TRANSFORMASI DESAIN RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN PADMA RESIDENCE (BANTUL, YOGYAKARTA) SAAT DITEMPATI

dokumen-dokumen yang mirip
Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

ADAPTASI SPASIAL PENGHUNI RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DABAG SLEMAN YOGYAKARTA

KAJIAN KARAKTER FASADE BANGUNAN-BANGUNAN RUMAH TINGGAL KOLONIAL DI KAWASAN PERUMAHAN TJITAROEM PLEIN BANDUNG TESIS

PERAN MEBEL SEBAGAI KOMPONEN INTERIOR

TERITORI RUANG PADA RUMAH PRODUKTIF BATIK DI KAUMAN, PEKALONGAN JAWA TENGAH

Kata kunci : lansia, panti wreda, home not alone, American classic.

PRINSIP PENATAAN RUANG PADA HUNIAN MUSLIM ARAB DI KAMPUNG ARAB MALANG

contoh rumah minimalis sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

TRANSFORMASI FASADE RUKO (STUDI KASUS DI KORIDOR MAYJEND SUTOYO SISWOMIHARDJO, MEDAN) SKRIPSI OLEH RIFQI SUDRAJAT

KARYA RANCANGAN GEDUNG ASRAMA SISWA PUTRA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 SALAM KABUPATEN MAGELANG

PERUBAHAN FISIK TATA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN BTP BLOK AE MAKASSAR PHYSICAL CHANGES IN HOUSE LIVING OF BTP HOUSING BLOCK AE MAKASSAR

POLA RUANG DALAM RUMAH PANGGONG DI KAMPUNG BONTANG KUALA

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

EKSPLORASI DENAH RUMAH TINGGAL DI LAHAN MAGERSARI

Tipologi Rumah Tinggal dengan Harga Rp Juta di Yogyakarta

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

Peranan Ibu Rumah Tangga Terhadap Terciptanya Ruang Publik Di Kawasan Padat Penduduk Pattingalloang Makassar

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

ABSTRACT. Key Words: Children, Cooking, Furniture, Granary, Wood

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BABI PENIJAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. 5tudi Kenyamanan Thermal Bangunan Di Perumahan Griya Taman Asri Yogyakarta BABIPENDAHULUAN

Evaluasi Kualitas Pencahayan Alami Pada Rumah Susun Sebelum dan Setelah Mengalami Perubahan Denah Ruang Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

STUDI PERUBAHAN BENTUK RUANG DAN TATA PRODUK LOS TEKSTIL PASAR BERINGHARJO, YOGYAKARTA BERDASARKAN TEORI PERSEPSI

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

STUDI PENGARUH ORIENTASI BUKAAN SAMPING PADA RUKO TERHADAP KONDISI TERMAL RUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

PENERAPAN KONSEP HIJAB PADA RUMAH TINGGAL PERKOTAAN

BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Karakteristik penghuni yang mempengaruhi penataan interior rumah susun

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

T.O.R. RUMAH TINGGAL DUA LANTAI PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK ARSITEKTUR PERUMAHAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. DESKRIPSI UMUM MERANCANG

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)

PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

PERENCANAAN DAN STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN TAMAN SENTOSA TAHAP II BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang. menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan).

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Perkuatan Struktur pada Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Kasus Studi: Toko Dynasti, Jalan AM Sangaji Yogyakarta

TESIS STUDI PENGARUH KUALITAS FISIK RUANG TERHADAP PEMBENTUKAN SUASANA RELIGIUS DI GEREJA KRISTEN NAZARENE FILADELFIA BABARSARI

PENATAAN INTERIOR UNIT HUNIAN RUMAH SUSUN SEWA SURABAYA SEBAGAI HASIL DARI PROSES ADAPTASI BERDASARKAN PERILAKU PENGHUNI

Penggunaan Langgam Rumoh Aceh pada Bangunan Perkantoran di Kota Banda Aceh

1. ASPEK PENAMPAKAN SIMBOL KULTURAL

ABSTRAK. Kata-kata kunci: restoran, seafood, dan swamasak. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BENTUKAN VISUAL ARSITEKTUR RUMAH SINOM DI KELURAHAN KERTOSARI PONOROGO

PERANCANGAN INTERIOR PHOTOGRAPHY SCHOOL AND CENTRE FOR CHILDREN ABSTRAK. anak yang dapat mendukung kegiatan eksplorasi dalam fotografi.

