Kontrol Motor SHOT 602 Sebagai Pendukung Eksperimen Surface Plasmon Resonance (SPR)

dokumen-dokumen yang mirip
Desain Program Scan Phase pada Lock-In Amplifier SR510 Berbasis LabVIEW untuk Pengukuran Absorbsi dengan Metode Transmisi Cahaya

SURFACE PLASMON RESONANCE

Pengukuran Suhu dengan Variasi Jarak Sampel pada Rancang Bangun Alat Pemanas untuk Eksperimen Surface Plasmon Resonance

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Menghitung Frekuensi Gelombang Permukaan dengan Menggunakan Simulator Sederhana Pembangkit Gelombang

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

A. LEMBAR IDENTITAS 1. Nama : 2. Nim : 3. Kelas : Geotermal IIA 4. Jurusan/Prodi : Fisika Geotermal 5. Kelompok : 1 6. Judul Percobaan : Indeks Bias

Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENENTUAN SUDUT DEVIASI MINIMUM PRISMA MELALUI PERISTIWA PEMBIASAN CAHAYA BERBANTUAN KOMPUTER

Studi Awal Aplikasi Sensor LDR untuk Pemantauan Kinerja Lampu dengan Menggunakan LabVIEW

Perancangan alat juga perlu disimulasikan seperti pada kondisi yang sesungguhnya seperti yang ada pada gambar 3.1 Dalam gambar, garis line dari tangki

Rancang Bangun Sistem Monitoring Aliran dan Harga Penggunaan Air PDAM menggunakan Arduino dan LabVIEW

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANTULAN INTERNAL BERULANG PADA MACROWAVEGUIDE BERBENTUK SEGITIGA

Pentingnya Kegiatan Eksperimen

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

TRIGONOMETRI Pengertian Sinus, Cosinus dan Tangen Hubungan Fungsi Trigonometri :

PROTOTIPE SISTEM PENGENDALI PINTU GERBANG BERBASIS MISSED CALL MENGGUNAKAN ARDUINO UNO NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Arif Rahman

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

BAB 23. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

BAB IV SISTEM MONITORING DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN WATTMETER DIGITAL BERBASIS WEB APLIKASI

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

Gambar 3.50 Simulator arm robot 5 dof menjepit kardus... 59

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup

RANCANG BANGUN PH METER AIR DI UTILITIES REFINERY UNIT IV CILACAP PT PERTAMINA ( PERSERO )BERBASIS ARDUINO UNO R3

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK

Oleh : Akbar Sujiwa Pembimbing : Endarko, M.Si., Ph.D

1. Pembiasan Cahaya pada Prisma

BAB II TINJAUAN UMUM HUKUM-HUKUM OPTIK

1. Sudut kritis dan pemantulan sempurna

Rancang Bangun Data Logger Massa Menggunakan Load Cell

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 77-83

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

EXPERIMENTAL COMPETITION

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERCOBAAN 3 KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

TUGAS AKHIR ALAT AKUISISI DATA EKONOMIS MENGGUNAKAN ARDUINO DAN LABVIEW

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KONTROL SUDUT KEMIRINGAN PLAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: cermin Einstein, cermin Relativistik, foton, pemantulan cahaya.

PERANCANGAN MODEL INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT DALAM BENTUK TAMPILAN VISUAL PADA KOMPUTER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kompetensi. 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi.

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Pemrograman Robot LEGO (RCX & NXT)

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

DAN KONSENTRASI SAMPEL

Fisika Optis & Gelombang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Deteksi Formalin Menggunakan Surface Plasmon Resonance (SPR) Berbasis Nanopartikel Perak sebagai Pengembangan Awal Teknologi Food Safety

Rancang Bangun Alat Pengocok Bahan Kimia Otomatis (Automatic Chemical Shaker) Berbasis Mikrokontroler ATMega16

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

DAFTAR ISI PENDAHULUAN BAB I

PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALEL

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB III PERANCANGAN SISTEM

FISIKA XI SMA 3

Akses SD Card & FRAM Menggunakan MCS-51. Oleh: Tim IE

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008

Dualisme Partikel Gelombang

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

PEMBUATAN SISTEM KENDALI POSISI EKSPERIMEN LENSA MELALUI PORT SERIAL MENGGUNAKAN MOTOR LANGKAH

Antiremed Kelas 10 FISIKA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

LAPORAN R-LAB. Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Menuntun Anda membuat sketch HelloWorld. Menjelaskan diagram alir pemrograman HelloWorld. Menjelaskan cara memprogram Arduino

