsial. D. Perumusan Masalah Agar penelitian ini menjadi lebih fokus pada permasalahan yang akan dibahas maka penulis mencoba membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto dilakukan? 2. Bagaimana tindak lanjut audit kinerja pada PT. Winiharto? 3. Bagaimana tingkat efektivitas pembayaran piutang pada PT. Winiharto? 4. Bagaimana peranan sistem pengendalian internal dan tindak lanjut audit kinerja terhadap efektivitas pembayaran piutang pada PT. Winiharto? 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto. b. Untuk mengetahui Bagaimana tindak lanjut audit kinerja pada PT. Winiharto. c. Untuk mengetahui pembayaran piutang pada PT. Winiharto. d. Untuk mengetahui seberapa besar peranan sistem pengendalian internal dan tindak lanjut audit kinerja terhadap efektivitas pembayaran piutang pada PT. Winiharto. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1) Bagi Penulis Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S-1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi pada Universitas Pamulang dan mengimplementasikan keilmuan yang diperoleh di dalam perkuliahan dengan realita yang ada, sehingga menjadi bahan masukan guna menambah wawasan pengetahuan. 2) Bagi Universitas Pamulang Sebagai masukan yang bermanfaat bagi civitas akademik, khususnya rekan mahasiswa dalam menambah perbendaharaan kepustakaan ilmu pengetahuan akuntansi audit, dalam memperluas cakrawala fikir dan 7

pengembangan ilmu pengetahuan dengan data yang di peroleh penulis. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam mengkaji bidang sistem pengendalian internal dan pemeriksaan operasional terhadap efektivitas pembayaran piutang. b. Manfaat Praktis Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan membantu mengidentifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan pengendalian intern dan pemeriksaan operasional terhadap efektivitas pembayaran piutang, sekaligus memberikan alternatif jawaban atas persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. F. Kerangka Pemikiran Menurut Sugiyono (2012:89) kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Kerangka pemikiran adalah gambaran dalam tinjuan pustaka atas dasar teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian. Kerangka pemikirian pada intinya berusaha menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang diteliti. Untuk mendapatkan sebuah kerangka pemikiran yang mendalam, tidak menyimpulkan hanya dari fakta yang dapat terindra, atau hanya dari sekedar informasi-informasi yang terpenggal. Selain itu diperlukan sebuah pemikiran yang cerdas dan cemerlang akan setaip informasi yang 8

dimilikinya dan berupaya dengan keras menyimpulkan sesuatu kesimpulan yang memunculkan keyakinan. Dalam penelitian ini terdapat tiga pokok fenomena diantaranya sistem pengendalian internal yang belum efektif, tindak lanjut audit operasional yang belum efektif, serta terdapat piutang yang telat bayar. Variabel X 1 pada penelitian ini yaitu sistem pengendalian internal, variabel X 2 tindak lanjut audit operasional, dan variabel Y pada penelitian ini yaitu piutang. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat disajikan dalam skema berfikir seperti berikut: 9

Evaluasi Audit Operasional Piutang Usaha Untuk Melihat Efektivitas Penerimaan Piutang Tidak Tertagih Di PT. DNB (Fitra Kelana 2009) Fenomena: Sistem Pengendalian Internal yang belum efektif Tindak Lanjut Audit Kinerja yang belum efektif Terdapat piutang yang telat bayar Audit Middle Theory (Sukrisno Agoes, 2009:42) Grand Theory (Arrens, 2012:11) F A K T A PT. Winiharto PERANAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN TINDAK LANJUT AUDIT KINERJA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBAYARAN PIUTANG VariabelIndependent : Sistem Pengendalian Internal Tindak Lanjut Audit Kinerja VariabelDependent : Efektivitas Pembayaran Piutang D E D U K T I F Metodelogi Penelitian: Pengumpulam Data Pengambilan Sample Analisi Data UjiHipotesis Uji t Uji f I N D U K T I F Hasil Gambar 1.1 KerangkaPemikiran 10

G. Hipotesis Hipotesis berasal dari penggalan kata hypo yang artinya di bawah dan thesa yang artinya kebenaran, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesis. Pernyataan yang masih lemah perlu diuji apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. Sugiono (2010:93) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut Hipotesis dalam penelitian ini diambil berdasarkan hasil penelitian Unggul (2008) dengan judul Peran Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendaliam Internal Penjualan Dan Penagihan Piutang (Studi Kasus PT. INTI Bandung). Adapun kesimpulan penelitian ini adalah audit internal perusahaan telah memadai sehingga berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang. Dari penelitian sebelumnya tersebut sesuai dengan hipotesis peneliti, maka rumusan hipotesis adalah: Ha 1 : Audit internal perusahaan telah memadai sehingga berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang. 11

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Irfan Malik (2010) dengan judul Peranan Sistem pengendalian Internal dalam Meminimalkan Piutang Tak Tertagih (Pada Hotel Novotel Bogor). Adapun Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat peranan sistem pengendalian internal dalam meminimalkan piutang tak tertagih. Dari penelitian sebelumnya tersebut sesuai dengan hipotesis peneliti, maka rumusan hipotesis adalah: Ha 2 : Terdapat Peranan Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalkan Piutang Tak Tertagih. Dari penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengajukan hipotesis penelitian yang ketiga yaitu: Ha 3 : Terdapat Sistem Pengendalian Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pembayaran Piutang. Berdasarkan dua penelitian terdahulu yang telah dilakukan secara parsial seperti yang telah dijelaskan diatas, maka penulis menentukan hipotesis yang keempat untuk mengetahui secara bersama-sama antara sistem pengendalian internal, tindak lanjut audit kinerja terhadap efektivitas pembayaran piutang. Maka hipotesisnya yaitu: Ha 4 : Sistem Pengendalian Internal dan Tindak Lanjut Audit Kinerja Telah Memadai Sehingga Berperan Dalam Menunjang Efektivitas Pembayaran Piutang. 12

H. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai skripsi ini, penulis membuat sistematika penulisan dengan membaginya dalam beberapa bab yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, dari bab satu tentang pendahuluan sampai ban lima penutup. Adapun penyusunannya adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pengantar materi sebagai pendahuluan yang menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang meliputi pengertian system pengendalian internal, pengertian audit, pengertian audit operasional, lingkup audit, fungsi audit operasional, program audit, laporan hasil audit, tindak lanjut hasil audit, pengertian piutang, system pencatatan piutang, pengendalian internal piutang, manfaat pengendalian internal yang baik. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang bagaimana metodemetode yang digunakan dalam melakukan penelitian dalam hal ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel, metode 13

pengumpulan data, metode analisis data dan operasional variable penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai pembahasan data hasil pengujian yang diperoleh. BAB V PENUTUP Dalam bab ini akan diungkapkan kesimpulan dari pembahasan dalam bab sebelumnya beserta saran yang dapat dijadikan input bagi perusahaan dan pihak-pihak yang membutuhkan. 14