KERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Oleh Drs. Lukmanul Hakim, M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Misi dan visi organisasi SPM merupakan sistem perencanaan kegiatan SPM merupakan sistem implementasi dan pengendalian pelaksanaan rencana kegiatan

KERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (MANAGEMENT CONTROL SYSTEM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENTINGNYA PERUMUSAN STRATEGI DALAM SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK. Edi Purwanto STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK

BAB I RERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SYSTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBANGUNAN ORGANISASI NIRBATAS DAN KEMITRAAN USAHA

EMPLOYEE EMPOWERMENT

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

RERANGKA PENDESAINAN STRUKTUR SISTEM PERENCANAAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

Balanced Scorecard : Konsep, Evolusi Perkembangan, dan Dampaknya Terhadap Desain SPPM dan Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja

DAFTAR ISI. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Konsep Dasar Balanced Scorecard...

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced).

PERGESERAN PERAN PROFESI AKUNTAN MANAJEMEN DALAM ERA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

MAKALAH KARASTERISTIK LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL DAN PERGESERAN PARADIGMA MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

MATERI 5 ACTIVITY-BASED MANAGEMENT

TREN PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAGERIAL SKILL DAN PENDIDIKAN MANAJEMEN

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Strategi adalah aksi potensial yang merupakan keputusan manajemen

I. PENDAHULUAN. sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STRUKTUR ORGANISASI DAN CROSS FUNCTIONAL ORGANIZATION

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. internal, dan sasaran pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Pada perspektif finansial ditetapkan tiga sasaran strategik, yakni :

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, turut berkembang pula dunia bisnis.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

Distinctive Strategic Management

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perbaikan diri secara terus menerus (Continous Improvement).

BAB I: PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di

MEMAHAMI KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

Oleh: B.C. Harganto. Cara dokter asing masuk ke Indonesia dapat melalui beberapa jalan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

Transkripsi:

65 KERANGKA KONSEPTUAL PENDESAINAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Oleh Drs. Lukmanul Hakim, M.M. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Totalwin Semarang ABSTRAK Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen sangatlah penting di dalam melipatgandakan kinerja perusahaan atau unit organisasi. Konsep ini berorientasi ke masa depan, bukan masa lalu didesain sedemikian rupa sehingga sistem pengendalian manajemen ini sangat komprehensif, koheren dan berkerangka. Untuk membentuk masa depan organisasi, diperlukan efektivitas yang sangat tinggi berupa pembentukan mindset dalam diri sumber daya manusia yang menjalankan sistem tersebut. PENDAHULUAN Organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda, yang saling tergantung satu dengan yang lainnya, yang berusaha untuk mewujudkan kepentingan bersama mereka, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. Pada dasarnya tujuan bersama yang ingin diwujudkan dalam organisasi adalah pencipta kekayaan, oleh karena itu organisasi dapat dikatakan sebagai institusi pencipta kekayaan (wealth creating institution). Dengan kekayaaan yang berhasil diciptakan, organisasi akan mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pihak yang menaruh kepentingan terhadap organisasi (stakeholders). Kekayaan dapat bersifat materiil dan imateriil. Hampir semua organisasi dibangun sebagai entitas ekonomi, baik karena ditujukan untuk memenuhi kesejahteraan ekonomi anggotanya maupun karena mengkonsumsi sumber daya ekonomi untuk mewujudkan tujuannya, diperlukan perencanaan dan pengendalian memadahi terhadap berbagai kegiatan yang dila'kukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, organisasi harus melaksanakan tiga kegiatan utama berikut ini : 1. Mendesain produk dan jasa yang pas dengan kebutuhan Customers 2. Memproduksi produk dan jasa tersebut secara cost effektive 3. Memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif kepada Customers Tiga kegiatan utama tersebut melibatkan banyak personel di dalam organisasi, oleh karena itu diperlukan perencanaan dan pengendalian memadai terhadap keseluruhan kegiatan tersebut. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen didesain untuk melaksanakan tiga kegiatan utama tersebut untuk menjamin pencapaian tujuan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan. Setiap kegiatan utama tersebut diatas ditujukan untuk: (1) menghasilkan customer yang puas, (2) menghasilkan financial returns memadai. Dengan mendesain produk yang pas dengan kebutuhan Custom-

