LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

dokumen-dokumen yang mirip
BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Standar kompetensi. Industri. Perancang Manufaktur. Jaminan Mutu.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 249 / MEN / XII /2008

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Apa itu PLTU? Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 30 Tahun 2009 TANGGAL : 30 September

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN OPERASI PLTD

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

MATERI DIKLAT E-LEARNING Revisi September 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

LAMPIRAN X : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

LAMPIRAN VII : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR BIDANG PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

SUB BIDANG KONSTRUKSI

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTD

RESUME PRAKTIK KERJA LAPANGAN MAHASISWA TEKNIK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK TAHUN AJARAN 2015/2016

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

1. PENDAHULUAN PROSPEK PEMBANGKIT LISTRIK DAUR KOMBINASI GAS UNTUK MENDUKUNG DIVERSIFIKASI ENERGI

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

LAMPIRAN III : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :

BAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLTP

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

AHLI PEMERIKSA KELAIKAN FUNGSI MEKANIKAL BANGUNAN GEDUNG

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

COURSE CR302 POWER AND STEAM GENERATION. Tangerang, September 2008 DSS HO

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

PENGURANGAN RESIKO TRIP PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA SEBAGAI PENGGERAK BLOWER

TUGAS AKHIR STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Neraca Listrik Domestik Indonesia [2].

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses PLTU dibutuhkan fresh water yang di dapat dari proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Departemen Teknik

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

MENTERI EMERGI DAN SUMBER DAYA MlNEFaAL REPUBblK INDONESIA

ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Energi.

LAPORAN SURVEY PRE DESIGN MODIFIKASI ID FAN, PINTU MILL DAN FLY ASH SILO PLTU ASAM ASAM

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

SISTEM TENAGA LISTRIK

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha dan/atau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal adalah usaha dan/atau kegiatan

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SUB BIDANG KONSTRUKSI

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan. Program Pendidikan Diploma III. Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik.

Transkripsi:

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI BUKU I KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DAFTAR ISI STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI DAFTAR ISI... i TIM PENYUSUN...iv LEVEL 1... 1 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.101.02... 2 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pendingin... 2 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.102.02... 9 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pelumasan... 9 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.103.02...15 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Listrik...15 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.104.02...21 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Air Pengisi...21 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.105.02...27 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Udara Tekan...27 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.106.02...33 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Udara Pembakaran...33 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.107.02...39 Judul Pelatihan : Pengoperasian Soot Blower...39 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.108.02...45 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Bahan Bakar Minyak dan Gas...45 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.109.02...52 Judul Pelatihan : Pengoperasian Auxiliary Boiler...52 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.110.02...58 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pemadam Kebakaran...58 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.111.02...65 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Air Condensate...65 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.112.02...71 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Auxiliary Steam...71 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.113.02...77 Judul Pelatihan : Pengoperasian Kondenser...77 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.114.02...83 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pengolahan Limbah...83 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.115.02...90 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Gas Buang...90 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.116.02...96 Judul Pelatihan : Pengoperasian Pemanas Udara (Air Heater)...96 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.117.02...102 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Bantu PLTD Kecil...102 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.118.02...109 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Hydraulic...109 i

Kode Pelatihan : L.KTL.PO.21.119.02...115 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Bantu PLTA Kecil (< 5 MW)...115 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.21.120.02...122 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Dam/Waduk...122 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.21.121.02...128 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Bantu PLTA Besar...128 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.22.122.02...134 Judul Pelatihan : Pengoperasian Ship Loader-Unloader...134 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.22.123.02...140 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Conveyor...140 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.22.124.02...146 Judul Pelatihan : Pengoperasian Stacker Reclaimer...146 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.22.125.02...152 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pembuangan Abu...152 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.22.126.02...158 Judul Pelatihan : Pengoperasian Mill dan Coal Feeder...158 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.26.127.02...164 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Re-Injeksi Condensate...164 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.30.128.02...171 Judul Pelatihan : Pengoperasian Desalination Plant/Reverse Osmosis...171 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.30.129.02...178 Judul Pelatihan : Pengoperasian Chlorine Plant...178 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.30.130.02...184 Judul Pelatihan : Pengoperasian Water Treatment Plant...184 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.30.131.02...190 Judul Pelatihan : Pengoperasian Hydrogen Plant...190 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.30.132.02...196 Judul Pelatihan : Pengoperasian Alat Berat...196 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.30.133.02...202 Judul Pelatihan : Pengoperasian Water Intake...202 LEVEL 2...208 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.201.02...209 Judul Pelatihan : Pengoperasian Boiler...209 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.202.02...215 Judul Pelatihan : Pengoperasian Turbin-Uap Generator...215 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.203.02...222 Judul Pelatihan : Pengoperasian Auxiliary Island...222 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.204.02...228 Judul Pelatihan : Pengoperasian Sistim Bahan Bakar Minyak dan Gas...228 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.21.205.02...234 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTA Kecil...234 Kode Pelatihan : L. KTL.PO.21.206.02...240 Judul Pelatihan : Pengoperasian Turbin-Generator PLTA Besar...240 Kode Pelatihan : L. KTL.PO.22.207.02...246 Judul Pelatihan : Pengoperasian Sistim Bahan Bakar Batubara...246 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.22.208.02...252 ii