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

RANCANG BANGUN ALAT UKUR INDEKS BIAS KACA DENGAN METODE BREWSTER BERBASIS MIKROKONTROLER

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

Transkripsi:

Kontrol Motor SHOT 602 Sebagai Pendukung Eksperimen Surface Plasmon Resonance (SPR) Jerfi1,a), Hendro2,b) 1 Laboratorium Fisika Instrumen, Kelompok Keilmuan Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 2 Laboratorium Fisika Instrumentasi, Kelompok Keilmuan Fisika Teoritik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a) fjerfi@gmail.com (corresponding author) b) hendro@fi.itb.ac.id Abstrak Telah dibuat program berbasis labview yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk percobaan Surface Plasmon Resonance (SPR), dengan menggunakan Motor SHOT 602. Program yang telah dibuat sudah dilengkapi dengan kondisi otomatisasi dimana hubungan yang digunakan adalah μ=2ψ (sudut putar detektor sama dengan dua kali sudut putar prisma). Hubungan ini didapat dengan mepelajari jalan sinar pada percobaan Surface Plasmon Resonance (SPR). Gelombang evanescent merupakan hasil dari peristiwa pemantulan internal total yang dihasilkan pada sudut tertentu, ketika suatu sinar dilewatkan melalui prisma, sinar tersebut akan mengalami pemantulan pada bagian dalam prisma yang bersentuhan dengan sampel. Hasil pantulan inilah yang akan ditangkap oleh detektor, jadi dengan mengetahui hubungan antara sudut rotasi prisma dan sudut rotasi detektor terhadap sudut datang cahaya, maka dapat digunakan unttuk mengontrol posisi sampel pada prisma dan detektor dalam sebuah program berbasis labview. Kata-kata kunci: SPR, LabVIEW, Motor SHOT 602 PENDAHULUAN Total Internal Reflection (TIR) merupakan suatu fenomena optik yang terjadi apabila ada sinar yang menembus batas suatu medium dengan sudut datang lebih besar dari pada sudut kritisnya, hal tersebut mengakibatkan peristiwa pemantulan total yang terjadi pada bidang batas medium [1]. Salah satu eksperimen yang memanfaatkan fenomena TIR dalam pengukuran adalah eksperimen Surface Plasmon Resonance (SPR). 1

Gambar 1. Konfigurasi Sederhana Eksperimen SPR Sinar laser dilewatkan pada arah tertentu menuju logam sampel yang memiliki indeks bias lebih kecil dari pada indeks bias prisma. Pemantulan akan terjadi pada bagian dalam prisma yang bersentuhan langsung dengan sampel. Sinar pantul yang dihasilkan kemudian akan ditangkap oleh detektor. Pada sudut tertentu, gelombang pantul akan menghasilkan gelombang evenescent yang menembus sampel, gelombang inilah yang dikenal dengan sebutan gelombang SP (Suface Plasmon) [1]. Pada konfigurasi ini pengambilan data dilakukan dengan merubah sudut rotasi dari laser ataupun dari prisma. Dengan perubahan arah sudut datang sinar, maka posisi dari detektor juga harus berubah. SHOT 602 merupakan salah satu alat yang dapat digunakan sebagai pendukung percobaan ini, dikarenakan SHOT 602 memiliki 2 buah motor, yang dapat diatur sudut putarnya secara manual pada alat, ataupun melalui komputer dengan menggunakan aplikasi tertentu. SHOT 602 merupakan produksi perusahaan Sigma Koki. Dalam hal pemakaian, Sigma Koki mengeluarkan sampel berupa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengontrol motor SHOT 602. Salah satu software yang digunakan adalah LabVIEW (Laboratory Virtual Instrumentation Engineering Workbench). Permasalahan yang terjadi adalah program yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut kurang efesien dikarenakan keterbatasan pada tiap-tiap fungsi, tiap fungsi memiliki satu program LabVIEW. Oleh karena itu, kerumitan gaya program software tersebut perlu dikurangi agar lebih efisien dan efektif. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk membuat program berbasis LabVEW yang dapat digunakan untuk mengontrol Motor SHOT 602 dengan gaya program yang lebih sederhana dan meningkatkan tingkat efesiensi dari program dengan cara menggabungkan beberapa fungsi ke dalam satu program. Hal baru yang ingin ditambahkan adalah proses otomatisasi dari program yang dibuat antara motor 1 dan motor 2 dengan mengetahui hubungan antara sudut rotasi prisma (Motor 2) dan sudut rotasi detektor (Motor 1) TEORI Motor SHOT 602 dihubungkan melalui komputer dengan menggunakan RS232 interface dan commands yang diberikan kemudian dikirim melalui aplikasi HyperTerminal. Gambar 2 menunjukkan motor SHOT 602 yang dihubungan menggunakan RS232 interface. Gambar 3 menunjukan tabel command, string dan detail pada progam motor SHOT602. Gambar 2. Motor SHOT 602 2

