BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

ANALISIS KESULITAN BELAJAR HURUF HIRAGANA PADA SISWA KELAS X SMAN 24 BANDUNG. Studi Deskriptif pada siswa kelas X SMA Negeri 24 Bandung

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI OBENKYO PADA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIRAGANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang sudah menjadi salah satu bahasa yang banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyaksikan kejadian di suatu negara pada waktu bersamaan dengan bantuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia semakin banyak masyarakat yang mempelajari bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herlin Marliyana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu melalui media lisan dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai tahap pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Huruf dalam bahasa Jepang disebut dengan moji. Huruf-huruf dalam bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan dipelajari oleh berbagai kalangan di Indonesia, karena bahasa Jepang

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak terlepas dari bahasa dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar bahasa asing merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memperlancar terbentuknya suatu komunikasi internasional. Bahasa asing merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar bangsa, tujuan sosial-budaya dan pendidikan serta tujuan pengembangan karir. Dengan belajar bahasa asing, suatu individu bisa mengajarkan, mengarahkan, menggunakan bahasa, serta berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari oleh orang-orang di dunia adalah bahasa Jepang. Jumlah orang asing yang belajar bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya meningkat, begitu juga di Indonesia. Berdasarkan hasil survey The Japan Foundation terhadap lembaga pendidikan bahasa Jepang pada tahun 2009, pembelajar bahasa Jepang dari 125 negara di dunia yang berhasil didata berjumlah 3,651,761 orang. Dari jumlah tersebut, pembelajar bahasa Jepang di Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah Korea dan Cina, yaitu sebanyak 716,353 orang. Peringkat ini mengalami peningkatan dibanding hasil survei tahun 2006, di mana pembelajar bahasa Jepang di Indonesia di kala itu 1

menduduk peringkat ke-4 (http://www.jpf.or.id/event/bahasa/lomba-pidatobahasa-jepang-bagi-siswa-slta-tingkat-nasional-ke-11-tahun-2012). Data The Japan Foundation tahun 2006 lalu menyebutkan bahwa jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia adalah sebanyak 272.719 orang, meningkat lebih dari tiga kali lipat dari data tahun 2003, yaitu sebanyak 75.604 orang yang tersebar dalam 1.084 (data tahun 2003 sebanyak 510 lembaga) pendidikan dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 2651 orang (data tahun 2003 sebanyak 1.182 orang). Di samping minat yang tinggi untuk belajar bahsa Jepang di lingkungan anak muda Indonesia, hal ini juga tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah Jepang melalui The Japan Foundation yang memberikan berbagai bantuan untuk peningkatan pendidikan bahasa Jepang ini (Marpaung, 2010: 3). Bagi orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang, bahasa Jepang merupakan bahasa asing yang sulit dipelajari karena memiliki beberapa perbedaan dengan bahasa Indonesia. Di antaranya berbeda dalam hal huruf, kosakata, dan juga struktur kalimatnya. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dan media yang tepat dalam mempelajarinya. Suatu pengajaran harus memiliki prinsip dan tujuan, begitu pula dengan pengajaran bahasa asing, karena seorang pengajar harus membawa siswanya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan prinsip pengajaran. Oleh 2

karena itu, untuk menunjang pembelajaran bahasa Jepang pun dibutuhkan cara untuk meningkatkan keterampilan bahasa Jepang siswa. Sebagian besar orang yang belajar bahasa Jepang pada tingkat SMA berpendapat bahwa bahasa Jepang itu sulit dipelajari, karena bahasa Jepang mempunyai huruf tersendiri, yaitu kanji, hiragana, katakana, dan romaji. Masingmasing huruf tersebut mempunyai kekhasan tersendiri, baik cara menulisnya maupun cara membacanya. Akibat hal tersebut, banyak orang yang ingin belajar bahasa Jepang tanpa ingin belajar hurufnya. Huruf hiragana merupakan salah satu unsur terpenting dalam bahasa Jepang. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak kanji, tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan membacanya. Sebagai orang asing, untuk bisa membaca huruf hiragana secara singkat bukanlah suatu hal yang mudah karena berbeda dengan huruf dalam bahasa ibu yang biasa dibaca dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan huruf hiragana merupakan modal dasar dalam pembelajaran bahasa Jepang. Pembelajar bahasa Jepang tidak akan kesulitan dalam menulis karangan, memahami sebuah wacana, dan memahami kanji jika menguasai huruf hiragana. Berdasarkan hal tersebut, peranan metode dan media sangatlah penting. Dimana metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Surakhmad, 1990: 131) sedangkan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne, 1970: 3

