BAB II KERANGKA TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
DI SUSUN OLEH. KELOMPOK : II Anggota : 1. Nurhaliza ( ) 2. Nevri Isnaliza ( ) 3. Siti wardana ( )

PROTOZOA. Otot-rangka. Pencernaan. Saraf. Sirkulasi. Respirasi. Reproduksi. Ekskresi

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

PROTISTA a. Protista Mirip Tumbuhan 1. Diatomae 2. Dinoflagellata. 3. Euglenoid b. Protista Mirip Hewan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI BENTUK DAN STRUKTUR SEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mudjiman (2008), menyatakan bahwa Moina sp merupakan kelompok udang renik

Protozoa (Proto = pertama/primitif, zoa = binatang)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT PROTOZOA

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Protozoa merupakan mahkluk hidup bersel satu yang sering menjadi

Protozoologi I M A Y U D H A P E R W I R A

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI BILATERAL RADIAL SPHERIS MIKROSKOPIS INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT PERIOSTOMUM KOM

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

PENYIAPAN SPECIMEN AWETAN OBJEK BIOLOGI 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Rata rata Pertambahan Jumlah Moina sp. (Ind/200ml) Rata rata pertambahan jumlah populasi Moina sp.

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

By : Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. october

PROTISTA. By: Makhrus Aly Smanpaba

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan makanan pada saat masa penggantian dari makanan kuning telur ke

BUDIDAYA PAKAN ALAMI UNTUK BENIH IKAN AIR TAWAR

CIRI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI PROTOZOA

Lampiran I. Bagan Penelitian Menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Vol. Volll. Vol! Villi. V,ll. Villi. Vdll V.I. Keterangan : Vi V2V3V4V5

2. BENTUK UMUM PROTOZOA ---- TDK. TERBATAS : SIMETRI INDIVIDU ANAPLASMA KOLONI 1/6 1/10 ERITROSIT KOMENSALISMA MUTUALISMA PARASIT MIKROSKOPIS BILATERA

tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

II. METODE PENELITIAN

PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN

BAB 3 BAHAN DAN METODE

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 12. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 12.1

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Sekilas Cara Membuat Minuman Kombucha Tea

Bioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah...

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB II TINJAUAN TENTANG HASIL BELAJAR, KONSEP PROTISTA MENGGUNAKAN MEDIA FLASHCARD

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

PROTOZOA. Marlia Singgih Wibowo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

ACARA I PENGGUNAAN LALAT Drosophila SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

bio.unsoed.ac.id HEWAN AVERTEBRATA SEBAGAI PAKAN IKAN LELE, Suatu Bahan Penyuluhan:" Pemanfaatan Belatung Ampas Tahu Sebagai Pakan PURWOKERTO

Pengelompokkan zooplankton berdasarkan ukurannya dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut Arinardi et al. (1997), yaitu :

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DISKUSI BIOKIMIA DIMULAI DENGAN SEL KARENA SEL MERUPAKAN KERANGKA ALAMIAH DARI HAMPIR SEMUA REAKSI BIOKIMIA

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan salah satu sumber gizi penting untuk proses kelangsungan

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

2. BUDIDAYA AZOLLA. Gambar 6.Ilustrasi pertumbuhan bibit vegetatif (Sumber : Khan, 1983)

EKOSISTEM KOLAM. Di susun oleh : Ayu Nur Indah Sari ( )

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

KINGDOM PROTISTA. Dyah Ayu Widyastuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI Daphnia magna

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Tahapan Penelitian Persiapan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

2) Komponen Penyusun Ekosistem

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.3

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

Bakteri. mikroorganisme dalam industri. Minggu 02: Contoh peran mikroorganisme 9/13/2016

PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A )

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada lahan alang-alang di Kelurahan Segalamider,

III. METODOLOGI PENELITIAN

ARCHAEBACTERIA EUBACTERIA

Lampiran 1. Pembuatan Media Natrium Agar

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

I. PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan saat ini mengalami kendala dalam. perkembangannya, terutama dalam usaha pembenihan ikan.