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

DESKRIPSI KARYA INTERIOR WIJAYA RESIDENCE Warm Interior Space BY: NYOMAN DEWI PEBRYANI S.T.,M.A

BAB III TINJAUAN KHUSUS

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK TUNANETRA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 3 DESKRIPSI PROJECT 3.1. Latar Belakang Project Site Analisis Data-data Project Awal. 27

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

Bentuk dan Konstruksi Bangunan Rumah Nelayan Rumput Laut, Kabupaten Bantaeng

KONSEP PENGOLAHAN DESAIN RUMAH TUMBUH. Nursyarif Agusniansyah 1, Kurnia Widiastuti 2

Keywords: restaurant, facilities, process, origami

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di

ABSTRAK. Kata Kunci: aksesibilitas, desain, ergonomi, lansia, ruang makan. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Kabupaten Malinau beragama Kristen yang menyebar di seluruh

Penerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal

Aksesbilitas Lansia di Panti Werdha Hargodedali Surabaya

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara

GEOMETRIS, KANTILEVER LEBAR.

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

ANALISA KEBUTUHAN LUAS MINIMAL PADA RUMAH SEDERHANA TAPAK DI INDONESIA. Analysis of Minimum Space for Low Cost Landed House in indonesia

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA. : Asrama Mahasiswa/i Universitas Bina Nusantara ABSTRAK

UTS SPA 5 RAGUAN

KAJIAN KARAKTER VISUAL KORIDOR

Transkripsi:

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati TRANSFORMASI DESAIN RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN PADMA RESIDENCE (BANTUL, YOGYAKARTA) SAAT DITEMPATI Gabriella Calista Agnes 1 Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta e-mail:gabby.nice99@gmail.com Abstract: A house is a basic need for every human s life. It is not only a place for shelter, but also a place for a family to live, to have social interaction between them, to raise the children, and to give the values of life. Padma Residence is a modern residence which is built by PT. Surya Coco Jaya. Most of its residents make changes to their houses after they occupy it. The main purpose of this study is to observe changes toward the initial design by comparing the initial design and present condition, recording the present condition of the house when it has occupied by determine architectural elements which are changed, determining causal factors of changes, and fi nding out dominant causal factors toward alteration of architectural elements of the house at Padma Residence, Bantul, Yogyakarta while it is occupied. Methods used in data collecting are literature study and a fi eld survey. A fi eld survey includes observation, interview, and distributing questionnaires to 25 respondents who are the owners of houses in this residence. Data analysis used table which compare the initial design and nowadays condition. The result of data processing and analyzing reveals that the owners do physical changes at their houses while they occupy them, particularly at the front appearance of the house. The changes include the addition of canopies at carport and changes in the layout of the rooms, such as kitchen, dining room, and backyard. A dominant factor which has caused those changes is the function of rooms which is added to the house. Keywords: residence, physical changes, the additon of function Abstrak : Rumah merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan setiap manusia. Selain sebagai tempat untuk berlindung, rumah juga merupakan wadah atau tempat manusia atau sebuah keluarga melangsungkan kehidupannya. Perumahan Padma Residence merupakan sebuah hunian modern yang dibangun PT. Surya Coco Jaya dan sebagian besar penghuninya melakukan perubahan pada rumah tinggalnya saat ditempati. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui perubahan terhadap desain awal rumah tinggal dan kondisi rumah tinggal tersebut saat ditempati dengan mengetahui unsur-unsur arsitektural yang berubah pada desain rumah tinggal saat ditempati di Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta. Metode penelitian dilakukan dengan studi literatur dan survei lapangan. Survei lapangan meliputi pengamatan, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada 25 responden yang merupakan pemilik rumah tinggal di perumahan tersebut. Hasil dari pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pemilik rumah melakukan perubahan fisik pada rumah tinggalnya saat ditempati, terutama pada tampilan depan bangunan, perubahan yang dilakukan adalah menambahkan kanopi pada carport, peletakan ruang seperti dapur, ruang makan, dan taman belakang. Faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan tersebut adalah pertambahan fungsi ruang. Kata kunci: rumah tinggal, perubahan fi sik, pertambahan fungsi PENDAHULUAN Rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan yang bersifat fisik, melainkan juga sebagai tempat perlindungan bagi kehidupan bersama dengan keluarga. Keberadaan penghuni akan menciptakan ruang yang diperlukan di dalam rumah dan juga menciptakan suatu lingkungan tertentu disekitarnya. Sjaifoel. E (2008) mengutip Rapoport (1969) yang menyatakan bahwa: Rumah merupakan suatu gejala struktural yang bentuk dan organisasinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya yang dimilikinya, serta erat hubungannya dengan 1 Gabriella Calista Agnes adalah mahasiswa Program Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta 225

