penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat antara lain dalam hal makanan, baik makanan cepat saji maupun

I PENDAHULUAN. perubahan pola makan yang ternyata berdampak negatif pada meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. gurih, berwarna cokelat, tekstur lunak, digolongkan makanan semi basah

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Vitamin A (KVA) adalah keadaan di mana simpanan. pada malam hari (rabun senja). Selain itu, gejala kekurangan vitamin A

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah umum yang biasa ditemui dalam peggunaan hasil protein

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG WORTEL PADA PEMBUATAN BISKUIT DITINJAU DARI KADAR β-karoten, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN DAYA TERIMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. tetap tinggi. Maka dari itu orang tua harus pandai pandai dalam memilih zat gizi pada anak

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

I. PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

I. PENDAHULUAN. minuman (Saparinto dan Hidayati, 2006). banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah sosis. Data survei independen yang

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ES KRIM TOMAT MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

JURNAL. KUALITAS ES KRIM DENGAN KOMBINASI WORTEL (Daucus carota L.) DAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

4. PEMBAHASAN. (Depkes RI, 2014).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

EFEK PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL (Daucus carota L) UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR VITAMIN A DALAM PENGASINAN TELUR SKRIPSI

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang mudah ditemukan dalam bahan pangan dan hampir selalu terdapat pada hidangan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik dalam keadaan mentah (lalapan segar) atau setelah diolah menjadi berbagai macam bentuk masakan. Namun akhir-akhir ini terjadi perubahan pola konsumsi pangan yang menyebabkan menurunnya tingkat konsumsi sayuran dan buah-buahan hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Menurunnya tingkat konsumsi sayur dan buah juga menyebabkan perubahan pola penyakit-penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif dan metabolik (Santoso, 2011). Sayuran merupakan sumber zat besi dan mineral, serta vitamin B kompleks yang baik bagi tubuh (Behrman dkk., 1996). Serat pangan pada buah dan sayur juga menguntungkan bagi kesehatan yaitu berfungsi mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas), menanggulangi penyakit diabetes, mencegah gangguan gastrointestinal, kanker kolon, serta mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011). Menurut Pratitasari (2010), ada banyak faktor yang dapat menyebabkan menurunnya tingkat konsumsi sayur dan buah secara langsung terutama pada anak-anak, di antaranya adalah tidak diperkenalkan sejak dini, cita rasa unik, sayuran selalu menjadi menu wajib, suasana dan penyajian yang kurang menarik. Menurut Santoso (2011), penurunan tersebut juga terjadi 1

2 pada masyarakat perkotaan yang tingkat mobilitasnya tinggi dan cenderung mengkonsumsi makanan siap saji sehingga terjadi pergeseran pola makan dari tinggi karbohidrat, tinggi serat, dan rendah lemak ke pola konsumsi rendah karbohidrat dan serat, tinggi lemak dan protein. Wortel dan tomat merupakan beberapa contoh dari buah dan sayur yang jarang dikonsumsi secara langsung oleh masyarakat padahal gizi dari keduanya sangat baik bagi tubuh. Menurut Pertiwi dan Ginting (2007), wortel merupakan bahan pangan yang kaya akan betakaroten dan berfungsi sebagai pelindung tubuh dari kerusakan sel. Vitamin A dalam wortel dapat menjaga kesehatan mata, kulit, dan rambut, serta memperbaiki sistem imunitas tubuh. Kalsium pada wortel dapat menjaga kesehatan tulang dan gigi serta membantu kerja berbagai otot dan saraf. Tomat (Lycopersicum esculentum) juga merupakan bahan pangan yang mengandung berbagai zat gizi, tetapi yang paling penting adalah kandungan likopen dari buah tersebut. Selain sebagai pigmen pemberi warna merah pada tomat, likopen juga merupakan antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Likopen banyak dijumpai pada tomat dan hasil olahannya (Khomsan, 2009). Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat konsumsi sayur dan buah adalah dengan memodifikasi sayur tersebut menjadi makanan yang disenangi oleh sebagian besar masyarakat terutama anak-anak, yaitu es krim. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1995), es krim merupakan makanan semi padat yang proses pembuatannya meliputi pembekuan campuran susu, lemak hewan ataupun nabati, gula, dengan atau

