PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA AMERIKA SERIKAT PERIODE : JANUARI APRIL A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Amerika Serikat

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI APRIL 2013

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI LAMPUNG NOVEMBER 2013

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - PEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

BAB III PERDAGANGAN INTERNASIONAL ANTARA INDONESIA DAN UNI EROPA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MARET 2014

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

Perdagangan Indonesia

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA ITALIA PERIODE : JANUARI MEI 2013

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SINGAPURA PERIODE : JANUARI SEPTEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Singapura

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JUNI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

BPS PROVINSI JAWA BARAT

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

BERITA RESMI STATISTIK

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH AGUSTUS 2017

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - MEI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI APRIL 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

Market Brief. Beras di Jerman

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI MARET 2015

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Timur

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH NOPEMBER 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH SEPTEMBER 2008

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara terbesar penghasil rotan di dunia. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI JUNI 2016

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPRI JULI 2009

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SINGAPURA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Singapura

NILAI EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI BULAN NOVEMBER 2009 MENGALAMI PENURUNAN

Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi Lampung, September 2017

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014

Transkripsi:

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus sebesar 148,7 miliar, dimana ekspor mencapai 702,2 miliar (+6,8%), dan impor 553,4 miliar (+3,4%). 2. Ekspor Jerman ke negara-negara Uni Eropa sebesar 407,4 miliar, dan impor dari negara-negara Uni Eropa sebesar 362,3 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, ekspor ke negara-negara Uni Eropa meningkat sebesar 6,0%, dan impornya juga meningkat sebesar 3,1%. Ekspor Jerman keluar wilayah Uni Eropa pada periode Januari-Juli 2015 mencapai nilai 294,7 miliar, dan impor dari luar negara Uni Eropa mencapai 191,1 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun 2014, ekspor Jerman keluar wilayah Uni Eropa meningkat sebesar 7,9%, dan impor dari luar Uni Eropa juga meningkat sebesar 4,0%. 3. Negara tujuan ekspor Jerman adalah negara Eropa, yang mencapai 58,02%, sedangkan negara di luar Eropa mencapai 41,98% antara lain Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, Brasil, India. 4. Kinerja impor Jerman pada periode Januari-Juli 2015 mencapai 553,4 miliar, atau naik sebesar 3,4% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2014, yang mencapai 535,3 miliar. Sementara itu, negara asal impor Jerman adalah Eropa, yang mencapai 65,47%, sedangkan negara-negara di luar Eropa mencapai 34,53%, antara lain China, Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, India, Vietnam, Korea Selatan, dll. Pada periode ini, terdapat 3 (tiga) Produk utama yang diimpor Jerman dengan nilai di atas 9,90 miliar, yaitu : Electrical Machinery dan Equipment, dengan nilai impor dari Dunia sebesar 62,89 miliar, dan meningkat 11,14% dibanding periode yang sama tahun 2014. Negara-negara pemasok utama, antara lain : China dan Belanda, dengan pangsa pasar masing-masing 15,21% dan 11,36%. Kemudian Republik Ceko; Perancis dan Polandia, dimana ke-5 negara mengalami peningkatan nilai pasokan. Pada periode ini, dari 5 negara pemasok utama dimana Polandia dan China, mengalami peningkatan nilai pasokan paling tinggi, yang masing-masing mencapai 34,25% dan 15,79%. Sementara itu, Indonesia berada di posisi ke-37 senilai 191,91 juta, dan nilai ekspornya naik sebesar 26,92%.