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 kehidupan penghuninya. Makna simbolisme dan fungsi akan mencerminkan status penghuninya. Manusia sebagai penghuni, rumah, budaya serta lingkungannya merupakan satu kesatuan yang erat, sehingga rumah sebagai lingkungan binaan merupakan refleksi dari kekuatan sosial budaya, seperti kepercayaan, hubungan keluarga, organisasi sosial, serta interaksi sosial antar individu. Oleh karena itu, fungsi rumah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi seseorang. Perkembangan lingkungan saat ini, baik fisik maupun sosial, dapat mempengaruhi pandangan seseorang atau keluarga terhadap kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni. Perubahan terhadap desain awal rumah dapat terjadi apabila penghuni rumah merasa kebutuhannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari kurang dapat diwadahi atau adanya ketidaknyamanan dalam melakukan kegiatan di dalam rumah tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya, dilakukan oleh Sjaifoel. E, Wahid. J, Bahri. S (2008) di Perumnas Martubung I, yang berada di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Madya Medan mengenai Kajian Perubahan Fisik Rumah Tinggal Pada Permukiman Perumnas Martubung Medan. Pada penelitian tersebut, populasi yang diambil dari Perumnas Martubung I, Medan, hanya dibatasi tiga tipe rumah yaitu tipe 29, 36, dan tipe 54, desain perumahan yang dibuat pemerintah ini merupakan rancangan standar minimal dan diseragamkan, sehingga desain Rumah di Perumnas Martubung I, Medan sangat sederhana. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan utama penelitian ini ialah untuk mengetahui unsur-unsur arsitektural yang mengalami perubahan pada desain rumah tinggal di Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta saat ditempati. LANDASAN TEORI Rumah merupakan tempat untuk melindungi diri dari kondisi alam, seperti panas, dingin, hujan, dan juga sebagai tempat untuk berkumpul, beristirahat, dan bersantai bersama keluarga. Selain itu, rumah juga dapat mengekspresikan kepribadian pemiliknya yang dapat dilihat dari bentuk dan penataan ruang maupun perabot yang berbeda antara satu rumah dengan rumah lainnya. Dalam suatu rumah, setiap individu menginginkan dan memiliki ruang pribadi masing masing. Ruang inilah yang dinamakan ruang personal. Menurut Sommer (1969) dalam Dwiantina (2011), ruang personal (personal space) adalah suatu area dengan batas maya yang mengelilingi diri seseorang, dan orang lain tidak diperkenankan masuk ke dalamnya. Lingkaran maya ini dapat menjadi lebih besar atau kecil tergantung dari orang yang dihadapi. Ruang personal dibatasi oleh semacam garis teritori; ruang personal ini mewakili daerah teritori untuk masing masing orang. Daerah teritori adalah sesuatu yang berkaitan dengan ruang fisik, tanda, kepemilikan, pertahanan yang eksklusif, personalisasi, dan identitas. Dwiantina (2011) mengutip Edney (1974), menyatakan bahwa daerah teritori tercakup adanya dominasi, kontrol, konflik, keamanan, gugatan akan sesuatu, dan pertahanan. Penandaan daerah teritori ini juga terjadi pada setiap rumah tinggal yang telah dibangun dan ditempati di kompleks perumahan yang telah dibangun oleh pengembang perumahan dan sebagian besar belum dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya, termasuk pada Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta. Oleh karena itu, pemilik atau penghuni rumah melakukan perubahan terhadap desain rumah tinggalnya sebagai upaya untuk memperlihatkan daerah teritorinya. Najoan. J. S dan Mandey. J (2011) mengutip Antoniades (1990) menyatakan bahwa transformasi didefinisikan sebagai perubahan bentuk, dan sebuah bentuk dapat mencapai tingkat tertinggi dengan cara menanggapi pengaruh pengaruh eksternal dan internal, dengan kata lain transformasi merupakan perubahan sebuah bentuk kepada bentuk lain. Antoniades (1990) dalam Najoan. J. S dan Mandey. J (2011) juga menyebutkan bahwa ada tiga strategi transformasi, yaitu: 1. Strategi tradisional; yaitu evolusi progresif dari suatu bentuk melalui langkah- 226