Judul Pelatihan : Pengoperasian Sistem Pembuangan Abu...252 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.24.209.02...258 Judul Pelatihan : Pengoperasian Turbin Gas-Generator...258 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.25.210.02...265 Judul Pelatihan : Pengoperasian HRSG...265 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.27.211.02...271 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTD Kecil...271 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.27.212.02...278 Judul Pelatihan : Pengoperasian Mesin Diesel - Generator PLTD Besar...278 LEVEL 3...285 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.21.301.02...286 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTA Besar...286 Kode Pelatihan : L. KTL.PO.22.302.02...292 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTU Batubara...292 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.23.303.02...298 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTU Minyak...298 Kode Pelatihan : L.KTL.PO.24.304.02...304 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTG...304 Kode Pelatihan : L. KTL.PO.25.305.02...310 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTGU...310 Kode Pelatihan : L. KTL.PO.26.306.02...316 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTP...316 Kode Pelatihan : L. KTL.PO.27.307.02...323 Judul Pelatihan : Pengoperasian Unit PLTD Besar...323 iii

TIM PENYUSUN STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI NO. N A M A INSTANSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME. Ir. Kansman Hutabarat Dra. Retno Setyaningrum Sutisna Prawira, S.H. Ir. JM. Sihombing Rakhmawati, S.T. Didik Hadiyanto, S.T. Dra. Upik Jamil Sumarlanto, S.E. Siti Rokhana, S.H. Ir. Arief Indarto Heriyanto, S.H. Ir. Supiyan, M.Si. Moch. Arifin, BE Iman Suherman, BE Suhandi, BE Ir. M. Iid Wahidin A. Ir. Ade Nugraha Erick Hutrindo, S.T. Ir. Abdul Muta Ali Widi Nugroho, S.T. Drs. H. Suwarchan Ir. Heri Budi Utomo A. Patar Simanjuntak, S.T. R. Waluyo Jati S., S.T. Elin Lindiasari, S.T. Ali Martaka, S.T. Siti Munawaroh, S.T. Eko Erisman, S.T. M. Rachmanto Indro Kuncoro Badan Diklat ESDM Pusat Diklat KEBT Sekretariat Badan Diklat ESDM Biro Hukum dan Humas - DESDM Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Biro Hukum dan Humas - DESDM Ditjen LPE Sekretariat Badan Diklat ESDM Depnakertrans PT Indonesia Power PT Indonesia Power-UBP Saguling PT Indonesia Power-UBP Kamojang PT Indonesia Power-UBP Priok PT Indonesia Power-UBP Priok (PLTD Senayan) Pusat Diklat KEBT PT IPMOMI PT Chevron-Geothermal Salak HAKIT IATKI Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT Pusat Diklat KEBT iv

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG OPERASI LEVEL 1 1

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.101.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pendingin Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Pendingin di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian peralatan pendingin di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan peralatan pendingin dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Pendingin 4 JP 2

2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Pendingin Air 2.2. SOP Pengoperasian Peralatan Pendingin Udara 2.3. SOP Pengoperasian Peralatan Pendingin Hidrogen 3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Pendingin 4 JP 3.1. Komponen Peralatan Pendingin 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow Diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter, Amperemeter, dan Thermal Overload Relay) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator, Thermostat dan Non Return Valve) 5. Teknik Pelaporan 2 JP 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 24 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2/Keselamatan Ketenagalistrikan. 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja peralatan pendingin berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 3

