dokumen-dokumen yang mirip
Psikologi Fungsionalisme

ALIRAN FUNGSIONALISME

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan VI: Fungsionalisme

Behaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean

Teori Koneksionisme (Kn) Oleh Muna Erawati

Sejarah dan Aliran Psikologi

PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME

Sejarah dan Aliran Psikologi

Persepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan

Carl Rogers, Abraham Maslow

Sejarah dan Aliran Psikologi

DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP. Jenis-Jenis Belajar. Belajar dan Survival. Studi Sistematis Terhadap Belajar

PRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi

PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME

PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)

Pengenalan Konsep Kognitif 1

Teori belajar : Analisis perilaku BF Skinner

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

Pendekatan Studi Perbandingan Pemerintah

SEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI. Pertemuan 4

TEORI behaviorism. Teori belajar koneksionisme

SE S J E A J R A A R H DA D N A N A L A I L R I A R N A N PSI S KO K LOGI G Pertemuan 4

Psikologi Faal. Minggu Pertama

B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner

Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I

Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri

Teori Belajar Behavioristik

KONSTRUKSI ALAT UKUR & PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI

TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU

Untuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta

TEORI BELAJAR SKINNER

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR. Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY

Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt

RELEVANSI METODE PENCAPAIAN TARGET PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN KETERAMPILAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN MAHASISWA

Konsep dan Makna Belajar

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Teori Konseling Behavioral konseling

PSIKOLOGI UMUM 1. Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi

Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B.

Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Teori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

Sejarah dan Aliran Psikologi

Psikologi Kepribadian I Trait Factor Theories

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI (Sekarang dan Yang Akan Datang)

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan IV: Psikologi Baru (The New Pscychology)

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

Pengantar Psikodiagnostik

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Tes Inteligensi. Teori Inteligensi, Beberapa Tes Inteligensi Populer, Keterbatasan Tes Inteligensi. Yenny, M.Psi. Psikolog.

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI BELAJAR. Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd.

Sejarah dan Aliran Psikologi

Metode-metode dalam Psikologi. By Hiryanto, M.si.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tidak dipahami kemudian dilihat, diamati hingga membuat seseorang

Pengantar Psikologi Sosial. Pertemuan 1

TEORI BELAJAR BERMAKNA BROWNELL

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

perilaku proses mental, mental organisme lingkungan eksternal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X

MENGUKUR KUALITAS PEMIMPIN MELALUI INTERAKSINYA DENGAN PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 1 KODE MATA KULIAH / SKS = MKK / 3 SKS

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

Aplikasi Kegiatan Pembelajaran yang Efektif dan Bermakna dalam Diklat. (Oleh : Dorce Tandung, S.Sos.M.AP.))))

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi

Rizka Amalia. A ( ) Ahmad Nur Fadholi ( ) BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik

TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT

Paket 1 KONSEP DASAR PSIKOLOGI KESEHATAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

Pengantar Modifikasi Perilaku

PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR

BAB 1 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Psikologi Perkembangan 1

MODEL PEMBELAJARAN PBL ( PROBLEM BASED LEARNING)

DEFINISIKEPRIBADIANEPRIBADIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA


UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

Pengertian Psikologi dan Psikologi Komunikasi

A. ALIRAN KONVENSIONAL

Transkripsi:

