PEMANFAAT FUNGSI SQR DAN SQRT UNTUK PERHITUNGAN BESARAN VEKTOR DAN HAMBATAN AC. Ulul Ilmi *)

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep tipe data pada bahasa pemrograman mempunyai standar bentuk umum, yaitu :

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 & 2

Tipe Data. Definisi Tipe Data

Sesi/Perkuliahan ke: II

Struktur Data. Pertemuan 2

BAB I PENGENALAN STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA

Algortima. Teguh Cahyono, ST.M.Kom

Lecturer: Abdusy Syarif. Undergraduate Course Informatics Engineering Dept. Universitas Mercu Buana. Tipe Data

JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA

TIPE DATA, VARIABLE, dan OPERATOR DELPHI

P A S C A L D A S A R

Tabel 1. Jenis data integer Ukuran memori (dalam byte)

MATERI 2 JENIS-JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA

Algoritma Pemrograman I KONSEP DASAR

MODUL 1. Struktur Bahasa PASCAL secara umum

Algoritma Pemrograman I

KONSEP DASAR BAHASA PASCAL

Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai

Tipe Data dan Operator dalam Pemrograman

KONSEP DASAR BAHASA PASCAL

LAPORAN PRAKTIKUM RESMI TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL

Pertemuan 4 KONSEP TIPE DATA

BAB 2 BAGAIMANA MENULISKAN PROGRAM PASCAL

.::BAB II.::MENGENAL PASCAL

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

Teori Algoritma. Struktur Algoritma

AP2a (Pascal) Akuntansi Kelas 1 Semester 2. Hana Pertiwi S.T

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

Pengenalan Pascal/DevPascal

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

FUNGSI. Blok fungsi juga diawali dengan kata cadangan Begin dan di akhiri dengan kata cadangan End dan titik koma.

KONSEP DASAR BAHASA PASCAL. Pengertian SEJARAH SINGKAT BAHASA PASCAL STRUKTUR DAN KOMPONEN DASAR PROGRAM PASCAL.

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

Bab 2 DASAR-DASAR ALGORITMA

Berbagai Macam Bilangan

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

KONSEP DASAR BAHASA PASCAL

Pengenalan Pascal. Sejarah Singkat Pascal

1. Integer Interger adalah data numerik yang tidak mengandung pecahan, dan disajikan dalam memori komputer sebagai angka bulat. Mengacu pada obyek

Variabel dan Tipe Data Kusrini 1, Heri Sismoro 2

Algoritma Pemrograman

Tipe Data dan Variabel. Dosen Pengampu Muhammad Zidny Naf an, M.Kom

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

Algoritma Pemrograman

AlGorItma PemRoGraman TIPE- TIPE DATA DALAM TURBO PASCAL

Dasar Komputer & Pemrogaman 2A

Sesi/Perkuliahan ke: I

Struktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI. Pemrograman Dasar Kelas X Semester 2

Tabel Informasi. Hal di atas dapat dilakukan dengan menambah dan mengambil atribut identifier yang digunakan pada program, melalui tabel informasi.

Teori Algoritma TIPE DATA

Memulai Pemrograman Pascal dengan Delphi Console 1. Buka aplikasi delphi 2. Pilih File New Other Console Application

Sistem Bilangan Kompleks

Algoritma,Flowchart, Konsep

MODUL I DAN 2 PENGANTAR dan IDENTIFIER PASCAL

BAB 1 PENGANTAR SISTEM KOMPUTER

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

STRUKTUR PROGRAM. Secara ringkas, struktur suatu program Pascal dapat terdiri dari : 1.Judul Program 2.Blog Program a.

TIPE, NAMA, DAN NILAI

Universitas Komputer Indonesia

JENIS-JENIS DATA DAN STATEMEN INPUT OUTPUT

BAB 1 TIPE DATA. Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) adalah sisa dari pembagian Contoh : 27 MOD 4 = 3

BAB 1 TIPE DATA. Struktur Data 1. Sederhana : Array dan Record 2. Majemuk terdiri atas Linier Non Linier

Struktur dan Organisasi Data 2 STRUKTUR DATA

Sesi/Perkuliahan ke: VII

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

Variabel, Tipe Data, dan Operator. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Module 3. Variabel dan Tipe Data

Arsitektur dan Organisasi Komputer

Modul 1 Pengantar Bahasa Pascal

(karakteristik) dari kumpulan data pengamatan.

