EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA OPERASI BILANGAN BERPANGKAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI SE-KABUPATEN PURWOREJO Maulidiyah, Teguh Wibowo, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: noormaulidiyah@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran TAI lebih baik dari model ekspositori, (2) apakah prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual lebih baik dari auditorial dan kinestetik, serta prestasi belajar siswa dengan gaya belajar auditorial lebih baik dari kinestetik, (3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar siswa pada materi operasi bilangan berpangkat. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri se-kabupaten Purworejo. Sampel penelitian berjumlah 64 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik stratified cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data dengan metode dokumentasi, angket, dan tes. Analisis data menggunakan analisis variansi (anava) dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% memberikan hasil: (1) prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran TAI lebih baik dari prestasi belajar siswa dengan model ekspositori, (2) tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik, (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi operasi bilangan berpangkat. Kata kunci: model pembelajaran, TAI, ekspositori, gaya belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan memiliki peran penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya pikir manusia. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa, yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan, baik dalam matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi itu diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah dan kompetitif. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) pada kurikulum sekolah yang secara umum memiliki prestasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan mapel lainnya. Sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai mata Ekuivalen : Eksperimentasi Model Pembelajaran TAI terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Operasi Bilangan Berpangkat Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri Se- Kabupaten Purworejo 7
pelajaran yang membosankan dan sulit dipahami. Kenyataan ini juga tampak pada rerata nilai Ujian Nasional (UN) yang rendah untuk mata pelajaran (mapel) matematika. Di kabupaten Purworejo, rerata nilai UN untuk mapel matematika tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun pelajaran 2010/2011 menunjukkan hasil yang lebih rendah bila dibandingkan dengan mapel yang lain. Bahkan pada tahun pelajaran 2011/2012, jika dibandingkan dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, maka rerata nilai UN matematika mengalami penurunan terbanyak yaitu 0,32 dari rerata tahun pelajaran sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tahun Pelajaran Mapel B.Indonesia B. Inggris Matematika T. Produktif 2010/2011 7,46 6,74 7,19 8,49 2011/2012 7,29 6,55 6,86 8,52 Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain: model pembelajaran, metode mengajar, media, fasilitas, pola asuh orang tua siswa, dan faktor internal siswa. Model pembelajaran yang dapat digunakan bermacam-macam, antara lain: model pembelajaran ekspositori, kooperatif, kontekstual, problem possing, problem solving, quantum teaching, dan sebagainya. Namun masih banyak guru yang selalu menggunakan model ekspositori dalam pembelajaran. Hal lain yang mungkin berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran adalah gaya belajar siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara agar mereka dapat memahami dan mengingat pelajaran dengan mudah. Model pembelajaran didefinisikan Soekamto dan Winataputra (Supinah dan Agus DW, 2009: 34) sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Para guru boleh memilih pembelajaran yang sesuai dan efisien dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 8 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Se-Kecamatan Tempuran
Model pembelajaran yang pada umumnya digunakan para guru matematika adalah model ekspositori (Purwoto, 2003: 69). Pada model ekspositori, guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal, dan pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Murid tidak hanya mendengar dan mencatat saja, melainkan juga mengerjakan latihan soal yang dibuat oleh guru. Ekspositori merupakan model pembelajaran yang mengarah pada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung. Pembelajaran matematika memerlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model pembelajaran yang cocok serta mampu memberdayakan semua potensi siswa dapat mengoptimalkan prestasi belajar. Model pembelajaran TAI merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada tanggung jawab individu, kesempatan yang sama untuk sukses dan dinamika motivasional (Miftahul Huda, 2011: 126). Dalam TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan guru. Model ini dapat merangsang keaktifan dan kemandirian siswa dalam pembelajaran. