ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan-temuan selama penelitian, peneliti membuat beberapa

Pezi Awram

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar, seperti kita

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KLOS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014

PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN NONFIKSI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 SAMBUNGMACAN TAHUN AJARAN 2007/2008

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PERSEPSI. Hesty Nurhayati

PENERAPAN METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WACANA FIKSI DAN WACANA NON FIKSI DI KELAS X SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BIOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PURWOREJO DENGAN METODE SQ3R TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII MTs PADURESO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUSSIBYAN WADASLINTANG

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis, suatu kegiatan yang produktif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PULAU TIGA KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R. Baiq Corlina Mahdawati 1 Revised: 08/03/2017

Oleh: Tri Sudarmi Sugondo, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.

SPEED READING TEST SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT PADA SISWA SMP

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu bangsa dapat diukur melalui pelaksanaan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Usaha tersebut dilakukan untuk penyesuaian dan mengimbangi tuntutan

ALAT EVALUASI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. informasi melalui lambang-lambang tertulis kemudian menalarkannya. Menurut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka diperolah data kecepatan. Rumus kecepatan membaca

200 kata permenit (kpm) : Kecepatan baca rata-rata anak sekolah dasar.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA BUKU TEKS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

NAS KAH PUBLAKAS I ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA

UPAYA PENINGKATAN KEM DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER DAN MEDIA VIDEO TUTORIAL MEMBACA CEPAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Analisis Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Jawa Dan Kesesuaiannya Dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Jawa SMA/SMK Kelas X Tahun Pelajaran 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

ABSTRAK. Kata kunci: membaca cepat, media audio visual

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh: FITRI NUR FATHONAH A

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar menurut Pannen (1997:7) adalah bahan-bahan atau materi pelajaran

A. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning

Bahasa Indonesia UMB MEMBACA UNTUK MENULIS. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek dasar, yaitu berbicara, menyimak, membaca dan menulis.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

Joko Setiyono* Kata kunci: inkuiri, menulis teks berita, multikultural

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI

Oleh: ARIEF CAHYO UTOMO A

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dimaksud ialah variabel independen (bebas) pembelajaran yaitu metode Directed

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DAN SENAM MATA DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 8C SMPN 1 TIRTOYUDO TAHUN 2013/2014. Demes N.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek yakni keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

P 26 Interaksi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Topik Kaidah Pencacahan dengan Menggunakan Buku Ajar di Kelas XI IPA SMA Kolese De Britto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TELL

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

Oleh : Suparti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Pyo.Cute.yahoo.co.id

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

Transkripsi:

ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh : DEVI SULISTYANINGSIH A.310080339 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN Devi Sulistyaningsih, A 310080339, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 52 halaman. Abstrak tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek keterbacaan serta mendeskripsikan tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD Membaca Cepat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan, observasi dan teknik angket. Kepustakaan untuk menambah sumbersumber tertulis yang berupa buku, catatan dan hal-hal lain. Observasi terhadap objek yang dijadikan sumber penilaian tingkat keterbacaan terhadap buku tersebut. Angket digunakan untuk mengetahui hasil keterbacaan buku ini. Siswa membaca wacana yang disediakan kemudian menghitung kecepatan membaca dengan rumus yang sudah ditentukan.teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih yang alat penentunya berada pada bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Dari uji keterbacaan yang dilakukan dapat diketahui tingkat keterbacaan dari buku ini. Hasil uji buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD Membaca Cepat untuk uji keterbacaan dalam kategori baik. Rincian untuk tiap kelas yaitu: kelas VIII E tuntas= 24 siswa, tidak tuntas= 8 siswa, kelas VIII F tuntas= 24 siswa, tidak tuntas= 7 siswa, kelas VIII G tuntas= 22 siswa, tidak tuntas= 8 siswa, kelas VIII H tuntas= 20 siswa, tidak tuntas= 10 siswa. Nilai yang dicapai dapat memenuhi batas tuntas 60% dengan prosentase rata-rata tiap kelas VIII E 75%, VIII F 77,41 %, kelas VIII G 73,33, dan kelas VIII H 66,66 %. Rata-rata keempat kelas untuk tingkat keterbacaan yaitu 73,99 % sebagai hasil keterbacaan pada buku teks tersebut. Kata kunci :buku teks bahasa Indonesia, keterbacaan A. Pendahuluan Pembelajaran dikatakan sebagai proses transmisi dari guru kepada siswa. Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran yang berlangsung dapat memberi pengalaman yang bermanfaat bagi siswa. Kemampuan siswa dapat dikembangkan dengan pembelajaran dengan kualitas yang baik. Siswa belajar mengemukakan pendapat, gagasan dan ide, berpartisipasi dalam diskusi di kelas. Peran guru dalam hal ini sangat dibutuhkan. Sufanti (2010:5) menyebutkan peran guru dalam PBM meliputi Informatori, Organisator, Konduktor, Katalisator, Pengarah, Inisiator, Moderator, Transmitter, Fasilitator, dan Evaluator. Inovasi pembelajaran senantiasa dilakukan oleh guru agar siswa tertarik untuk mengikuti 1