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati langkah penyesuaian yang dibatasi oleh faktor faktor eksternal (meliputi: site, view, orientasi, arah angin, dan kriteria lingkungan), internal (meliputi: fungsi, program ruang, dan kriteria struktur), serta faktor artistik (meliputi: kemampuan, keinginan, cara berpikir arsitek dalam memanipulasi bentuk, anggaran keuangan, kepraktisan, sikap serta pandangan arsitek berkenaan dengan batasan biaya, dan kriteria pragmatis lainnya). Strategi yang mandiri ini memiliki keterbatasan, yaitu kurangnya peran kreativitas. Hal ini disebabkan oleh penyusunan yang sangat rapi dan logis dari sistematikanya. Strategi ini berujung pada hasil analisis standar yang dimiliki perancang. Hasil akhir dari strategi yang digunakan mudah ditebak. 2. Strategi adopsi (borrowing); yaitu berdasarkan pada substansi di luar arsitektur, seperti: seni lukis, patung, artefak, dan juga mempelajari dua atau tiga dimensi dengan tetap berpegang pada interpretasi mengenai fungsi. Strategi ini memungkinkan timbulnya pilihan dalam mendesain. Strategi ini juga mencakup metode desain yang dikenal dengan tindakan imitasi yaitu mimesis dan metafor. 3. De Construction atau De Compotition; yaitu yang membongkar seluruh struktur menjadi bagian kecil untuk menemukan suatu cara dan kemungkinan, sehingga tercipta struktur dan komposisi yang berbeda. METODE Metode penelitian ini terdiri dari metode pengumpulan data, pengorganisasian data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk studi literatur, pengamatan, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Studi literatur dilakukan dengan telaah teori yang berkaitan dengan perubahan rumah tinggal dan faktor-faktor yang mendukung terjadinya perubahan. Pengamatan obyek studi dilakukan dengan cara mengamati kondisi saat ini, membuat rekaman gambar dengan sketsa yang kemudian digambar ulang dengan software AutoCAD, dan membuat dokumentasi foto. Wawancara dilakukan dengan memilih responden yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian atau menarik sampel secara sengaja (purposive sampling). Pemilihan responden untuk penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada pengelola kawasan untuk selanjutnya diberikan kepada pemilik rumah. Setelah kuesioner telah terkumpul, dilakukan pengorganisasian data yang dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data tersebut berdasarkan tipe yang sama, kemudian dilakukan analisis data dengan menyusun dan mengolah data untuk selanjutnya dilakukan analisis terhadap data-data yang ada. Tahap analisis dilakukan dengan membandingan kondisi awal dan kondisi saat ini. Analisis ini berlanjut dengan tahap menemukan penyebab perubahan desain pada perumahan tersebut. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mencari variabel terbanyak yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pada rumah tinggal saat ditempati di Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta. Pada akhirnya analisis tersebut diharapkan mampu menghasilkan sebuah kesimpulan yang kemudian menjadi jawaban atas permasalahan yang diteliti. Perumahan ini memiliki lima tipe rumah untuk mewakili sampel yang akan diteliti. Dari masing-masing sampel diambil lima responden, yaitu lima rumah dalam tipe yang sama. Kelima tipe rumah tersebut, meliputi: tipe Aster (1 lantai) dengan luas tanah 72m² dan luas bangunan 36m²; tipe Lily (2 lantai) dengan luas tanah 78m² dan luas bangunan 70m²; tipe Jasmine (1 lantai) dengan luas tanah 90m² dan luas bangunan 43 m²; tipe Magnolia (1 lantai) dengan luas tanah 81,9m² dan luas bangunan 41m² ; serta tipe Dahlia (2 lantai) dengan luas tanah 112,5m² dan luas bangunan 80m². Jadi jumlah keseluruhan responden adalah 25 responden dengan pertimbangan berdasarkan karakter yang ingin diteliti, yaitu perubahan pada bagian depan bangunan, organisasi ruang luar dan dalam, pembatas ruang (jenis dan bahan), ornamen dan detail (tekstur bahan 227