BAB 8 FUNGSIONALISME Fungsionalisme adalah sebuah aliran psikologi yang tumbuh di Amerika Serikat, yang dipelopori oleh William James. Ia sering disebut sebagai Bapak Psikologi Amerika. Selain itu ada tokoh-tokoh lain yang dikenal juga oleh khalayak, dimana tokoh-tokoh tersebut terbagi menjadi dua (2) kelompok, yaitu Kelompok Chocago (Chicago School of Functionalism) yang didirikan oleh John Dewey. Kelompok selanjutnya adalah Kelompok Columbia (Columbia School of Functionalism), dimana salah satu tokohnya adalah James McKeen Cattel. Minat utama dalam aliran fungsionalisme adalah apa yang terjadi dalam sebuah aktivitas psikologis dan apa yang menjadi tujuan dari aktivitas itu. Aliran ini mencoba untuk mempelajari fungsi dari tingkah laku atau proses mental, jadi bukan hanya mempelajari strukturnya, seperti yang dilakukan oleh golongan strukturalisme, yang tokohnya antara lain Wilhelm Wundt. Kaum fungsionalis mengembangkan metode eksperimen, selain menggunakan juga metode introspeksi untuk mempelajari fungsi tingkah laku. Pada saat itu metode instropeksi menuai banyak kritik. Metode eksperimen tersebut dikenal dengan nama metode observasi tingkah laku, yang terdiri dari dua (2) metode, yaitu: Metode fisiologi Metode fisiologi adalah menguraikan tingkah laku dari sudut anatomi dan ilmu faal. Tingkah laku melihat diterangkan dengan cara mempelajari tingkah laku itu dan juga proses faal yang terjadi. Namun tidak semua tingkah laku dapat diuraikan secara anatomis atau fisiologis. Metode variasi kondisi. Metode variasi kondisi merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkah laku yang mengandung unsur psikologis. Misalnya tingkah laku marah. Dalam metode variasi kondisi, stimulus terhadap seorang percobaan diubah-ubah. Kemudian diamati reaksi-reaksi yang timbul dari tiap-tiap perubahan kondisi itu. Dengan mempelajari reaksi yang berubah terhadap stimulus yang berubah pula, maka dapat dicari hubungan antara tingkah lkau dan stimulus. Sehingga sapat diketahui fungsi dari tiap tingkah laku terhadap kondisi atau stimulus tertentu. Metode variasi kondisi inilah sebenarnya merupakan metode eksperimental dari aliran fungsionalisme. www.mercubuana.ac.id Psikologi Umum I Mei 2011 1

Aliran fungsionalisme juga menggunakan metode introspeksi, namun hanya sebagai pelengkap saja untuk mempelajari hal-hal yang belum dapat diteliti dengan kedua metode lainnya. Aliran ini mengatakan bahwa metode introspeksi bersifat terlalu subyektif sehingga sulit disistematikan dan sulit dikuantitatifkn. Subjek eksperimen dalam metode introspeksi mempunyai kecenderungan untuk mengemukkan hasil introspeksi yang menguntungkan dirinya sendiri atau yang bisa menyenangkan hati peneliti. Sehingga kemungkinan terjadi penyimpangan menjadi lebih besar. William James (1842-1910) Ia orang Amerika pertama yang dikaitkan dengan psiskologi sebagai ilmu pengetahuan empiris baru. Pada dasarnya ia layak memperoleh gelar sebagai pendukung daripada sebagai praktisi. Ia memperkenalkan psikologi eksperimental kepada akademia Amerika dan membawa salah satu mahasiswa Wundt yang secara khusus untuk mengembangkan laboratorium di Harvard, namun demikian ia tetap seorang filsuf. Ia menghargai berbagai upaya para tokoh lainnya untuk mengukuhkan psikologi sebagai ilmu pengetahuan empiris, tapi ia sendiri bukan seorang empiris. Ia menarik minat banyak mahasiswa terhadap psikologi, namun James sendiri tidak mengikatkan diri pada fokus sempit penelitian eksperimental. Kejeniusannya tidak terbatas dalam psikologi, dan ia mengerjakan banyak hal sesuai minatnya yang luas sepanjang karirnya. Diantara sangat tulisannya, kontribusi utamanya bagi psikologi tercantum dalam The Principles of Psychology (1890), yang diterbitkan dalam dua (2) volume. Buku tersebut merupakan penangaan psikologi yang komprehensif dan digunakan sebagai buku teks pengantar selama bertahun-tahun. Buku tersebut tetap menjadi sebuah karya klasik dalam psikologi Amerika. James meyakini bahwa pikiran dan tubuh, aspek-aspek subjektif dan objektif pengalaman, bukan dua (2) subsistem yang berbeda yang saling berinteraksi. Ia mengartikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan kehidupan mental dan mengemukakan bahwa pengalaman adalah arus kesadaran yang berkesinambungan. Dalam hal ini James menerima lingkup psikologi yang lebih luas dibandingkan model Wundt. Pengalaman harus digambarkan dari sisi fisik dan mental, oleh karena itu James menekankan psikologi yang sepenuhnya fisiologis, yang menekankan fungsi-fungsi otak dalam menjelaskan pengalaman mental atau kesadaran. Pikiran merupakan suatu proses yang bersifat pribadi, Psikologi Umum I Mei 2011 2