pembelajaran sampai selesai. Di sinilah peran guru terlihat dengan jelas, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugasnya. Secara tidak langsung siswa melakukan penilaian terhadap cara guru mengajar di depan kelas. Guru tidak selamanya dapat memberikan informasi secara lengkap dan langsung, maka guru mempergunakan buku teks sebagai panduan dalam menyampaikan informasi. Buku teks dapat mewakili guru dalam menyediakan sumber belajar yang dapat dipelajari siswa kapan saja. Buku teks yang dipakai oleh guru tersebut salah satu contoh dari sekian banyak buku teks yang tersedia. Namun, Perlu disadari tentang keberadaan buku teks atau buku pelajaran merupakan sarana atau instrumen yang paling baik atau ampuh. Manfaat adanya buku teks tidak lain dapat memberikan kesempatan kepada pemilik buku untuk mengulang materi yang dirasanya kurang. Buku teks juga memberikan kesempatan kepada pemilik untuk menyegarkan ingatannya mengenai materi yang sudah diajarkan, dengan begitu dia tidak mudah lupa. Diantara perangkat pengajaran yang ada, buku teks memiliki peran sebagai salah satu perangkat pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Buku teks menyediakan sumber informasi bagi siswa yang berbentuk tulis. Informasi tersebut meliputi informasi tentang lingkungan, kesehatan, teknologi, kondisi politik, sosial, budaya dan bidang-bidang lain. Selain informasi tersurat dalam buku teks juga terdapat informasi tersirat. Buku teks yang dibuat memiliki kriteria penyusunan yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan isinya. Tarigan ( 2009:13) buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat tujuan intruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolahsekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran. Mahfudz dan Solehan (dalam Nugraheni, 2011) menyatakan bahwa buku teks adalah buku yang berisi bahan atau materi pengajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Buku teks mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan intruksional yang akan dicapai, memotivasi siswa untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar siswa sehingga menyediakan bimbingan bagi rangkuman, dan secara umum berorientasi pada siswa secara mandiri karena sistematis dan lengkap. Masalahnya, apakah semua bahan bacaan yang tersedia serta mudah didapat tersebut layak untuk konsumsi bacaan siswa kita atau tidak. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menguji kelayakan buku yang digunakan oleh siswa dan guru saat ini. Salah satunya dengan keterbacaan wacana yang ada dalam buku tersebut. Tingkat keterbacaan akan sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana wacana dalam buku ini dimengerti oleh siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan menganalisis buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII, terbitan Erlangga dikaji berdasarkan keterbacaan dan tingkat keterbacaan terhadap siswa. Uji keterbacaan dilakukan di SMP N 3 Colomadu. Peneliti memilih sekolah ini karena pembelajaran membaca cepat dirasakan kurang. 2