Pemrograman Dasar Pascal

Algoritma dan Pemrograman Bab II Dev Pascal, Variabel, Tipe Data. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom. Universitas Komputer Indonesia

PROSES PENJUALAN BUKU

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

PASCAL TUTORIAL DIBUAT OLEH : WILLIAM EARNEST X 27

Algoritma dan Struktur Data

Bab 10 Penyajian Data Integer dan Bilangan Floating Point 10.1 Pendahuluan

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C

Algoritma Pemrograman

PRAKTIKUM 7 TIPE DATA TERSTRUKTUR. Larik : deretan data yang punya type data sejenis. Misalnya : Daftar Nomor Telpon, Tabel Pajak dll.

Algoritma dan Struktur Data

Modul ke 1. Modul Algotima Dan Pemrograman Pascal. Modul Pelatihan Olimpiade Komputer 2009 SMA Negeri 2 Cibinong

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

TIPE DATA DALAM PASCAL

Mata Kuliah : Pemrograman Web II. Pokok Bahasan : Type Data & Operator. Okta Jaya Harmaja, M.Kom

Perkuliahan Pemrograman II (Teori / Praktikum) Minggu 3

& PEMROGRAMAN. Alex De Kweldju, S.Kom D3 Teknik Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Papua

PRAKTIKUM 3 BERBAGAI MACAM TIPE DATA (Integer dan Real)

STRUKTUR PROGRAM BASIC

A[1] A[2] A[3] A[4] A[5] A[6] A[7] A[8] A[9] A[10] Nilai elemen array Index array Inelemen array

MODUL STRUKTUR DATA. Erna Kumalasari Nurnawati

Arsitektur dan Organisasi

IF32222 STRUKTUR DATA TIPE DATA. Oleh : Andri Heryandi, M.T.

PERKENALAN STRUKTUR DATA. Firmansyah, S.Kom

Transkripsi:

PEMANFAAT FUNGSI SQR DAN SQRT UNTUK PERHITUNGAN BESARAN VEKTOR DAN HAMBATAN AC Ulul Ilmi *) *) Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan Abstrak Fungsi SQR adalah fungsi yang digunakan untuk menghitung nilai pangkat dua dari sebuah variabel Sedangkan fungsi SQRT merupakan fungsi yang dimanfaatkan untuk menghitung besarnya modulus dari besaran vektor dan hambatan AC Dalam penelitian ini besaran vektor yang digunakan adalah gaya Sedangkan hambatan AC terdiri dari hambatan induktif dan dan hambatan kapasitif Kelebihan dari fungsi SQR dan fungsi SQRT adalah dapat digunakan untuk perhitungan angka-angka yang sangat besar, angka-angka sangat kecil maupun bilangan floating point (bilangan titik mengambang) di mana angka-angka tersebut tidak mungkin dapat dihitung secara manual maupun dihitung melalui kalkulator Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan fungsi SQR dan fungsi SQRT dapat digunakan untuk perhitungan berbagai data penelitian yang memiliki nilai modulus seperti besaran gaya dan hambatan AC Kata Kunci : SQR, SQRT, Modulus I Pendahuluan Besaran dibagi menjadi dua kelompok yaitu besaran vektor dan besaran skalar Besaran skalar hanya memiliki nilai saja (value) Sedangkan besaran vektor tidak hanya memiliki nilai saja tetapi juga memiliki arah (arrow) Arah besaran vektor bisa ke atas, ke bawah atau kemana saja bergantung persoalan dari vektor tersebut Sebuah vektor secara geometri dapat dituliskan dengan ruas garis berarah Panjang ruas garis menunjukkan besar vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor Gambar 1 menunjukkan vektor A yang mempunyai panjang 3 satuan dan arahnya membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu x positif yang lain misalnya BC, DE dan FG dengan besar dan arah yang sama dengan ruas garis berarah OA juga merupakan wakil-wakil dari vektor a seperti pada gambar 2 B D F C E G O a 45 Gambar 1 Diagram sebuah vektor Dalam gambar 1 vektor A dilukiskan dengan ruas garis OA Titik O disebut titik pangkal atau titik asal atau titik tangkap dan titik A disebut titik ujung (terminal) dari vektor A Ruas garis berarah OA hanyalah salah satu wakil dari vektor a Ruas garis-ruas garis berarah X A Gambar 2 BC, DE dan FG mewakili vektor a Modulus Vektor Misalkan terdapat vektor gaya F 1 ke arah timur sebesar x newton dan vektor gaya F 2 ke arah selatan sebesar y newton maka besarnya modulus vektor gaya dihitung sebagai berikut : Modulus = R = x y Hambatan AC Hambatan AC sebenarnya terdiri dari hambatan induktif yang ditulis sebagai X L dan hambatan kapasitif yang disimbolkan oleh X C Hambatan induktif bersatuan Ohm dan hambatan kapasitif juga bersatuan Ohm Untuk perhitungan Modulus hambatan AC juga 346