Gambar 3. Command Pada Motor SHOT 602 [2] LabVIEW digunakan untuk pemrosesan dan visualisasi data dalam bidang akuisi data, kendali dan instrumentasi, serta otomatisasi Industri [3]. Proses otomatisasi program, dibuat dengan mengetahui hubungan antara sudut rotasi prisma (Motor 2) dan sudut rotasi detektor (Motor 1), bisa dilihat pada gambar dibawah : Gambar 4. Jalan Sinar Pada Eksperimen SPR [4] Gambar 4 menunjukkan hubungan antara sudut rotasi prisma ψ (Motor 1) dan sudut rotasi detektor μ (Motor 2), dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut [5]: (1) μ = ψ + ( 90 YGX HGY Sudut ψ. YGX, HGY dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut: Hukum Snelius, cahaya akan mengalami penurunan kecepatan jika merambat melalui suatu medium, jika cahaya berangkat dari suatu medium dan merambat melalui medium lain, maka hubungannya dapat ditulis: n1 sin θ 1 = n 2 sin θ 2 (2) a b c = = sin α sin β sin γ (3) Rumus aturan sinus : Dan mencari panjang sisi segitiga di depan sudut ab 2 = bc 2 + ac 2 2(bc)(ac) cos( acb) (4) Dengan menggunakan ke tiga persamaan diatas hubungan antara sudut rotasi prisma dan sudut rotasi detektor dapat ditentukan. Berdasarkan hasil perhitungan. Hubungan antara sudut rotasi prisma (μ) dan sudut rotasi detektor (ψ) dapat dituliskan sebagai berikut: μ=2ψ + d(konstanta) Untuk ψ < 45o μ=2 ψ Untuk ψ = 45o μ=2 ψ d(konstanta) Untuk ψ > 45o 3

HASIL DAN DISKUSI Gambar 5 menunjukkan tampilan dari program Kontrol Motor SHOT 602 yang dibuat menggunakan Labview, fungsi kontrol yang dibuat adalah Move to Origin (Motor 1 dan Motor 2 kembali menuju titik 0), Move to (Kontrol sudut rotasi antara Motor 1 dan Motor 2), Run Continuous (Motor 1 dan Motor 2 bergerak konstan dengan kecepatan minimum), command for set speed (Mengatur kecepatan minimal, kecepatan maksimal, dan percepatan Motor 1 dan Motor 2), emergency free motor (Menghentikan secara darurat Motor 1 ataupun Motor 2), dan Hubungan rotasi Motor 1 dan Motor 2 (Perumusan yang digunakan μ=2ψ) Gambar 5. Tampilan Front Panel Labview Control Motor SHOT 602 Gambar 6. Tampilan Diagram Block Labview Control Motor SHOT 602 4

