BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM UNIT USAHA SYARIAH BANK JATENG

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB III GAMBARAN UMUM BANK JATENG SYARIAH

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perantara antara pihak yang mengalami surplus of funds untuk diproduktifkan

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB III GAMBARAN UMUM BANK JATENG CABANG SYARIAH SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank

BAB III GAMBARAN UMUM BANK JATENG SYARIAH

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

BAB III PEMASARAN PRODUK BIMA EMAS PADA BANK JATENG SYARIAH CABANG PEMBANTU MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM BANK BNI SYARIAH CABANG MEDAN. yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998,

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berkembangnya BNI Syariah Pekalongan

BAB II DESKRIPSI BANK JATENG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM BANK JATENG SYARIAH CABANG SEMARANG A. Sejarah berdirinya Bank Jateng Syariah

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Syari ah, pasca diterbitkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH. Dalam sejarahnya, Bank Mega Syariah muncul dikarenakan Para Group

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI. A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB)

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga. SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN USAHA KECIL DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS KJKS MULTIJASA SUBAH BATANG

GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG. 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

AKUNTANSI BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Tengah oleh Raden Aria Wiriatmaja, Patih Banyumas dengan nama hut p-en

BAB III GAMBARAN UMUM BTM COMAL. Kemudian berdasarkan keputusan MUKTAMAR MAMADIYAH periode ke-44

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. 1. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB II. 1.1 Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syari ah

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM BANK RIAU KEPRI UJUNG TANJUNG. Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Riau dan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank. perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROFIL BNI SYARIAH. 1. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 32. mengubah wajah perbankan Indonesia. Sebagaimana bank-bank lainnya di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat Indonesia pada 1 November 1991 (Antonio, 2011:25). Pada mulanya,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Mega Syari ah

Question & Answer a T bu b nga g nku

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK RIAU KEPRI SYARIAH CABANG PEMBANTU TELUK KUANTAN

Pilih produk PermataKPR yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati berbagai keuntungan PermataKPR bagi Anda dan Keluarga.

Transkripsi:

BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH A. Profil Bank Jateng Syari ah 1. Sejarah dan Perkembangan Pada tahun 1963, Bank pembangunan Daerah Jawa Tengah didirikan berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah No. DU 57/1/35 tanggal 13 maret 1963 dan ijin usaha dari Menteri Bank Sentral No. 4/kep/MUBS/63 tanggal 14 maret 1963 sebagai landasan operasional Jawa Tengah. Dimulai pada tanggal 6 April 1963, bertempat di Gedung Bapindo, Jl. Pahlawan No. 3 Semarang sebagai kantor pusat, Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah beroperasi untuk pertama kali. Pada tahun 1969, Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 1969. Kemudian melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 Tahun 1993, status badan usaha Bank berubah menjadi Perusahaan Daerah (Perusda). Sampai akhirnya pada tahun 1999, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 6 tahun 1998 dan akta pendirian No. 36

37 1 tanggal 1 Mei 1999 dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2.8223.HT.01.01 tahun 1999 tanggal 15 Mei 1999, Bank kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas. Pada tanggal 7 Mei 1999, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah mengikuti Program Rekapitalisasi Perbankan.Dan pada tanggal 7 Mei 2005, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah menyelesaikan program rekapitalisasi, disertai pembelian kembali kepemilikan saham yang dimiliki Pemerintah Pusat oleh Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten / Kota se-jawa Tengah. Seiring perkembangan perusahaan dan untuk lebih menampilkan citra positif perusahaan terutama setelah lepas dari program rekapitalisasi, maka manajemen mengubah logo dan nama sebutan (callname) perusahaan yang merepresentasikan wajah baru Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.68 tanggal 7 Mei 2005 NotarisProf. DR. Liliana Tedjosaputro dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C.17331 HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 Juni 2005, maka nama sebutan (callname) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berubah dari sebelumnya Bank BPD Jateng menjadi Bank Jateng. 1 1 Laporan Keberlanjutan Bank Jateng, 2012, hlm. 88-89

