Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X-6 SMAN 1 ToliToli pada Materi Nilai dan Norma Sosial Melalui Metode Problem Solving

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK PENGELASAN SMAW DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

Economic Education Analysis Journal

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK FUNGSI KOMPOSISI PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 TANJUNG

PENERAPAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOPERASI UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS XII AK 3 DI SMK NEGERI 2 BLITAR

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

ABSTRAK

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Inpres 1 Margapura

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN

Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Hasil Belajar Kimia

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIIIA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM OPEN ENDED

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN STRUKTUR ATOM DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER. Darminto SMA Negeri 3 Slawi Kabupaten Tegal

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

BAB III METODE PENELITIAN

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

A ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

BAB III METODE PENELITIAN. fokus pada masalah-masalah pada proses belajar mengajar.

BAB III METODE PENELITIAN

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

Transkripsi:

Peningkatan Prestasi Belajar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Melalui Penerapan Model Pembelajaran Probelm Based Learning Bagi Peserta Didik Kelas XI IPS1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal ABSTRAKSI Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan mengambil judul peningkatan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Dengan tujuan umum untuk mengetahui bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran Problem Based Learning terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini didukung dengan data penelitian yang menunjukkan peningkatan skor prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang diperoleh melalui nilai rata-rata posttest. Pada pembelajaran di kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran problem based learning peroleh prestasi belajar masih rendah terbukti nilai rata rata yang diperoleh peserta didik kelas XI IPS 1 hanya 71,09 dan nilai terendah = 420, nilai tertingi = 90 serta yang tuntas sebanyak 13 peserta didik dari sejumlah 33 peserta didik ( dengan KKM = 75). Salah satu solusi guna mengatasi meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah melalui menerapkan model pembelajaran problem based learning, mengingat model pembelajaran ini dapat membantu meningkatkan motivasi, semangat sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna yang pada akhirnya dapat meninkatkan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, berdasarkan hasil tes awal penelitian tindakan ini didesain menjadi dua siklus dengan tiap tiap siklus masing masing 3 pertemuan @ 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang meliputi kegiatan : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Sedangkan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1

Kaliwungu Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal rata rata prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 71,09 menjadi rata-rata hasil belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal 82,64 pada kondisi akhir. Kata kunci : prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dan model pembelajaran problem based learning. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah SMA Negeri 1 Kaliwungu sebagai salah satu sekolah piloting pelaksanaan Kurikulum 2013 dituntut mampu mengimplementasi tujuan dan harapan dari Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi proses kegiatan belajar mengajar yang peneliti lakukan di kelas XI IPS1 SMA Negeri 1 Kaliwungu, masih banyak peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan tidak sungguhsungguh, masih banyak dari peserta didik yang tidak memperhatikan, bercerita sendiri dan ada yang terkantuk-kantuk bahkan tertidur di kelas. Berdasarkan hasil evaluasi pada kompetensi dasar pendapatan nasional melalui ulangan harian pada tanggal 26 Januari 2016 yang peneliti lakukan di kelas XI IPS1, mennjukkan masih banyak peserta didik yang belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) seperti tampak pada tabel berikut ini: Uraian Pencapaian Nilai Terendah 42 Nilai tertinggi 90 Nilai rata-rata 71,09 Prosentase 39,39% Prosentase 60,61% Dari tabel di atas menunjukkan bahwa proses belajar mengajar belum berhasil, hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan harian dimana masih terdapat 59, 37% peserta didik yang belum mencapai KKM dan baru 40,63% peserta didik yang sudah mencapai KKM. Oleh karenanya dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik akan sangat tidak efektif apabila hanya menggunakan model ceramah dalam melakukan suatu proses pembelajaran di kelas. Model belajar mengajar yang akan digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning. Peran guru pada model pembelajaran problem based learning yaitu sebagai pemberi masalah, memfasilitasi investigasi dan dialog, serta memberikan dukungan (motivasi) dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016?. Selanjutnya penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah benar penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal, Jl. Pangeran Juminah Kaliwungu Kendal. Penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dengan jangka waktu penelitian 4 bulan (Januari sampai dengan April 2016). Dengan subyek penelitian peserta didik kelas XI IPS1 yang berjumlah 33 peserta didik terdiri dari 10 peserta didik putra dan 23 peserta didik putri. Dipilih kelas XI IPS1 karena di kelas tersebut nilai rata-rata perolehan nilai ulangan harian pada materi sebelumnya banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan data penelitian yang dikumpulkan melalui teknik tes, observasi, dan catatan lapangan. Setelah data terkumpul, data divalidasi dengan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Untuk mengetahui peningkatan dan hasil belajar data dianalisa secara kuantitatif. Prosedur Penelitian Sesuai dengan langkah penelitian tindakan kelas, secara garis besar