Gambar 6 menunjukkan tampilan Block Diagram Labview Kontrol Motor SHOT 602. Proses pengiriman commands pada HyperTerminal bisa digantikan oleh salah satu fitur aplikasi di LabVIEW. Aplikasi LabVIEW yang digunakan untuk mengirim commands adalah Visa Write, selain Visa Write komunikasi serial LabVIEW lain yang dapat digunakan adalah Visa Configure Serial Port, dan Visa Close. Visa Configure Serial Port digunakan untuk mengatur setting komunikasi serial di awal sebelum komunikasi dilangsungkan, termasuk saluran port yang akan digunakan (Visa Resource Name), kecepatan komunikasi (Baud Rate), jumlah data bit, stop bit, dan lain-lain. Visa Write digunakan untuk menulis atau mengirimkan data dari write buffer ke suatu alat atau hardware interface yang ditentukan oleh Visa Resource Name. Visa Close digunakan untuk menutup komunikasi dengan alat yang ditentukan oleh Visa Resource Name. Mechanical Action pada tiap-tiap fungsi tombol berbeda, untuk tombol inisialisasi dan kontrol motor, karena digunakan untuk menjalankan program, jadi digunakan tipe tombol Switch When Pressed, sedangkan untuk fungsi tombol yang lain digunakan tipe tombol Switch Until Release. Hal ini dikarenakan untuk fungsi tombol inisialisasi dan kontrol motor perlu di ON kan terus, agar program bisa terus berjalan, sedangkan fungsi tombol yang lain dibuat Switch Until Release, karena ini berhubungan dengan pengiriman Command, dalam 1 kali transfer command, Motor SHOT 602 tidak bisa menampung 2 atau lebih Command Sekaligus, Oleh karena itu pengiriman Command dibuat bergantian dengan tipe tombol Switch Until Release. Gambar 7. Concetenate String Icon gambar diatas berfungsi untuk menggabungkan beberapa string menjadi satu. Hasil gabungan ini yang dikirimkan ke Visa Write. Concetenate Strings digunakan karena dalam pengiriman command Motor SHOT 602 selalu diakhiri dengan Carriage Return (Karakter 13 pada ASCII) + Line Feed (Karakter 10 pada ASCII). Dalam penggunaannya, jika menggunakan string control biasa, karakter Carriage Return + Line Feed tidak bisa ditambahkan. Oleh karena itu Concetenate String diperlukan untuk mengakhiri command dengan karakter tersebut. Gambar 8. Kurva perbandingan Hasil Program dan Hasil Percobaan 5

Gambar 9. Kurva Perbandingan Hasil Program dengan Hasil Perhitungan Gambar 10. Kurva Perbandingan Hasil Percobaan dengan Hasil Perhitungan Ketiga grafik diatas menunjukkan hubungan antara sudut putar detektor (μ) dan sudut putar prisma (ψ). Dimana hasil percobaan diambil dari data penelitian terdahulu [5], dengan menggunakan prisma yang mempunyai indeks bias 1.515, tinggi prisma 1.5 cm, dan jari-jari detektor terhadap pusat rotasi adalah 10 cm. Dari hasil grafik diatas tidak jauh berbeda nilai dari program yang dibuat dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, Tapi jika ingin dibandingkan dengan hasil percobaan maka dapat dilihat bahwa hasil perhitungan masih lebih baik dibandingkan dengan hasil program. Karena jika dilihat dari kemiringan masing masing grafik untuk hasil program memiliki nilai gradient 2, hasil percobaan memiliki nilai gradient 1.9059 dan hasil perhitungan memiliki nilai gradient 1.9162. Hasil perhitungan ini mendapatkan nilai yang lebih baik, Hal ini dikarenakan hubungan yang dimasukkan kedalam program adalah μ =2ψ, padahal secara perhitungan ada faktor ±d (Konstanta) didalamnya. KESIMPULAN Telah dibuat program kontrol Motor SHOT 602 yang dapat digunakan sebagai alat bantu percobaan Surface Plasmon Resonance (SPR). Penggunaan hubungan μ=2ψ dalam proses otomaisasi yang dilakukan program pada eksperiment SPR menunjukkan hasil yang cukup baik. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan memasukkan perhitungan penuh kedalam program sehingga faktor ±d (konstanta) tidak lagi diabaikan. 6

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Makalah ini didanai oleh Riset Inovasi Institut Teknologi Bandung 2015. REFERENSI 1. 2. 3. 4. 5. Almaratus Sholihah Rifki Rufaida dan Kamsul Abraha, Pengamatan fenomena Surface Plasmon Resonance (SPR) pada permukaan lapisan tipis perak menggunakan laser dengan panjang gelombang berbeda dalam konfigurasi Kretschmann, Prosiding 25 Jateng & DIY. Sigma-Koki CO, User Manual SHOT-602.Japan. Dian Artanto. Interaksi Arduino dan LabView. PT Alex Media Komputindo Jakarta. 2012. Hendro, S. Viridi, and Y. Pratama, "Determination of detector rotation angle in the experiment based on the total internal reflection using an equilateral right angle prism", The 5th Asian Physics Symposium Y. Pratama.. Setup Prisma Siku untuk Studi Pemantulan Total Teredam, Skripsi S.Si., Institut Teknologi Bandung. 2011. 7