dihitung dengan menggunakan rumus yang sama dengan pada modulus gaya TIPE DATA dari Fungsi SQR dan SQRT Dalam pemakaian fungsi SQR dan SQRT, semua perubah yang akan dipakai harus sudah ditentukan tipe datanya Dengan menentukan tipe data suatu perubah, sekaligus menentukan batasan nilai perubah tersebut dan jenis operasi yang bisa dilaksanakan atas perubah tersebut Bentuk umum dari deklarsi tipe data adalah : type pengenal = tipe ; dengan pengenal : nama pengenal yang menyatakan tipe data tipe : tipe data yang berlaku dalam Turbo Pascal Tipe data dalam pemakaian fungsi SQR dan SQRT dibedakan sebagai berikut : atipe sederhana btipe string Sedangkan tipe data sederhana dibagi menjadi dua yaitu : 1Tipe data ordinal 2Tipe data real Untuk tipe data ordinal dikelompokkan menjadi lima yaitu : 1Tipe integer 2Tipe boolean 3Tipe char 4Tipe subjangkauan 5Tipe terbilang TIPE SEDERHANA Dalam beberapa buku, tipe data sederhana juga disebut dengan tipe data skalar, yang bisa diartikan bahwa dalam sebuah perubah hanya dimungkinkan untuk menyimpan sebuah nilai data Tipe data sederhana dibagi menjadi dua yaitu tipe data ordinal dan tipe data real Tipe data ordinal adalah subset dari tipe data sederhana Semua tipe sederhana disebut tipe ordinal kecuali tipe real Karakteristik tipe data ordinal adalah : 1 Semua kemungkinan nilai dari suatu tipe ordinal merupakan himpunan berurutan dan setiap nilai berkaitan dengan ordinalitasnya, yaitu nilai integral Dalam semua tipe, kecuali tipe integer, nilai pertama mempunyai ordinalitas 0, yang berikutnya1 dan seterusnya Ordinalitas dari tipe integer adalah nilai integer itu sendiri Dalam hal ini semua nilai, kecuali yang pertama, mempunyai pendahulu dan semua nilai kecuali yang terakhir mempunyai penerus 2 Fungsi standard ord dapat diterapkan pada sembarang tipe ordinal untuk mengetahui ordinalitasnya 3 Fungsi standar pred dapat diterapkan untuk mengetahui pendahulunya Jika fungsi ini diterapkan pada nilai pertama, akan menyebabkan kesalahan 4 Fungsi standar succ dapat diterapkan untuk mengetahui penerusnya Jika fungsi ini diterapkan pada nilai terakhir, akan menyebabkan kesalahan Sedangkan tipe data real adalah tipe bilangan yang berisi titik decimal dan paling sedikit harus ada satu digit sebelum dan sesudah titik desimal Tidak boleh ada koma dan nilainya bisa positif atau negatif Bilangan real juga bisa dinyatakan dalam bentuk eksponensial Dalam pemakaiannya pangkat dari bilangan dasar 10 (yang digunakan untuk menunjukkan eksponensial) dinyatakan dengan notasi E Jika dinyatakan dalam notasi eksponensial, maka bilangan : 000017543 adalah 17543E-4 Ada lima macam tipe real, yaitu : real, single, double, extended dan comp Tabel 1 berikut ini menunjukkan tipe-tipe real lengkap dengan batasan nilainya Tabel 1 Tipe real dan batasan nilainya Tipe Batas nilai Digit signifikan Real 29 x 10-39 17 x 10 38 11 12 Single 15 x 10-45 34 x 10 38 7 8 Double 50 x 10-324 17 x 10 308 15 16 Extended 34 x 10-4932 11 x 10 4932 19 20 Comp -2-63 + 1 2 63-1 19 20 Ukuran 6 byte 4 byte 8 byte 10 byte 8 byte Tipe comp hanya bisa menyimpan nilai keseluruhan (whole number) yang mempunyai batas antara -2-63 + 1 sampai 2 63 1 atau kira-kira antara -92 E 18 92 E 18 Operator yang dapat dikerjakan pada data tipe real tersaji dalam tabel 2 Tabel 2 Operator pada tipe real Operator + - * / Arti Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian Perhatikan bahwa operator pembagian untuk data integer (div) dan untuk data real (/) akan memberikan hasil yang berbeda Operator / dapat digunakan baik untuk data integer atau untuk data real, yang hasilnya berupa data real Perhatikan beberapa contoh ungkapan data real di bawah ini : 347