Keterbacaan mempersoalkan tingkat kemudahan suatu bahan bacaan tertentu, atau dengan kata lain keterbacaan (readability) adalah ukuran tentang sesuai tidaknya suatu bacaan bagi pembaca tertentu dilihat dari segi tingkat kesukaran/kemudahan wacananya. Hal ini berkaitan dengan teknik membaca cepat buku tersebut. Soedarso (2000:5-9) memaparkan beberapa hal yang menghambat kecepatan membaca dan cara mengatasinya: a. Vokalisasi Membaca dengan bersuara sangat memperlambat membaca, karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan lengkap. Cara menghilangkan kebiasaan itu yaitu dengan meletekkan tangan di leher sementara membaca dan letakkan tangan di leher (tidak boleh terasa getaran). b. Gerakan Bibir Menggerakkan bibir atau komat-kamit sewaktu membaca sekalipun tidak bersuara ataupun dengan gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan membaca secara diam. Cara menghilangkan kebiasaan ini : 1) Rapatkan bibir kuat-kuat, tekankan lidah ke langit-langit mulut. 2) Mengunyah permen karet. c. Gerakan Kepala Semasa kanak-kanak penglihatan kita memang masih sulit menguasai seluruh penempang bacaan. Akibatnya adalah kita menggerakkan kepala dari kiri ke kanan untuk dapat membaca barisbaris bacaan secara lengkap. Cara untuk menghilangkan kebiasaan itu lakukanlah salah satu cara ini: 1) Letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. 2) Tangan memegang dagu seperti memegang jenggot dan bila kepala bergerak, Anda akan tersadar lalu hentikan gerakan itu. d. Menunjuk Dengan Jari Semasa baru belajar membaca kita harus mengucapkan kata demi kata apa yang kita baca, maka dilakukan dengan bantuan jari atau pensil yang menunjuk kata demi kata. Kebiasaan itu dapat dihilangkan dengan cara yang mudah seperti berikut ini : 1) Kedua tangan memegang buku yang dibaca. 2) Memasukkan tangan ke saku selama membaca. e. Regresi Kebiasaan selalu kembali (regresi) ke belakang untuk melihat kata atau beberapa kata yang baru dibaca. Cara untuk mengurangi regresi itu dapat dilaksanakan hal berikut: 1) Tanamkan kepercayaan diri. 3

2) Hadapi bahan bacaan. 3) Terus saja baca sampai kalimat selesai. f. Subvokalisasi Subvokalisasi atau melafalkan dalam batin atau pikiran katakata yang dibaca juga dilakukan oleh pembaca yang kecepatannya tinggi. Cara untuk menanggulanginya yaitu dengan melebarkan jangkauan mata sehingga satu fiksasi (pandangan mata) dapat menangkap beberapa kata sekaligus dan langsung menyerap idenya daripada melafalkannya. Penelitian yang berhubungan dengan telaah buku teks adalah penelitian milik Herry Yuliyanto (2006) berjudul Analisis Soal Cerita pada Buku Bahasa Indonesia Kontekstual kelas VII Semester II SMP Muhammadiyah I Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006. Penelitian Herry menghasilkan perbandingan jumlah soal yang mudah, sedang, sukar pada buku Bahasa Indonesia Kontekstual kelas VII Semester II sudah memenuhi kriteria tingkat kesukaran dengan perbandingan 4:12:3. Perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan yaitu pada sumber data penelitiannya. Herry meneliti soal cerita pada buku bahasa Indonesia dan perbedaannya pada objek dan tingkatan kelasnya. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, ada dua masalah yang perlu dibahas dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana aspek keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat?; kedua, Bagaimana tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat?. Penelitian ini memiliki tujuan, pertama, Mengidentifikasi aspek keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat. Kedua, mendeskripsikan tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat. Manfaat diadakannya penelitian ini yakni (1) menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis buku teks melalui aspek keterbacaan dan tingkat keterbacaan siswa, (2) membantu guru agar lebih selektif dalam memilih buku panduan, dan (3) dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referen bagi peneliti yang lain berkaitan dengan evaluasi terhadap buku teks bahasa Indonesia berdasarkan tingkat keterbacaan dan ketercapaiannya. B. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Colomadu dan dilakukan di 4 (empat) kelas yaitu kelas VIII E, F, G, dan VIII H dan dilakukan pada bulan februari hingga maret. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII terbitan Erlangga beserta objek penelitian yang ada yakni kalimat atau wacana yang diujikan kepada siswa kemudian rumus yang disediakan untuk menghitung tingkat keterbacaan siswa. Sumber data yang ada berupa buku bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII, Erlangga. Peneliti 4