selalu berubah, berkesinambungan, dan selektif. Ia mendukung pendekatan empiris untuk mempelajari pengalaman yang memfokuskan pada fungsi-fungsi pikiran sehingga psikolog harus mengamati pikiran yang sedang bekerja. James meyakini bahwa kesadaran harus digambarkan secara tepat dalam dimensi fisik dan mental. Hal ini ia tuangkan dalam teori emosinya, pertama kali pada tahun 1884. Teori ini kemudian kita kenal sebagai teori James_Lange, karena seorang psikolog Denmark, Carl Lange (1834-1900) mengembangkan interpretasi yang sama pada tahun 1885. James mencermati bahwa tubuh merespons dengan tindakan-tindakan refleks tertentu yang otomatis bila berhadapan dengan stimuli emosional, dan reaksi tersebut biasanya terbatas pada tingkat rangka dan organ dalam. Ketika kita sadar atas reaksi tersebut, kita mengalami emosi. James berpendapat bahwa pertama-tama kita menjadi sadar atas aspek-aspek fisiologis pengalaman, dan baru kemudian aspek psikologis masuk ke dalam fokus. Kemudian, emosi merupakan akibat potongan-potongan reaksi-reaksi otonom, bukan penyebabnya. Kemudian sumbangan James berikutnya terhadap psikologi adalah teorinya tentang kesadaran dan konsep diri (self). Ia melihat bahwa kesadaran sebagai adaptasi manusia dalam usahanya mempertahankan jenis dan dirinya (teori evolusi). Kesadaran bukan merupakan sesuatu yang statis, melainkan merupakan suatu proses yang mengalir terus menerus. Berdasarkan konsepnya tersebut, maka James mengemukakan bahwa hakikat psikologi pada manusia adalah dinamis. Selanjutnya menurutnya, kesadaran yang merupakan proses ini menimbulkan paradoks-paradoks. Dalam kesadaran yang mengalir ini, tidak ada keadaan tertentu, melainkan selalu berubah setiap saat. Tentang diri, James membedakan dua (2) aspek yang berbeda tetapi tidak terpisahkan yaitu Aku (I) dan Aku social (Social me). Aku adalah diri sebagai yang mengetahui sesuatu, aku sosial adalah diri sebagai suatu yang diketahui secara material, sosial, maupun spiritual. John Dewey (1859-1952) Dewey menulis buku Psychology pada tahun 1886. Dalam buku ini ia memperkenalkan cara orang Amerika mempelajari psikologi, yaitu cara yang mengutamakan pragmatisme. Pemikiran pragmatisme ini menyebabkan sarjana-sarjana psikologi di Amerika Serikat kurang tertarik pada pertanyaan tentang Apakah jiwa itu?, karena yang paling penting bagi mereka adalah apa kegunaan dari Psikologi Umum I Mei 2011 3

