PENJURUSAN SISWA. Universitas. Negeri. Padang JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN. alizamar BK UNP Padang

dokumen-dokumen yang mirip
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERATURAN SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Nomor : 800/ 303 /2010

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

JADWAL PELAJARAN KELAS X-MIPA T.P. 2017/2018

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan potensi siswa secara optimal. Pada jenjang SMA, upaya

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

BIDANG KURIKULUM ( Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

Departemen Pendidikan Nasional. Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. program studi para siswa (Ruslan,1986:13). Tujuan dari penjurusan (Ruslan, 1986:14), yaitu

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

PERUBAHAN PENYELENGGARAAN UN TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

siswa yang terdiri: Peserta UAMBN MI : siswa Peserta UN MTs : siswa Peserta UN MA : siswa

SMA/SMK/MA atau sederajat (termasuk SRI di luar negeri) yang mempunyai NPSN dan telah mengisi PDSS dengan lengkap dan benar.

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DAFTAR UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) KATEGORI 5, 6, 7, dan 8 Jenjang S1 di UNESA

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

KURIKULUM Kerangka Dasar

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 PALEMBANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Manajemen. Ekonomi Pembangunan. Akuntansi. Ekonomi Islam. Nama Program Studi. Kuota Daya Tampung Jurusan SLTA : Semua Jurusan SMA/MA/SMK

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BREBES SMA NEGERI 1 BUMIAYU website :

SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2016/2017 SMA NEGERI 78 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan akademik ini disusun untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Pare.

DIRI YANG MENYATU DENGAN LINGKUNGAN: LOKAL NASIONAL GLOBAL

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat, karena melalui pendidikan pengembangan berbagai potensi yang

Struktur Kurikulum 2013 MI

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

KURIKULUM SMA BL Maju Bersama + Hebat Semua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan perekonomian bangsa ditambah dengan perkembangan

Kasi. Kurikulum dan Penilaian SMP dan SMA BID. SMP dan SMA DISDIK PROV. DKI JAKARTA

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA PATRA MANDIRI 1 PLAJU

SOSIALISASI PROGRAM/ KEGIATAN

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

KATA PENGANTAR. Tim Peneliti. iii

BAB I PENDAHULUAN. berbagai potensi yang ada dalam diri seseorang. Dalam proses memperoleh

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Padang).

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PENELUSURAN MINAT-BAKAT UNTUK SISWA SMA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya memiliki kemampuan untuk memberi kesan yang baik tentang

SURAT PERMOHONAN CALON PESERTA DIDIK MENGIKUTI JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGUMUMAN. JADWAL Proficiency Test of English as A Foreign Language (PTEFL) berekuivalensi dengan TOEFL Bagi Mahasiswa S1 Angkatan 2010

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu Negara tidak lepas dari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

1. Pembukaan 3. PAPARAN BK SMAN 21 JAKARTA. 4. Sambutan kepala sman 21 jakarta 6. Lain-Lain 7. PENUTUP

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 340 TAHUN 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung

BIODATA CALON PESERTA DIDIK SMA Negeri 1 Cianjur

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

STANDAR IMPLEMENTASI KURIKULUM MADRASAH DI SIMPATIKA Versi 1.0 (Rilis Tanggal 8 Maret 2016)

PENGUMUMAN TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI PROGRAM SARJANA (S1)

BIMBINGAN KONSELING SMA TARAKANITA 1 KAMIS, 02 FEBRUARI 2017

PANDUAN PROGRAM SUPER INTENSIF PERSIAPAN SBMPTN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian

EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN DAN MAHASISWA SEMESTER JANUARI-JUNI 2014

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

INFORNASI AKADEMIK SMA NEGERI 78 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Model Peminatan dan Lintas Minat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

KELULUSAN. Selasa, 4 Februari 2014

PENENTUAN NILAI MATA PELAJARAN KELAS X YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA DI SMA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. H. Erman S. Ar Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI BANDUNG

PENGUMUMAN TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI PROGRAM SARJANA (S1)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan

ANALISIS SISTEM SISTEM INFORMASI PENJURUSAN SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

PENGUMUMAN Nomor: 366.A/Dt.I.II/KP.00.2/5/2018

Transkripsi:

PENJURUSAN SISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Universitas Negeri Padang

LATAR BELAKANG Pendidikan yang berkelanjutan berlangsung sepanjang hayat SMA/MA tugas pokoknya menyiapkan siswa memasuki perguruan tinggi PT menerima lulusan SMA/MA dengan per- syaratan tertentu, misalnya jurusan dan program studi yang ada di dalamnya Adanya perbedaan siswa dalam hal kemam- puan (inteligensi, bakat, minat, finansial, dll)