mengkaji buku tersebut berdasarkan keterbacaan dan tingkat keterbacaan pemahaman terhadap siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan, teknik observasi dan teknik angket. Teknik kepustakaan yaitu teknik yang menggunakan sumbersumber tertulis untuk memperoleh studi tentang sumber-sumber yang digunakan antara lain sejenis dokumen yang digunakan untuk mencari data-data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, dan hal-hal lain yang menunjang penelitian Arikunto, (1993:43). Teknik kepustakaan pada penelitian ini berupa buku bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII, Erlangga. Teknik selanjutnya yaitu observasi terhadap objek yang akan dijadikan sumber ketercapaian pemahaman terhadap buku tersebut. Tahap terakhir yang akan peneliti lakukan yaitu teknik angket. Uji validitas data yang akan dilakukan yakni bertanya kepada yang lebih mengetahui tentang keterbacaan tersebut, salah satunya yaitu kepada guru mata pelejaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang berupa metode agih. Sudaryanto (1993:15) menyatakan bahwa metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya berada pada bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Penelitian ini alat penentunya merupakan bahasa itu sendiri. Data yang teranalisis itu berupa kalimat-kalimat yang dikaji keterbacaannya. C. Hasil dan Pembahasan 1. Aspek keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat Membaca cepat dilakukan untuk mengetahui kecepatan membaca siswa. Jumlah kata yang dibaca siswa dapat diketahui dengan cara membaca cepat. Kata dalam wacana yang diujikan kepada siswa berjumlah 130 kata. Mengidentifikasi buku teks Bahasa Indonesia Tingkatan SMP Kelas VIII, Erlangga, berdasarkan pada keterbacaan terdiri atas dua jenis uji kecepatan membaca, yaitu menghitung kecepatan membaca dan menjawab pertanyaan. Kedua jenis uji kecepatan membaca ini dilakukan siswa setelah mereka membaca wacana yang disediakan. Akan tetapi, lembar wacana dan lembar uji kecepatan membaca tidak diberikan secara bersamaan. Siswa terlebih dahulu menyelesaikan membaca dengan ketentuan yang telah diberikan, kemudian baru disediakan lembar uji membaca cepat. Setelah siswa membaca wacana yang disediakan, mereka menghitung kecepatan membaca dan menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Berikut contoh angket yang hrus diisi oleh siswa. PEDOMAN ANGKET PENELITIAN SKRIPSI S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 5

