71 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Seperti yang sudah dijelaskan pada bab bab sebelumnya bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor akuntansi dan faktor non akuntansi terhadap Bond Rating Non Finance Company. Faktor akuntansi tersebut terdiri dari produktivitas (STA), profitabilitas (ROA), solvabilitas (CFOTL), likuiditas (CR) dan faktor non akuntansi berupa jaminan obligasi (Secure), Umur Obligasi (Maturity), Reputasi Auditor. Populasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. Berdasarkan hasil regresi logistik penelitian ini dapat ditarik kesimpulan: 1. Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa pengaruh faktor akuntansi dan faktor non akuntansi terhadap bond rating non finance company dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan regresi logistik sebagai berikut: Bond Rating = -2,881 + 6,3 ROA + 1,976 CFOTL + 4,336 CR +2,973 SCRE 2. Nilai -2Log Likelihood terlihat pada nilai blok awal yaitu sebesar 173,016 dan nilai -2Log Likelihood pada blok akhir adalah 73,174 hal ini menunjukkan bahwa nilai -2Log Likelihood mengalami penurunan sebesar 99,842 yang mengindikasikan model regresi yang lebih baik. 3. Nilai Nagelkerke s R Square sebesar 0.683. Hal ini menunjukkan bahwa model ini mempunyai kekuatan prediksi model sebesar 68,3% yang dijelaskan oleh 3 variabel dari faktor akuntansi yaitu ROA ( Profitabilitas), CFOTL (Solvabilitas), CR (Likuiditas) dan 1 variabel non akuntansi yaitu
72 SCRE (Jaminan Obligasi) sedangkan 31,7% dijelaskan oleh variabel lainnya diluar model. 4. Nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar 13,994 dengan probabilitas signifikansi 0,082 yang nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pemodelan yang dibangun memenuhi kriteria fit. 5. Produktivitas berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,267 (lebih besar dari 0,05) dan nilai koefisien sebesar - 1,867. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H1 yang menyatakan bahwa produktivitas berpengaruh positif terhadap bond rating non finance company ditolak. 6. Profitabilitas berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai koefisien sebesar 6,300. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H2 yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap bond rating non finance 7. Solvabilitas berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai koefisien sebesar 1,976. Hal ini menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh positif terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H3 yang menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh positif terhadap bond rating non finance
73 8. Likuiditas berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai koefisien sebesar 4,336. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H4 yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap bond rating non finance 9. Jaminan obligasi berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,030 (lebih kecil dari 0,05) dan nilai koefisien sebesar 2,973. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H5 yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap bond rating non finance 10. Umur Obligasi berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,126 (lebih besar dari 0,05) dan nilai koefisien -1,474. Hal ini menunjukkan bahwa umur obligasi tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H6 yang menyatakan bahwa umur obligasi berpengaruh positif terhadap bond rating non finance company ditolak. 11. Reputasi Auditor berpengaruh terhadap prediksi bond rating dengan tingkat signifikansi sebesar 0,051 (lebih besar dari 0,05) dan nilai koefisien -8,350. Hal ini menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi bond rating non finance company. Sehingga H7 yang
74 menyatakan bahwa umur obligasi berpengaruh positif terhadap bond rating non finance company ditolak. 5.2 Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini dapat peneliti paparkan keterbatasannya yaitu sebagai berikut : 1. Peneliti hanya menggunakan variabel produktivitas, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas sebagai faktor akuntansi dan variabel jaminan obligasi, umur obligasi serta reputasi auditor sebagai faktor non akuntansi. 2. Dalam pengukuran variabel jaminan obligasi, pada beberapa sampel obligasi peneliti kesulitan untuk menemukan jenis obligasi yang dijamin atau tidak dijamin karena dalam catatan atas laporan keuangan ada beberapa obligasi yang tidak disebutkan jaminannya. Sehingga peneliti berasumsi apabila obligasi tersebut tidak dijelaskan maka obligasi tersebut dianggap tidak dijamin. 3. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian hanya 4 tahun. 5.3 Saran Oleh karena penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, maka berikut ini beberapa saran dari peneliti sebagai upaya perbaikan peningkatan bagi penelitian selanjutnya, yaitu : 1. Jumlah sampel yang lebih representatif dengan periode penelitian yang lebih panjang. 2. Untuk penelitian yang akan datang dapat menambahkan variabel lain seperti kebijakan akuntansi, faktor faktor lingkungan dan tanggung jawab produk,
75 peraturan yang berkaitan dengan industry emiten, juga risiko usaha. 3. Perlu dilakukan pemisahan periode sebelum dan setelah terjadi krisis global agar dapat melihat pergerakan peringkat untuk melakukan prediksi yang akurat. 4. Peringkat obligasi tidak hanya dikeluarkan oleh Pefindo saja, namun dapat menggunakan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat obligasi lainnya seperti ICRA Indonesia. Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara dua lembaga pemeringkat tersebut.