BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan juga banyak diminati pasaran masyarakat era globalisasi. Gaya hidup

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. makanan siap saji banyak dijual di Indonesia. waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan makanan-makanan ala barat atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bergerak di bidang pertanian dan perkebunan karena Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, persaingan semakin ketat disertai

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perusahaan dituntut bekerja keras untuk memberikan barang atau jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan industri pariwisata yang

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. supaya usaha tersebut dapat berkembang lebih baik lagi. Promosi. merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen pemasaran, dan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. pihak swasta bekerja sama untuk meningkatkan bidang pariwisata dalam hal

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat ditunda-tunda dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Restoran dan Rumah Makan 2.2 Jenis-jenis Restoran atau Rumah Makan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu makanan menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. advertising, sales promotion, public relation and publicity dan direct

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu

ARDITHA YUSPENTIA, 2015 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN. minuman salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang sedang dilanda krisis ekonomi ekonomi yang berkepanjangan

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja. Hasil kajian World Economic Forum (WEF) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dengan jasa Delivery belakangan ini banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL AGUSTUS 2007

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran

BAB I PENDAHULUAN. ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Sama halnya

BAB I PENDAHULUAN. Restoran Hatsu Tei Bogor memiliki strategi tersendiri dalam. memperkenalkan produk, mengajak pegunjung untuk datang dan menikmati

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen ingin mendapatkan suatu pengalaman (experience) dari produk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya teknologi dan bertumbuhnya perekonomian dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak diminati dan dikunjungi oleh berbagai wisatawan baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Salah satu potensi yang dimiliki oleh negara indonesia adalah di bidang kepariwisataan. Kepariwisataan menurut undang-undang Nomor 9 tahun 1990 pada bab 1 pasal 1, bahwa kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan dibidang pariwisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi: usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan wisata, informasi pariwisata), usaha sarana pariwisata (akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata), dan usaha-usaha jasa boga yang berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pariwisata sangat berkembang dengan adanya sarana, objek wisata, travel agent, bar dan restaurant serta usaha-usaha yang berkaitan di bidangnya adalah di bidang makanan. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya usaha jasa boga/ restoran. Usaha jasa boga menjadi salah satu usaha yang mempunyai prospek yang baik bagi pengusaha maupun dunia pariwisata. Yang termasuk usaha jasa 1

2 boga diantaranya adalah usaha restoran atau rumah makan dan food service operation. Food Service Operation adalah istilah yang umum dipergunakan untuk perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan makanan bagi orang yang membutuhkan. Salah satu bidang Food Service Operation adalah usaha katering. Catering terbagi menjadi 2 jenis yaitu Katering Transportasi dan Outside Catering Service. Katering Transportasi adalah katering yang menyajikan makanan dan minuman untuk para pengguna jasa transportasi pesawat udara, kereta api, kapal laut. Sedangkan Outside Catering Service adalah catering yang usahanya menerima pesanan makanan dimana lokasi dapur untuk mengolah makanan dan penyajian makanan berbeda tempatnya. Selain food service operation, ada pula usaha jasa boga yang lain yaitu restoran. Dalam wikipedia, Restoran adalah suatu tempat menyantap makanan dan minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, Klasifikasi Restoran dibagi atas 6 tipe, yaitu A La Carte Restaurant, Table D hote Restaurant, Cafetaria atau Café, Inn Traven, Snack Bar atau Milk Bar, Speciality Restaurant dan Family Type Restaurant. Sekarang banyak sekali restoran-restoran bermunculan di kota Bandung dangan berbagai macam pilihan menu dan jenis makanan serta minumannya, ada restoran tradisional, nasional dan internasional. Restoran di Kota Bandung yang menjual makanan tradisional adalah restoran yang menjual makanan khas sunda seperti nasi liwet, nasi timbel, nasi tutug oncom dan banyak lagi. Ada pula restoran di kota bandung yang menjual makanan nasional, diantaranya adalah makanan-makanan khas Indonesia atau

