NOTULEN SIDANG/RAPAT KEGIATAN SIDANG/RAPAT. : Focus Group Discussion(FGD) Diskusi Penilaian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 I.

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI Peraturan Gubernur Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Penggunaan dan Pengelolaan Sistem RKPDJabar Online 2101

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan negara menjadi salah satu hal yang. negara, sesuai dengan Pasal 23 Undang-Undang Dasar 1945, harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MEKANISME PENILAIAN ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA 2016 KETUA TIM PENILAI TEKNIS. Jakarta, 24 Februari 2016

ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA Tahun 2017

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bontang

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

Penghargaan Pembangunan Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanan Pembangunan Nasional Tahun 2018

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

Peran TKPK Kabupaten/Kota dalam Penggulangan Kemiskinan pasca UU 6 Tahun 2014 tentang Desa. Ir. TARMIZI A. KARIM, M.Sc

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH RKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 DAN INOVASI PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

Penghargaan Pembangunan Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2018

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

Jakarta, 10 Maret 2011

BAB I P E N D A H U L U A N

OLEH KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Dr. Ir. H. Zairin Zain, M.Si

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Inovasi Jogjaplan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

RKPD DIY. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Inovasi Proses Penyusunannya

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I P E N D A H U L U A N

Jembrana 23 September 2010

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN I - 1

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta LAPORAN PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD DIY TAHUN 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DIY

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Oleh Ir. Timbul Pudjianto, MPM Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang positif, tercapainya pelaksanaan infrastruktur,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013

Notulensi Pertemuan. Bappenas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Acuan Kebijakan

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 1 TAHUN 2014 T E N T A N G

Pendahuluan. Latar Belakang

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MUSRENBANG RKPD KOTA BALIKPAPAN Balikpapan, 15 Maret 2016

Notulensi Pertemuan Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

Notulensi Pertemuan. Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Prov. Sulawesi Tenggara Kabid Ekonomi Kabid Fispra Kabid Pengemb Wilayah

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2011 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Siaran Pers PPN/Bappenas: Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2017 untuk Renja Pemerintah Rabu, 26 April 2017

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN. Penilaian dan Pemberian Anugerah Pangripta Nusantara PENILAIAN KABUPATEN/KOTA. Kementerian PPN/BAPPENAS

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Ir. H. Juanda No. 287 Telp. 2516061 (hunting 6 line) Fax. : 2510731 url : http://www.bapeda-jabar.go.id, email : public@bapeda-jabar.go.id B A N D U N G Kode Pos 40135 NOTULEN SIDANG/RAPAT Hari/Tanggal : Senin, 23 Maret 2015 WaktuSidang/Rapat : 09.30WIB selesai Acara : Penilaian Tahap II Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 Tingkat Provinsi PIMPINAN SIDANG/RAPAT Ketua : Prof. Dr. Ir. Deny Juanda P, DEA Sekretaris : Linda Al Amin, ST., MT Pencatat : Firstea Octa M., M.Si PesertaSidang/Rapat : 1. Tim Penilai Independen, yaitu Dr. Wicaksono Sarosa (Ahli Perencanaan Kota, Arsitektur dan Pemberdayaan Masyarakat) 2. Perwakilan DPRD Provinsi Jawa Barat, 3. Bappeda Kabupaten/Kota, 4. Unsur OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat, 5. Unsur Organisasi Masyarakat, 6. Unsur Media Massa, 7. Unsur Peneliti, 8. Unsur Perangkat Desa/Kelurahan, 9. Tim Penilai, 10. Unsur Swasta/ Pelaku Dunia Usaha serta Unsur Akademisi/ Perguruan Tinggi, KEGIATAN SIDANG/RAPAT : Focus Group Discussion(FGD) Diskusi Penilaian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 I. KATA PEMBUKAAN Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA. mengucapkan terimakasih atas kehadiran dari tim penilai Anugerah Pangripta Nusantara tahun 2015. Selanjutnya, Dr. Wicaksono Sarosa memberikan beberapa informasi mengenai Anugerah Pangripta Nusantara