jiwa (tingkah laku). Dewey berkedudukan di Chicago, maka ia bersama-sama dengan pengikutnya disebut Kelompok Chicago dari aliran fungsionalisme. Jalan pikiran yang serba praktis dan pragmatis, tidak hanya pada ajarannya dalam psikologi, tetapi dapat pula dilihat dalam ajaran Dewey dalam ilmu pendidikan. Dalam bidang pendidikan ini, Dewey menganjurkan teori metode learning by doing (belajar sambil melakukan). Dalam teorinya ia berpendapat bahwa untuk mempelajari sesuatu, orang tidak perlu banyak mempelajari. Dalam melakukan apa yang hendak dipelajari itu, dengan sendirinya ia akan menguasai gerakan-gerakan atau perbuatan-perbuatan yang tepat, sehingga ia bisa menguasai hal yang dipelajari dengan sempurna. Dasar dari sikap Dewey yang pragmatis adalah salah satunya karena pemikiran filsafat yang berbunyi: Thinking men usually think about change (manusia berpikir selalu tentang perubahan). Ia percaya bahwa ada orang yang berpikir hanya untuk berpikir saja (think as they are). Segala sesuatu harus ada tujuannya dan tujuan itu adalah perubahan. Pada prinsipnya Dewey berpendapat bahwa segala pemikiran dan juga segala perbuatan harus elalu bertujuan, maka dalam hal ini ia menentang teori elementisme. The Reflex are concept (1896) yang ia terbitkan, berisi pernyataan Dewey bahwa tingkah laku tidak bisa dipisahkan dari stimulus dan diuraikan ke dalam elemen-elemen tingkah laku yang lebih kecil. Dewey yakin bahwa tingkah laku (respons) dan rangsang (stimulus) adalah dua (2) hal yang tidak bisa dipisahkan. Stimulus dan respon dpadang sebagai suatu totalitas. James Rowland Angell (1869-1949) Ia datang di Chicago tahun 1894 dan menetap disana, ia adalah organisator fungsionalisme. Angell adalah seorang yang memiliki kepribadian sangat kuat dan sebagai pemimpin ia cukup disegani karena kewibawaannya, sehingga di bawah kepemimpinannya ia berhasil mempersatukan sarjana-sarjana di Chicago, memajukan Kelompok Chicago. Salah satu muridnya yang berhasil adalah J.B. Watson yang kelak akan terkenal sebagai pendiri aliran behaviorisme. Sejak tahun 1906, Angell menjadi Presiden dari American Psychological Association (APA) dan dalam jabatannya ia terkenal dengan papernya yang berjudul The Province of Functional Psychology. Dalam papernya ia mengemukakan tiga (3) macam pandangannya terhadap fungsionalisme, yaitu: Psikologi Umum I Mei 2011 4

1. Fungsionalisme adalah psikologi tentang mental operation (aktivitas bekerjanya jiwa), sebagai lawan terhadap psikologi tentang elemen-elemen mental. 2. Fungsionalisme adalah psikologi tentang kegunaan-kegunaan dasar dari kesadaran, dimana jiwa (mind) merupakan perantara antara lingkungan dan kebutuhan-kebutuhan organisme. Ini disebut juga sebagai teori emergensi dari kesadaran. Untuk keadaan biasa yang tidak bersifat emergensi (darurat), yang berfungs adalah kebiasaan (habit). 3. Fungsionalisme adalah psikofisik, yaitu psikologi tentang keseluruhan organism yang terdiri dari badan dan jiwa. Ia emmpelajari juga hal-hal di luar kesadaran, misalnya kebiasaan (habit) dan setengah sadar (half consciousness). James Mckeen Cattell (1860-1944) Cattel adalah tokoh dari aliran fungsionalisme Kelompok Columbia, yang berpusat di sebuah institut keguruan yaitu Teacher s College of Columbia. Ciri khas aliran ini adalah kebebasan dalam mempelajari tingkah laku yang dicerminkan dalam dua (2) pandangan tentang fungsionalisme: 1. Fungsionalisme tidak perlu menganut paham dualisme, karena manusia dianggap sebagai keseluruhan yang merupakan kesatuan 2. Fungsionalisme tidak perlu deskriptif dalam mempelajari tingkah laku, karena yang penting adalah fungsi tingkah laku, jadi yang harus dipelajari adalah hubungan (korelasi) antara satu tingkah laku dengan tingkah lkau lainnya, atau antara suatu tingkah klau dengan suatu hal yang terjadi di lingkungan. Ciri khasnya yang penganut kebebasan ini menyebabkan fungsionalisme cepat berkembang, tidak hanya di Amerika serikat tetapi juga di Eropa terutama di tahun 1960 an sampai tahun 1970 an. Sifatnya yang praktis dan pragmatis, merangsang tumbuhnya cabang-cabang psikologi yang diamalkan dan cabangcabang psikologi yang praktis, seperti: Psikologi Hewan, Psikologi Fisiologi, Psikologi Abnormal, Psikologi Klinis, Psikologi Industri, Psikologi Pendidikan dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa semua cabang-cabang yang ada dalam psikologi modern ini merupakan perkembangan dari fungsionalisme. Cattell meraih gelar sarjananya di Lafayette College di Easton, Pennsylvania kemudian belajar di Jerman di bawah bimbingan Lotze dan Wundt. Setelah kembali ke Amerika untuk belajar selama satu tahun di Hopkins, Cattell Psikologi Umum I Mei 2011 5