290/50 = 58 29/5 = 58 25 div 5 = 5 25/5 = 50 29 div 5 = 5 {*terjadi pemotongan*} Bilangan-bilangan real banyak digunakan dalam perhitungan-perhitungan matematis, sains dan rekayasa dimana derajat ketelitian kadang-kadang sangat diperhatikan Beberapa kesalahan mungkin akan terjadi sehubungan dengan pemakaian bilangan real karena bilangan real biasanya dinyatakan dalam notasi saintifik yang mempunyai cacah digit yang tetap Beberapa bilangan memerlukan cacah digit yang tidak berhingga Sebagai contoh adalah pecahan 1/3 yang jika dinyatakan dalam bilangan real, maka akan mempunyai bentuk 0333333 Komputer biasanya mempunyai perangkat keras untuk operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada bilangan real Karena penyajian bilangan integer berbeda dengan bilangan real, maka diperlukan perangkat keras yang berbeda untuk melakukan operasi atas dua tipe data ini TIPE STRING Data yang bertipe string adalah data yang berisi sederetan karakter yang banyaknya karakter bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan, yaitu dari 1 sampai 255 karakter Tipe string yang tidak dinyatakan panjang karakternya dianggap mempunyai 255 karakter Bentuk umum dari deklarasi tipe string adalah : type pengenal = string [panjang]; dengan pengenal : nama tipe data panjang : bilangan bulat yang menunjukkan banyaknya karakter Jika panjang tidak ditulis panjang karakter dianggap 255 karakter Urutan dari dua buah string sembarang ditentukan berdasarkan posisi setiap karakternya Karakter-karakter dalam string bisa dimaksud seperti halnya komponen larik Berikut disajikan contoh deklarasi tipe data string Type kata = string [50]; Var nama1, nama2 : kata; Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen Melalui metode penelitian diharapkan mampu memecahkan persoalan perhitungan modulus gaya dan hambatan AC Metode penelitian juga diharapkan dapat meningkatkan skill dalam aplikasi pembuatan program berbasis komputer Adapun diagram penelitian dituliskan sebagai berikut : Inputkan data Gaya dan hambatan AC Aplikasikan pada fungsi SQR dan SQRT Gambar 3 Diagram penelitian Hasil Penelitian Untuk lebih mengetahui bagaimana pemanfaatan fungsi SQR dan SRQT pada perhitungan modulus gaya dan hambatan AC di bawah ini akan diberikan contoh kasusnya Misalkan Gaya A kearah timur sebesar 3 Newton, lalu gaya A bergerak ke utara sebesar 4 Newton Maka resultan dari gaya A dihiutng sebagai berikut : Gaya A 1 = F 1 = 3 Newton, Gaya A 2 = F 2 = 4 Newton, Jadi resultan = R = 3 4 = 9 16 = 25 = 5 Newton Sedangkan potongan program untuk menghitung resultan dari gaya A dituliskan sebagai berikut : Write( F1 = ) ; readln (F1) ; Write( F2 = ) ; readln (F2) ; R := sqrt (sqr (F1) + sqr (F2) ) ; Write ( Resultan =, R :14 :1) ; Selesai Angka 14 : 1 hanya menunjukkan bahwa tampilan angka resultan digeser sebanyak 14 bit ke arah kanan dari tanda = Sedangkan angka 1 menunjukkan ada satu angka dibelakang titik Perintah write digunakan untuk input data F 1 dan F 2 Sedangkan perintah readlan difungsikan untuk membaca data masukan F 1 dan F 2 Adapun perintah sqrt digunakan untuk membaca akar Sedangkan perintah sqr digunakan untuk menghitung pangkat dua dari data masukan F 1 dan F 2 Dari kasus di atas misalkan F 1 = 1 Newton membentuk sudut 30 derajat terhadap sumbu x pada kwadran I, dan F 2 = 2 Newton membentuk sudut 60 derajat terhadap sumbu x pada kuadran II Selanjutnya akan dihitung nilai resultan dari gaya tersebut sebagai berikut : 348