3 tidak hanya menyajikan makanan khas sunda tetapi dilengkapi dengan menu dan jenis makanan dari daerah-daerah lain di indonesia seperti makanan khas Jogja, Solo, Makasar, Bali, Medan dan banyak lagi yang lainnya. Selain restoran tradisional dan nasional, di kota Bandung pun banyak bermunculan restoran internasional dengan berbagai menu dan jenis makanan. Makanan internasional yang berasal dari makanan khas Eropa, Jepang, Cina, Itali dan masih banyak lagi seperti steak, burger, fast food, pizza dan spaghetti. Hal ini menunjukan bahwa bisnis kuliner termasuk juga usaha restoran di kota Bandung masih tetap diminati oleh para investor untuk menanamkan modalnya. Serta mengingat bahwa makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang tidak akan pernah ada habisnya, sehingga bisnis ini menjadi salah satu bisnis yang tidak akan pernah mati selama manusia tersebut membutuhkan makan. Oleh karena itu, bisnis restoran, cafe dan rumah makan sangat menjanjikan. Salah satu bisnis kuliner yang ada di kota Bandung adalah restoran yang menjual atau menyajikan pizza. Pizza merupakan makanan internasional berasal dari negara Italia yang sudah disesuaikan rasanya agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat indonesia. Begitu banyak restoran khusus yang menjual pizza di Bandung, ini menandakan persaingan yang semakin ketat. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk sejenis yaitu pizza dan berbagai jasa yang menyajikan pelayanan serupa merupakan salah satu persaingan bisnis restoran pizza yang bisa kita lihat dari data jumlah restoran pizza di kota bandung seperti berikut:

4 Tabel 1.1 Jumlah Restoran Pizza Se-kota Bandung Tahun 2010 No. Nama Cafe Alamat 1. Avenue Pizza Ciwalk, Jl. Cihampelas 2. Buono Italian Pizza Jl. Sultan tirtayasa No.26 3. Cafe Tungku Jl. Budisari, setiabudi 4. Calestino Cafe Jl. Lombok No.10 5. Cafe Milan Jl. Pelajar pejuang 45 No. 91 6. La Cucina Cafe Jl. Ternate 7. Papa Ron s Pizza Jl. Abdul Rivai & jatos 8. Pizza Hut Jl. Setiabudi 9. Warung Laos Jl. Eyckman No. 2 Sumber: Wikipedia (2010) Dari data di atas dapat diketahui jumlah restoran pizza di kota Bandung pada tahun 2010 belum terlalu banyak. Tidak terlalu banyaknya restoran pizza di kota Bandung menunjukan bahwa jumlah pesaing sedikit maka setiap pengusaha restoran pizza dituntut untuk mampu mempertahankan jumlah pembeli yang mungkin akan mengalami dampak terhadap penurunan pembelian. Di bawah ini ada tanggapan konsumen terhadap kenyataan yang terjadi setelah melakukan pra penelitian pada 20 responden, dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2 Tanggapan Responden Terhadap Dikenalnya Restoran Pizza di Bandung Produk Jawaban Responden Persentase Pizza Hut 20 100% Papa Ron s Pizza 16 80% Cafe Tungku 9 45% Cafe Milan 5 25% Avenue Pizza 5 25% Warung Laos 3 15% La Cucina Cafe 2 10% Calestino Cafe - 0 Buono Italian Pizza - 0 20 100% Sumber: Pengolahan data pra survey November (2010)

5 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa Cafe Milan kurang dikenal oleh masyarakat luas dengan presentase sebesar 25% atau sebanyak 5 responden. Hal ini membuktikan bahwa konsumen sangat kurang mengetahui restoran pizza di Bandung yang bernama Cafe Milan. Salah satu bisnis kuliner yang khusus menyajikan pizza yang ada di kota Bandung adalah Restoran Pizza Cafe Milan. Cafe Milan adalah sebuah restoran/cafe yang ada di Bandung yang khusus menjual produk pizza. Selain pizza, ada pula makanan pendukung lainnya yaitu spaghetti, lasagna, es krim dan jenis produk makanan lainnya dengan ciri khas makanan itali yang menjadi pendukung dari makanan utama. Cafe Milan mulai beroperasional sekitar tahun 1999. Cafe Milan di kota Bandung ada di Jln.Pelajar Pejuang 45 No.91 Karees Bandung. Cafe Milan mengalami penurunan jumlah pembeli pada 3 bulan terakhir. Penurunan tersebut dapat dilihat dari data jumlah pembeli, sebagai berikut: Tabel 1.3 Data Jumlah Pembeli Cafe Milan (5 Triwulan) Tahun 2009 2010 Tahun Triwulan Bulan Jumlah Penurunan & Kenaikan Pembeli Jumlah Pembeli (%) 2009 III Jul Sep 3653 0 IV Okt Des 3615-1,04 I Jan Mar 3811 5,42 2010 II Apr Jun 3726-2,23 III Jul - Sep 3588-3,70 Sumber: Management Cafe Milan Bandung (2010)