memberikan komitmennya secara pasti bagi psikologi. Ia kemudian kembali ke Jerman dan meyakinkan Wundt agar mau menerimanya sebagai asisten. Ia bekerja sebagai asisten Wundt dan merah gelar doktornya tahun 1886. Semasa bekerja di laboratorium Wundt, Cattell tertarik dengan eksperimen tentang waktu reaksi dan mempelajari perbedaan individual dalam waktu reaksi. Dengan menggunakan fasilitas laboratorium di Leipzig, Cattell menemukan bahwa perbedaan individual dapat dipelajari tanpa menggunakan metode introspeksi. Hal ini tidak disetujui oleh Wundt yang sangat fanatik dengan metode introspeksi. Wundt melarang Cattell menggunakan laboratorium untuk percobaan-percobaannya sendiri, tetapi Cattel tetap meneruskan percobaanpercobaannya dengan sembunyi-sembunyi. Ketika ia telah kembali ke Amerika, ia melanjutkan percobaannya dan menemukan apa yang dinamakan kapasitas individual. Atas dasar penemuannya ini kemudia Cattell menciptakan alat-alat untuk mengukur kapasitas atau kemampuan individual itu, yang kelak dikenal dengan psikotes atau mental tes. Setelah kembali ke Amerika, Cattell menjadi professor di beberapa universitas di Amerika, antara lain di Pennsylvania dan Columbia. Di tahun 1888 ia pernah mengajar di Universitas Cambridge (Inggris). Dalam kedudukannya sebagai guru besar, ia melakukan berbagai kegiatan yang cukup besar atinya bagi perkembangan psikologi di dunia pada umumnya, dan Amerika pada khususnya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain pada tahun 1929 ia menjadi Presiden dari Kongres Internasional Psikologi yang pertama. Ia pun memperkenalkan psikologi eksperimen dengan metode-metode eksak di Amerika. Ia mendorong dan mengembangkan penelitian-penelitian tentang asosiasi dan waktu reaksi. Ia mendirikan Psychological Corporation yang bertujuan untuk emmperkenalkan psikologi kepada masyarakat, menarik minat masyarakat dan mengembangkan psikologi yang diamalkan (applied psychology). Ia juga banyak menulis rtikel dalam jurnal dan majalah ilmiah psikologi seperti Psychological Review dan majalah ilmiah lainnya seperti American Naturalist. Psikologi Umum I Mei 2011 6

Edward Lee Thorndike (1874-1949) Thorndike lahir pada 1874 di Williamsburg, Massachusetts. Ia adalah tokoh lain dari aliran fungsionalisme Kelompok Columbia. Ia bekerja di Teacher s College of Columbia di bawah pimpinan James McKeen Cattell. Minatnya yang paling besar adalah pada proses belajar, pendidikan, dan inteligensi. Pada tahun 1898, Thorndike menerbitkan bukunya yang berjudul Animal Intelligence, An Experimental Study of Association Process in Animal. Buku ini merupakan hasil penelitian Thorndike terhadap tingkah laku beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing dan burung. Hal ini menunjukkan mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianut oleh Thorndike, yaitu dasar belajar (learning) tidak lain sebenarnya adalah asosiasi. Suatu stimulus (S), akan mneimbulkan suatu respons (R) tertentu. Teori ini disebut sebagai teori S-R. Menurut Thorndike bentuk paling dasar dari proses belajar adalah trial and error learning (belajar dengan uji coba), atau yang disebutnya sebagai selecting and connecting (pemilihan dan pengaitan). Apabila suatu organisme berada dalam suatu situasi yang mnegandung masalah, maka organism itu akan mengeluarkan serentetan tingkah laku dari kumpulan tingkah laku yang ia miliki untuk memecahkan masalah itu.salah satu atau beberapa dari rentetan tingkah laku secara kebetulan akan bisa memecahkan masalah itu. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka suatuwaktu apabila ia menghadapi masalah serupa, organism itu akan tahu tingkah laku mana yang harus dikeluarkannya untuk memecahkan masalah itu. Ia mengasosiasikan suatu masalah tertentu dengan suatu tingkah laku tertentu. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan, Thorndike menyimpulkan bahwa belajar bersifat incremental (bertahap), bukan insightful (langsung ke pengertian). Dengan kata lain, belajar dilakukan dalam langkah-langkah kecil yang sistematis, bukan langsung melompat ke pengertian yang mendalam. Dalam proses belajar yang mengikuti prinsip-prinsip trial and error ini, ada beberapa hukum yang dikemukakan oleh Thorndike, yaitu: 1. Hukum Efek (law of effect) Jika suatu respons diikuti dengan satisfying state of affairs (keadaan yang memuaskan), kekuatan koneksi akan bertambah. Jika respons diikuti oleh annoying state affairs (keadaan yang menjengkelkan), kekuatan koneksi itu menurun. Dalam terminologi modern, jika suatu stimulus menimbulkan suatu Psikologi Umum I Mei 2011 7