terdapat empat tahapan yang lazim dilalui untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Menurut Aqib (2008) dan Wiriatmaja (2008), keempat hal tersebut adalah: perencanaan (planning), aksi/tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi atau (reflecting), yang berulang sebanyak tiga siklus. Kerangka Berfikir Gambar kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Kondisi Awal Sebelum adanya tindakan Tindakan Kondisi Akhir Setelah adanya tindakan Hipotesis Tindakan Penerapan Belum menerapkan model PBL Menerapk an model PBL Prestasi Belajar Meningkat Aktifitas dan Hasil Belajar Rendah Siklus I Menerapkan model PBL dalam kelompok Siklus II Menerapkan model PBL dalam kelompok kecil model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bagi peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. PEMBAHASAN Teori Belajar dan Teori Prestasi Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (2003:2) bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ahli lain Muhibbinsyah (2002:136) mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif". Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik pengertian bahwa unsur-unsur pokok dalam belajar adalah: 1) Belajar merupakan suatu kegiatan yang disengaja atau dilakukan secara sadar. Maksudnya seorang yang belajar akan menyadari kegiatan yang dilakukan dan menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya ia

merasakan adanya perubahan dalam dirinya. 2) Di dalam belajar terdapat perubahan tingkah laku. 3) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu. Perubahan yang terjadi dalam seseorang berlangsung secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi proses belajar berikutnya. 4) Timbul kecakapan-kecakapan baru sebagai hasil dari belajar. Kecakapan baru itu berupa keterampilan, pengetahuan dan sikap. Pengertian Prestasi Belajar Prayitno (2004:34) mengartikan prestasi yaitu sebagai sesuatu yang diperoleh, dikuasai atau merupakan hasil dari adanya proses belajar. Menurut Jamarah (2002:141), hasil dari proses belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh individu atau peserta didik. Hasil belajar peserta didik bagi kebanyakan orang diartikan ulangan, ujian atau tes dan maksud ulangan tersebut adalah untuk memperoleh suatu indeks dalam menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar. Prestasi belajar berupa nilai akan didapat peserta didik setelah menjalani Tes Prestasi Belajar, yang dilaksanakan secara formal, tertib dan terencana. Hasil Tes Prestasi belajar dapat berfungsi sebagai: Placement (Penempatan), formatif, diagnostik dan sumatif (Azwar, 2005: 11). Nilai Tes Prestasi juga berguna sebagai sarana peningkatan motivasi belajar. Pengalaman menunjukkan bahwa peserta didik akan lebih giat belajar apabila akan diadakan tes. Model Pembelajaran Problem Based Learning Adaptasi struktur problem based learning dalam kelas-kelas sains dilakukan dengan menjamin penerapan beberapa komponen penting dari sains. Ciri-ciri strategi problem based learning menurut baron (Rusmono, 2012: 74) yaitu: a. Menggunakan permasalahan dunia nyata b. Pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah c. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa d. Guru berperan sebagai fasilitator

Pembelajaran model Problem Based Learning berlangung secara alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, menemukan dan mendiskusikan masalah serta mencari pemecahan masalah, bukan transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik. Peserta didik mengerti apa makna belajar, apa manfaatya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Peserta didik terbiasa memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergumul dengan ide-ide. Dalam pembelajaran model Problem Based Learning tugas guru mengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pngetahuan baru, dan memfasilitasi belajar. Anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. HASIL PENELITIAN Hasil Kondisi Awal Pada kondisi awal peneliti belum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, ternyata prestasi belajar peserta didik masih rendah karena guru masih mendominasi kelas dan metode yang digunakan adalah metode ceramah. Akibatnya prestasi belajar peserta didik pada kondisi awal dari 33 peserta didik hanya 13 peserta didik (39,39%) yang mencapai KKM dengan nilai 75 ke atas, sedangkan 20 peserta didik 60,61% belum mencapai KKM dengan nilai dibawah 75. Data prestasi belajar pada kondisi awal: NO Uraian Nilai 1 Nilai terendah 42 2 Nilai tertinggi 90 3 Nilai rerata 71,09 4 Rentang Nilai 48 Hasil Siklus I Kegiatan pada siklus 1 adalah melakukan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada kegiatan awal ini peserta didik membentuk kelompok menjadi 6 (enam) kelompok masing masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Guru memberikan penjelasan materi secara