38 Bank Jateng Syari ah merupakan Unit Bisnis yang dibentuk oleh Bank Jateng guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan berbasis syariah. Unit Usaha Syariah Bank Jateng resmi dibuka pada tanggal 26 April 2008, berkantor pusat di Kota Semarang yaitu di Gedung Grinatha Lt. IV, Jl. Pemuda No. 142 Semarang. Pada awal operasionalnya, Bank Jateng Syariah membuka Kantor Cabang Syariah pertama di Surakarta dan mulai operasional pada tanggal 21 Mei 2008 di Jl. Slamet Riyadi No. 236 Surakarta. Sampai dengan Tahun 2013, Bank Jateng Syariah telah mengoperasionalkan 2 Kantor Cabang Syariah, 4 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 2 Payment Point, 2 Kantor Kas Syariah, 111 Layanan Syariah (Office Chanelling) yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Tengah & 2 ATM Syariah. Selain itu Nasabah-nasabah Bank Jateng Syariah juga dapat melakukan transaksi tarik-setor rekening tabungan di Seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu maupun Kantor Kas Bank Jateng di seluruh Wilayah Jawa Tengah. Disamping kemudahan akses layanan dimaksud, beragam produk dan jasa keuangan perbankan dengan prinsip syariah juga dapat dinikmati oleh nasabah, baik produk pembiayaan, pendanaan maupun jasa lainnya dengan fitur dan layanan yang sangat bersaing. 2 2 Profil Bank Jateng Syari ah

39 2. Visi dan Misi Sebagai suatu unit usaha dalam lingkungan Bank Jateng, maka Bank Jateng Syari ah juga harus memiliki visi dan misi yang sejalan dan mendukung Bank Jateng, yaitu: Visi Bank Jateng Syari ah: Menjadi Bank Syariah yang terpercaya dan menjadi kebanggaan masyarakat.. 3 Misi Bank Jateng Syari ah: a. Memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perolehan laba bank jateng. b. Menyediakan produk-produk dan jasa perbankan syari ah dengan layanan prima untuk memberikan kepuasan dan nilai tambah bagi nasabah dan masyarakat sehingga mampu menggerakan sector riil sebagia pilar pertumbuhan ekonomi regional. c. Menjalin kemitraan dengan pihak-pihak terkait untuk membangun sinergi dalam pengembangan bisnis. d. Memberiikan peluang dan dorongan bagi seluruh karyawan dengan mengembangkan seluruh potensi dirinya untuk kesejahteraan diri dan keluarganya, nasabah serta masyarakat pada umumnya. 4 3 Laporan Keberlanjutan Bank Jateng, 2012, hlm. 81 4 Ibid, hlm. 82

40 3. Data Lembaga a. Nama Unit Usaha : Bank Jateng Syari ah b. Kantor Pusat : Gedung Grinatha Lt. IV, Jl. Pemuda No. 142 Semarang. Telepon : (024) 3554025, (024) 3547541 password 410, 411, 416 Fax : (024) 3554016 Website Email : www.bankjateng.co.id : sekretriat@bankjateng.co.id Didirikan : 28 April 2008 c. Kantor cabang Cabang Semarang : Gedung Grinatha Lt. 3, Jl. Pemuda No. 142 Semarang Telepon : (024) 3554025 password 374,414 Fax : (024) 3566987 Cabang Surakarta : Jl. Slamet Riyadi No. 236 Surakarta Telepon : (0271) 623412, 634206, 654036 Fax : (024) 668915 5 5 www.bankjateng.co.id

41 4. Produk-produk Bank Jateng Syari ah a. Produk Pembiayaan 1) ib Griya (Wujudkan Rumah Idaman Dengan Angsuran Pasti) Pembiayaan pemilikan atau perbaikan rumah, villa, apartemen, dan rusun, dengan akad murabahah atau istishna. Keunggulan dari ib Griya adalah: a) Tidak ada pembatasan plafond pembiayaan. b) Jangka waktu pembiayaan hingga 15 tahun. c) Angsuran tetap tidak berubah selama jangka waktu pembiayaan. d) Uang muka hanya 20% untuk pembelian bangunan dengan luas maksimum 70m2. Tanpa uang muka untuk pembelian material renovasi atau pendirian bangunan. e) Bebas memilih lokasi, baik di perumahan atau diluar perumahan. f) Agunan berupa objek yang dibiayai, atau dengan kuasa potong gaji khusus bagi pegawai dan anggota TNI/Polri. g) Sumber penghasilan bisa Joint Income. 2) ib Multiguna (Anda Pilih Barangnya, Kami Siap Mewujudkannya) Pembiayaan dengan akad murabahah untuk pembelian barang konsumtif seperti peralatan elektronik, perabot rumah tangga,