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengungkapkan pendapat masing-masing dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga diharapkan kesulitan individu dalam kelompok tersebut dapat teratasi. Selain model pembelajaran yang diterapkan guru, ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, yaitu gaya belajar. James and Gardner dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita (2012: 42) berpendapat bahwa gaya belajar adalah cara yang kompleks di mana para siswa menganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan memanggil kembali apa yang telah mereka pelajari. Dengan demikian diperlukan kiat-kiat tertentu agar siswa dapat belajar dengan baik sesuai dengan gaya belajarnya. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasinya adalah siswa kelas X SMK Negeri se-kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil secara stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa pada kelas eksperimen dan siswa Ekuivalen : Eksperimentasi Model Pembelajaran TAI terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Operasi Bilangan Berpangkat Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri Se- Kabupaten Purworejo 9
pada kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu model pembelajaran dan gaya belajar siswa, serta variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi, angket, dan metode tes. Instrumen dalam penelitian ini telah diujicobakan dan memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Sebelum dilakukan penelitian, telah dilakukan uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas. Uji keseimbangan dilakukan dengan menggunakan uji t. Teknik analisis data menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama dengan prasyarat uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji keseimbangan dilakukan menggunakan data nilai awal siswa. Namun sebelumnya dilakukan uji normalitas data awal kelas eksperimen diperoleh L obs = 0,1035 sedangkan L tabel = 0,1566. Uji normalitas data awal kelas kontrol diperoleh L obs = 0,1088, sedangkan L tabel = 0,1566. Uji homogenitas variansi populasi data awal diperoleh obs = 3,399, sedangkan 0,05:1 = 3,841. Dari uji normalitas dan homogenitas diperoleh kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal dan variansi keduanya homogen. Berdasarkan dari uji t diperoleh t obs = 1,724 dengan t 0,025:57 = 1,99834, sehingga kelas eksperimen dan kontrol dalam keadaan seimbang. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas masing-masing kelompok dengan hasil pada tabel berikut. Kelompok n L obs L 0,05:n Kelas TAI 32 0,1269 0,15667 Kelas ekspositori 32 0,1389 0,15667 Gaya belajar visual 45 0,1302 0,13207 Gaya belajar auditorial 10 0,2289 0,258 Gaya belajar kinestetik 9 0,2296 0,71 Artinya masing-masing kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji homogenitas diperoleh hasil sebagai berikut. 10 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Se-Kecamatan Tempuran
Sampel k obs 0,05:k-1 Model pembelajaran 2 1,0185 3,841 Gaya belajar siswa 3 1,40679 5,991 Artinya variansi model pembelajaran dan variansi kemampuan awal siswa masingmasing homogen. Dari uji anava dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F a = 29,9704 dengan DK = {F F > 4,01}, F b = 2,3088 dengan DK = {F F > 3,16}, F ab = 0,4387 dengan DK = {F F > 3,16} sehingga F a ditolak, F b diterima, dan F ab diterima. Dari uji anava tersebut diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa yang dikenai TAI lebih baik dari ekspositori, tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik, serta tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukandisimpulkan bahwa: (1) prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran TAI lebih baik dari prestasi belajar siswa dengan model ekspositori, (2) tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik, (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi operasi bilangan berpangkat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pada pembelajaran matematika. Disarankan bagi guru yang akan menerapkan model TAI di kelas hendaknya mampu mengelola waktu dan siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan optimal. Guru juga perlu memahami gaya belajar masingmasing siswa serta menggunakan ketiga gaya belajar (visual, auditorial dan kinestetik) agar setiap siswa dapat mengerti dan memahami dengan ingatan yang kuat materi pelajaran yang disampaikan. DAFTAR PUSTAKA Daryanto dan Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Miftahul Huda. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ekuivalen : Eksperimentasi Model Pembelajaran TAI terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Operasi Bilangan Berpangkat Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri Se- Kabupaten Purworejo 11
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita. 2012. Gaya Belajar Kajian Teoretik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwoto. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika. Surakarta: UNS Press. Supinah dan Agus D.W. 2009. Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Diakses dari http://p4tkmatematika.org pada 20 Desember 2012: 10.00 pm. Umi Hastuti. 2011. Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dengan Iringan Musik Ditinjau Dari Gaya Belajar Peserta Didik SMP Negeri di Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses dari http://pasca.uns.ac.id pada 20 Desember 2012: 10.10 pm. 12 Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Se-Kecamatan Tempuran