Judul: ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN Identitas Narasumber Nama : No : Kelas : 1. Hitunglah kecepatan membaca kalian! 2. Jawablah pertanyaan berikut : a. Di mana Isman berkuliah? b. Pekerjaan apa saja yang digeluti Isman? c. Berapa pendapatan Isman tiap bulan? d. Apakah buktinya bahwa pekerjaan Isman tidak mengganggu kuliahnya? e. Bagaimana kiat sukses Isman selama ini? 3. Tulis kesimpulan bacaan yang telah kalian baca! Berikut contoh hasil uji keterbacaan siswa. Nama : Ammar Abdul. W No : 05 Kelas : VIII E 1. Hitunglah kecepatan membaca kalian! 112 x 60 = 67,2 kpm 100 2. Jawablah pertanyaan berikut : a. Di mana Isman berkuliah? UIN Syarif Hiayatullah b. Pekerjaan apa saja yang digeluti Isman? Pemulung, pembersih kolam renang, jual koran c. Berapa pendapatan Isman tiap bulan? 1,4 juta d. Apakah buktinya bahwa pekerjaan Isman tidak mengganggu kuliahnya? Buktinya ia mendapat peringkat 3 besar dlm kuliahnya e. Bagaimana kiat sukses Isman selama ini? Ia tidak gengsi karena ia bekerja sambil kuliah dan ia belajar dengan tekun. 3. Tulis kesimpulan bacaan yang telah kalian baca! Isman kuliah di UIN Syarif Hidayatullah, ia bekerja sambil kuliah. Ia setiap hari memulung, pembersih kolam, dan berjualan koran. Ia bahkan tiap bulan ia bisa mengumpulkan uang 1,4 juta dan untuk mengirimi orang tua. 6

Nama : Mega Yulviana No : 09 Kelas : VIII F 1. Hitunglah kecepatan membaca kalian! 130 x 60 = 60 kpm 130 2. Jawablah pertanyaan berikut : a. Di mana Isman berkuliah? Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah b. Pekerjaan apa saja yang digeluti Isman? Memungut barang bekas, perawatan kolam renang, dan agen koran. c. Berapa pendapatan Isman tiap bulan? 1,4 juta d. Apakah buktinya bahwa pekerjaan Isman tidak mengganggu kuliahnya? Isman masuk tiga besar dalam indeks prestasi 3,4 e. Bagaimana kiat sukses Isman selama ini? Menghilangkan gengsi dan malu, tetapi tetap memegang teguh idealisme. 3. Tulis kesimpulan bacaan yang telah kalian baca! Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, bekerja sampingan untuk membayar sewa kos dan juga kuliahnya. Pekerjaan yang Isaman geluti adalah memungut barang bekas, perawatan kolam renang dikomplek dan agen koran. Dari ke-3 pekerjaan itu ia mendapat uang sebesar 1,4 juta per bulan. Meski bekerja ia pun tetap masuk 3 besar dalam indeks prestasi 3,4. Berdasarkan kutipan dari uji keterbacaan di atas, berikut ini hasil keseluruhan uji keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada kd membaca cepat di SMP N 3 Colomadu. Nilai membaca cepat kelas VIII E nilai tuntas 60 % No Nilai Membaca Cepat Kelas VIII E Keterangan Urut 1 2 3 Tuntas Tidak Tuntas kpm % 1x2=% 1 78 80 62,4 T 2 78 100 78 T 3 67,2 100 67,2 T 4 78 80 62,4 T 5 67,2 100 67,2 T 6 78 100 78 T 7 78 80 62,4 T 7

8 78 80 62,4 T 9 78 60 46,8 TT 10 70,9 80 56,72 TT 11 67,2 100 67,2 T 12 58,8 20 11,76 TT 13 78 80 62,4 T 14 78 80 62,4 T 15 78 80 62,4 T 16 78 80 62,4 T 17 78 100 78 T 18 64,8 100 64,8 T 19 76,8 80 61,4 T 20 76,8 80 61,4 T 21 78 60 46,8 TT 22 78 40 31,2 TT 23 76,8 60 46,08 TT 24 78 100 78 T 25 69,6 100 69,6 T 26 78 100 78 T 27 72 100 72 T 28 78 80 62,4 T 29 78 60 46,8 TT 30 78 60 46,8 TT 31 78 80 62,4 T 32 78 100 78 T Nilai membaca cepat kelas VIII F nilai tuntas 60 % No Nilai Membaca Cepat Kelas VIII F Keterangan 1 2 3 Tuntas Tidak Tuntas Kpm % 1x2=% 1 78 100 78 T 2 78 80 62,4 T 3 78 80 62,4 T 4 64,8 80 39,92 TT 5 66 60 39,6 TT 6 7 48 100 48 TT 8 60 100 60 T 9 60 100 60 T 10 70,9 80 56,72 TT 11 78 60 46,8 TT 12 70,9 100 70,9 T 13 60 100 60 T 14 76,8 80 61,44 T 8