66 ers dan memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif kepada Customers, perusahaan akan mampu menghasilkan customer yang puas. Customers yang puas akan menghasilkan aliran masuk pendapatan ke dalam perusahaaan, sehingga perusahaan mampu menghasilkan financial returns memadai. Untuk menjalankan kegiatan utama: "memproduksi produk dan jasa tersebut secara cost effective," perusahaan memerlukan karyawan yang produktif dan berkomitmen akan mampu mengkonsumsi sumber daya hanya untuk aktivitas penambah nilai (value-added activities) bagi Customers, sehingga kegiatan produksi produk dan jasa dapat dilaksanakan secara cost effective. Cost effect veness ini juga memberikan kontribusi bagi perusahaan untuk menghashkan financial returns memadai. DEFINISI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan, diperlukan suatu sistem yang disebut "sistern perencanaan dan pengendalian manajemen (management planning and control system)." Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen, atau lebih sering hanya disingkat menjadi sistem pengendalian manajemen (management control system) adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplcmentasikan dan mengendalikan pclak.saiiiian rcncana kegiatan tersebut. PENTINGNYA SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Di muka telah dijelaskan bahwa untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan perusahaan perlu melaksanakan tiga kegiatan utama : (1) mendesain produk dan jasa yang pas dengan kebutuhan Customers, (2) memproduksi produk dan jasa tersebut secara cost effective, dan (3) memasarkan produk dan jasa tersebut secara efektif kepada Customers. Agar efektif tiga kegiatan utama tersebut harus direncanakan dengan baik. Diperlukan sistem perencanaan menyeluruh yang melibatkan seluruh personel perusahaan akan membangkitkan sense of commitment seluruh personel perusahaan di dalam implementasi rencana tersebut. Sistem pengendalian manajemen menyediakan struktur yang memungkinkan proses perencanaan dan implementasi rencana dapat dijalankan. Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordimasi, terjadwal dan terpadu, sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan... bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai.

67 1. Lingkungan bisnis Bisnis sekarang berada di empat jaman sekaligus,yaitu jaman Globalisasi ekonomi jaman Teknologi Informasi, jaman Strategic Quality Management, dan jaman Revolusi Manajemen (disebut juga jaman Velocity). Keempat jaman ini menyebabkan perubahan luar biasa terhadap lingkungan bisnis yang dimasuki oleh perusahaan. Lingkungan bisnis sekarang dan di masa yang akan datang memiliki karakteristik: (1) customer memegang kendali bisnis, (2) persaingan menjadi tajam, (3) perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak, dan pervasif. Di dalam mendesain sistem pengendalian manajemen, designer harus mendasarkan desainnya sesuai dengan karakteristik lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh perusahaan. 2. Paradigma Manajemen Paradigma ibarat peta yang menggambarkan suatu teritorial yang harus dijelajahi. Peta tersebut menggambarkan lingkungan bisnis yang harus dijelajahi / dihadapi sesuai dengan karakteristiknya. Paradigma manajemen adalah lensa yang digunakan manajemen untuk menghadapi lingkungan bisnis global, dan untuk menjelajahinya diperlukan beberapa mindset. Mindset yaitu sikap mental mapan yang dapat ditanamkan oleh manajemen dalam diri para personel dalam unit organisasi, dengan cara: pendidikan, pengalaman, dan pemberian kesempatan. Adapun mindset yang digunakan dalam paradigma manajemen antara lain : (1) Customer value mindset, (2) Continuous improvement mindset, (3) Opportunity mindset, (4) Cross functional mindset dan, (5) Employee empowerment mindset. 3. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Struktur sistem merupaka komponen-komponen yang berkaitan erat satu dengan lainnya, yang secara bersamasama digunakan untuk mewujudkan tujuan sisiem. Struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen: (1) struktur organisasi. (2) jaringan informasi, dan (3) sisten penghargaan. Struktur organisasi adalah komponen utama dalam struktur pengendalian manajemen. Struktur organisasi merupakan sarana untuk mendistribusikan kekuasaan yang diperlukan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi. Untuk menghadapi lingkungan bisnis yang turbulen, yang di dalamnya customer memegang kendali bisnis, kompetisi sangat tajam, dan perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak, dan pervasif, diperlukan struktur organisasi yang berorientasi kepada customer, yang secara cepat mampu merespon kebutuhan customer, yang secara fleksibel mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis, yang secara terpadu memenuhi kebutuhan customer, dan yang mendorong inovasi.

68 Jaringan informasi. Jaringan informasi dirancang untuk menipersatukan berbagai komponen yang membentuk organisasi dan berbagai organisasi dalam jaringan organisasi (organization network) untuk kepentingan pelayanan bagi customer. Teknologi informasi menjadi pemampu untuk membangun jaringan yang memungkinkan terjadinya hubungan berkualitas (quality relationship) antar karyawan, antar manajer dengan karyawan, antar perusahaan dengan pemasok dan mitra bisnisnya, dan antar perusahaan dengan customernya. Kemampuan manajemen dalam membangun jaringan informasi yang menyatukan berbagai komponen jaringan organisasi merupakan penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Sistem penghargaan. Yaitu suatu sistem yang digunakan untuk mendistribusikan penghargaan kepada personel organisasi. Pada waktu lingkungan bisnis menjadi turbulen manajemen puncak tidak lagi mampu menjalankan sendiri seluruh bisnis perusahaan. Beban tanggungjawab untuk menjalankan bisnis perusahaan perlu didistribusikan kepada manajemen bawah dan karyawan. Timbullah kebutuhan untuk memberdayakan karyawan guna membangun resposibitly-bused organization suatu organisasi yang seluruh karyawannya bertanggung javvab atas jalannya bisnis perusahaan. Untuk itu diperlukan sistem penghargaan personel yang tidak lagi didasarkan pada posisi (positionbased reward), namun lebih didasarkan pada kinerja (performance-bused reward). Di samping itu, kinerja personel tidak hanya dinilai dari dari aspek keuangan, namun lebih dari itu, perlu dinilai dari berbagai aspek non-keuangan, sehingga kinerja personel dapat bersifat jangka panjang. 4. Proses Sistem Pengendalian Manajemen Proses sistem merupakan tahap-tahap yang harus dilalui untuk mewujudkan tujuan sistem. Proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama berikut ini : Perumusan strategi adalah cara yang dipilih oleh manajemen untuk mewujudkan suatu hasil yang sesuai dengan visi, melalui misi organisasi. Tipe strategi dapat dirumuskan menjadi tiga : (1) Grand strategy - usaha terus menerus dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi, (2) Generic strategy - usaha untuk mewujudkan biaya total terendah atau diferensiasi luas dengan fokus pasar luas atau sempit, dan (3) Value-based strategy - usaha untuk mengarahkan manajer agar bertanggung jawab atas : penyerahan produksi / jasa yang memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan tertentu customer dan penciptaan sistem strategik untuk secara berkelanjutan melakukan improvement terhadap value tersebut dan menunaikan kewajiban perusahaan.