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 dan warna), dan keterkaitannya dengan teori transformasi serta rumah tinggal, sehingga didapat variabel terikat (Dependent Variable) dan variabel bebas (Independent Variable). Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan pada variabel terikat (Masyhuri, 2008:123). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: [1]Jumlah anggota keluarga; [2]Fungsi Ruang; dan [3] Kecenderungan (trend) masa kini. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas (Masyhuri, 2008:123). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: [1]Bagian depan bangunan (façade); [2]Organisasi ruang luar dan dalam; [3]Pembatas ruang (jenis dan bahan); dan [4]Ornamen dan detil (tekstur, bahan, dan warna). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini lebih menekankan pada pengamatan atau kajian terhadap perubahan desain awal rumah yang berkaitan dengan unsur-unsur arsitektural yang bersifat fisik, sehingga lebih mudah untuk melakukan pengamatan terhadap perubahan desain yang terjadi. Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5 memperlihatkan data perubahan yang terjadi dengan membandingkan desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati penghuni pada lima tipe yang berbeda, yaitu Tipe Aster, Tipe Magnolia, Tipe Jasmine, Tipe Lily, Tipe Dahlia. Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Aster dapat dilihat pada Tabel 1; data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Magnolia dapat dilihat pada Tabel 2; data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Jasmine dapat dilihat pada Tabel 3; data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Lily dapat dilihat pada Tabel 4; sedangkan data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Dahlia dapat dilihat pada Tabel 5. Pengamatan terhadap variabel terikat, yaitu bagian depan bangunan (facade), organisasi ruang luar maupun dalam, pembatas ruang (jenis dan bahan), serta ornamen, detail, dan warna) bangunan menunjukkan adanya perbedaan perubahan yang terjadi pada setiap tipe rumah. Persentase perubahan yang terjadi pada variabel terikat pada setiap tipe ditunjukkan pada Diagram 1. Diagram 2 memperlihatkan persentase perubahan pada bagian depan bangunan (facade), yang meliputi perubahan pada taman, carport, dan teras pada setiap tipe rumah. Diagram 3 menunjukkan persentase perubahan pada organisasi ruang, baik pada ruang dalam maupun ruang luar, yang mencakup taman dalam, ruang cuci, kamar mandi dan toilet, gudang, ruang makan, dapur, dan kamar tidur pada setiap tipe rumah. Diagram 4 menunjukkan persentase perubahan pada pembatas ruang di setiap tipe rumah, meliputi perubahan pada penyekat kayu, tirai, dan lemari hias. Diagram 5 memperlihatkan persentase perubahan yang terjadi pada ornamen dan detail pada teralis, wallpaper, dan eternit. Sementara itu, Diagram 6 menunjukkan persentase penyebab perubahan yang menjadi variabel bebas pada setiap tipe rumah. Hasil yang dominan menunjukkan bahwa perubahan tersebut terjadi karena kebutuhan fungsi ruang.. 228

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati Tipe/Blok Rumah Desain Awal Aster Blok B07 Aster Blok E06 Aster Blok E09 Aster Blok E11 Aster Blok E17 Tabel 1. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Aster Desain Setelah Mengalami Transformasi Keterangan Denah mengalami perubahan pada taman belakang dan sisa tanah di sisi rumah, sedangkan tampak depan mengalami perubahan penambahan dinding dan pintu samping. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur dan memperluas bangunan pada tanah sisa. Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan sedangkan tampak depan tidak mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang. Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang. Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan tidak mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang. Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan memindahkan dapur dan menambahkan ruang cuci ke taman belakang. Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013 229