499). Untuk belajar huruf hiragana dapat dilakukan berbagai cara dengan menggunakan berbagai metode dan beberapa media pembelajaran sebagai pendukung, misalnya dengan menggunakan media Read Write Hiragana. Read Write Hiragana merupakan salah satu software untuk belajar bahasa yang dirilis oleh Declan. Software Read Write Hiragana merupakan program bagus untuk pemula yang ingin belajar membaca dan menulis huruf hiragana. Aplikasi ini terdiri dari 14 pelajaran dan setiap pelajaran mempunyai lima bagian, yaitu letters (huruf), writing (menulis), reading (membaca), listening (mendengarkan), dan multichoice (pilihan ganda). Pada pelajaran letters (huruf) diperkenalkan setiap huruf hiragana dengan beberapa contoh kata dan rekaman pengucapan huruf hiragana. Alasan penulis memilih penggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana karena media ini mempunyai fitur yang cukup lengkap untuk pembelajaran huruf hiragana. Dengan begitu pembelajaran huruf hiragana akan lebih efisien dan lebih menghemat waktu untuk menghafal. Untuk mengetahui efektivitas media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana di SMA, maka penulis bermaksud menulis skripsi dengan judul Efektivitas Penggunaan Media Software Read Write Hiragana Terhadap Penguasaan Huruf Hiragana (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Ciamis). 4

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Suatu penelitian perlu dibuat suatu rumusan masalah agar pembahasannya lebih sistematis dan berguna sebagai pengarah penelitian. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, maka rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembelajaran huruf hiragana menggunakan media Read Write Hiragana? 2. Bagaimana hasil belajar huruf hiragana siswa sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan media Read Write Hiragana? 3. Bagaimana efektivitas pengggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana di SMAN 1 Ciamis? 4. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana? 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang, maka masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada: 5

1. Penelitian ini hanya meneliti penguasaan membaca dan menulis huruf hiragana siswa sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan media Read Write Hiragana. 2. Penelitian ini hanya meneliti efektivitas penggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana pada siswa kelas X di SMAN 1 Ciamis. 3. Pembelajaran huruf hiragana hanya dengan menggunakan media Read Write Hiragana. 4. Penelitian ini hanya meneliti respon siswa tentang pembelajaran huruf hiragana menggunakan media Read Write Hiragana. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian hendaknya meneliti tujuan yang jelas, sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat dengan mudah terlaksana. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 6

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran huruf hiragana menggunakan media Read Write Hiragana. 2. Untuk mengetahui hasil belajar huruf hiragana siswa sebelum pembelajaran menggunakan media Read Write Hiragana. 3. Untuk mengetahui kemampuan huruf hiragana siswa setelah pembelajaran menggunakan media Read Write Hiragana. 4. Untuk mengetahui efektivitas pengggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana di SMAN 1 Ciamis. 5. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana. 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, yaitu: 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan, terutama bagi peningkatan kualitas pembelajaran huruf hiragana. 7

2) Manfaat praktis a. Bagi Peneliti 1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang objek yang diteliti. 2. Memberikan informasi tentang penyajian dan penerapan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana. 3. Membuat peneliti untuk lebih kreatif dalam mengajarkan bahasa Jepang. b. Bagi Pengajar 1. Sebagai salah satu media alternatif untuk pembelajaran huruf hiragana dan sebagai salah satu alat bantu pengajar dalam meningkatkan kompetensinya demi kepentingan siswa. c. Bagi Pembelajar 8

1. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari huruf hiragana. 2. Menambah minat siswa dalam mempelajari huruf hiragana. 3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat huruf hiragana yang diajarkan dengan media Read Write Hiragana. D. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah suatu teori baik yang sudah baku maupun berupa rangkuman atau kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut (Sutedi, 2005: 32). Dalam penelitian ini penulis menggunakan anggapan dasar bahwa hiragana memiliki peranan penting dalam keterampilan berbahasa Jepang. Sedangkan media Read Write Hiragana merupakan software yang bisa digunakan untuk pembelajaran huruf hiragana. Read Write Hiragana bisa diunduh secara bebas. Selain itu, Read Write Hiragana ini memiliki kemudahan dalam menggunakannya tetapi memiliki efektivitas yang cukup tinggi. Sehingga penggunaan Read Write Hiragana ini diharapkan 9

bisa menjadi sarana atau penunjang pembelajaran huruf hiragana yang efektif dan efisien. 2. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, samapi terbukti melalui data yang dikumpulkan (Arikunto, 2002: 62). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. H k : Media Read Write Hiragana efektif dalam pembelajaran huruf hiragana. 2. H o : Media Read Write Hiragana tidak efektif dalam pembelajaran huruf hiragana. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian antara penulis dan pembaca dalam menggunakan istilah yang digunakan dalam pengambilan judul, maka penulis mencoba mendefinisikan istilah sebagai berikut: 1. Efektivitas Efektivitas adalah keadaan yang menunjukkan sejauh mana pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil 10

belajar (Depdikbud, 1984: 41). Dalam penelitian ini, yang dimaksud efektivitas adalah adanya perbedaan yang signifikan antara pre-test sebelum pembelajaran menggunakan media Read Write Hiragana dengan post-test setelah pembelajaran menggunakan media Read Write Hiragana. 2. Media Pembelajaran Media pembelajaran atau kyougu ( 教具 ) disebut juga shichoukaku kyouzai ( 視聴覚教材 ). Media pembelajaran merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam usaha memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran (Danasasmita, 2009: 119). 3. Read Write Hiragana Read Write Hiragana merupakan salah satu software untuk belajar bahasa yang dirilis oleh Declan. Read Write Hiragana merupakan program bagus untuk pemula yang ingin belajar membaca dan menulis huruf hiragana. Aplikasi ini terdiri dari 14 pelajaran dan setiap pelajaran mempunyai lima bagian, yaitu letters (huruf), writing (menulis), reading (membaca), listening (mendengarkan), dan multichoice (pilihan ganda). 4. Huruf Hiragana 11