6 3850 3800 3750 3700 3650 3600 3550 3500 3450 Jul -Sep 09 Okt -Des 09 Jan -Mar 10 Apr -Jun 10 Jul -Sep 10 Grafik 1.1 Grafik Jumlah Pembeli Cafe Milan Dari data di atas dapat terlihat jumlah konsumen yang membeli produk Cafe Milan Bandung mengalami penurunan jumlah pembeli. Pada tahun 2009 triwulan III bulan Juli, agustus dan september menuju triwulan IV pada bulan oktober, november dan desember mengalami penurunan jumlah pembeli yaitu dari 3653 pembeli menjadi 3615 pembeli. Persentase penurunan jumlah pembeli tersebut sebesar -1,04%. Selanjutnya pada tahun 2010 triwulan II bulan April, Mei dan Juni mengalami penurunan persentase jumlah pembeli sebesar -2,23% dan pada triwulan III bulan Juli, Agustus, September mengalami penurunan kembali sebesar -3,70%. Penurunan jumlah konsumen tersebut menunjukan adanya penurunan keputusan pembelian konsumen terhadap Cafe Milan. Terjadi penurunan jumlah konsumen tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk Cafe Milan. Ada beberapa hal yang mendorong perilaku pembeli konsumen Cafe Milan untuk datang lagi dan melakukan pembelian kembali atau bahkan tidak melakukan

7 pembelian kembali. Proses pembelian ini dikaitkan pada situasi bisnis bidang makanan sekarang yang semakin kuat sehingga banyak perusahaan di bidang makanan berlomba untuk meningkatkan mutu kualitas yang semakin baik. Hal tersebut didasarkan pada pemasaran yang dilakukan oleh pengelola. Pemasaran yang tepat dapat meningkatkan jumlah pembelian oleh konsumen sedangkan pemasaran yang tidak tepat dapat menurunkan minat pembelian pada pembeli. Maka setiap pengusaha perlu untuk mengkaji dan mempelajari bagaimana proses pembelian tersebut dilakukan karena proses pembelian tidak dimulai pada saat tindakan pembelian dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh Philip Kotler (2005:222-223) bahwa, Faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah rangsangan (stimulasi) pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi) juga dipengaruhi oleh rangsangan lain, yaitu dari karakteristik konsumen atau pembeli, diantaranya adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa menurut uraian di atas peran promosi sangat diperlukan dan penting sekali dalam keputusan pembelian. Naik turunnya pembeli suatu perusahaan dipengaruhi oleh promosi, suatu kegiatan promosi jika dilakukan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen bagaimana dan dimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Suatu perusahaan apabila mempunyai produk yang bagus dan memiliki mutu yang berkualitas serta memiliki nilai merek yang kuat, tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan jika tidak dipromosikan kepada masyarakat luas, dikarenakan promosi merupakan kegiatan yang membantu perusahaan dalam memperkenalkan produk.