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

II. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Bahan

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013

OLEH: YULFINA HAYATI

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Protozoa merupakan binatang yang paling banyak di dunia. Mereka adalah sebagai konsumen bagi bakteri (Prokaryotes). Dimana bakteri memainkan peranan penting dalam menjaga bumi sebagai tempat yang cocok untuk tempat tinggal dan protozoa memainkan peranan penting dalam mengendalikannya. Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan zoon berarti hewan. Sesuai dengan klasifikasi, Protozoa termasuk Protista yang menyerupai hewan. Kelompok ini mulanya dibentuk untuk mengelompokan organisme yang bukan tumbuhan dan bukan hewan. Itulah sebabnya Protozoa disebut organisme seperti hewan (animal like). Sebagian besar Protozoa uniseluler memiliki ukuran tubuh antara 2µm- 1.000µm, protozoa termasuk eukariot. Biasanya hidup di dalam air, namun ada juga yang ditemukan di dalam tanah bahkan di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit. Di perairan laut ataupun air tawar, Protozoa berperan sebagai zooplankton. Ciliata atau Infusoria merupakan kelompok terbesar di Phylum Protozoa, di mana anggotanya sekitar 8.000 species. Ciri khas classis ini adalah alat geraknya berupa cilia (rambut getar). Cilia tersebut ada yang terdapat di seluruh tubuh, ada pula yang hanya di bagian tertentu. Selain sebagai alat gerak, cilia pun berguna membantu mengumpulkan makanan. Habitat kelompok ini adalah air tawar dan air laut yang mengandung zat organik tinggi. Ciliata hidup bebas dan jarang yang parasit. Classis ini pun sudah mempunyai bentuk tubuh tetap karena mengandung pelikel. Infusoria adalah sekumpulan jasad renik sejenis zooplankton dan umumnya berukuran sangat kecil antara 40-100 mikron. Infusoria sebagai pakan alami dapat digunakan sebagai makanan pertama (first feeding) bagi larva ikan yang mempunyai bukaan mulut kecil. Secara visual warna infusoria adalah putih dan hidup menggerombol sehingga akan tampak seperti lapisan putih tipis seperti awan. 1

BAB II KERANGKA TEORI Infusoria adalah salah satu kelas dari philum Protozoa. Berdasarkan alat geraknya, infusoria dibedakan menjadi 2 yaitu ciliata dan flagellata. Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar) atau infusoria yang bergerak menggunakan rambut getar (cilia). Cilia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Sel Ciliata memiliki dua inti: makronucle dan mikronuclei. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi. Ciliata hidup bebas dilingkungan berair, baik air tawar maupun laut. Ciliata dapat hidup secara baik parasit maupun simbiosis. Contoh dari Ciliata adalah Balantidium coli, Vorticella, Stentor, Didinium dan Paramecium Ciri-ciri dari Ciliata antara lain, Memiliki bulu getar (silia) di seluruh tubuh untuk bergerak, menangkap makanan, menimbulkan arus air untuk pernafasan; Kosmopolitan, planktonik (Tintinnidae); Memiliki kantung kitin sebagai pelindung (lorica) sebagai identifikasi Tintinnidae; mempunyai 2 inti makronukleus & mikronukleus; Habitat di lingkungan berair; Hidup bersimbiosis & parasit; Reproduksi asexual (pembelahan biner transversal) dan Reproduksi sexual (konjugasi).yang termasuk ciliata adalah Paramaecium caudatum, Didinium narutum, Calpodium capulum. Flagellata adalah infusoria yang bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagel). Yang termasuk flagellata adalah Euglena viridis, Pandorina sp, Chilomonas sp. Infusoria sebagian besar hidup di air tawar terutama dimana terjadi proses pembusukan. Makanannya adalah bakteri dan protozoa lain yang lebih kecil misal ganggang renik dan ragi. Infusoria berkembangbiak dengan cara membelah diri dan dengan cara konjugasi. Infusoria tidak menyukai sinar matahari sehingga banyak terdapat di perairan yang teduh dan ditumbuhi tumbuhan air. 2