42 dan kendaraan bermotor baru atau bekas, yang tidak bertentangan dengan syariah. Adapun keunggulan dari ib Multiguna yaitu : a) Plafond pembiayaan hingga Rp300 juta. b) Jangka waktu pembiayaan maks. 5 tahun, atau maks. 10 tahun bila angsuran dilakukan dengan potong gaji melalui bendahara. c) Angsuran tetap tidak berubah selama jangka waktu pembiayaan. d) Uang muka hanya sebesar 20% dari harga barang. e) Agunan berupa jaminan tunai, atau jaminan fisik, atau jaminan pembayaran dengan potong gaji. 3) ib Modal Kerja (Bersama Membangun dan Mengembangkan Usaha Anda) Pembiayaan modal kerja dengan akad murabahah, mudharabah, atau musyarakah untuk memenuhi kebutuhan usaha nasabah seperti: pembelian persediaan bahan baku untuk proses produksi, pembelian persediaan barang dagangan, atau modal kerja pelaksanaan proyek berdasarkan kontrak kerja. Kemudian keunggulan dari ib Modal kerja adalah: a) Plafond pembiayaan sesuai kebutuhan. b) Jangka waktu pembiayaan hingga 5 tahun. c) Angsuran atau bagi hasil ringan.

43 d) Pemohon dapat berupa badan usaha (PT, Yayasan, Koperasi, BUMN, BUMD, CV, UD) atau perorangan. 4) ib Investasi (Solusi Kemajuan Usaha Anda) Pembiayaan dengan akad murabahah atau istishna bagi pengadaan barang investasi yang mendukung usaha produktif nasabah seperti pembangunan gedung sekolah, rumah sakit, ruko, pembelian peralatan, mesin, kendaraan bermotor atau alat berat. Keunggulan ib Investasi adalah: a) Plafond pembiayaan sesuai kebutuhan. b) Jangka waktu pembiayaan fleksibel. c) Angsuran ringan. Pokok Pembiayaan bisa dibayar secara bulanan, atau triwulanan, atau semesteran, sesuai ketentuan. d) Uang muka hanya 20% e) Pemohon dapat berupa badan usaha (PT, Yayasan, Koperasi, BUMN, BUMD, CV, UD) atau perorangan. 5) ib Kopkar (Koperasi Karyawan) Pembiayaan mudharabah kepada koperasi karyawan dengan pola executing untuk disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan kepada para anggotanya. Adapun keunggulannya yaitu:

44 a) Plafond pembiayaan hingga Rp150 juta per anggota koperasi. b) Jangka waktu hingga 5 tahun. c) Angsuran ringan. d) Tanpa uang muka. e) Tidak dipersyaratkan adanya jaminan tambahan dari anggota koperasi. 6) ib KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) Pembiayaan mudharabah dengan pola executing untuk membantu KJKS melakukan ekspansi usahanya. Adapun keunggulan dari ib KJKS adalah: a) Plafond pembiayaan hingga sepuluh kali modal koperasi. b) Jangka waktu hingga 5 tahun. c) Agunan berupa cessie piutang, dan asset tetap sebesar 10% dari plafond d) Syarat mudah 7) ib Modal Kerja BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) Pembiayaan mudharabah untuk membantu memperbesar skala usaha BPRS dengan pola executing. Keunggulan dari ib Modal kerja BPRS: a) Plafond pembiayan hingga 12 kali modal disetor. b) Jangka waktu pembiayaan hingga 5 tahun.

45 c) Agunan berupa cessie piutang, dan asset tetap sebesar 10% dari plafond. d) Syarat mudah. 8) ib Talangan Haji (Mewujudkan Niat Suci Anda Beribadah Haji) Pembiayaan mudharabah yang ditujukan untuk membantu nasabah memperoleh porsi keberangkatan ibadah haji. Keunggulan dari ib Talangan Haji yaitu: a) Plafond pembiayaan maksimal 90% dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji. b) Jangka waktu pembiayaan maksimal 12 bulan. c) Tanpa angsuran dan tanpa agunan. d) Biaya murah dan syarat mudah. 9) ib Talangan Umroh (Mewujudkan Niat Suci Anda Beribadah Umroh) Pembiayaan dengan akad ijarah untuk melunasi biaya perjalanan umroh. Keunggulan dari ib Talangan Umroh adalah: a) Plafond pembiayaan hingga 90% dari Biaya Perjalanan Umroh. b) Jangka waktu pembiayaan hingga 24 bulan. c) Bebas memilih Biro Travel Umroh yang telah menjadi rekanan Bank Jateng Syariah.