69 Perencanaan strategi. Strategi yang telah dirumuskan dijabarkan ke dalam rencana strategi (strategic plan) yang terdiri tiga komponen : (1) strategic objectives - penjabaran strategi ke dalam sasaran-sasaran masa depan yang dituju oleh perusahaan didalam mewujudkan visi organisasi, (2) target - tonggak-tonggak untuk menandai pencapaian di sepanjang perjalanan untuk mewujudkan strategic objectives, (3) strategic initiatives - berupa program tindakan (action program) yang akan dilaksanakan oleh perusahaan di masa depan. Penyusunan program. Adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan strategic initiatives yang dipilih untuk mewujudkan strategic objectives. Penyusunan anggaran. Adalah penyusunan rencana jangka pendek yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program. Dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjuk manajer dan karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumber daya untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Implementasi. Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalarn anggaran ke dalam kegiatan nyata. Manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat di antara implementasi, anggaran, program, strategy initiatives, strategic objectives, dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkahlangkah rinci yang dilaksanakan dalam tahap implementasi tetap dalam kerangka strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi. Pengendalian. Implementasi rencana memerlukan pemantauan. Hasil setiap langkah yang direnacanakan perlu diukur untuk memberikan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan strategic initiatives. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, strategy objectives telah berhasil diwujudkan, dan visi organisasi telah dicapai. 5. Managerial Skill. Untuk menjalankan sistem pengendalian manajemen yang di dalamnya manajemen mau tidak mau, akan memasuki lingkungan bisnis global, lingkungan bisnis yang turbulen diperlukan tiga golongan managerial skill berikut ini : (1) Ketrampilan dalam mengelola bisnis dan proses organisasional (2) Ketrampilan dalam mengelola perubahan (3) Ketrampilan dalam mengelola sisi bayangan organisasi

70 Ketrampilan dalam mengelola bisnis dan proses organisasional. Untuk, menjalankan sistem pengendalian manajemen yang telah disusun, manajer perlu memiliki ketrampilan: (1) Menciptakan bisnis, (2) Merancang organisasi yang secara efektif memberikan layanan bagi bisnis yang telah dipilih, (3) Mengembangkan sekelompok manajer dan leaders yang mengkoordinasikan dan memudahkan pelaksanaan proses bisnis dan proses organisasi. Ketrampilan dalam mengelola perubahan. Untuk menjalankan sistem pengendalian manajemen, manajer perlu memiliki kemampuan untuk memicu dan mengelola inovasi dan perubahan. Oleh karena lingkungan bisnis senantiasa mengalami perubahan, dan globalisasi mengubah perubahan itu sendiri menjadi pesat, serentak, radikal, dan pervasif, manajer harus memiliki kemampuan untuk melakukan trend watching dan envisioning. Kemampuan itu akan membantu manajer dalam melakukan perubahan secara proaktif. Manajer harus memiliki kompetensi dalam leadership sekaligus managership skill. Ketrampilan dalam mengelola sisi bayangan organisasi. Sisi bayangan organisasi adalah faktor-faktor yang berdampak, positif atau negatif, terhadap produktivitas dan kualitas kehidupan kerja organisasi secara substantif dan sistematik, namun tidak dapat dijumpai di dalam bagan organisasi, atau di dalam pedoman organisasi, serta tidak dibicarakan dalam forum resmi organisasi. DAFTAR PUSTAKA Drs. Mulyadi, MSc, Akuntan Drs Johny Setyawan,MBA, Akuntan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajaman Sistem pelipatganda Kinerja Perusahaan, Aittya Media Yogyakarta, Edisi ke 1, Cetakan ke 1, Juni 1999 Drs. Mulyadio,M.Sc, Akuntan, Balanced Scorecard, Salemba empat, cetakan ke 1, Jakarta 2001. Arief Suadi, Ph.D, Sistem Pengendalian Manajaman, Edisi le 1, cetakan jedua, BPFE Yogyakarta, September 1996.