Emoh Miskin. Training Kewirausahaan Untuk Tenaga Kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
Ketika Memutuskan untuk Berbisnis

PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA WIRAUSAHA

BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW

TERMS OF REFERENCE DREAM MAKER

Kiat sukses menjadi wirausaha. Adhi Muhtadi, ST.,SE.,MSi.,MT.

Be Amazing. Action With Passion TM. Training Coaching Consultation Personal Mapping & Profiling

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda

Wilayah Peruntukan Kota Tangerang

Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu

PELATIHAN PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN DI SMKN 3 PURWOKERTO

Oleh Airlangga Bramayudha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nisa Fadilah, 2014 Peran Pelatih Pada Pelatihan Pra Purnabakti dalam Kemampuan Berwirausaha

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, memiliki keterampilan, keahlian, dedikasi,

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis.

Pangestu Furniture & Craft

Modul ke: Pengantar Bisnis. Merencanakan Bisnis. Fakultas FEB. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara tercermin dalam keseluruhan lembaga-lembaga

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

MANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan : David Sukardi Kodrat

PPM Manajemen COMPANY PROFILE

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Kinerja Mengajar Guru merupakan masalah yang sangat krusial

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap harus dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan

Tejo Nurseto, RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN PERTEMUAN KE: 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapi berbagai tantangan dan dinamika pelistrikan saat ini,

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PROPOSAL PT. Talent Box Indonesia

CREATIVENESS. Create your own, Be Innovative and START your Business

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Sapto Rachmadi April 2016

BAB I PENDAHULUAN. Industri rumah sakit Indonesia beberapa tahun belakangan ini telah

Slide presentasi berikut merupakan sampel materi training : Effective Communication Skills. kegiatan in house training kami.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)

Profesionalisme di Tempat Kerja

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

Managing Employee Retention & Separation. Evada El Ummah Khoiro, M.AB. (Pertemuan 7)

Developing Effective Communication Skills

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Ph/WA: * * COACHING

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

PENGANTAR CUSTOMER DEVELOPMENT

BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

KONERMAG COACHING SYSTEM ENTREPRENEURSHIP BUILDING KONSULTAN SINERGI MANAJEMEN INDONESIA KONERMAG. Dewo P Rahardjo

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

KOMPETENSI LULUSAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA KL.UJM-JM-FE-UB.01

BAB 3 FINAL DESIGN OF BUSINESS MODEL

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

I N T R O D U C T I O N P R O P O S A L. Program Melek Kecerdasan Finansial Karyawan. Sisi Lain Cara Peningkatan Produktifitas.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab terdahulu telah di deskripsikan dan di analisa data-data mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis, antara social

KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan perubahan era globalisasi saat ini dan dalam kondisi

Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. salah satu subtansi yang diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah


RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN PERTEMUAN KE: 1

Organisasi dan System Analyst

MENJADI PEMIMPIN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota

Pendampingan oleh Coach Wirausaha. - Coach Faran - V.1.0

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

7 SUMBER DAYA MANUSIA

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

Keindahan adalah sebuah keniscayaan.

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

ANALISA PROSES BISNIS

MENUMBUHKEMBANGKAN DAN MENGELOLA KREATIVITAS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

in 5 Apa itu? Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Social Network Marketing

PENGANTAR BISNIS MERENCANAKAN BISNIS. By Nina Triolita. Pertemuan ke-4

consultant Your Change Partner Company Profile

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mereka. Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan salah satunya adalah

Kami beranggapan bahwa anda telah ditanya dan telah menjawab 3 pertanyaan utama yang menetapkan anda sebagai kandidat untuk training ini

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh

9 ASPEK PENTING UNTUK MEMULAI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

DAFTAR ISI. 1. Siapa kami Visi & Misi Organisasi 3. Core Value 4. Unit Layanan 5. Lokasi 6. Kontak kami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni

FUNGSI DAN MODEL PERAN KEWIRAUSAHAAN SERTA IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN Kelompok 2: Kelas D

Chapter 6 CORPORATE UNIVERSITY BEST PRACTICE

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

Pelatihan & Pengembangan

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB 6 KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