sekilas dan skenario pembelajaran yang akan dilakukan, guru memanggil setiap ketua kelompok untuk mengambil artikel dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Peserta didik secara berkelompok berdiskusi untuk memahami artikel dan mengerjakan soal LKPD dan selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi. Guru selalu memberikan bantuan dan bimbingan kepada seluruh kelompok bilamana mereka mengalami kesulitan, dan berupaya memberi kepercayaan kepada ketua kelompok untuk memandu teman temannya. Berdasarkan hasil tes pada siklus 1 terdapat 25 peserta didik (75,76%) mencapai KKM dan 8 peserta didik (24,24%) yang belum mencapai KKM. Data prestasi belajar siklus 1: NO Uraian Nilai 1 Nilai 45 terendah 2 Nilai 95 tertinggi 3 Nilai rerata 76,30 Hasil Siklus II Pada siklus II, guru membagi peserta didik menjadi 10 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 orang. peserta didik melakukan kegiatan diskusi untuk menganalisa masalah dalam artikel dan memahami materi tentang pengertian, tujuan dan macam-macam instrumen dalam kebijakan fiskal dengan melakukan tinjauan pustaka dan browsing internet. Kemudian hasil diskusi yang telah dikerjakan setiap kelompok dipresentasikan di depan kelas sesuai dengan materi, Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain bertanya kepada kelompok yang sedang memresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain diperbolehkan memberikan pendapat atau saran terkait tentang materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil tes pada siklus 2 terdapat 30 peserta didik (90,91%) mencapai KKM dan 3 peserta didik (9,09%) yang belum mencapai KKM. Data prestasi belajar siklus 2: 4 Rentang Nilai 50

NO Uraian Nilai 1 Nilai 50 terendah 2 Nilai 98 tertinggi 3 Nilai rerata 82,64 4 Rentang Nilai 48 Dari hasil wawancara dan angket semua peserta didik merasa suasana belajar lebih menyenangkan, santai/rileks Peserta didik akan lebih giat, semangat, dan belajar sungguhsungguh, serta terus belajar. Sebagian besar peserta didik mengikuti pelajaran merasa mudah, lebih tergugah semangat belajarnya dan secara umum peserta setuju untuk dilanjutkan penerapan model pembelajaran problem based learning. PENUTUP Simpulan Berdasarkan uraian seperti tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan prestasi belajar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal peserta didik kelas XI IPS1 SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal rata-rata prestasi belajar 71,09 menjadi 82,64 pada kondisi akhir. Rekomendasi Ada beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan sehubungan dengan penelitian ini yaitu: (1) Kepada teman-teman guru yang mengalami masalah dalam pembelajaran dapat memanfaatkan model pembelajaran Problem Based Learning sebagai upaya pemecahan masalahnya. (2) Bagi para siswa hendaknya melakukan diskusi dan tukar pendapat kepada teman sekelompoknya agar menghasilkan suatu yang benar. (3) Kepada Kepala Sekolah hendaknya selalu memberi motivasi dan kesempatan para guru untuk melakukan inovasi pembelajaran. (4) Untuk perpustakaan supaya selalu menambah bahan bacaan terutama yang berkaitan dengan inovasi, strategi, maupun metode pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi

Guru. Bandung: Yrama Widya. Azwar, Saifuddin. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Djamarah, dan Aswan Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Muhibbin Syah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Prayitno. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu perlu. Bogor: Ghalia Indonesia. Winarno Surakhmad. (1994). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar (Dasar & Teknik Metodologi Pengajaran). Bandung: Tarsito Bandung. Wiraatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia-PT Remaja Rosdakarya Karya. WS. Winkel (1996). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia, cet ke-4.