INTERPRETASI PERDIRJEN NO 30 th 2013 dan SNI IEC dan SNI IEC Piranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV MENGENAL FISIK LEMARI ES

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

SKEMA SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL DAN RE-SERTIFIKASI

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA MESIN PENDINGIN

: Laboratorium Uji, PT Hartono Istana Teknologi : Jl. Raya Semarang Demak km. 9, Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) Faks.

NEW PRODUCT INFORMATION

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

HUBUNGAN TEGANGAN INPUT KOMPRESOR DAN TEKANAN REFRIGERAN TERHADAP COP MESIN PENDINGIN RUANGAN

AC (AIR CONDITIONER)

BAB IX. PROTEKSI TEGANGAN LEBIH, ARUS BOCOR DAN SURJA HUBUNG (TRANSIENT)

makalah tentang kubikel 20 kv

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

SKEMA SERTIFIKASI POMPA LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 4: Kabel berselubung untuk perkawatan magun

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

Pembuatan Alat Peraga Lemari Pendingin Sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah Teknik Pendingin di Universitas Negeri Semarang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

PEMBAHASAN UAS ONLINE TIL 1. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah... Jwb : Volt Meter

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

Bab III. Metodelogi Penelitian

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik

SKEMA SERTIFIKASI SETRIKA LISTRIK

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Lampu swa-balast untuk pelayanan pencahayaan umum-persyaratan keselamatan

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 5: Kabel fleksibel (kabel senur)

LAMPIRAN A TAMPILAN PERANGKAT LUNAK

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KABEL SECARA WAJIB

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI ALAT TRANSPORTASI DAN TELEMATIKA NOMOR : 21/IATT/PER/10/2007 TENTANG

KODE KESALAHAN & ALARM

Langkah mudah memilih AC yang Hemat Energi & Cara merawat AC

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lemb

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

Bagian 2 Persyaratan dasar

PENYELESAIAN MASALAH CHEST FREEZER AQUA

PETUNJUK PENGOPERASIAN

PERANCANGAN DAN PENGENDALIAN SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN DUA UNIT PENDINGAN YANG BEKERJA SECARA BERGANTIAN DENGAN SAKLAR IMPULS DAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan sistem pengkondisian udara pada saat ini bukan lagi. merupakan suatu kemewahan, namun telah menjadi kebutuhan yang harus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB III KEBUTUHAN GENSET

PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SATU FASA SATU GRUP

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

Bab III Metodelogi Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Pendinginan Tidak Langsung (Indirect System)

TEORI LISTRIK TERAPAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II DASAR TEORI 2012

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : INSTALASI ELEKTRIK / IT SEMESTER / SKS : IV / 2

PENANGGULANGAN GANGGUAN DAN MASALAH YANG TERJADI PADA AC TIPE CENTRAL

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

INTERPRETASI PERDIRJEN NO 30 th 2013 dan SNI IEC 60335-1 dan SNI IEC 60335-2-24 Piranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-24: Persyaratan khusus untuk Refrigerator oleh : Irwan I (B4T)

PERDIRJEN NO 30 th 2013, Tentang Juknis Refrigerator

PERATURAN DIRJEN IUBTT No.30/IUBTT/PER/12/2013- I BAB II klausul 1, Lingkup Pemberlakuan SNI Secara Wajib o Pendingin Ruangan (Air Conditioner) merupakan produk AC split, window dan atau portable dengan kapasitas pendinginan (cooling capacity) sampai dengan 3 PK (27000 BTU/h atau 7913 Watt) dan tegangan listrik pengenal tidak lebih dari 250 V. Penjelasan : Tipe split itu ada 2 : 1. Single spilt 2. Multi split Tipe multi split pada saat pembahasan peraturan tersebut oleh semua stake holder yg hadir dan sampai diterbitkan, kapasitas Multi split selalu diatas 3 PK, sehingga ketika ada pertanyaan multi split masuk dalam lingkup SPPT SNI atau tidak, tidak dibahas secara mendetail. Interpretasi : Pada saat ini ada produk Multi split (outdoor unit 1, indoor unit bisa sampai 5 unit, yang kapasitasnya dibawah 3 PK, dengan hal tersebut ini, masing2 LPK (LSPro & Lab Uji) belum tentu sepakat apakah masuk lingkup SPPT SNI ATAU TIDAK?