3 tanpa bahan makanan lain dan bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim tidak hanya disukai oleh anak-anak, tetapi juga sering dikonsumsi oleh orang dewasa. Pengolahan sayur-sayuran ke dalam bentuk es krim diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta terhadap sayuran dan memenuhi kebutuhan asupan gizinya. Menurut Goff dan Hartel (2013), permintaan pasar akan es krim semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Euromonitor International (2011) dalam Goff dan Hartel (2013), produksi es krim di Indonesia meningkat dari 113.600 kl pada tahun 2006, 123.300 kl pada tahun 2007, 135.100 kl pada tahun 2008, 142.700 kl pada tahun 2009, dan 149.200 kl pada tahun 2010. Menurut Marshall dkk. (2003), es krim merupakan sumber energi yang baik, terutama karena mengandung kalori, protein, dan lemak. Fakta bahwa konstituen es krim hampir sepenuhnya berasimilasi membuat es krim menjadi makanan yang terutama diinginkan oleh anak-anak pada masa pertumbuhan dan bagi yang ingin menambah berat badan. Adanya kandungan lemak juga menjadi komponen penting untuk melarutkan vitamin-vitamin larut lemak. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menciptakan es krim sehat berbasiskan sayuran. Salah satunya adalah penelitian dari Ramadhani (2012) yang membuat es krim dengan kombinasi wortel, tomat, dan daun katuk pada berbagai variasi kadar. Kombinasi terbaik berdasarkan uji organoleptik, kandungan nutrien, dan analisis biaya adalah pada perbandingan wortel : tomat : daun katuk sebesar 3 : 3 : 0,5. Es krim yang dibuat juga dapat

4 mencukupi lebih dari 20% Angka Kecukupan Gizi vitamin A per hari, artinya dapat memenuhi lebih dari 20% jumlah asupan vitamin A yang diperlukan oleh tubuh manusia setiap harinya sehingga dapat dikategorikan sebagai sumber pangan tinggi provitamin A. B. Keaslian Penelitian Menurut Agrawal dan Prasad (2011), ice lolly wortel dengan campuran 30% dan 50% jus wortel merupakan yang paling dapat diterima (acceptable). Campuran jus wortel sebanyak 30% menghasilkan rasa dan tekstur yang terbaik, sedangkan campuran jus wortel sebanyak 50% menghasilkan warna dan penampakan yang terbaik. Fitriani (2011) mengkaji formula terbaik dari es krim dengan penambahan ekstrak wortel (7%; 14%; 21%) dan tepung wortel (2%; 3%; 4%) berdasarkan uji sensoris dan uji kimia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan esktrak wortel, warna dan aroma es krim cenderung semakin baik dibandingkan es krim tanpa penambahan wortel. Es krim terbaik diperoleh pada penambahan ekstrak wortel 14% dan penambahan tepung wortel 2%. Hasil penelitian Ramadhani (2012) menunjukkan bahwa variasi perbandingan wortel, tomat, dan daun katuk pada es krim rujak multi sayur memberikan pengaruh nyata pada uji hedonik yang meliputi tekstur, rasa, aroma, warna, dan keseluruhan produk es krim. Formula taraf konsentrasi wortel : tomat : daun katuk yang digunakan adalah F0 (0:0:0), F1 (1:1:0,5), F2 (1:2:0,5) F3 (1:3:0,5), F4 (2:1:0,5), F5 (2:2:0,5), F6 (2:3:0,5), F7 (3:1:0,5), F8

5 (3:2:0,5), F9 (3:3:0,5). Hasil uji hedonik, kandungan nutrisi dan analisis biaya menunjukkan bahwa formula F9 (3:3:0,5) merupakan formula terbaik untuk es krim rujak multi sayur. Produk es krim yang dibuat juga dikategorikan tinggi provitamin A karena melebihi dari 20% Angka Label Gizi (ALG) vitamin A per hari. C. Rumusan Masalah 1. Apakah kombinasi wortel dan tomat menyebabkan perbedaan kualitas (sifat fisik, kimia, mikrobiologis, dan organoleptik) es krim? 2. Berapakah kombinasi wortel dan tomat yang tepat untuk mendapatkan es krim dengan kualitas terbaik dan disukai panelis? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kombinasi wortel dan tomat yang menyebabkan perbedaan kualitas (sifat fisik, kimia, mikrobiologis, dan organoleptik) es krim. 2. Mengetahui kombinasi wortel dan tomat yang tepat untuk mendapatkan es krim dengan kualitas terbaik dan disukai panelis. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang cara pengolahan sayuran dalam bentuk pangan yang lain yaitu es krim. Selain itu diharapkan pula dapat meningkatkan asupan gizi dari sayuran khususnya pada anak-anak serta dapat mengembangkan es krim sehat berbasis sayuran.