II. PEMBAHASAN Pangripta ini merupakan salah satu penilaian sistem perencanaan. Perencanaan yang baik itu sangat penting. Perencanaan yang baik merupakan langkah awal yang baik bagi pembangunan. Penilaian penghargaan ini diharapkan dapat memberikan dorongan semangat bagi masing-masing daerah untuk meningkatkan mutu dokumen rencana pembangunan dan memperkuat kemitraan dalam perencanaan pembangunan. Salah satu hal penting dalam penilaian pangripta ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemerintah (dalam hal ini bappeda) memiliki dokumen perencanaan dan dilaksanakan serta diawasi oleh Bappeda. Dalam proses penetapan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara terdapat 3 tim, yaitu tim penilai utama dari pejabat eselon II Bappenas, tim penilai teknis serta tim penilai independen yang bukan dari bappenas. Tim penilai independen ini memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai kebijakan publik termasuk pembangunan ekonomi, pengembangan wilayah, kelembagaan, dan disiplin ilmu lainnya. Bappeda Provinsi Jawa Barat dalam proses penyusunan dokumen perencanaan didukung oleh 4 unsur yaitu : OPD, DPRD, Komunitas dan Akademisi. Proses Penyusunan RKPD tahun 2015 :bottom up, top down, proses teknokratik, proses politik dan inovasi. Adapun kebijakan operasional untuk kelanjutan pembangunan di Jawa Barat Tahun 2015 sebagaimana amanat RPJMD tahun 2013-2018, sebagai berikut yaitu Melanjutkan, dalam artian melanjutkan programprogram pembangunan yang sudah baik dan sudah selesai untuk selanjutnya dimanfaatkan dan direplikasi ke berbagai daerah; Menuntaskan : menuntaskan program-program pembangunan yang sudah baik dan sudah dimulai dilaksanakan namun belum selesai untuk segera dapat dimanfaatkan; Memberi dukungan : memberi dukungan, pada program-program pembangunan yang dilakukan langsung oleh komunitas berbasis masyarakat, akademisi dan institusi pendidikan/riset serta dunia usaha; Reposisi : reposisi dengan menerapkan strategi baru untuk programprogram pembangunan yang sudah baik namun belum bisa dilaksanakan pembangunannya karena mengalami hambatan;

Reorientasi : melakukan reorientasi dengan menyusun program-program baru bersifat terobosan, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan yang perlu segera dilaksanakan bersama bupati dan walikota dengan dukungan dari masyarakat. Provinsi Jawa Barat dalam menyusun dokumen RKPD Tahun 2016, memperhatikan kebijakan-kebijakan pusat, khususnya dalam rangka sinergi perencanaan pembangunan Pusat dan Daerah, yang kemudian berpedoman kepada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan Nasional tahun 2010, yang terdiri dari 14 (empat belas ) prioritas pembangunan, yaitu : Reformasi birokrasi dan tata kelola; pendidikan; kesehatan; penanggulangan kemiskinan; ketahanan pangan; infrastruktur; iklim investasi dan iklim usaha;, energi; lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik; kebudayaan, kreativitas dan inovasi teknologi; serta prioritas lainnya dibidang politik, hukum dan keamanan; prioritas lainnya dibidang perekonomian dan prioritas lainnya dibidang kesejahteraan rakyat. Selain itu, arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Barat juga mengacu kepada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program pembangunan yang berkeadilan, yang meliputi : pro rakyat, keadilan untuk semua (justice for all) dan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals-MDGs). Untuk program pro rakyat, memfokuskan kepada : (a) program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga; (b) program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; dan (c) program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Program keadilan untuk semua (Justice For All), memfokuskan kepada : (a) program keadilan bagi anak; (b) program keadilan bagi perempuan; (c) program keadilan dibidang ketenagakerjaan; (d) program keadilan dibidang bantuan hukum; (e) program keadilan dibidang reformasi hukum dan peradilan; dan (f) program keadilan bagi kelompok miskin dan terpinggirkan. Sementara dalam kaitannya dengan arah kebijakan percepatan pencapaian target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 56 Tahun 2011, adalah sebagai berikut :Program pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, Program pencapaian pendidikan dasar untuk semua, Program pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan

perempuan, Program kesehatan ibu, dengan target menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empat sampai dengan tahun 2015; Program pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, serta Program penjaminan kelestarian lingkungan hidup. Beberapa persyaratan usulan Musrenbang antara lain : apakah usulan tersebut merupakan turunan dari RPJMD Provinsi, apakah merupakan prioritas genting dan penting, kesiapan. Inovasi Jawa Barat dalam proses perencanaan tahun 2014 untuk tahun 2015 antara lain : 1. Penyelarasan Jadwal Reses DPRD dengan Siklus Perencanaan (Permendagri 54 Tahun 2010), 2. RKPD online, 3. e-monev untuk Pengendalian, Evaluasi dan Perbaikan Perencanaan Pembangunan, 4. Rencana Aksi Multipihak Implementasi Pekerjaan (RAM-IP), 5. Bantuan Keuangan Berbasis Misi RPJMD Provinsi Jawa Barat kepada Kabupaten/Kota, 6. Pengelolaan dan Pengendalian Pengurangan Kemiskinan (Sistem Informasi Km 0 Pro Jabar), 7. Sinergi Program/Kegiatan Bersama MITRA melalui CSR Rupiah = 0 (Nol), Inovasi Pada Kebijakan dan Program Pembangunan tahun 2015 : 1. Model Hibrid Strategi Pembangunan Jawa Barat 2013-2018, 2. Perluasan Kewenangan dan Tanggung Jawab Asisten Sekda, 3. Pelaksanaan 20 Kegiatan Tematik Kewilayahan, 4. Perbaikan Kualitas Dan Efektivitas Perencanaan, yaitu : Bina Bakti Lingkungan (Bbl) Berbasis Uptd/Uptb/Balai Provinsi Jawa Barat, 5. Kampus Lapangan Perencanaan Pembangunan Daerah (KLP2D), 6. Rencana Implementasi Pekerjaa (DRImP), 7. Kebijakan Pembangunan Perbatasan Provinsi Jawa Barat, Ringkasan RKPD tahun 2015 adalah : keterkaitan RKPD dengan RPJMD, Konsistensi, Kelengkapan dan Kedalaman serta Keterukuran.

III. IV. DISKUSI DPRD 1. Usulan yang disampaikan oleh anggota dewan merupakan usulan yang benar benar dari aspirasi masyarakat 2. Program yang dilakukan harus benar merupakan kebutuhan masyarakatrkpd online dan sms dapat dijadikan sebagai potret mengenai keluhan masyarakat 3. DPRD Jabar selalu dilibatkan dalam proses perencanaan oleh pemerintah daerah Jawa Barat, sehingga seluruh program pemerintah sesuai dengan keinginan masyarakat. 4. Sebagai provinsi dengan jumlah pendududk terbanyak, harunya pemerintah pusat memberikan lebih disbanding dengan provinsi lain. Karena APBD yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan saat ini. 5. Target IPM masih selalu diusahakan untuk dipenuhi. 6. Pemprov jabar telah 4 kali berturut turut unggul dalam penghargaan pangripta. 7. Proyek raksasa di jabar diharapkan dapat selesai secepatnya. 8. Dalam hal perencaan DPRD dilibatkan sejak awal. 9. Jabar diharapkan dapat memiliki pelabuhan regional Kelompok Masyarakat (LSM) Seberapa jauh keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan rkpd 1. LSM terlibat dalam hal diskusi sejak awal, mengenai pra RKPD 2. Pra musrenbang kewilayahan selalu terlibat 3. Pemerintah Jabar dalam hal perencanaan cukup terbuka terhadap masyarakat 4. Titik lemah dari perencaan Jawa Barat dalam hubungannya dengan masyarakat, salah satunya adalah jaba barat secara keseluruhan kurang berani dalam bertindak. 5. UsulaN dari masyarakat umum juga diterima oleh pemerintah Jabar dan dilakukan eksekusi terhadap usulan tersebut yang masuk melalui RKPD. KEPUTUSAN Dengan diselenggarakannya penilaian Anugerah Pangripta Nusantara, diharapkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas perencanaan di berbagai bagian di wilayah Indonesia.

Demikian hasil notulensi pelaksanaan kerjasamanya diucapkan terimakasih. Rapat, atas perhatian dan NOTULEN Firstea Octa M., M.Si