PERATURAN DIRJEN IUBTT No.30/IUBTT/PER/12/2013- II BAB II klausul 4, Kategori satu kelompok produk (Family product ) - Lemari pendingin : 1. Daya masukan dan arus masukan yg sama, dan 2. Tipe motor yang sama, dengan melihat part number yg sama. Penjelasan : Berkenaan dengan kata part number yg sama, masih ada perbedaan persepsi antara LPK (masing LSPro dan Lab uji), sehingga pada kenyataan nya, dalam 1 merek dan tipe/model yg sama, daya/ arus masukan sama, tipe motor yg sama, akan tetapi part number yg berbeda, bisa 1 family, juga ada yg persepsinya berbeda family.

PERATURAN DIRJEN IUBTT No.30/IUBTT/PER/12/2013- III BAB IV klausul 2b, Tempat pelaksanaan pengambilan contoh : Pengambilan contoh dalam rangka surveilan dilakukan : 1. pengambilan contoh di pasar, dan 2. pengambilan contoh di pabrik Penjelasan : misal 1 pabrik memiliki 10 family produk untuk Refrigerator. Pada saat initial audit SPPT SNI, sample yg diambil sebanyak 10 di pabrik saja. Interpretasi : untuk pelaksaan Surveilen, krn di sebut contoh diambil di pasar dan di pabrik, maka masing2 LPK boleh menafsirkan masing2 mengenai prosentase pengambilan contoh, baik di pasar maupun di pabrik.

PERATURAN DIRJEN IUBTT No.30/IUBTT/PER/12/2013- IV BAB VII klausul b & c, Tata cara penandaan : Penandaan pada produk dan kemasan dilakukan sbb : b. Pembubuhan tanda SNI secara tertulis dilakukan sesuai ketentuan PSN 306-2006 c. Penandaan SNI dilakukan dengan membubuhkan tanda SNI dan nomor SNI Penjelasan : Penandaan SNI ddi label dan buku petunuk/ manual masih tidak seragam, karena ada yg menerapkan sesuai poin b di Juknis sesuai PSN 306-2006, ada juga yg melaukan sesuai dengan poin c. saran : sebaiknya semua LPK melakukan penerapan yg sama

STANDAR SNI IEC 60335-1 & SNI IEC 60335-2-24

7. Penandaan dan Petunjuk Penandaan pada produk refrigerator: - Tegangan pengenal atau range pengenal dalam volt (V) - Simbol suplay kecuali ada frekuensi pengenal dalam hertz (Hz) - Untuk refrigerator tipe kompresi penandaan hanya arus pengenal dalam ampere (A) - Nama, merek dagang atau identifikasi merek, manufaktur atau vendor yang bertanggung jawab. - Model atau tipe - Daya masukan dalam watt (W) sistem pemanas jika >100 W - Daya pencair bunga es (defrost) jika > dari daya masukan pengenal - Simbol kelas iklim refrigerator SN, N, ST atau T - Daya maksimum lampu dalam watt (W) - Massa refrigeran - Nama refrigeran atau nomor refrigeran atau rumus kimia refrigeran - Nama kimia atau nomor refrigerant komponen insulasi gas pengembang Catatan : masih ada manufactur yg mencantumkan masukan daya pengenal, untuk tipe kompresi

7. Penandaan dan Petunjuk Refrigerator tipe kompresi yang menggunakan refrigeran yang mudah terbakar ditandai dengan tanda peringatan B.3.2 dari ISO 3864 dengan tinggi minimal 15 mm Refrigerator tipe kompresi, penandaan refrigeran yang mudah terbakar dan insulasi gas pengembang yang mudah terbakar, penandaan simbol B.3.2 ISO 3864 harus terlihat jelas ketika mengakses motor kompresor Simbol B.3.2 ISO 3864 Catatan : harus diperhatikan daftar : 1. refrigeran yang mudah terbakar 2. insulasi gas pengembang yang mudah terbakar

11. Pemanasan (lanjutan) Kenaikan suhu kumparan motor atau lilitan diukur menggunakan metode resistansi dimana t kenaikan suhu kumparan R1 Resistansi awal pengujian R2 Resistansi akhir pengujian K untuk lilitan tembaga =234,5 untuk lilitan alumunium =225 t1 suhu kamar saat permulaan uji t2 suhu kamar saat akhir pengujian Catatan : Metoda pengukuran dan alat yg digunakan oleh LPK lab uji perlu diseragamkan, krn berpotensi terjadi hasil uji.