Huruf hiragana adalah huruf yang terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Karena pada awalnya huruf hiragana dipergunakan oleh kaum wanita, maka huruf ini disebut onnade (Sudjianto dan Dahidi, 2004: 72-73). F. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya efektivitas penggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi Eksperiment Method) dengan rancangan One Group Pre-test and Post-test Design sehingga dalam penelitian tidak digunakan kelas kontrol melainkan hanya satu kelas eksperimen. Hal ini dilakukan bertujuan untuk melihat apakah siswa mengalami peningkatan penguasaan huruf hiragana dengan menggunakan media Read Write Hiragana tanpa adanya kelompok pembanding. Model ini dapat digambarkan sebagai berikut: 12

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Pre-test X : Treatment atau perlakuan O 2 : Post-test Langkah-langkah Penelitian: 1. Memberikan O 1 (pre-test) untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan. 2. Memberikan perlakuan pembelajaran huruf hiragana kepada subjek dengan X, yaitu penggunaan media Read Write Hiragana dalam pembelajaran huruf hiragana. 3.Memberikan O 2 (post-test) untuk mengukur kemampuan huruf hiragana siswa setelah diberikan perlakuan. 4. Membandingkan O 1 dan O 2. 13

5. Mengolah data dengan menggunakan teknik statistik. 2. Teknik Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda, menjodohkan, dan essay. 1. Tes Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda. a. Tes awal (pr-etest) adalah tes yang dilaksanakan sebelum adanya perlakuan. Tes ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan huruf hiragana. b. Tes Akhir (post-test) adalah tes yang dilaksanakan setelah perlakuan dilakukan. Tes ini digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan penguasaan huruf hiragana pada objek penelitian setelah mendapatkan perlakuan. 2. Angket Teknik pengolahan data angket dengan cara menghitung persentase tiap jawaban per nomor soal kemudian menginterpretasikannya. 14

Menurut Supardi (1986:20) bahwa, rumus untuk mengolah data angket adalah sebagai berikut : Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah responden Dalam melaksanakan penelitian, P = x 100% pengumpulan data merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan. Pengumpulan data diperlukan sebagai alat untuk mengumpulkan data/instrumen penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data: 1. Menentukan populasi dan sampel penelitian. 2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian. 3. Merumuskan hipotesis. 15

4. Menyusun rancangan penelitian kuasi eksperimen, yaitu sebagai berikut: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Membuat soal pre-test dan post-test c. Membuat soal angket 5. Mengolah data yang diperoleh 6. Melaporkan hasil penelitian 3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011: 155). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana media Read Write Hiragana dapat meningkatan penguasaan huruf hiragana siswa. Tes ini meliputi pre-test dan post-test. 2. Angket 16

Penyebaran angket dimaksudkan untuk mengetahui respon dan pendapat siswa tentang penggunaan media Read Write Hiragana sebagai salah satu media alternatif untuk pembelajaran huruf hiragana. 4. Populasi dan Sampel a. Populasi Manusia yang dijadikan sebagai sumber data disebut dengan populasi penelitian (Sutedi, 2011: 179). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X di SMAN 1 Ciamis. b. Sampel Sebagian dari populasi yang dianggap bisa mewakili seluruh karakter dari populasi yang dapat dipilih untuk dijadikan subjek penelitian adalah sampel (Sutedi, 2011: 179). Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas X di SMAN 1 Ciamis. 5. Variabel Penelitian Variabel X : Hasil tes pembelajaran huruf hiragana sebelum perlakuan dengan media Read Write Hiragana. 17

Variabel Y : Hasil tes pembelajaran huruf hiragana setelah perlakuan dengan media Read Write Hiragana G. Sistematika Penulisan Pada bab I pendahuluan penulis membahas mengenai latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, definisi operasional, metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan sistematika penulisan. Pada Bab II landasan teori penulis membahas tentang media pembelajaran, huruf hiragana, dan software Read Write Hiragana. Dan di bab III metode penelitian penulis membahas mengenai metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan tahap-tahap penelitian. Sedangkan di bab IV analisis data dan pembahasan penulis membahas tentang proses pembelajaran, deskripsi data pre-test dan posttest, analisis hasil pre-test dan post-test dan analisis angket. Pada bab V dikemukakan kesimpulan dan saran sesuai hasil penelitian yang perlu dikemukakan. 18