2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan pendingin untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Peralatan Pendingin 3.1. Pengoperasian peralatan pendingin dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Pendingin 4

2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Pendingin Air 2.2. SOP Pengoperasian Peralatan Pendingin Udara 2.3. SOP Pengoperasian Peralatan Pendingin Hidrogen Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Pendingin 3.1. Komponen Peralatan Pendingin 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter, Amperemeter, dan Thermal Overload Relay) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator, Thermostat dan Non Return Valve) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu 5

Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Menginterpretasikan dan melaksanakan diagram dan prinsip kerja peralatan pendingin berdasarkan SOP. Hasil Praktik 2 : Menyiapkan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Mengidentifikasi parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Membandingkan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Menyiapkan seluruh komponen peralatan pendingin untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. Hasil Praktik 3 : Mengoperasikan Peralatan Pendingin 3.1. Mengoperasikan peralatan pendingin dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 6

3.2. Mengidentifikasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Melaksanakan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4. Melaporkan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. Hasil Praktik 4 : Membuat Laporan Pengoperasian 4.1. Membuat laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teori maupun praktik. Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan dengan urutan dari materi mata ajar. Strategi Pelaksanaan Praktik : Strategi pelaksanaan praktik dapat dilakukan dengan praktik langsung dilapangan baik pada instalasi milik perusahaan maupun pada instalasi yang disediakan oleh lembaga diklat. Referensi : - Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan KTL.PO.20.101.02 Mengoperasikan Peralatan Pendingin - Standing Operation Procedure (SOP) - Manual Instruction masing-masing peralatan/komponen 7

V. PENILAIAN HASIL PELATIHAN : 1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes. 2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100%. VI. LEMBAGA PELAKSANA : Lembaga penyelenggara diklat adalah lembaga diklat yang terakreditasi. 8

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.102.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Pelumasan Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Pelumasan di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian peralatan pelumasan di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan peralatan pelumasan dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 9

2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Pelumasan 2 JP 2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Pelumasan 3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Pelumasan 6 JP 3.1. Komponen Peralatan Pelumasan 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter, Amperemeter, dan Thermal Overload Relay) 4.2. Pengukuran Mekanik (Presure Indicator) 5. Teknik Pelaporan 2 JP 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 24 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja peralatan pelumasan berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 10

2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan pelumasan untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Peralatan Pelumasan 3.1. Pengoperasian peralatan pelumasan dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Pelumasan 2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Pelumasanan 11

Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Pelumasan 3.1. Komponen Peralatan Pelumasan 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter, Amperemeter, dan Thermal Overload Relay) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 12

1.3. Menginterpretasikan dan melaksanakan diagram dan prinsip kerja peralatan pelumasan berdasarkan SOP. Hasil Praktik 2 : Menyiapkan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Mengidentifikasi parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Membandingkan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Menyiapkan seluruh komponen peralatan pelumasan untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. Hasil Praktik 3 : Mengoperasikan Peralatan Pelumasan 3.1. Mengoperasikan peralatan pelumasan dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Mengidentifikasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Melaksanakan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4. Melaporkan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 13

Hasil Praktik 4 : Membuat Laporan Pengoperasian 4.1. Membuat laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teori maupun praktik. Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan dengan urutan dari materi mata ajar. Strategi Pelaksanaan Praktik : Strategi pelaksanaan praktik dapat dilakukan dengan praktik langsung dilapangan baik pada instalasi milik perusahaan maupun pada instalasi yang disediakan oleh lembaga diklat. Referensi : - Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan KTL.PO.20.102.02 Mengoperasikan Peralatan Pelumasan - Standing Operation Procedure (SOP) - Manual Instruction masing-masing peralatan/komponen V. PENILAIAN HASIL PELATIHAN : 1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes. 2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100%. VI. LEMBAGA PELAKSANA : Lembaga penyelenggara diklat adalah lembaga diklat yang terakreditasi. 14

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.103.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Listrik Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Listrik di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian peralatan listrik di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan peralatan listrik dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 15