Tekstil dan Produk Tekstil, dengan nilai sebesar 24,39 miliar, nilai impor dari Dunia, naik 7,63% dibanding periode yang sama tahun 2014. Negara-negara pemasok utama, antara lain : China, dengan pangsa pasar yang cukup dominan, sebesar 18,23%; Belanda; Bangladesh; Turki dan Italia, yang semuanya mengalami peningkatan nilai pasokan. Kecuali Turki, yang nilai pasokannya turun sebesar 2,99% pada periode ini. Sementara itu, Indonesia berada di posisi ke-20 dengan nilai 305,48 juta, dan naik 2,64%. Produk Furniture, dengan nilai sebesar 9,98 miliar, naik 8,83% dibanding periode yang sama tahun 2014. Negara-negara pemasok utama, antara lain : Polandia, China dan Republik Ceko, dengan pangsa pasar masing-masing secara berturut-turut adalah : 21,58%, 19,44% dan 9,86%. Kemudian, Italia dan Belanda, dimana ke-5 negara pemasok utama nilai pasokannya meningkat pada periode ini, dan Belanda serta China kenaikannya cukup tinggi masing-masing 21,55% dan 17,12%. Sementara itu, Indonesia berada di posisi ke-27 dengan nilai 51,87 juta, dan naik 7,80%. B. Perkembangan perdagangan bilateral Jerman dengan Indonesia 1. Neraca Perdagangan Indonesia dengan Jerman periode Januari-Juli 2015 menunjukan angka surplus sebesar 204,78 juta bagi Indonesia, atau meningkat 55,98% dibanding periode yang sama tahun 2014, yang tercatat surplus sebesar 131,28 juta. Dari total ekspor Indonesia ke Jerman, ekspor non migas memberikan kontribusi yang sangat dominan yaitu sebesar 99,96%, sedangkan ekspor minyak dan gas bumi dari Indonesia (hanya sebesar 0,04%). Sementara itu, ekspor Jerman ke Indonesia, masih tetap didominasi dengan produk non migas dengan kontribusi sebesar 99,790% dan produk minyak dan gas bumi sebesar 0,210%. Pada periode ini, neraca perdagangan di sektor migas, Indonesia mengalami defisit sebesar 2,60 juta terhadap Jerman. Namun, di sektor non migas Indonesia berhasil surplus yang lebih besar yaitu sebesar 207,39 juta terhadap Jerman, dalam neraca perdagangannya. 2. Dari 10 produk utama yang diekspor Indonesia ke Jerman periode Januari-Juli 2015, yang mengalami peningkatan nilai ekspor adalah : Kopi (naik 62,85%); Minyak Sawit (naik 52,83%); Komponen Otomotif (naik 37,62%); Alas Kaki (naik 31,22%); Mesinmesin Elektrik (naik 26,92%); Furniture (naik 7,80%); sertatekstil dan Produk Tekstil (TPT), naik 2,64%. Sedangkan, yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah : Coklat (turun 18,36%); Karet dan Produk Karet (turun 17,36%); dan Udang (turun

6,74%). Untuk komoditi Minyak Sawit, pada periode ini Indonesia tercatat sebagai pemasok di urutan kedua dari Dunia, setelah Belanda. Sedangkan, pesaing Indonesia lainnya adalah : Malaysia, Papua New Guinea dan Italia. Penurunan nilai ekspor Indonesia, selain disebabkan turunnya permintaan juga akibat menurunnya harga beberapa komoditi di pasar dunia serta semakin meningkatnya produk bersertifikasi dari negara-negara yang merupakan pesaing Indonesia. C. Informasi Lainnya 1. Prediksi pertumbuhan ekonomi Jerman tahun 2015 dan tahun 2016 Berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi terbaru yang diterbitkan lembaga penelitian ekonomi German Institute for Economic Research (DIW) di Berlin, GDP Jerman diperkirakan meningkat sebesar 1,8% pada tahun 2015, dan meningkat sebesar 1,9% pada tahun 2016. Berdasarkan data dari Kantor statistik Federal Jerman (Destatis), pada Agustus 2015 sebanyak 39,93 juta penduduk Jerman telah memiliki pekerjaan. Bila dibandingkan dengan Agustus 2014, terdapat peningkatan sebesar 0,3 %. Untuk jumlah pengangguran diprediksikan sebesar 1,90 juta orang pada Agustus 2015, turun sebesar 9,1 % jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2014. 2. Pelayanan Permintaan Hubungan Dagang (Inquiry) Pada bulan Oktober 2015, Indonesian Trade Promotion Center Hamburg menangani sebanyak 2 (dua) inquiry offer to buy. Produk yang diminati Pengusaha Jerman adalah Handicraft dan Furniture serta MCT, Oil Coconut Origin. Sedangkan, sebanyak 23 (duapuluh tiga) inquiry offer to sell dari pengusaha Indonesia mencakup Produk Seafood and Agriproduct; Handicraft dan Furniture; Makanan dan Minuman Olahan; Virgin Coconut Oil; Coconut Palm Sugar; Spices; Herbs & Agro Products; Batik; Cocoa Beans; Farmasi; Flooring; Benang; Kain Grey, Kain Knitting; Bed Sheet; Ikan hias laut; Ikan hias tawar dan Tanaman hias tawar; Frozen food; Minyak Sereh; Minyak Nilam, dan Woodworking & Lighting,dll). Sehingga, jumlah total Inquiry sebanyak 25 (duapuluh lima) permintaan. Seluruh permintaan hubungan dagang telah ditindaklanjuti dengan menghubungi importir produk yang bersangkutan serta menyampaikan kepada produsen di Indonesia.