Transkripsi:

hatta-samisinau sharing social life insight entrepreuneurship training PROPOSSAL Emoh Miskin Training Kewirausahaan Untuk Tenaga Kesehatan Bila saya mengenali apa yang dibutuhkan oleh banyak orang di sekitar saya, maka saya mengerti apa itu peluang usaha, yaitu memenuhi apa yang mereka butuhkan. Bila saya berniat memenuhi kebutuhan orang-orang, maka saya mulai mengenali apa potensi yang saya miliki. Lalu saya pun sekarang mengerti apa yang bisa saya lakukan, dan saya tidak perlu ragu lagi, ternyata sebagian besar yang saya butuhkan telah ada di sini. Daftar isi Dilema wirausaha Konsep wirausaha bagi Keluarga Perspektif social-works pemberdayaan Keluarga Strategi pelatihan kewirausahaan untuk Keluarga hatta-samisinau Your learning partner for changes e-mail : wonghatta@gmail.com hattasirait@gmail.com help people to help them selves 1

Dilema Wirausaha Jangan mau jadi pekerja seumur hidup..! Jadilah pengusaha bila ingin kaya..! Bebas merdeka dan tidak perlu lagi bekerja...! Setidaknya begitulah iklan yang sering kita dengar di banyak kesempatan, bahkan tidak sedikit sekolah, orang tua, lembaga sosial yang termakan iklan semacam itu. Ajakan seperti ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak lengkap dan cenderung dimaknai keliru. Kita perlu mengingatkan masyarakat, bahwa untuk sampai pada kondisi yang diimpikan, ada proses yang perlu dilalui penuh perjuangan. Dan hasil akhir yang disebutkan, menjadi kaya, merdeka, bukan berarti tanpa tanggungjawab. Informasi yang keliru akan menyebabkan orang berkonsentrasi pada hasil akhir tanpa peduli menyiapkan diri untuk melalui prosesnya. Itulah sebabnya, selalu lebih banyak orang yang menjadi pekerja ketimbang menjadi wirausahawan. Bahkan banyak yang lebih memilih nganggur ketimbang berwirausaha. Sebagian keluarga memulai usaha dengan semangat yang keliru. Yaitu ingin bebas, ingin santai, tidak terikat waktu, tidak mau menjadi pegawai, padahal tidak demikian. Faktanya, ketika seseorang memilih menjadi wirausahawan justru dia dituntut untuk lebih rajin ketimbang sebelumnya. Bila sebelumnya, ketika masih menjadi pekerja atau karyawan, ada perusahaan atau atasan yang memikirkan gajinya. Setelah berwirausaha, dia harus memikirkan sendiri gajinya, bahkan gaji karyawannya. Menjadi karyawan bukan berarti miskin, dan berwirausaha bukan berarti langsung kaya. Bila banyak perusahaan mencari karyawan yang pintar dan hebat, bukan berarti menjadi wirausahawan boleh bodoh dan tidak perlu belajar! Lantas apa yang perlu kita lakukan untuk mendukung setiap keluarga, mendampingi dan membantu keluarga-keluarga yang sedang dan akan memulai usaha? Basic entrepreneurship skills training Faktanya adalah, usaha rumahan seringkali lebih sehat dibandingkan perusahaan besar sekalipun. Tidak punya hutang, atau kalaupun punya hutang kecil, dan punya agunan yang nyata, tidak fiktif. Mereka tidak ngemplang pada negara, hidup mandiri karena jerih payah sendiri dan bukan karena fasilitas. Mempekerjakan keluarga dan lingkungan sekitar, yang memang membutuhkan pekerjaan dan tidak tertampung oleh lapangan kerja formal. Pendek kata, usaha rumahan adalah pondasi ekonomi riil yang turut mengentaskan soal kemiskinan, mulai dari mereka sendiri! Bila kita percaya bahwa setiap orang punya potensi, maka kita pun mestinya meyakini bahwa setiap potensi akan menghasilkan buah bila dipupuk dengan benar. Karenanya dalam mendukung keluarga dalam memulai dan menjalankan usaha rumahan, kita perlu menemukenali beberpa hal, antara lain; Seperti apa gambar masa depan yang dimiliki oleh keluarga? Apa saja yang menjadi motivasi keluarga dalam memulai usaha? Apa saja yang mempengaruhi pilihan usaha yang mereka jalankan? Bagaimana mereka memperoleh dan mengelola sumberdaya? Bagaimana lingkungan mempengaruhi mereka? Bagaimana membantu mereka menemukenali potensi terbaiknya? Bagaimana menumbuhkan potensi dan minat kewirausahaan mereka? Bekal sikap dan keterampilan apa saja yang perlu dimiliki agar mereka mandiri? help people to help them selves 2