respons, yang pada gilirannya menimbulkan penguatan (reinforcement), maka koneksi S-R akan menguat. Jika di lain pihak, stimulus menimbulkan respons yang pada gilirannya menimbulkan hukuman, koneksi S-R akan melemah. 2. Hukum Latihan (law of exercise), hukum ini terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Koneksi antara stimulus dan respons akan mneguat saat keduanya dipakai. Dengan kata lain, melatih koneksi (hubungan) antara situasi yang menstimulasi dengan suatu respons akan memperkuat koneksi di antra keduanya. Bagian dari dari hukum latihan ini dinamakan law of use (hukum penggunaan). b. Koneksi antara situasi dan respons akan melemah apabila praktik hubungan hubungan dihentikan atau jika ikatan neural tidak dipakai. Bagian dari hukum latihan ini dinamakan law of disuse (hukum ketidakgunaan). Robert Sessions Woodworth (1869-1962) Ia meraih gelar doktornya di bawah bimbingan Cattell pada tahun 1899. Ia bekerja di Columbia sepanjang kariernya, dengan pengecualian satu tahun belajar di tingkat pascadoktoral bersama neurofisiolog Inggris Charles Sherrington. Karya besar Woodworth yang pertama, Dynamic Psychology (1918) adalah sebuah kombinasi eklektik dari berbagai pandangan yang dominan dalam psikologi. Di antara karya-karyanya yang lain, Contemporary Schools of Psychology (1931) dan Dynamic of Behavior Psychology (1958) menawarkan perspektif fungsional yang cermat tentang psikologi. Bukunya Experimental Psychology (1938), direvisi pada tahun 1954 bersama Harold Scholsberg, selama bertahun-tahun menjadi teks buku dominan di kuliah-kuliah laboratorium tingkat universitas dalam bidang psikologi. Psikologi dinamis Woodworth memfokuskan pada motivasi. Pandanganpandangannya tidak dinamis dalam arti adanya penyimpangan esensi dari model empirisme Lockean. Woodwort lebih menganut interpretasi proses-proses psikologis yang cukup diterima, konsisten dengan fungsionalisme Chicago dan pandangan-pandangan Thorndike, namun menekankan motivasi individual dan korelasi fisiologis yang mendasarinya sebagai suatu hal yang penting bagi Psikologi Umum I Mei 2011 8

adaptasi. Ia menggunakan istilah mekanisme untuk menggambarkan tindakan psikologis berupa adaptasi, sama dengan pandangan Carr. Mekanisme ditimbulkan oleh dorongan baik yang bersumber dari internal maupun eksternal. Menurut Woodworth, seluruh rangkaian aktivitas psikologis menjadi logis dan utuh karena adanya tujuan pada individu. Paham yang dikemukakannya mengenai psikologi dinamis menyebabkan Woodworth patut digolongkan ke dalam pengikut aliran psikodinamik. Dalam kedudukannya sebagai penganut aliran psikodinamik, Woodworth berpendirian bahwa metode introspeksi tidak mesti harus dibuang begitu saja dalam penelitian psikologi. Bahkan untuk mempelajari motivasi, yaitu suatu hal yang mendasari tingkah laku, seorang peneliti harus menggunakan metode introspeksi ini. Minatnya yang besar dalam mempelajari motivasi sebagai dasar tingkah lkau manusia, Woodworth sering disebut sebagai tokoh yang memelopori ilmu tentang motif atau motivologi. DAFTAR PUSTAKA Brennan, J.F. (2008) Sejarah dan Sistem Psikologi.(Terjemahan). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sarwono, S.W. (2002). Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang Hergenhahn, B.R., & Olson, M.H. (2008). Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Psikologi Umum I Mei 2011 9