15 70,9 60 42,54 TT 16 70,9 100 70,9 T 17 78 100 78 T 18 78 80 62,4 T 19 78 80 62,4 T 20 60 80 48 TT 21 60 100 60 T 22 86,6 100 86,6 T 23 70,9 100 70,9 T 24 69,8 100 69,8 T 25 72 100 72 T 26 65 80 52 TT 27 70,9 100 70,9 T 28 70,9 100 70,9 T 29 69,8 100 69,8 T 30 78 100 78 T 31 60 80 48 TT 32 46,1 100 46,1 TT Nilai membaca cepat kelas VIII G nilai tuntas 60 % No Nilai Membaca Cepat Kelas VIII G Keterangan 1 2 3 Tuntas Tidak Tuntas Kpm % 1x2=% 1 86,25 100 86,25 T 2 90 100 60 T 3 97,5 100 97,5 T 4 97,5 80 58,5 TT 5 86,25 80 69 T 6 87 80 69,6 T 7 88,5 80 70,8 T 8 91,5 80 73,2 T 9 97,5 0 0 TT 10 97,5 80 78 T 11 87 80 69,6 T 12 94,5 80 75,6 T 13 97,5 80 78 T 14 96 60 57,6 TT 15 96 80 76,8 T 16 96 80 76,8 T 17 97,5 80 78 T 18 96 80 76,8 T 19 97,5 80 78 T 20 90 80 72 T 21 97,5 40 39 TT 9

22 87 100 87 T 23 96 80 76,8 T 24 73,5 60 44,1 TT 25 97,5 100 97,5 T 26 96 80 76,8 T 27 91,5 80 73,2 T 28 81 80 64,8 T 29 96 80 76,8 T 30 97,5 60 58,5 TT Nilai membaca cepat kelas VIII H nilai tuntas 60 % No Nilai Membaca Cepat Kelas VIII H Keterangan 1 2 3 Tuntas Tidak Tuntas Kpm % 1x2=% 1 97,5 60 58,5 TT 2 97,5 80 78 T 3 66 40 26,4 TT 4 82,5 80 66 T 5 97,5 80 78 T 6 97,5 60 58,5 TT 7 75 20 15 TT 8 97,5 80 78 T 9 130 60 78 T 10 52,5 0 0 TT 11 60 100 60 T 12 60 40 48 TT 13 60 80 97,5 T 14 97,5 100 40,5 TT 15 67,5 60 78 T 16 97,5 80 78 T 17 82,5 60 49,5 TT 18 97.5 80 78 T 19 75 80 60 T 20 86,6 40 34,64 TT 21 66 100 66 T 22 90 80 72 T 23 97,5 80 78 T 24 113 60 67,8 T 25 90 80 72 T 26 66 100 66 T 27 97,5 80 78 T 28 97,5 100 97,5 T 29 97,5 80 72 T 30 60 80 48 TT 10

2. Tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat Buku Bahasa Indonesia merupakan buku teks yang diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N 3 Colomadu. Setiap anak memiliki tingkat keterbacaan yang tidak sama. Tingkat keterbacaan buku tersebut bergantung pada pemahaman yang dimiliki siswa. Tentunya dalam membaca cepat setiap siswa memiliki kapasitas yang berbeda. Jawaban yang dihasilkan bervariasi bergantung pada pemahaman masing-masing. Meskipun demikian, ketercapaian pemahaman buku teks Bahasa Indonesia dapat diidentifikasi oleh guru ataupun pihak yang mengadakan evaluasi instrumen belajar, misalnya pembelajaran membaca cepat. Tingkat keterbacaan tujuan pembelajaran didasarkan pada penghitungan penskoran. Penghitungan penskoran dapat dinyatakan dengan: I Jumlah kata yang dibaca x 60 = Jumlah kpm (kata per menit) Waktu tempuh baca II Jawaban benar x 100 % = % Jumlah soal I x II = % Keterangan: a. Nilai ketercapaian > 60 % tuntas b. Nilai ketercapaian < 60 % tidak tuntas Didasarkan jumlah nilai dan rata-rata keseluruhan masing-masing kelas VIII, sudah dapat dikatakan tingkat keterbacaan pemahaman buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII, Erlangga, di SMP Negeri 3 Colomadu sudah tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai masing-masing kelas di bawah ini. No Kelas Hasil Jumlah Rata-rata tiap Rata-rata 4 Tuntas Tidak Tuntas kelas % kelas % 1 VIII E 24 8 32 75 73,99 2 VIII F 24 7 31 77,41 3 VIII G 22 8 30 73,33 4 VIII H 20 10 30 66,66 D. Simpulan dan Saran Hasil identifikasi buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat di SMP Negeri 3 Colomadu berdasarkan aspek keterbacaannya. Buku ini telah Dalam hal ini siswa tidak sekedar membaca cepat melainkan harus memahami wacana yang telah dibaca. Akan tetapi, masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami buku ini secara cepat dan belum tuntas dalam uji membaca cepat. 11

Pada aspek tingkat keterbacaan, buku teks tersebut sudah menunjukkan tingkat keterbacaan yang baik. Nilai tiap kelas menunjukkan ketercapaian yang telah berhasil mencapai > 60%. Rincian untuk tiap kelas yaitu : kelas VIII E Tuntas= 24 siswa, Tidak tuntas= 8 siswa, kelas VIII F Tuntas= 24 siswa, Tidak tuntas= 7 siswa, Kelas VIII G Tuntas= 22 siswa, Tidak tuntas= 8 siswa, dan kelas VIII H Tuntas= 20 siswa, Tidak tuntas= 10 siswa. Hasil rata-rata untuk masingmasing kelas yaitu kelas VIII E 75%, VIII F 77,41%, VIII G 73,33%, dan kelas VIII H 66,66%. Dari keempat kelas sudah terlihat tingkat keterbacaan yang baik pada buku teks tersebut dengan rata-rata 73,99%. Identifikasi buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat menunjukkan bahwa tingkat keterbacaan untuk hal membaca cepat dalam kategori baik. Dari analisis keterbacaan buku teks bahasa Indonesia telah memenuhi nilai tingkat keterbacaan yang diinginkan. Keempat kelas dapat menunjukkan hasil rata-rata 73,99% sebagai batas keterbacaan pada buku teks tersebut. Saran yang dapat diberikan peneliti mengenai adanya penelitian ini berupa Siswa diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam penilaian keterbacaan buku teks bahasa Indonesia terkait dengan kemampuan siswa untuk memahami buku tersebut dan pihak sekolah lebih bijaksana dalam menentukan buku teks yang dipakai oleh pendidik serta siswa. E. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsini. 1993. Metode Penelitian (Studi Pendekatan Praktis). Jakarta: Puri Rekta. Nugraheni, Aninditya Sri. 2011. Empat Pilar Pembelajaran Bahasa Indonesia Cerdas Membangun Karakter Bangsa. Yogyakarta: Metamorfosa Press. Soedarso. 2000. Speed Reading. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudaryanto. 1993.Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Yulianto, Hery. 2006. Analisis Soal Cerita Pada Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kontekstual Kelas VII Semester II SMP Muhammadiyah I Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 12