8 Berdasarkan uraian di atas, dalam hal ini bauran promosi menjadi hal yang terpenting guna meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap produk perusahaan yang ada di pasaran. Adapun bauran promosi menurut Kotler (2002:626) terdiri dari advertising, sales promotion, public relation, personal selling dan direct marketing. Tujuan utama dari promosi ialah memberi informasi, menarik perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh terhadap meningkatnya jumlah pembeli. Alternatif promosi yang bisa dan banyak dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan dan mendorong konsumen untuk membeli yaitu dengan sales promotion atau promosi penjualan. Sales promotion menurut Djaslim Saladin (2006:195) bahwa, Promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih kuat oleh konsumen. Berdasarkan data yang diperoleh dari konsumen bahwa pengetahuan konsumen terhadap Cafe Milan terbilang rendah dikarenakan banyak orang yang tidak mengetahui keberadaan Cafe Milan dan adanya faktor yang menyebabkan konsumen tidak membeli produk Cafe Milan yaitu kegiatan promosi yang kurang dilakukan oleh Cafe Milan. Oleh karena itu, perlu dilakukan promosi penjualan (sales promotion) untuk menarik minat konsumen untuk datang dan membeli produk Cafe Milan. Dengan konsep menu pizza, Cafe Milan melakukan promosi penjualan yaitu dengan menawarkan diskon 25 % dengan transaksi minimal Rp.100.000,-.

9 Melalui sales promotion, Cafe Milan berusaha meraih konsumen dan mempertahankan konsumennya yang telah ada. Sales promotion yang dilakukan oleh Cafe Milan adalah untuk menanamkan citra produknya dan memberikan informasi kepada konsumen. Mengingat kesulitan konsumen menentukan keputusan pembelian dan pentingnya pemasaran untuk mengetahui pengaruh sales promotion terhadap keputusan pembelian, maka perlu diadakan penelitian dengan judul Pengaruh Sales Promotion terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Cafe Milan Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Perkembangan pariwisata yang meningkat sangat memberikan banyak keuntungan bagi usaha-usaha yang berada di kawasan pariwisata, seperti kota Bandung yang merupakan daerah atau kawasan wisata bagi wisatawan. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya usaha jasa boga/restoran. Usaha jasa boga menjadi salah satu usaha yang mempunyai prospek yang baik bagi pengusaha maupun dunia pariwisata. Sehingga usaha yang bergerak dalam bidang makanan semakin banyak dan semakin ketat pula persaingan yang akan terjadi dalam usaha restoran ini. Banyaknya restoran pizza yang ada di kota Bandung saat ini membuat konsumen semakin bebas memilih, menentukan dan membandingkan restoran pizza mana yang akan dibeli atau dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Sehingga para pengusaha restoran pizza harus mempunyai cara untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat melalui alat berupa promosi kepada konsumen.

10 Restoran Pizza Cafe Milan merupakan restoran yang menjual dan menyajikan pizza, ada juga makanan pendukung seperti spaghetti atau makanan khas italia lainnya serta Italian ice cream, tetapi dalam kenyataanya restoran pizza Cafe Milan mengalami penurunan jumlah pembeli. Berdasarkan data yang diperoleh, Restoran Pizza Cafe Milan mengalami penurunan pembelian produk pada tiga bulan terakhir, terutama pada tahun 2010. Hal ini menunjukan bahwa adanya penurunan jumlah pembeli pada Restoran Pizza Cafe Milan yang diduga disebabkan oleh sales promotion atau promosi penjualan yang kurang gencar. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran sales promotion di Cafe Milan Bandung? 2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian di Cafe Milan Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh sales promotion terhadap keputusan pembelian konsumen di Cafe Milan Bandung? 1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan diadakan penelitian adalah sebagai berikut: 1.4.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui gambaran sales promotion di Cafe Milan Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran keputusan pembelian di Cafe Milan Bandung.

11 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh sales promotion terhadap keputusan pembelian konsumen pada di Cafe Milan Bandung. 1.4.2 Kegunaan Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, penelitian ini mempunyai 2 (dua) manfaat yang masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya. Adapun manfaat yang dimaksud adalah manfaat akademik (teoritik) dan manfaat praktis: 1. Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan masukan terhadap pengembangan ilmu manajemen khususnya Manajemen Industri Katering mengenai pengaruh sales promotion terhadap keputusan pembelian. 2. Praktis Bagi Restoran Pizza Cafe Milan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan masukan serta evaluasi sales promotion untuk memberikan pengaruh terhadap tingkat keputusan pembelian konsumen bagi Restoran Pizza Cafe Milan sehingga dikenal oleh masyarakat luas dan sebagai upaya untuk menghasilkan peningkatan pada tingkat keputusan pembelian.