BABA III METODE KULTUR A. Kultur Infusoria Cara I Sediakan wadah ukuran min. 100cm X 80 cm, masukkan pasir dengan ketinggian kurang lebih 10 cm, tambahkan air dengan ketinggian 20 cm, masukkan rebusan daun selada yg direbus sampai menjadi bubur sebagai media perkembang biakannya. Kemudian tambahkan pupuk kandang, masukkan 5-7 sendok air selokan, karena pada umumnya sudah mengandung bibit infusoria terutama genangan yg berkabut, letakkan pada tempat yg tidak terkena sinar matahari langsung tetapi terbuka untuk supplay oksigen. setelah beberapa hari air akan mulai berkabut pertanda ifusoria sudah menyebar dan berkembang biak. B. Kultur Infusoria Cara II 1. Bibit diambil dari alam menggunakan pipet panjang dan berujung halus, selanjutnya diperiksa di mikroskop. 2. Penangkaran bibit dapat menggunakan media air rebusan 70 gram jerami dalam air suling selama 15 menit. Setelah dingin, disaring dan diencerkan sampai volumenya 1,5 liter. 3. Media yang dapat digunakan selain jerami adalah kacang panjang, kacang hijau, dan daun selada. 4. Ambil 10 ml medium dan diencerkan dalam cawan petri yang ditutup kain sutra dan disimpan di tempat gelap pada suhu 28 C selama 1-2 minggu. C. Kultur Infusoria Cara III Alat : 1. Akuarium/box sterofoam sebagai wadah kultur. 2. Tali pengikat. 3. Kawat nyamuk/kain penutup media kultur (yang mempunyai celah udara kecil sehingga nyamuk tidak dapat masuk). Bahan : 1. Jerami padi kering/alang-alang kering/kol/daun selada atau daun talas yang hampir busuk. 2. Air bersih 3

Cara pembuatan : 1. Bersihkan wadah dari segala macam kotoran, lalu keringkan. 2. Siapkan jerami/alang-alang kering dan masukkan ke dalam wadah kultur yang sudah kering. Catatan : alang-alang/jerami dimasukkan hanya secukupnya, jika yang digunakan adalah kol atau kubis yang hampir busuk maka terlebih dahulu di cincang menjadi kecil-kecil atau bahan direbus hingga menjadi seperti bubur 3. Masukkan air bersih sebanyak ¾ bagian hingga semua jerami/alang-alang terendam. 4. Tutup wadah dengan kawat dan ikat kencang dengan tali pengikat. 5. Simpan wadah di tempat yang teduh dan biarkan wadah selama ± 5-7 hari hingga infusoria siap di panen. 4

BAB IV PENUTUP Ciliata atau Infusoria merupakan kelompok terbesar di Phylum Protozoa, di mana anggotanya sekitar 8.000 species. Ciri khas classis ini adalah alat geraknya berupa cilia (rambut getar). Cilia tersebut ada yang terdapat di seluruh tubuh, ada pula yang hanya di bagian tertentu. Selain sebagai alat gerak, cilia pun berguna membantu mengumpulkan makanan. Habitat kelompok ini adalah air tawar dan air laut yang mengandung zat organik tinggi. Ciliata hidup bebas dan jarang yang parasit. Makanannya adalah bakteri dan protozoa lain yang lebih kecil misal ganggang renik dan ragi. Infusoria berkembangbiak dengan cara membelah diri dan dengan cara konjugasi. Infusoria tidak menyukai sinar matahari sehingga banyak terdapat di perairan yang teduh dan ditumbuhi tumbuhan air. Infusoria sebagai pakan alami dapat digunakan sebagai makanan pertama (first feeding) bagi larva ikan yang mempunyai bukaan mulut kecil. Pengkulturan Infusoria dapat menggunakan bahan Jerami (daun padi kering), alang-alang kering, daun kol, daun selada atau daun talas yang hampir busuk. Apabila daun belum busuk daun dapat di cincang menjadi kecil-kecil atau bahan direbus hingga menjadi seperti bubur. 5

DAFTAR PUSTAKA Mujiman, A. 1999. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 179 hal Asia Groups. 2007. Tambak Udang. http://asia.groups.yahoo.com/ group/tambakudang_group/message/124 Bppt.go.id. 2008.http://www.bppt.go.id/index.php?option=com_content&task =view&id=1733&itemid=30 Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 255 hal Medicafarma.blogspot. 2009. bahan kul mikrobiologi. http://pharcell.com/ lofiversion/ndex.php?t2617.html 6

LAMPIRAN Gambar Infusoria 7

8

9

10

11

12