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Magnolia adalah sebagai berikut: Tabel 2. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Magnolia Tipe/Blok Rumah Desain Awal Magnolia Blok C05 Desain Setelah Mengalami Transformasi Keterangan Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan dapur sehingga kamar mandi dan taman samping lebih kecil. Tampak depan mengalami penambahan kanopi. Magnolia Blok C06 Magnolia Blok C08 Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan pintu masuk menuju dapur. Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan dapur sehingga ukuran kamar mandi dan taman samping menjadi lebih kecil sedangkan kamar tidur utama menjadi lebih besar. Magnolia Blok C10 Denah mengalami perubahan dan sisa tanah di sisi rumah, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi dan pintu masuk menuju dapur. Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan dapur di sisi rumah. Magnolia Blok D08 Denah mengalami perubahan dan sisa tanah di sisi rumah, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi dan ruang cuci di sisa tanah. Ruang dalam mengalami perubahan dengan menambahkan dapur dan gudang sehingga kamar tidur utama berpindah letaknya. Taman samping berubah fungsi menjadi kamar tidur anak. Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013 230

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Jasmine adalah sebagai berikut: Tabel 3. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Jasmine Tipe/Blok Rumah Desain Awal Jasmine I01 Desain Setelah Mengalami Transformasi Keterangan Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan tidak mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami perubahan dengan mengubah fungsi ruang makan menjadi ruang keluarga Jasmine I02 Denah mengalami perubahan pada taman belakang, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan mengubah taman belakang menjadi ruang makan. Jasmine I17 Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan mengubah taman belakang menjadi dapur. Jasmine I19 Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi. Jasmine J01 Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami perubahan dengan menambahkan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan dengan mengubah taman belakang menjadi ruang cuci. Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013 231

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Lily adalah sebagai berikut: Tabel 4. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Lily Tipe/Blok Rumah Desain Awal Lily A11 Desain Setelah Mengalami Transformasi Keterangan Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan. Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan. Lily A12 Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan. Lily A16 Denah tidak mengalami perubahan, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam tidak mengalami perubahan. Lily A18 Lily A20 Denah mengalami perubahan, sedangkan tampak depan tidak mengalami perubahan, ruang dalam mengalami perubahan dengan memperluas dapur. Ruang makan menjadi ruang tidur. Lantai 2 mengalami perubahan kamar mandi menjadi ruang kerja dan ruang tidur menjadi kamar mandi. Sumber: Survei oleh penulis, 2012-2013 232

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati Data yang diperoleh dari lima sampel pada Tipe Dahlia adalah sebagai berikut: Tabel 5. Desain awal dan kondisi rumah setelah ditempati pada Tipe Dahlia Tipe/Blok Rumah Desain Awal Dahlia F01 Desain Setelah Mengalami Transformasi Keterangan Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami penambahan pada ruang makan, dapur, dan gudang. Dahlia F03 Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami penambahan pada ruang makan, dapur, musholla, dan kamar pembantu. Dahlia F07 Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami penambahan ruang makan, dan dapur. Dahlia F10 Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan tidak mengalami perubahan. Ruang dalam mengalami penambahan ruang makan, dan dapur. Dahlia G03 Denah mengalami perubahan pada ruang dalam, sedangkan tampak depan mengalami penambahan kanopi. Ruang dalam mengalami perubahan pada taman belakang yang berubah menjadi ruang keluarga. Sumber: Oleh Penulis, 2012-2013 233

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 Diagram 1. Perubahan pada Variabel Terikat Sumber: Analisis Penulis, 2013 1. 2. 3. Diagram 1 menunjukkan bahwa: Tipe Aster tidak mengalami perubahan pada pembatas ruang atau ornamen dan detail, akan tetapi Tipe Aster mengalami perubahan pada bagian depan bangunan (façade) sebesar 60%, organisasi ruang luar dan dalam sebesar 100%. Tipe Magnolia mengalami perubahan pada bagian depan bangunan (façade) sebesar 80%, organisasi ruang luar dan dalam sebesar 80%, pembatas ruang sebesar 20%, ornamen dan detail sebesar 40%. Tipe Jasmine mengalami perubahan pada bagian depan bangunan (façade) sebesar 4. 5. 80%, organisasi ruang luar dan dalam sebesar 80%, pembatas ruang sebesar 40%, ornamen dan detail sebesar 60%. Tipe Lily mengalami perubahan pada bagian depan bangunan (façade) sebesar 80%, organisasi ruang luar dan dalam sebesar 20%, pembatas ruang sebesar 20%, ornamen dan detail sebesar 20%. Tipe Dahlia mengalami perubahan pada bagian depan bangunan (façade) sebesar 80%, organisasi ruang luar dan dalam sebesar 100%, pembatas ruang sebesar 20%, ornamen dan detail sebesar 20%. Diagram 2. Perubahan pada Bagian Depan Bangunan (facade) Sumber: Analisis Penulis, 2013 234