2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Listrik 4 JP 2.1. SOP Pengoperasian Panel Listrik 2.2. SOP Pengoperasian Trafo 2.3. SOP Pengoperasian Sistem Pembumian 2.4. SOP Pengoperasian Motor Listrik 3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Listrik 4 JP 3.1. Komponen Peralatan Listrik 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Single Line Diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) 5. Teknik Pelaporan 2 JP 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 24 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja peralatan listrik berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 16

2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan listrik untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Peralatan Listrik 3.1. Pengoperasian peralatan listrik dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Listrik 2.1. SOP Pengoperasian Panel Listrik 17

2.2. SOP Pengoperasian Trafo 2.3. SOP Pengoperasian Sistem Pembumian 2.4. SOP Pengoperasian Motor Listrik Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Listrik 3.1. Komponen Peralatan Listrik 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Single Line Diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 18

1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Menginterpretasikan dan melaksanakan diagram dan prinsip kerja peralatan listrik berdasarkan SOP. Hasil Praktik 2 : Menyiapkan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Mengidentifikasi parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Membandingkan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Menyiapkan seluruh komponen peralatan listrik untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. Hasil Praktik 3 : Mengoperasikan Peralatan Listrik 3.1. Mengoperasikan peralatan listrik dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Mengidentifikasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Melaksanakan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 19

3.4. Melaporkan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. Hasil Praktik 4 : Membuat Laporan Pengoperasian 4.1. Membuat laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teori maupun praktik. Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan dengan urutan dari materi mata ajar. Strategi Pelaksanaan Praktik : Strategi pelaksanaan praktik dapat dilakukan dengan praktik langsung dilapangan baik pada instalasi milik perusahaan maupun pada instalasi yang disediakan oleh lembaga diklat. Referensi : - Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan KTL.PO.20.103.02 Mengoperasikan Peralatan Listrik - Standing Operation Procedure (SOP) - Manual Instruction masing-masing peralatan/komponen V. PENILAIAN HASIL PELATIHAN : 1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes. 2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100%. VI. LEMBAGA PELAKSANA : Lembaga penyelenggara diklat adalah lembaga diklat yang terakreditasi. 20

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.104.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Air Pengisi Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pengoperasian Peralatan Air Pengisi di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian peralatan air pengisi di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan peralatan air pengisi dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 21

2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Air Pengisi 2 JP 2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Air Pengisi 3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Air Pengisi 6 JP 3.1. Komponen Peralatan Air Pengisi 3.2. Piping And Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4 Flow Diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) 5. Teknik Pelaporan 2 JP 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 24 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja peralatan air pengisi berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 22

2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan air pengisi untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Peralatan Air Pengisi 3.1. Pengoperasian peralatan air pengisi dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Air Pengisi 2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Air Pengisi 23

Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Air Pengisi 3.1. Komponen Peralatan Air Pengisi 3.2. Piping And Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4 Flow Diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 24

1.3. Menginterpretasikan dan melaksanakan diagram dan prinsip kerja peralatan air pengisi berdasarkan SOP. Hasil Praktik 2 : Menyiapkan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Mengidentifikasi parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Membandingkan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Menyiapkan seluruh komponen peralatan air pengisi untuk dioperasikan sesuai dengan SOP Hasil Praktik 3 : Mengoperasikan Peralatan Air Pengisi 3.1. Mengoperasikan peralatan air pengisi dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Mengidentifikasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Melaksanakan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4. Melaporkan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 25

Hasil Praktik 4 : Membuat Laporan Pengoperasian 4.1. Membuat laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teori maupun praktik. Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan dengan urutan dari materi mata ajar. Strategi Pelaksanaan Praktik : Strategi pelaksanaan praktik dapat dilakukan dengan praktik langsung dilapangan baik pada instalasi milik perusahaan maupun pada instalasi yang disediakan oleh lembaga diklat. Referensi : - Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan KTL.PO.20.104.02 Mengoperasikan Peralatan Air Pengisi - Standing Operation Procedure (SOP) - Manual Instruction masing-masing peralatan/komponen V. PENILAIAN HASIL PELATIHAN : 1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes. 2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100%. VI. LEMBAGA PELAKSANA : Lembaga penyelenggara diklat adalah lembaga diklat yang terakreditasi. 26