F2 = 2 N 60 0 Y F1= 1 N 30 0 Jadi resultan = R = 6 8 = 36 64 = 100 = 10 Ohm Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa fungsi SQR dan SQRT dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan modulus gaya dan modulus hambatan AC melalui pemanfaatan perangkat lunak pada computer Dengan demikian semua persoalan yang memiliki karakter seperti modulus gaya dan hambatan AC dapat diselesaikan dengan bantuan fungsi SQR dan SQRT X DAFTAR PUSTAKA Ayres Theory and Problems of Calculus New York McGraw-Hill Book Company, 1998 Dari gambar di atas dapat dihitung nilai F 1x, F 1y, F 2x, F 2y F 1x = F1 cos 30 0 = 1 0,85 = 0,85 N F 2x = F2 (-cos 60 0 ) = 2 (-0,5) = -1 N F 1y = F1 sin 30 0 = 1 0,5 = 0, 5 N F 2y = F2 sin 60 0 = 2 0,85 = 1,7 N F x = F 1x + F 2x = 0,85-1 = -0,15 N F y = F 1y + F 2y = 0,5 + 1,7 = 2,2 N 2 2 R = ( Fx) ( Fy) = ( 0,15) (2,2) = ( 0,0225) (4,84) = 4, 8625 = 2,2051 N Berikut potongan program untuk menghitung resultan dari gaya F 1 dan F 2 Begin Clrscr ; Ayres Trigonometry New York McGraw-Hill Book Company, 1997 Insap Santoso 1998 Dasar-dasar Pemrograman Pascal Yogyakarta : Andi Offset Spiegel, Murray Vector Analysis Singapore McGraw-Hill Book Company, 1996 Spiegel, Murray Probability and Statistics Singapore McGraw-Hill Book Company, 1999 F1x := F1 * cos30 ; F2x := F2 * cos60 ; F1y := F1 * sin30 ; F2y := F2 * sin60 : Fx := F1x + F2x ; Fy := F1y + F2y ; R := sqrt (sqr (Fx) + sqr (Fy) ) ; Untuk menghitung nilai modulus hambatan AC juga sama seperti pada modulus gaya Perbedaannya terletak pada variabel yang dihitung yaitu variabel hambatan kapasitif dan variabel hambatan induktif dan satuan yang digunakan adalah ohm Berikut contohnya Misalkan reaktani induktif sebesar 6 Ohm, lalu reaktansi kapasitif sebesar 8 Ohm Maka resultan dari hambatan AC,dihitung sebagai berikut : Reaktansi induktif = X L = 6 Ohm, Reaktansi kapasitif X C = 8 Newton, 349

350