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati 1. 2. 3. 4. 5. Diagram 2 menunjukkan bahwa: Tipe Aster mengalami perubahan pada teras sebesar 20%, carport sebesar 40%, dan taman sebesar 20%. Tipe Magnolia mengalami perubahan pada teras sebesar 60%, carport sebesar 80%, dan taman sebesar 60%. Tipe Jasmine mengalami perubahan pada teras, carport, dan taman sebesar 80%. Tipe Lily tidak mengalami perubahan pada teras dan taman, akan tetapi tipe Lily mengalami perubahan pada carport sebesar 80%. Tipe Dahlia mengalami perubahan pada teras dan taman sebesar 80%, serta carport sebesar 80%. 3. 4. 5. Tipe Jasmine tidak mengalami perubahan pada kamar tidur, gudang, kamar mandi, dan ruang cuci. Akan tetapi tipe Jasmine mengalami perubahan pada dapur, ruang makan, dan taman belakang sebesar 80%. Tipe Lily tidak mengalami perubahan pada gudang dan ruang cuci. Akan tetapi tipe Lily mengalami perubahan pada kamar tidur, dapur, ruang makan, kamar mandi, dan taman belakang sebesar 20%. Tipe Dahlia tidak mengalami perubahan pada kamar tidur, gudang dan kamar mandi. Akan tetapi tipe Dahlia mengalami perubahan pada dapur sebesar 80%, ruang makan dan taman belakang sebesar 100%, serta ruang cuci sebesar 20%. 1. 2. Diagram 3 menunjukkan bahwa: Tipe Aster tidak mengalami perubahan pada kamar tidur, gudang, kamar mandi, dan ruang cuci. Akan tetapi tipe Aster mengalami perubahan pada dapur, ruang makan, dan taman belakang sebesar 100%. Tipe Magnolia tidak mengalami perubahan pada gudang dan ruang cuci. Akan tetapi tipe Magnolia mengalami perubahan pada kamar tidur, dan kamar mandi sebesar 20%. Sedangkan pada dapur, ruang makan, dan taman belakang mengalami perubahan sebesar 100%. 1. 2. 3. 4. 5. Diagram 4 menunjukkan bahwa: Tipe Aster tidak mengalami perubahan dan penambahan pada pembatas ruang. Tipe Magnolia mengalami penambahan pembatas ruang sebesar 40% dengan menggunakan lemari hias. Tipe Jasmine mengalami penambahan pembatas ruang sebesar 40% dengan menggunakan lemari hias. Tipe Lily tidak mengalami perubahan dan penambahan pada pembatas ruang. Tipe Dahlia mengalami penambahan pembatas ruang sebesar 60% dengan menggunakan lemari hias. Diagram 3. Perubahan pada Organisasi Ruang Luar dan Dalam Sumber: Analisis Penulis, 2013 235