Program training ini didesain untuk membantu keluarga dengan berbagai latar belakang potensi dan persoalan yang dimilikinya, yang mengharuskan mereka untuk hidup mandiri dengan menjalankan usaha rumahan. Yaitu untuk memiliki persiapan dan bekal yang memadai dalam memulai dan mengembangkan usaha rumahan, sebagai wirausahawan. Apa ide dasar program training ini? Setiap bentuk dukungan, pengembangan keterampilan, adalah upaya untuk membantu individu dan keluarga mencapai keberfungsian sosialnya (social functioning). Berfungsi secara sosial adalah kondisi dimana seseorang menjadi berguna bagi diri dan lingkungannya, dan tidak sebaliknya menjadi beban bagi yang lain. Keberfungsian sosial adalah target dan proses yang tumbuh, tidak diukur dari kondisi kekinian saja, namun berkembang seiring harapan dan kapasitas yang dimiliki seseorang. Ketika keluarga miskin berhasil meningkatkan pendapatan melalui usaha ekonomi produktif misalnya, mereka tidak cukup dengan target makan tiga kali sehari. Mereka mulai mengirim anak-anak ke sekolah, mengakses layanan kesehatan lebih baik, mengakses layanan listrik, dan bepergian lebih jauh. Tetapi siapa yang dapat menjamin bahwa setelah mampu, keluarga miskin ini akan mencapai derajat kehidupan yang lebih baik dalam jangka panjang? Siapa yang menjamin bahwa setelah punya uang mereka akan mengirim anak-anak ke sekolah, akan memperhatikan kesehatan mereka, akan berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas ekonomi mereka, dan bukan sebaliknya? Kewirausahaan dipandang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan, tidak saja secara individu namun juga manfaat luasnya bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Yaitu kewirausahaan yang tidak terpisahkan dari tujuan utama untuk mencapai keberfungsian sosial, khususnya bagi keluarga, yang memiliki tuntutan untuk tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Membantu keluarga untuk memulai sebuah usaha bukan sekadar membantu mereka mencari uang tambahan. Melainkan membantu mereka untuk merancang skenario masa depan yang mereka harapkan, membantu mereka memiliki sikap mental dan keterampilan yang dibutuhkan agar skenario tersebut berjalan. Mengembangkan sikap mental yang mendukung Memiliki rencana masa depan, memetakan potensi Menjalankan Usaha RT CITA CITA KELUARGA Mengembangkan keterampilan yang berguna help people to help them selves 3