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.105.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Udara Tekan Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Udara Tekan di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian peralatan udara tekan di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan peralatan udara tekan dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 27

2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Udara Tekan 2 JP 2.1. SOP Pengoperasian Udara Tekan 3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Udara Tekan 6 JP 3.1. Komponen Udara Tekan 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow Diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) 5. Teknik Pelaporan 2 JP 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 24 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja peralatan udara tekan berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 28

2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan udara tekan untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Peralatan Udara Tekan 3.1. Pengoperasian peralatan udara tekan dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Udara Tekan 2.1. SOP Pengoperasian Udara Tekan 29

Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Udara Tekan 3.1. Komponen Udara Tekan 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow Diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 30

1.3. Menginterpretasikan dan melaksanakan diagram dan prinsip kerja peralatan udara tekan berdasarkan SOP. Hasil Praktik 2 : Menyiapkan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Mengidentifikasi parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Membandingkan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Menyiapkan seluruh komponen peralatan udara tekan untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. Hasil Praktik 3 : Mengoperasikan Peralatan Udara Tekan 3.1. Mengoperasikan peralatan udara tekan dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Mengidentifikasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Melaksanakan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4. Melaporkan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 31

Hasil Praktik 4 : Membuat Laporan Pengoperasian 4.1. Membuat laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teori maupun praktik. Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan dengan urutan dari materi mata ajar. Strategi Pelaksanaan Praktik : Strategi pelaksanaan praktik dapat dilakukan dengan praktik langsung dilapangan baik pada instalasi milik perusahaan maupun pada instalasi yang disediakan oleh lembaga diklat. Referensi : - Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan KTL.PO.20.105.02 Mengoperasikan Peralatan Udara Tekan - Standing Operation Procedure (SOP) - Manual Instruction masing-masing peralatan/komponen V. PENILAIAN HASIL PELATIHAN : 1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes. 2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100%. VI. LEMBAGA PELAKSANA : Lembaga penyelenggara diklat adalah lembaga diklat yang terakreditasi. 32

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.106.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Peralatan Udara Pembakaran Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengoperasian Peralatan Udara Pembakaran di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian peralatan udara pembakaran di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan peralatan udara pembakaran dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 33

2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Udara Pembakaran 2 JP 2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Udara Pembakaran 3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Udara Pembakaran 6 JP 3.1. Komponen Peralatan Udara Pembakaran 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow Diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator, Flow Meter dan Temperature Indicator) 5. Teknik Pelaporan 2 JP 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 24 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja peralatan udara pembakaran berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 34

2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan udara pembakaran untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Peralatan Udara Pembakaran 3.1. Pengoperasian peralatan udara pembakaran dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Peralatan Udara Pembakaran 35

2.1. SOP Pengoperasian Peralatan Udara Pembakaran Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Peralatan Udara Pembakaran 3.1. Komponen Peralatan Udara Pembakaran 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4 Flow Diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator, Flow Meter dan Temperature Indicator) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 36

1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Menginterpretasikan dan melaksanakan diagram dan prinsip kerja peralatan udara pembakaran berdasarkan SOP. Hasil Praktik 2 : Menyiapkan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Mengidentifikasi peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Mengidentifikasi parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Membandingkan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 2.4. Menyiapkan seluruh komponen peralatan udara pembakaran untuk dioperasikan sesuai dengan SOP Hasil Praktik 3 : Mengoperasikan Peralatan Udara Pembakaran 3.1. Mengoperasikan peralatan udara pembakaran dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Mengidentifikasi gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 37

3.3. Melaksanakan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4. Melaporkan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. Hasil Praktik 4 : Membuat Laporan Pengoperasian 4.1. Membuat laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. Strategi Pembelajaran : Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teori maupun praktik. Proses pembelajaran dan pengujian disesuaikan dengan urutan dari materi mata ajar. Strategi Pelaksanaan Praktik : Strategi pelaksanaan praktik dapat dilakukan dengan praktik langsung dilapangan baik pada instalasi milik perusahaan maupun pada instalasi yang disediakan oleh lembaga diklat. Referensi : - Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan KTL.PO.20.106.02 Mengoperasikan Peralatan Udara Pembakaran - Standing Operation Procedure (SOP) - Manual Instruction masing-masing peralatan/komponen V. PENILAIAN HASIL PELATIHAN : 1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes. 2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100%. VI. LEMBAGA PELAKSANA : Lembaga penyelenggara diklat adalah lembaga diklat yang terakreditasi. 38

STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG OPERASI Kode Pelatihan : L.KTL.PO.20.107.02 Judul Pelatihan : Pengoperasian Soot Blower Diskripsi : Standar Latih Kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan Pengoperasian Soot Blower di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. Waktu : 40 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit) I. TUJUAN : Untuk menghasilkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi di bidang pelaksanaan pengoperasian Soot Blower di bawah pengawasan, sesuai dengan SOP. II. SASARAN : Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu menerapkan prosedur pelaksanaan pengoperasian, mempersiapkan pelaksanaan pengoperasian, mengoperasikan soot blower dan membuat laporan pengoperasian. III. PRASYARAT : Persyaratan kualifikasi pendidikan formal : SLTA. IV. KURIKULUM DAN SILABI : A. TEORI 1. Peraturan dan Perundangan K2 2 JP 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan 2. Prosedur Pengoperasian (SOP) Soot Blower 2 JP 2.1. SOP Pengoperasian Soot Blower 39

3. Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Soot Blower 6 JP 3.1. Komponen Soot Blower 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow Diagram 4. Pengukuran Listrik dan Mekanik 4 JP 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator dan Temperature Indicator) 5. Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi B. PRAKTIK 22 JP 1. Penerapan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Penerapan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan berdasarkan SOP. 1.3. Penginterpretasian dan pelaksanaan diagram dan prinsip kerja soot blower berdasarkan SOP. 2. Penyiapan Pelaksanaan Pengoperasian 2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian masing-masing fungsi dan pengoperasiannya sesuai dengan spesifikasi SOP. 2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi instrumen/alat ukur berupa besaran listrik dan mekanik sesuai prinsip kerja dan batasan operasi. 2.3. Pembandingan hasil pembacaan instrumen/alat ukur dengan nilai/angka yang ditetapkan dalam sistem sesuai spesifikasi yang berlaku di perusahaan. 40

2.4. Penyiapan seluruh komponen dari peralatan soot blower untuk dioperasikan sesuai dengan SOP. 3. Pengoperasian Soot Blower 3.1. Pengoperasian soot blower dengan menggunakan urutan kerja berdasarkan SOP. 3.2. Pengidentifikasian gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan penunjukan parameter dan fungsi dengan memperhatikan toleransi yang ditetapkan sesuai SOP. 3.3. Pelaksanaan tindakan koreksi sesuai dengan SOP. 3.4 Pelaporan penyimpangan yang teridentifikasi ke atasan. 4. Pembuatan Laporan Pengoperasian 4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan. HASIL BELAJAR TEORI : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Belajar 1 : Memahami Pengetahuan tentang Peraturan dan Perundangan K2 1.1. Keselamatan Kerja 1.2. Keselamatan Umum 1.3. Keselamatan Instalasi 1.4. Keselamatan Lingkungan Hasil Belajar 2 : Memahami Pengetahuan tentang Prosedur Pengoperasian (SOP) Soot Blower 2.1. SOP Pengoperasian Soot Blower 41

Hasil Belajar 3 : Memahami Pengetahuan tentang Diagram Kerja dan Prinsip Kerja Soot Blower 3.1. Komponen Soot Blower 3.2. Piping and Instrument Diagram (P&ID) 3.3. Logic Diagram 3.4. Flow Diagram Hasil Belajar 4 : Memahami Pengetahuan tentang Pengukuran Listrik dan Mekanik 4.1. Pengukuran Listrik (Voltmeter dan Amperemeter) 4.2. Pengukuran Mekanik (Pressure Indicator dan Temperature Indicator) Hasil Belajar 5 : Memahami Pengetahuan tentang Teknik Pelaporan 5.1. Metodologi Penyusunan Laporan 5.2. Jenis-Jenis Laporan 5.3. Parameter Operasi 5.4. Kelainan Operasi HASIL BELAJAR PRAKTIK : Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta mampu Hasil Praktik 1 : Menerapkan Prosedur Pelaksanaan Pengoperasian 1.1. Menerapkan Peraturan dan Undang Undang K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 42