46 d) Dapat diajukan untuk biaya perjalanan umroh bagi kerabat/saudara. e) Angsuran ringan. 10) ib Rahn Emas (Solusi Cerdas Kebutuhan Dana Tunai Tanpa Was-Was Fasilitas pembiayaan dengan akad qardh untuk kebutuhan dana tunai dengan jaminan emas. Adapun keunggulan dari ib Rahn Emas adalah: a) Plafond pembiayaan hingga Rp250 juta. b) Jangka waktu pembiayaan 120 hari dan dapat diperpanjang hingga 360 hari. c) Fleksibel, emas yang dijaminkan dapat berupa perhiasan atau batangan. d) Proses cepat dan mudah. e) Biaya ringan. b. Produk Pendanaan 1) Tabungan ib Bima Tabungan dalam mata uang rupiah yang memberikan keleluasaan dalam melakukan setoran dan penarikan melalui ATM Bank Jateng dan jaringan ATM Prima. Manfaat dari Tabungan ib Bima adalah: a) Transaksi online di seluruh kantor Bank Jateng dan Bank Jateng Syariah.

47 b) Mendapatkan kartu ATM yang berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit di jaringan ATM Bank Jateng dan ATM Prima. c) Penarikan melalui ATM hingga Rp 10.000.000,00/hari d) Bagi hasil yang kompetitif. e) Terjamin dan aman. 2) ib Tabungan Haji Tabungan dalam mata uang rupiah untuk persiapan menunaikan ibadah haji. 3) Adapun manfaat ib Tabungan Haji adalah: a) Transaksi online di seluruh kantor Bank Jateng dan Bank Jateng Syariah. b) Pendaftaran haji secara online dengan Siskohat Kementerian Agama di seluruh kantor Bank Jateng dan Bank Jateng Syariah. c) Nasabah ib Tabung Haji bisa mengajukan talangan haji. d) Bebas biaya administrasi. e) Mendapatkan bonus atas saldo yang mengendap diatas Rp1.000.000,00. f) Terjamin dan aman.

48 4) Tabungan ib Amanah Tabungan dalam mata uang rupiah yang memberikan keleluasaan dalam melakukan setoran dan penarikan melalui ATM Bank Jateng dan jaringan ATM Prima. Manfaat Tabungan ib Amanah adalah: a) Transaksi online di seluruh kantor Bank Jateng dan Bank Jateng Syariah. b) Mendapatkan kartu ATM yang berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit di jaringan ATM. Bank Jateng dan ATM Prima. c) Penarikan melalui ATM hingga Rp 10.000.000,00/hari d) Mendapatkan bonus atas saldo yang mengendap. e) Terjamin dan aman. 5) Giro ib Bank Jateng Rekening dalam mata uang rupiah yang memberikan kemudahan transaksi keuangan usaha nasabah dengan menggunakan cek dan bilyet giro. Adapun manfaat Giro ib Bank Jateng adalah: a) Transaksi online di seluruh kantor Bank Jateng dan Bank Jateng Syariah. b) Mendapatkan bonus giro sesuai kebijakan bank. c) Setoran dan penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu melalui cek atau bilyet giro.

49 6) Deposito ib Bank Jateng Produk simpanan dana berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah. Adapun Manfaat Deposito ib Bank Jateng adalah: a) Investasi deposito dapat dilakukan di seluruh kantor Bank Jateng dan Bank Jateng Syariah. b) Mendapatkan bagi hasil yang kompetitif. c) Bagi hasil dapat menambah pokok deposito atau dipindahbukukan. d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan. e) Terjamin dan aman. 6 B. Penghitungan Bagi hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di Bank Jateng Syari ah 1. Metode penghitungan bagi hasil yang diterapkan Bank Pembiayaan mudharabah di Bank Jateng Syariah dalam penghitungan bagi hasilnya tergantung kesepakatan diawal kontrak tetapi tidak mempengaruhi sistem perhitungan bagi hasil. Adapun yang menjadi langkah- langkah yang digunakan oleh Bank Jateng Syariah dalam melakukan perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah sebagai berikut: 1. Adanya kesepakatan antara pihak Bank Jateng Syariah (shohibul maal) dengan nasabah (mudharib) atas usaha atau proyek yang 6 www.bankjateng.co.id

50 dijalankan, pembiayaan yang direalisasikan, jangka waktu, sistem pengembalian mudharabah dengan mengangsur atau bayar tangguh, jumlah biaya yang muncul akibat pembiayaan mudharabah. 2. Setelah semua poin diatas terpenuhi kemudian dihitung expectasi bagi hasil dan nisbah bagi hasil. 3. Pendapatan usaha yang diterima didistribusikan kepada pihak bank dan nasabah sesuai dengan nisbah masing-masing. Gambar: 1 Sistem penghitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah Pembiayaan (P) yang disetujui=? Rencana Penerimaan Usaha (RPU)=? Expectasi Rate (ER)=? Jangka Waktu (JW)=? Expectasi Bagi Hasil (EBH)= Nisbah Bagi Hasil Bank % = EBH RPU Nasabah % = 100%- Bank Bank = Bank % x EBH Nasabah = Nasabah % x EBH Sumber: Bank Jateng Syari ah (data diolah) Untuk memperjelas tentang perhitungan margin dan nisbah bagi hasil diatas, dibawah ini penulis akan memberikan ilustrasi sehingga diharapkan dapat memberikan pemahaman:

51 Contoh kasus 1: X memiliki usaha pabrik gula dengan omset Rp 50juta/bulan, dan ingin menambah modal Rp 250 juta sehingga omset dapat meningkat menjadi Rp 75 juta/bulan. X mendatangi Bank Syariah untuk mendapatkan pembiayaan. Analisa Bank untuk Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan Bank Syari ah = Rp 250.000.000 Jangka Waktu = 1 tahun (12 bulan) Expectasi Rate Bank Syari ah = 20% x 250.000.000 = Rp 50 juta/tahun (Rp 4.166.670/bulan) Recana Penerimaan Usaha = Rp 75.000.000/bulan Nisbah Bagi Hasil untuk Bank = Expectasi Rate : Omset = Rp 4.166.670 : 75 juta = 5,56% Nisbah untuk Nasabah = 100% - 5,56% = 94,44% Maka besarnya nisbah bagi hasil masing-masing: Bank = 5,56% x Rp 4.166.670 = Rp 23.166.685 Nasabah = 94,44% x Rp 4.166.670 = 393.500.315 contoh kasus 2 nasabah pembiayaan mudharabah. BMT Sukses Makmur mengajukan pembiayaan mudharabah kepada Bank Jateng Syari ah dengan jumlah permohonan pembiayaan sebesar Rp. 300.000.000,00. dengan jangka waktu pengembalian selama 3 tahun (36 bulan), dengan asumsi pendapatan yang akan diterima BMT Sukses makmur perbulannya adalah 2% dari jumlah pembiayaan, serta

52 jumlah bagi hasil yang disepakati adalah 70:30, artinya 70% untuk pihak BMT dan 30% untuk pihak Bank Jateng Syari ah. Penulis akan menghitung angsuran pokok dan bagi hasil yang didapatkan pihak bank dan pihak nasabah. a) Angsuran pokoknya adalah Rp 300.000.000 : 36 Bulan = Rp 8.333.333 atau dibulatkan menjadi Rp 8.333.400 (untuk memudahkan nasabah dalam membayar angsuran pokoknya). b) pendapatan yang didapatkan nasabah adalah 2% x Rp 300.000.000 = Rp 6.000.000 c) angsuran bagi hasil untuk BMT adalah 70% x Rp 6.000.000 = Rp 4.200.000 dan angsuran bagi hasil yang didapatkan Bank adalah 30% x Rp 6.000.000 = Rp 1.800.000 d) besar angsuran yang harus dibayarkan nasabah kepada Bank tiap bulannya adalah sebesar Rp 8.333.333 + Rp 1.800.000 = Rp 10.133.333 atau dibulatkan menjadi Rp 10.133.400 (untuk memudahkan nasabah dalam membayar angsurannya). Berdasarkan perhitungan diatas bahwa metode yang digunakan dalam penghitungan bagi hasil adalah metode revenue sharing yaitu sistem bagi hasil yang dihitung dari total pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya pengelolaan dana. 7 Jumlah nisbah yang diterima antara nasabah yang satu dengan yang lain dalam perhitungan bagi hasil berbeda-beda sesuai dengan 7 Wawancara dengan Bapak Juhrik Bahari, tanggal 26 februari 2014

53 besarnya pembiayaan, jangka waktu, expectasi rate (keuntungan yang diharapkan bank) dan rencana penerimaan usaha. 2. Alasan penggunaan metode revenue sharing Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Juhrik Bahari, yang menjabat sebagai Analisis Usaha dan sub div Usaha Syari ah Divisi Syari ah. Alasan mengapa Bank Jateng Syari ah menggunakan metode bagi hasil Revenue Sharing adalah dengan alasan sebagai berikut: a. Metode revenue sharing lebih mudah digunakan oleh Bank Jateng Syari ah. b. Bank Jateng Syari ah tidak menanggung resiko biaya-biaya dari pengelolaan usaha nasabah yang dibiayai oleh Bank, dikarenakan pihak Bank tidak ikut mengelola. c. Metode revenue sharing sesuai dengan Fatwa DSN MUI NO: 15/DSN-MUI/IX/2000 pada poin pertama butir 1 dan 2. 8 yaitu: 1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha dengan mitra (nasabah)-nya. 2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing). 9 8 Ibid 9 Fatwa Dewan Syari ah Nasional NO: 15/DSN-MUI/IX/2000