Apa yang ingin dicapai melalui training ini dan siapa pesertanya? Melalui pendekatan participhatory adult-learning setiap peserta akan difasilitasi untuk melakukan penggalian nilai-nilai dan potensi-potensi yang dimilikinya. Mendiskusikan secara terbuka untuk menemukan kesalah-pahaman yang mungkin terjadi yang selama ini menghambat, dan menggambar rencana masa depan yang diharapkan. Melalui experience-based learning, semua peserta akan menemukan pengalamannya sendiri bahwa memulai usaha tidak serumit yang dibayangkan, dan mereka telah memiliki potensi untuk itu. Training ini ditujukan untuk dua kelompok sasaran: 1. Keluarga yang baru mau memulai usaha rumahan. Pada kelompok ini fokus utama adalah membantu mereka menemukenali potensi yang dimiliki saat ini dan meningkatkan kemampuan mereka melihat peluang kemudian menentukan pilihan usaha. Dan membantu mereka memahami tugas-tugas pokok sebagai wirausahawan. 2. Keluarga yang telah menjalankan usaha rumahan, dan ingin mengembangkannya. Pada kelompok ini fokus utama adalah membantu mereka menemukenali competitive values atau nilai lebih usaha yang telah mereka jalankan. Kemudian membantu mereka mengembangkan pasar dan strategi marketing yang baru, sehingga mereka mencapai volume bisnis yang lebih besar. Dan membantu mereka memiliki kapasitas manajemen usaha yang lebih baik untuk mampu bersaing. SEBELUM Mau Memulai Usaha : o Tidak tahu punya dan bisa apa? o Bingung mau usaha apa? o Tidak tahu bagaimana memulai? o Tidak tau peluangnya? o Ragu, akan rugi atau untung? o Tidak tahu kemana cari bantuan? Training SESUDAH Mau Memulai Usaha : o Menjadi tahu punya dan bisa apa o Memilih usaha dengan mantab o Tahu apa yang perlu dilakukan o Mampu melihat peluang o Mampu membuat simulasi usaha o Tahu sumber informasi dan kemana cari dukungan Mau Mengembangkan Usaha : o Volume usaha tidak bertambah o Kompetitor semakin banyak o Sulit memperluas pasar o Strategi marketing mandeg o Proses usaha semakin rumit o Mulai ada masalah karyawan o Kesulitan modal o Tuntutan pelanggan mulai banyak Mau Mengembangkan Usaha : o Mampu menambah skala usaha o Mampu berkompetisi o Mampu melihat pasar yg baru o Punya strategi marketing baru o Membuat sistim yang efektif o Mampu mengelola karyawan o Mampu menyusun rencana investasi dan permodalan o Mampu meningkatkan service help people to help them selves 4

Apa yang akan dipelajari dalam training ini? Subject Memiliki Mental Wirausaha Life planning Mapping potentials Basic leadership for entrepreneur Bridging expectations and actions Memulai Usaha Sekarang Capturing opportunities Identifying resourcess Aligning the process Upscaling values Keterampilan Wirausaha Understanding 4-P principles Market research Bussiness plan Marketing skills Service excellence Customer satisfaction Networking Basic bussines management Simulasi Usaha Merancang usaha baru atau mengembangkan yang sudah ada. Bussiness coaching Learning objectives Peserta memiliki kesiapan mental yang memadai sebagai wirausaha Memiliki rancangan cita-cita yang jelas Mengenali potensi diri terbaik Memiliki sikap disiplin dan logis menjalani proses Melihat peluang Mengidentifikasi sumberdaya terkait Memperbaiki proses usaha Meningkatkan nilai usaha Mengenal konsep 4-P Mampu mencermati pasar Mampu menyusun rencana usaha sederhana Mampu menjual Mampu memberikan pelayanan terbaik Sadar konsumen Mampu mengembangkan jaringan Mampu menjalankan pengelolaan sederhana Praktek langsung: 1. Usaha a? 2. Usaha b? 3. Usaha c? Fasilitator : H.Ahmad Hatta,S.Kep.,Ns.,M.Si.,(M.Ked.) Social work practicioner, Sarjana S1 Keperawatan dan master bidang studi kesejahteraan sosial, yang masih menyelesaikan study S2 terakhirnya pada Fakultas Ilmu Kedokteran UI sub minat Ilmu Faal Phatologi Anatomi dan Fisiologi, telah 15 tahun lebih bekerja sebagai perawat pada Dinkes Kota Surabaya, dan 15 tahun lebih bekerja sebagai trainer BLS & SHE(K3) pada perusahaan ETEX Group Belgia sub PT.Eternit Gresik, juga bekerja untuk organisasi nasional dan internasional di bidang pengembangan SDM dan komunitas. Setahun terakhir membantu program pemerintah (DKI Jakarta) dan private sector, juga aktif sebagai training consultant untuk beberapa badan dunia; WHO, UNDP, UNICEF, PLAN International, dan organisasi nirlaba lainnya. Disela kesibukannya juga aktif sebagai member Trainers Club Indonesia dan HRD-Forum. Dan enam bulan terakhir ditunjuk oleh Building Professional Social Work (BPSW) New York, untuk memprakarsai Learning Forum yang ditujukan untuk knowledge sharing antara pemerintah, private sectors dan dunia akademik. help people to help them selves 5