Penjurusan berkaitan dengan pilihan pekerjaan siswa ( menjodohkan( menjodohkan siswa dengan jenis pekerjan tertentu) Penempatan siswa pada jurusan yang tepat bukanlah hal yang mudah karena perlu mempertimbangkan berbagai aspek

PENGERTIAN Penjurusan merupakan upaya untuk membantu siswa dalam memilih jenis sekolah/ program pengajaran khusus atau program studi yang akan diikuti siswa

TUJUAN PENJURUSAN Siswa memperoleh informasi yang lengkap dan jelas tentang berbagai kemungkinan pilihan yang ada bagi kelanjutan pendidik-annya Siswa dapat memilih dengan tepat jenis sekolah/program studi yang sesuai dengan kemampuannya

LIMA DASAR PERTIMBANGAN DALAM PENJURUSAN 1. Kemampuan dasar umum (kecerdasan) 2. Bakat, minat dan kecenderungan pribadi 3. Hasil Belajar 4. Ketersediaan fasilitas sekolah 5. Dorongan moral dan finansial orangtua

JRS KECER- DASAN BAKAT/ MINAT HASIL BELAJAR FASILITAS DAN DUKUNGAN IPA Minimal Rat-rata Kecend. IPA Minimal Rat-rata Tersedia IPS Minimal Rat-rata Kecend. IPS Minimal Rat-rata Tersedia BHS Minimal Rat-rata Kecend. IPS Minimal Rat-rata Tersedia

PELAKSANA Guru Pembimbing, bekerjasama dengan petugas yang berwenang menyeleng- garakan tes psikologis Guru Mata Pelajaran Wali Kelas Orangtua Siswa Kepala Sekolah

KENAIKAN KELAS Siswa yang sudah kompeten berhak untuk naik ke kelas yang lebih tinggi Siswa dinyatakan naik kelas, bila maksimal memiliki 3 mata pelajaran yang belum kompeten Mata pelajaran yang belum kompeten yang dimaksud bukan mata pelajaran yang menjadi ciri utama pada jurusan yang dipilih Siswa dinyatakan kompeten bila memenuhi batas minimum ketuntasan yang ditetapkan sekolah

PENJURUSAN Penjurusan dimulai di kelas XI semester 1 Penjurusan dilakukan berdasarkan atas pilihan siswa (minat), kemampuan akademik, dan potensi siswa Untuk jurusan IA, 4 mapel ciri utama (fisika, kimia, matematika dan biologi) harus mencapai ketuntasan Untuk jurusan IS, mata pelajaran ekonomi, geografi, sejarah dan sosiologi harus mencapai ketuntasan Untuk jurusan Bahasa, mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa inggris, bahasa asing lain, dan Teknologi Informatika dan Komunikasi harus mencapai ketuntasan Untuk jurusan non pengkhususan harus mempertimbangkan kondisi obyektif sekolah terkait dengan sumber daya yang ada

Siswa kelas X yang dapat naik kelas ke kelas XI, namun matapelajaran yang mendapat nilai tidak tuntas (kurang) mencapai 3 matapelajaran, wali kelas perlu mempertimbangkan apakah siswa tersebut akan dimasukkan ke program / jurusan tertentu, dengan kasus tersebut seperti: matapelajaran yang kurang adalah Fisika, Matematika, dan Sejarah (2 matapelajaran ciri khas Ilmu Alam dan 1 ciri khas Ilmu Sosial), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa. matapelajaran yang kurang adalah Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (2 matapelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas Ilmu Alam), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Ilmu Sosial.

Lanjutan Bagi siswa yang memiliki nilai tidak tuntas 3 matapelajaran pada semester 2 (untuk( kenaikan kelas) misal nilai Kimia kurang, Ekonomi kurang, Bahasa Inggris kurang, dan dia tidak dapat dijuruskan karena salah satu matapelajaran yang menjadi kekhususan jurusan tersebut tidak tuntas/kurang, maka dia perlu ditanyakan minatnya ke jurusan apa, kemudian diuji kembali (dengan mengikuti remedial) untuk menentukan jurusannya (sampai memperoleh batas minimal ketuntasan). Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.

PENUTUP Penjurusan siswa dimaksudkan untuk meme- nuhi kepentingan siswa dalam rangka pengembangan dan kesuksesan siswa secara optimal. Oleh karena itu, semua pihak perlu mencari jalan terbaik untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan meletakkan kepen- tingan siswa sebagai hal yang dominan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH ASSALAMU ALAIKUM ALAIKUM W.W.