3. Revisi peraturan-peraturan Uni Eropa terbaru terkait pengemasan dan labelling produk-produk makanan (pangan). Regulation (EU) No. 1169/2011 on the provision of food information to consumers. Regulasi tersebut bertujuan memberi informasi tentang produk-produk makanan yang jelas kepada kalangan konsumen di kawasan Uni Eropa. Regulasi No. 1169/2011, mulai berlaku tanggal 13 Desember 2014. Semua kewajiban yang terkait dengan pemberian informasi kepada kalangan konsumen baru, mulai berlaku tanggal 13 Desember 2016. Perubahan utama dibandingkan dengan regulasi yang sebelumnya adalah: Semua produsen makanan yang ingin mengeskpor produknya ke Uni Eropa diwajibkan untuk memperbesar ukuran font, agar konsumen dapat membaca informasi dengan lebih jelas; Diwajibkan untuk memberi informasi yang singkat, padat dan jelas mengenai bahan yang bisa menyebabkan alergi (misalnya kedelai, kacang, gluten, laktosa) untuk semua produk makanan kemasan (misalnya makanan kaleng); juga untuk makanan yang tidak dikemas; Informasi Nutrisi tertentu untuk mayoritas makanan olahan kemasan; Wajib melampirkan sertifikasi keaslian untuk produk-produk daging segar dari babi, domba, kambing dan unggas; Persyaratan pelabelan yang sama untuk penjualan secara online, jarak-jual atau penjualan di toko; Daftar technical nanomaterials yang terdapat pada komposisi makanan; Informasi yang jelas yang menyatakan bahwa minyak suling diambil dari tanaman yang mana dan disertai juga kandungan lemaknya; Aturan diperkuat dengan tujuan mencegah praktek penyalahgunaan; Wajib memberikan informasi bahwa sebuah produk mengandung bahan pengganti (Imitatiton foods); Wajib memberikan informasi yang jelas tentang "daging dibentuk" atau "ikan terbentuk"; Wajib mendeklarasikan dengan jelas mengenai produk-produk makanan yang dicairkan kembali.

4. Rencana Uni Eropa untuk mempererat hubungan perdagangan dengan negaranegara kawasan ASEAN termasuk Indonesia, serta dengan Turki dan Australia. Komisaris Perdagangan Uni Eropa mengumumkan, pihak Uni Eropa akan terusmenerus mencoba mempererat hubungan perdagangannya dengan negara-negara ASEAN, Turki dan Australia. Pada 14 Oktober 2015, dipresentasikan strategi EU yang terbaru, yaitu strategi "Trade for all" ("Perdagangan untuk semua"). Diharapkan strategi tersebut memberi peluang untuk para pedagang di Eropa, dan menciptakan suasana perdagangan yang lebih transparan serta melestarikan nilai dan norma sosial Eropa. Pada saat ini, Komisi Uni Eropa telah siap memulai negosiasi perdagangan bebas dengan Australia dan Selandia Baru. Dalam strategi tersebut, dijelaskan juga bahwa negosiasi perdagangan bebas di antara pihak Uni Eropa dengan Pilipina dan Indonesia harus dilanjutkan secara intensif. 5. Kunjungan ke Asosiasi Kopi Hamburg. Pada 5 Oktober 2015, bertempat di kantor Asosiasi kopi Hamburg, kepala ITPC Hamburg dan 1 orang lokal staf serta 1 perusahaan kopi Indonesia (Indo Tati s) melakukan pertemuan dengan Pimpinan Asosiasi Kopi Hamburg Herr Holger Preibisch (Hauptgeschäftsführer); Asosiasi Kopi Jerman merupakan perhimpunan utama perusahaan-perusahaan kopi di Jerman. Anggotanya sebanyak 140 perusahaan, diantaranya importirimportir kopi, coffee roaster dan sebagainya; Tujuan utama dari kunjungan tersebut, selain memperkenalkan diri sebagai kepala ITPC Hamburg yang baru, juga membicarakan kerjasama yang telah dilakukan selama ini dan di masa yang akan datang; Dalam pertemuan tersebut, telah dilakukan beberapa pembahasan yaitu: Beberapa hal yang terkait dengan pasaran kopi di Indonesia dan di Jerman. Uni Eropa sedang merencanakan beberapa peraturan baru, yang berdampak pada pasaran kopi. Direncanakan peraturan baru akan mewajibkan produsenprodusen kopi untuk menyebutkan tingginya kaffein, dan negara asal di atas setiap kemasan kopi. Disepakati untuk meningkatkan perdagangan kopi antara Jerman dengan Indonesia, dengan pilot Project Indo Tati s. (bth) Sumber : Laporan Atdag (ITPC) Hamburg, Oktober 2015