11. Pemanasan (lanjutan) Catatan : Tipe insulasi dari motor kompresor harus di ketahui oleh LPK,

15. Ketahanan terhadap kelembaban Refrigerator dikenai uji cipratan cairan yang berasal dari dinding dalam kabinet atau kompartemen menggunakan perangkat seperti gambar 101 dengan diisi larutan NaCl 1% Gambar 101. perangkat uji luahan Pengujian diterapkan pada komponen kelistrikan yang berada di dalam kompartemen Setelah pengujian, refrigerator diuji kuat listrik dan dari hasil pengamatan tidak boleh ada genangan air yang mengurangi jarak bebas dan jarak rambat dibawah nilai yang disebutkan pasal 29 Catatan : msh ada yg melakukan di dalam dan di luar kompartemen

20. Kestabilan dan bahaya mekanis Refrigerator yang dilengkapi rak pada pintu selain yang didesain khusus untuk tempat meletakkan telur diberi beban silinder diameter 80 mm dengan massa 0,5 kg. Beban 2,3 kg kemudian ditempatkan 40 mm dari diujung terjauh engsel pintu Refrigerator tidak boleh terjungkir Beban 0,5 kg Ø 80 mm Catatan : dari ujung terjauh engsel pintu.

24. Komponen Sejauh dapat terpenuhi semua komponen harus sesuai dengan persyaratan IEC untuk masing-masing komponen Komponen yang telah diuji dan memenuhi persyaratan standart IEC untuk komponen tersebut, juga diuji berdasarkan pasal 24. Komponen yang belum diuji secara terpisah dan belum memenuhi persyaratan standar, komponen yang tidak ditandai atau tidak digunakan berdasarkan penandaanya, diuji berdasarkan kondisi yang terjadi pada piranti. Motor kompresor tidak perlu diuji secara terpisah berdasarkan IEC 60335-2- 34 jika ia telah lulus pengujian rotor terkunci Kapasitor yang secara permanen terkena tegangan suplay dan digunakan sebagai pelemah interferensi radio atau pembagi tegangan memenuhi IEC 60384-14 Transformator isolasi aman memenuhi IEC 61558-2-6 Standar relevan untuk saklar memenuhi IEC 61058-1 Standar relevan untuk pengontrol otomatis memenuhi persyaratan IEC 60730-1

Pengujian siklus operasi komponen 24. Komponen - sakelar pembersih bunga es 300 - sakelar pintu 50 000 - sakelar hidup/mati 300 - thermostat yang mengendalikan motor kompresor 100 000 - relay pengasut motor kompresor 100 000 - pelindung motor thermal kompresor 2 000 Refrigerator yang dilengkapi dengan kapasitor pengasut, tegangan kapasitor tidak boleh lebih dari 1,3 kali tegangan pengenal kapasitor saat peralatan dioperasikan sebesar 1,1 kali tegangan pengenal kapasitor Catatan : Komponen apa saja yg harus bersertifikat, krn masing2 LPK belum sama dalam menentukan critical component dan tidak critical

25. Sambungan suplay dan senur fleksibel eksternal Refrigerator dilengkapi kabel suplay yang dipasang tusuk kontak Tusuk kontak tidak dipasang dengan lebih dari satu senur fleksibel Untuk refrigerator senur suplay PVC ringan (kode desain 60227 IEC 52) dapat digunakan Penjelasan : di standar utama peralatan rumah tangga SNI IEC 60335-1 : 2009, sbb : - light polyvinyl chloride sheathed cord (kode ditunjukkan 60227 IEC 52), untuk peranti yang mempunyai berat tidak melebihi 3 kg; - senur biasa dibungkus PVC (kode ditunjukkan 60227 IEC 53 ), untuk peranti yang mempunyai berat melebihi 3 kg. Interpretasi : di standar 60335-1 : 2009, kabel senur PVC 60227 IEC 52, boleh digunkana untuk peranti yg tidak melebihi 3 Kg, sedangkan refrigerator hampir semua beratnya melebihi 3 Kg, tapi di standar khusus kulkas membolekan menggunakan kabel kode 60227 IEC 52