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 Diagram 4. Perubahan pada Pembatas Ruang Sumber: Analisis Penulis, 2013 Diagram 5. Perubahan pada Ornamen dan Detail Sumber: Analisis Penulis, 2013 1. 2. 3. 4. 5. Diagram 5 menunjukkan bahwa: Tipe Aster tidak mengalami perubahan dan penambahan pada ornamen dan detail. Tipe Magnolia mengalami perubahan dan penambahan sebesar 40% pada ornamen dan detail dengan menambahkan teralis pada jendela rumah. Tipe Jasmine mengalami perubahan dan penambahan pada ornamen dan detail sebesar 60% dengan menambahkan teralis pada jendela rumah, 20% menambahkan wallpaper pada dinding rumah bagian dalam. Tipe Lily mengalami perubahan dan penambahan pada ornamen dan detail sebesar 20% dengan menambahkan teralis pada jendela rumah. Tipe Dahlia mengalami perubahan dan penambahan pada ornamen dan detail 1. 2. 3. 4. 5. sebesar 20% dengan menambahkan teralis pada jendela rumah. Diagram 6 menunjukkan bahwa: Tipe Aster mengalami perubahan sebesar 100% karena kebutuhan fungsi ruang. Tipe Magnolia mengalami perubahan sebesar 100% karena kebutuhan fungsi ruang. Tipe Jasmine mengalami perubahan sebesar 60% karena kebutuhan fungsi ruang, dan 40% mengalami perubahan karena mengikuti trend masa kini. Tipe Lily mengalami perubahan sebesar 20% karena kebutuhan fungsi ruang, dan 100% mengalami perubahan karena mengikuti trend masa kini. 236

Agnes, G.C., Transformasi Desain Rumah Tinggal di Perumahan Padma Residence (Bantul, Yogyakarta) Saat Ditempati Diagram 6. Penyebab Perubahan pada Variabel Bebas Sumber: Analisis Penulis, 2013 6. Tipe Dahlia mengalami perubahan sebesar 100% karena kebutuhan fungsi ruang KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian yang telah dilakukan di Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta, sebesar 100% pemilik rumah melakukan perubahan fisik pada rumah tinggalnya saat ditempati. Tipe Magnolia, Jasmine, Lily, dan Dahlia mengalami perubahan pada tampilan depan bangunan (façade) sebesar 80%. Perubahan yang dilakukan adalah penambahan kanopi pada carport, sedangkan tipe Aster, Magnolia, dan Dahlia mengalami banyak perubahan pada peletakan ruang sebesar 100%. Pada umumnya, pemilik rumah tipe Aster melakukan perubahan pada dapur, ruang makan, dan taman belakang sebesar 100%, sehingga taman belakang menjadi lebih kecil dan ruang makan berubah fungsi menjadi ruang tamu atau ruang keluarga. Dari tiga strategi yang dinyatakan oleh Antoniades (1990) dalam Najoan. J. S dan Mandey. J (2011), strategi tradisional merupakan strategi yang membuat para pemilik rumah melakukan perubahan, karena strategi tradisional memiliki faktor internal yang berupa fungsi. Pada Perumahan Padma Residence, Bantul, Yogyakarta, tipe Aster, Magnolia dan Dahlia mengalami perubahan sebesar 100% karena kebutuhan fungsi ruang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, disarankan agar dapur diletakkan secara terpisah dengan ruang makan dan ruang tamu. Letak dapur lebih disukai apabila terhalang oleh pandangan penghuni dan tamu. Hal ini juga berkaitan dengan budaya masyarakat yang tidak terbiasa memperlihatkan proses yang terjadi di dalam dapur seperti memasak, dan menyiapkan berbagai bahan masakan. DAFTAR RUJUKAN Dwiantina, A. 2011. Invasi Ruang Personal dan Teritori dalam Gedung Olahraga. Tesis Magister. Depok: Program Arsitektur Reguler, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Masyhuri & Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama. Najoan, J. S. dan Mandey, J. 2011. Transformasi sebagai Strategi Desain, Jurnal Media Matrasain, 8 (2), [Online]. Tersedia: http://ejournal.unsrat.ac.id [diunduh 15 November 2012]. Sjaifoel, E. 2008. Kajian Perubahan Fisik Rumah Tinggal Pada Permukiman Perumnas Martubung. Tesis Magister tidak diterbitkan. Medan: Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Universitas Sumatera Utara. Sjaifoel, E. et al. 2011. Kajian Perubahan Fisik Rumah Tinggal pada Permukiman Perumnas Martubung Medan, Jurnal Arsitektur dan Perkotaan Koridor Program Studi Magister Teknik Arsitektur, 2 (2):39-44.[Online]. Tersedia: http://jurnal.pdii.lipi.go.id [diunduh 12 November 2012]. 237

Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, Volume 10, Nomor 4, Oktober 2013 238